Catatan Criber TUTORIAL b1-7
Catatan Criber TUTORIAL b1-7
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang psikiatri. Klien mengatakan “ suster, saya aini sahabat
masa kecilnya Barack Obama, saya kemarin dapat undangan rapat di Amerika. Saya juga bersekolah SD
yang sama dengan Obama.” Klien meyakini dirinya adalah seorang yang penting , bersahabat dengan
orang – orang penting dan mengaku lulusan dari UGM dan UI. Apa yang terjadi pada klien ? Apa yang
harus perawat lakukan untuk mengembalikan realita klien?
SESI PERTAMA :
STEP 1.
1. Ruang Psikiatri :
(Fetti) : ruang ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan jiwa.
(Nata) : Ruang perawatan khusus untuk pasien gangguan jiwa.
(Putri) : Layanan rawat inap bagi penderita gangguan jiwa/fasilitas pelayanan kesehatan untuk pasien
yang memerlukan perawatan rawat inap untuk waktu tertentu sebagai upaya adaptasi sosial secara
bertahap sehingga pasien mampu hidup mandiri di lingkungan keluarga dan masyarakat.
2. Psikiatri :
(Melia) : salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang kesehatan jiwa.
STEP 2.
1. Apa yang dikatakan klien pada suster tersebut ? (Melia)
2. Mengapa pasien dirawat di ruang psikiatri ? (Nata)
3. Bagaimana cara kita menanggapi pasien tersebut ? (Aisah)
4. Mengapa klien meyakini dirinya adalah seseorang yang penting ? (Putri)
5. Apa yang terjadi pada klien ? (Nofal)
STEP 3.
1. Dia adalah sahabat kecilnya Barack Obama (Diyana)
3. # Memberi perhatian dengan cara mendengarkan dan tidak menolak agar dapat menimbulkan
hubungan
saling percaya (Melia) Mengembalikan realita pasien (Nata)
# Menjadi pendengar yang baik (Putri)
4. ~ Karena klien merasa bersahabat dengan Barack Obama dan mengaku lulusan UGM dan UI (Sinta)
~ Karena klien merasa waktu kecil klien bersekolah di SD yang sama dengan Barack Obama (Diyana)
~ Karena isi pikiran pasien tidak sesuai dengan realita (Nata)
~ Karena klien mengalami gangguan jiwa sehingga menyebabkan halusinasi yang berlebih (Eva)
STEP 5.
1. Apa yang dimaksud dengan Halusinasi dan Waham lalu sebutkan jenis jenis waham? (Nata)
2. Apa perbedaan waham dan halusinasi dan berikan contohnya ?
3. Bagaimana tanda dan gejala pada pasien yang mengalami halusinasi dan waham ? (Diyana)
4. Apa penyebab terjadinya halusinasi pada klien ? (Nanda)
5. Apa saja yang perlu kaji pada pasien yang mengalami waham dan halusinasi ? (Anggun)
6. Apa Diagnose Keperawatan yang dapat ditegakan pada Kasus tersebut ? (Putri)
7. Apa kemungkinan Diagnosa Medis yang dapat dimunculkan pada pasien tersebut ? (Melia)
8. Apa intervensi keperawatan jiwa yang dapat diberikan kepada pasien yang mengalami halusinasi ?
(Michel)
SESI KEDUA :
STEP 6.
1. Halusinasi : persepsi klien terhdap panca indera melalui panca indera terhadap lingkungan tanpa
stimulus atau rangsangan yang nyata
Waham : Waham adalah keyakinan yang salah dan menetap dan tidak dapat dibuktikan dalam
kenyataan.(Eva)
Jenis Halusinasi (Putri) :
- Halusinasi Pendengaran (Audio)
- Halusinasi Penglihatan (Visual)
- Halusinasi Penghidu (Olfaktori)
- Halusinasi Peraba (Taktil)
- Halusinasi Pengecap (Gustatorius)
- Halusinasi Kenestetik
- Halusinasi Kinestetik
Jenis Waham (Nata) :
- Waham Kebesaran
- Waham Curiga
- Waham Agama
- Waham Somatik
- Waham Nihilistik
2. (Noval) Halusinasi merupakan suatu keadaan dimana terdapat persepsi sensoris dalam kondisi sadar
[mengalami rangsangan internal (diyana)] tanpa adanya rangsangan eksternal yang sesungguhnya
sedangkan waham atau delusi merupakan keyakinan palsu yang timbul tanpa stimulus luar yang cukup
Contoh halusinasi
1. perasaan merayap di kulit
2. mendengar suara yang sesungguhnya taka da seperti pintu ditutup atau langkah kaki
3. mendengar suara perintah seseorang dari untuk melakukan sesuatu
4. Melihat cahaya deng
(Nata) Perbedaan antara halusinasi dan waham yaitu halusinasi merupakan hal yang dirasakan namun
tak nyata. Sedangkan waham adalah kepercayaan seseorang terhadap hal yang tak nyata atau benar.
