SKRIPSI
Muh. Hidayatullah
NIM 10536 5021 15
1
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
HIGH ORDER THINKING SKILL MATERI DIMENSI TIGA PADA
KELAS XII IPA SMA BUQ’ATUN MUBARAKAH MAKASSAR
SKRIPSI
Muh. Hidayatullah
NIM 10536 5021 15
vi
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesulitan yang dialami dalam
menyelesaikan soal high order thinking skill siswa kelas 12 IPA SMA Buq’atun
Mubarakah, siswa dikategorikan yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi
kesulitan-kesulitan yang dilihat adalah kesulitan memahami fakta, memahami
konsep, kemampuan memahami prinsip dan kemampuan skill.
Setelah melakukan tes kemampuan awal pada kelas 12 IPA tahun ajar
2021/2020 SMA Buq’atun Mubarakah didapatkan yang berkemampuan tinggi
25% atau 6 siswa yang berkemampuan sedangkan yang berkemampuan sedang
17% atau 4 siswa dan berkemampuan rendah 58% atau 14. Setelah di tes high
order thinking skill dan di wawancarai dapat disimpulkan bahwa yang
berkemampuan tinggi mengalami kesalahan, sedangkan kesulitan yang
berkemampuan sedang memiliki kesulitan konsep dan kemapuan skill. sedangkan
berkemampuan rendah, kesulitan fakta, prinsip dan kemampuan skill.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang maha kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan segala nikmat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan judul “Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan
soal high order thinking skill pada materi dimensi tiga kelas 12 IPA SMA
mendapatkan bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu,
Makassar
seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Program Studi
Pendidikan Matematika.
4. Pak Dr. Muhammad Darwis M., M.Pd pembimbing I yang telah menyediakan
5. Ibu Erni Ekafitria Bahar, S.Pd., M.Pd pembimbing II yang telah menyediakan
6. Dosen penguji yang telah memberikan Ilmunya, masukan, arahan dan saran
viii
7. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, Tata Usaha dan Siswa Kelas XII
IPA SMA Buq’atun Mubarakah yang telah memberikan izin meneliti di SMA
Buq’atun Mubarakah.
memberikan do’a, semangat dan motivasi serta keluarga besar penulis yang
9. Terima Kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam
Semoga bimbingan, bantuan dan dorongan yang telah Bapak, Ibu berikan
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis mengharapkan skripsi ini berguna bagi
Pendidikan Matematika. Akhir kata penulis ucapkan selamat membaca dan terima
kasih.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Jenis Penelitian............................................................................... 13
B. Subjek Penelitian ............................................................................ 13
C. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................... 14
x
D. Fokus Penelitian ............................................................................. 14
E. Instrumen Penelitian ....................................................................... 14
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 16
G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 17
H. Keabsahan Data.............................................................................. 19
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 40
B. Saran ............................................................................................... 40
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2 1956 VS 2001 high order thinking skill ................................................ 7
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal ........................................................ 14
Tabel 3.2 Kategori Tingkatan Sesuai Skor ........................................................ 17
Tabel 4.1 Daftar Peserta Penelitian (Tes Kemampuan Awal) dan Kode Siswa 20
Tabel 4.2 Penentuan Subjek Penelitian Berdasarkan Tes Kemampuan awal .... 21
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Kerangka Pikir ....................................................................................................12
Gambar 4.1 Hasil jawaban subjek KAS nomor 3. ..............................................22
