Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih indicator prioritas dalam menilai atau
memonitor kinerja pelayanan adalah :
a. Merupakan representasi dari mutu yang akan diukur, ketersediaan data dan instrument
pengukuran
b. Dipersyaratkan oleh perundang undangan
c. Merupakan representasi dari mutu yang akan diukur, dipersyaratkan oleh peraturan
perundang, prioritas permasalahan dan pertimbangan ketersediaan data
d. Dipersyaratakan oleh peraturan perundangan dan persetujuan Dinas Kesehnatan
Kabupaten/Kota
e. Belum adanya indicator yang ditetapkanuntuk suatu pelayanan tertentu
2. Etika batuk :
a. Diterapkan untuk semua orang terutama pada kasus infeksi dengan jenis transmisi airborne
atau droplet
b. Memakai sarung tangan
c. Diterapkan hanya untuk petugas yang sedang sakit batuk
d. Ditetapkan hanya untuk pasien/kasus infeksi dengan njenis transmisi airborne dan droplet
e. Tetap diterapkan meskipun menggunakan masker
3. Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang terhadap
penetrasi zat, partikel padat, cair atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau
penyebaran infeksi atau penyakit. Bertujuan untuk menghalangi pajanan bahkan infeksius pada
kulit, mulut, hidung atau mata (selaput lendir) tenaga kesehatan, pasien atau pengguna
nkesehatran, Penggunaan APD yang efektif perlu didasarkan pada potensi paparan, dampak
penularan yang ditimbulkan serta memahami dasar kerja setiap jenis APD yang akan digunakan.
Didalam buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FKTP diperkenalkan sebagai
macam APD dengan penggunaan berdasarkan indikasi
Jenis APD apa yang paling tepat digunakan pada kewaspadaan transmisi droplet ?
a. Masker N95 dan sarung tangan
b. Masker bedah
c. Sarung tangan
d. Masker bedah dan sarung tangan
e. Gaun, apron dan masker bedah
7. Terjadi kesalahn pemberian obat pada pasien karena salah identifikasi, tetapi segera diketahuii
tetapi obat sudah terlanjur diminum oleh pasien, tetapi terjadi keluhan pusing kepala, kejadian
tersebut adalah :
a. Kejadian nyaris
b. Kejadian tidak diinginkan
c. Kejadian tidak cedera
d. Kejadian tidak diharapkan dengan cefera ringan
e. Kondisi potensial cedera
8. Sebagai dasar untuk menyusun disaster plan dalam program kesiapan menghadapi bencana
dilakukan resiko dengan menggunakan alat manaje,en resiko sebagai berikut
a. Public Health Risk Assesment
b. Saverity Assessment
c. Register Resiko
d. Manajemen resiko
e. Hazard Vulnerability Assessment