(Permana, 2020, ¶5)
• Contoh halusinasi : ketika seseorang seseorang merasa mendengar suara (biasanya berupa
bisikan, suara yang terasa sangat nyata, atau suara-suara tidak jelas) yang kenyataannya tidak ada
sumber bunyinya namun suara tersebut dapat didengar oleh orang yang tersebut.
• Contoh waham : ketika seseorang merasa bahwa dirinya seorang ilmuwan dan banyak memiliki
penemuan yang sebelumnya tidak pernah ditemukan, atau merasa bahwa ia dapat menerbangkan
pesawat tempur padahal hal tersebut tidak sesuai dengan realita. (Djunaedi, 2020, ¶2-6)
4. Penyebab Halusinasi
(Diyana) : sangat bervariasi, mulai dari gangguan mental sampai penyakit fisik. Selain itu, halusinasi
juga bisa terjadi akibat efek samping obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi depresi, epilepsi,
dan penyakit Parkinson
(Melia) : pasien tersebut memiliki keyakinan kuat bahwa apa yang pasien tersebut alami adalah
persepsi yang nyata, sehingga tak jarang menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain
itu, untuk menemukan penyebab lebih spesifik kita bisa melakukan pengkajian pada pasien untuk
menggali informasi lebih lanjut terkait penyebab halusinasi pada pasien. Apakah hal itu karena ada
gangguan kejiwaan seperti skizofernia,demensia,dll,, atau adanya gangguan saraf dan otak, dan atau
karena terlalu banyak minum alcohol, dan masih banyak lagi kemungkinan yang bisa terjadi
(Michella) : Predisposisi : Genetik, neurobiology, neuro transmitter, abnormal perkembangan syarat,
psikologis.Presipitasi : Proses pengolahan informasi yang berlebihan,mekanisme penghantaran listrik
yang abnormal, adanya gejala pemicu.
6. .Diagnosa Keperawatan :
(Eva) : Perubahan isi pikir : waham
(Faradila) : Waham berhubungan dengan stress berlebihan ditandai dengan mengungkapkan isi
waham ,isi pikiran tidak sesuai realitas
(Fetti) : Gangguan sensori persepsi : halusinasi
7. Diagnosa Medis
(Nata, Diyana, Melia) : Skizofrenia
(Diyana) : Skizofrenia adalah penyakit kronis berupa gangguan mental yang serius yang ditandai
dengan gangguan dalam proses pemikiran yang mempengaruhi perilaku
(Melia) : dikarenakan pada kasus dijelaskan bahwa klien mengatakan pada perawat, salah satunya
“mengaku sebagai sahabat masa kecil Barrack Obama, dan meyakini dirinya adalah orang penting, dan
mengaku lulusan UI dan UGM” dari pernyataan tersebut didapatkan hasil bahwa pasien mengalami
halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan gejala psikosis(kesulitan membedakan antara
kenyataan dengan pikiran pada diri sendiri)
(Fetti) : Skizofrenia paranoid
8. (Putri) :
Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi
a. Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:
1) Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
2) Pasien dapat mengontrol halusinasinya
3) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
b. Tindakan Keperawatan
1. Membantu pasien mengenali halusinasi.Untuk membantu pasien mengenali halusinasi Saudara
dapat melakukannya dengan cara berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang
didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang
menyebabkan halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi. Untuk membantu pasien agar mampu mengontrol
halusinasi Saudara dapat melatih pasien empat cara yang sudah terbukti dapat mengendalikan
halusinasi. Keempat cara tersebut meliputi:
a) Menghardik halusinasi
Menghardik halusinasi adalah upaya mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara
menolak halusinasi yang muncul. Pasien dilatih untuk mengatakan tidak terhadap halusinasi yang
muncul atau tidak mempedulikan halusinasinya. Kalau ini dapat dilakukan, pasien akan mampu
mengendalikan diri dan tidak mengikuti halusinasi yang muncul. Mungkin halusinasi tetap ada
namun dengan kemampuan ini pasien tidak akan larut untuk menuruti apa yang ada dalam
halusinasinya.
Tahapan tindakan meliputi :
§ Menjelaskan cara menghardik halusinasi
§ Memperagakan cara menghardik
§ Meminta pasien memperagakan ulang
§ Memantau penerapan cara ini, menguatkan perilaku pasien