Gambar 4.2 Hasil gambaran subjek KAS ...........................................................24
Gambar 4.3 Hasil jawaban subjek KAS nomor 2 ...............................................25
Gambar 4.4 Hasil jawaban subjek KAS nomor 1 ...............................................26
Gambar 4.5 Panggalan jawaban subjek AWD ....................................................27
Gambar 4.6 Hasil gambaran subjek AWD ..........................................................28
Gambar 4.7 Mengaplikasikan teorema phtagoras AWD ....................................30
Gambar 4.8 Hasil gambar Kubus subjek ABS ....................................................32
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kisi-kisi soal Kemampuan Awal .................................................................45
2. Soal Kemampuan Awal dan Alternatif Jawaban .........................................47
3. Kisi-kisi Soal High Order Thinking Skill ....................................................48
4. Soal High Order Thinking Skill dan Alternatif Jawaban .............................50
5. Pedoman Wawancara ...................................................................................55
6. Lembaran Hasil Jawaban Siswa Tes Kemampuan Awal .............................57
7. Lembaran Hasil Jawaban Tes High Order Thinking Skill ...........................82
8. Hasil wawancara ..........................................................................................87
9. Surat-surat Penelitian ...................................................................................91
10. Dokumentasi ................................................................................................93
11. Surat Pendukung Lainnya ............................................................................94
12. Surat keterangan bebas plagiat dan perbab ..................................................100
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penerus bangsa yang lebih bermutu, macam-macam kurikulum yang telah ada
indonesia mulai setelah merdeka yaitu kurikulum 1947 sampai kurikulum 2013
kali, kurikulum sebelum k13 yaitu kurikulum 2006 atau biasa disebut KTSP
K13 memiliki tiga aspek yang dinilai yaitu pengetahuan, skill dan perilaku. Ada
lagi salah satu kurikulum terbaru hanya beberapa sekolah yaitu kurikulum sekolah
Penulis tertarik dengan kurikulum 2013 atau biasa disebut k13, kurikulum
pendidikan yang menuju high order thinking skill, mulai 2018 kemendikbud
menerapkan high order thinking skill pada soal UNBK, penulis sempat
menanyakan kepada salah satu siswa yang telah melaksanakan UNBK 2018 di
Inisial siswa MA siswa yang pernah ikut olimpiade matematika sampai ke tingkat
provinsi. Tahun 2020 UNBK dihapuskan karena wabah corona, di tahun ajar baru
1
2
high order thinking skill, alternatif kompromi adalah sistem pendidikan yang
langsung
Nilai UNBK SMA XII IPA Buq’atun Mubarakah Makassar 2019 rata-rata
48.71 dan nilai UNBK SMA bidang studi matematika XII IPA Buq’atun
kesulitan yang di alami kelas XII IPA SMA Buq’atun Mubarakah. Padahal
faktor kesulitan siswa ketika mengerjakan soal materi dimensi tiga, salah satu
konsep dan kemampuan pemahaman prinsip dan skill, siswa pada kelas XII IPA
SMA Buq’atun Mubarakah Makassar. Maka judul penelitian ini adalah “Analisis
Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal High Order Thinking Skill Materi
Dimensi Tiga pada Kelas XII IPA SMA Buq’atun Mubarakah Makassar”.
kesulitan siswa dalam mengerjakan soal high order thinking skill materi dimensi
tiga
3
asrama, di tengah wabah corona sekolah ini memulai pembelajaran daring dari
bulan Maret 2020, karena desakan dari orang tua dan wali siswa, di bulan Oktober
sekolah mulai memasukan siswa ke asrama secara ketat dan bertahap dengan surat
rapid antigen dan surat pernyataan orang tua, sekolah melakukan pembelajaran
daring dan luring, di semester genap siswa yang melakukan pembelajaran luring
atau tatap muka sekitar 92% selebihnya pembelajaran daring beberapa siswa ada
yang belajar daring karena tidak kesiapan dari orang tua nya atau hasil tes rapid
yang reaktif.
B. Rumusan Masalah
menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada
menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada
menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada
C. Tujuan Penulisan
mengerjakan Soal high order thinking skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas
12 IPA SMA.
D. Manfaat Penelitian
1. Keilmuan & menambah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal
2. Bagi siswa dapat mengetahui perbedaan soal high order thinking skill
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam Kamus besar bahasa Indonesia bahwa “kesulitan” berasal dari kata
“sulit” yang mempunyai arti kata “keadaan yang sulit; sesuatu yang sulit”.
kuat memiliki sifat-sifat saling berhubungan. Dalam matematika itu sebagai dasar
pengetahuan jika siswa tidak tau akan menghambat belajar siswa. Fakta
siswa dapat memahami konsep makan siswa tersebut dapat memahami secara
abstrak yang berkaitan dengan bangun ruang atau dimensi tiga, dapat melihat
5
6
berasal dari konsep dan fakta, Dengan demikian seorang siswa dikatakan telah
Kesulitan yang dimaksud dalam penelitian ini kesulitan yang akan dikaji adalah
(1) kesulitan mengingat fakta, (2) kesulitan konsep, (3) kesulitan prinsip, (4)
kemampuan
mengelola informasi lama dan baru, yang akan dia gunakan untuk mencari solusi
permasalahan. Jika masalah itu terlalu mengandung unsur-unsur yang rumit maka
solusi yang beragam, Jadi high order thinking skill kemampuan mengelola
Menurut Nugroho (2019: 20) high order thinking skill memiliki ciri-ciri
Evaluasi Mencipta
Sintesis Mengevaluasi
Analisis Menganalisis
Aplikasi Mengaplikasikan
Pemahaman Memahami
Pengetahuan Mengingat
Pada gambar di atas level kognisi taksonomi bloom sebelum dan sesudah
di revisi, yang berwarna biru adalah tingkatan high order thinking skill yang
indikator high order thinking skill yang termasuk karakteristik adalah sebagai
berikut:
1. Tingkatan analisis
8
berikut:
a. Memilah-milah
c. Mengatribusikan
2. Tingkatan Evaluasi
3. Tingkatan menciptakan
lebih disingkat dari pada sebelumnya, yang awal panjang bisa disingkatkan
Ruang tidur aco seperti bangun ruang yang t: l: p = 4:5:5. Bagian atas
ruangan terdapat bola lampu yang letaknya tepat pada pusat bidang bagian atas
9
ruangan. Salah satu bagian tembok ada saklar yang tepat pada pusat bidang
Pembahasan :
Tinggi 4x lebar 5x panjang 5xBola lampu dan saklar kurang lebih kalau
lampu
saklar
√ x
10
ukuran panjang, lebar, dan tinggi ruangan tersebut adalah 3m, 2m, 3m. jika
standar pemakaian cat 10 /liter cat, tiap pelapisan maka berapa liter
H G
E F
3
D
C
2
A 3 B
Pembahasan met
= 2(2m x 3m)
= 12
= 2(3m x 3m)
= 18
11
= 12 + 18
= 30
Kebutuhan cat =
= = 3 cat
Jika yang ditanya 2 lapis, 2 x 3 cat = 6 cat maka 6 cat yang dibutuhkan untuk
E. Kerangka pikir
terutama dalam hal pengerjaan suatu hal siswa sering mengalami kesulitan untuk
mengerjakan hal tersebut. Kesulitan siswa adalah suatu kondisi tertentu dimana
diperlukan usaha lebih giat lagi untuk meraih tujuan tersebut. Kesulitan yang
sering dijumpai adalah kesulitan dalam hal mengerjakan soal- soal yang diberikan
oleh guru dalam proses belajar mengajar. Kesulitan inipun berindikasi pada hasil
Pada tahun 2018 pemerintah telah memasukkan Soal high order thinking
skill pada UNBK SMP dan SMA sederajat. Hal ini mengakibatkan banyak terjadi
kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Soal high order thinking
skill atau higher Order Thinking Skill adalah soal-soal yang membutuhkan
12
Dikarenakan soal-soal high order thinking skill baru diperkenalkan pada tahun
oleh beberapa faktor contohnya adalah kesulitan fakta, kesulitan konsep, kesulitan
dalam hal prinsip dan kemampuan(skill), dibutuhkan sebuah solusi dan terobosan
Kesulitan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kualitatif berarti penelitian ini membahas fenomena yang terjadi pada subjek
peneliti dan menjelaskan fenomena yang terjadi terhadap kesulitan soal Higher
Order Thinking Skill. Penelitian ini digunakan karena data yang diperoleh berupa
nilai dan angka-angka dan kalimat. Maksud penelitian ini untuk melakukan
analisis kesulitan mengerjakan soal high order thinking skill pada kelas 12 IPA
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPA SMA. SMA Buq’atun
2. Memilih tiap-tiap satu subjek yang skor rendah, sedang, tinggi untuk
memfokuskan penelitian.
3. Memberikan tes soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga dan
Diwawancarai.
13
14
alamat di Jl. KH. Abd. Jabbar Ashiry No.1 Kelurahan Pai Kecamatan
Mei 2021.
D. Fokus Penelitian
mengerjakan soal-soal high order thinking skill pembahasan dimensi tiga yang
E. Instrumen Penelitian
Mubarakah Makassar. Tes kemampuan awal yang berbentuk tes essay berkaitan
dapat dilihat Pada Tabel 3.2, untuk kisi-kisi tes kemampuan awal pada Tabel 3.1
sebagai berikut:
titik, titik ke
garis,)
2. kesulitan
memahami
konsep,
1. fakta
Menyebutkan
2 unsur bangun Uraian 2
ruang 2. konsep
1. fakta
Menyebutkan
3 unsur bangun Uraian 3
ruang 2. konsep
1. fakta
Menentukan
2. konsep,
4 jarak suatu Uraian 4
3. prinsip,
titik ke garis 4. skill
1. fakta
Menentukan
2. konsep,
5 jarak suatu Uraian 5
3. prinsip,
titik ke garis 4. skill
Tes high order thinking skill itu harus berlandaskan dengan tingkatan pada
supaya memenuhi soal high order thinking skill tersebut soal dalam bentuk cerita.
c. Pedoman wawancara
hal yang berhubungan dengan hasil jawaban siswa dan jenis-jenis kesulitan fakta,
16
konsep, prinsip dan kemampuan skill, sehingga mengetahui kesulitan apa yang
dialami subjek.
berikut:
Tes atau soal yang diberikan kepada siswa kelas XII IPA SMA Buq'atun
Setelah diberikan tes kemampuan awal maka dari hasil tes itu akan
penelitian.
masing-masing 1 subjek, akan diberikan tes high order thinking skill diperiksa
4. Wawancara
penelitian. Wawancara pada penelitian ini diberikan kepada sejumlah orang yang
berpengaruh terhadap penelitian ini siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan
rendah XII IPA SMA Buq'atun Mubarakah Oleh karena itu, dalam penelitian ini
Diberikan pada siswa XII IPA SMA Buq'atun Mubarakah Makassar yang
hadir pada saat tes kemampuan awal tes esai berkaitan dengan dimensi tiga.
Setelah diberikan tes kemampuan awal maka dari hasil tes itu akan
Setelah subjek menjawab tes high order thinking skill maka akan diselidiki
order thinking skill materi dimensi tiga, yaitu kesulitan pemahaman prinsip,
kesulitan pemahaman prinsip, dan kesulitan skill, peneliti melihat hasil jawaban
dimaksud.
18
4. Wawancara
soal high order thinking skill materi dimensi tiga. Dialog terpilah-pilah sesuai
a. Kondensasi Data
dokumen, materi dimensi tiga. Pada analisis data maka hasil dari tes high order
thinking skill dapat peneliti kaitkan dengan yang ingin diwawancarai satu dengan
yang lainnya sehingga menguatkan masing-masing data yang diperoleh dan dapat
b. Penyajian Data
kesimpulan hasil wawancara kesulitan mengerjakan soal high order thinking skill
c. Kesimpulan
soal-soal high order thinking skill setelah melakukan hasil pembahasan atau
analisis data.
19
E. Keabsahan Data
Adanya kecocokan data atau kesinambungan antara hasil tes soal high
berdasarkan fenomena yang ada pada hasil tes, supaya data itu benar dengan
yang mengikuti Tes kemampuan awal 24 siswa, soal tes kemampuan awal terdiri
dari 5 soal, soal 1, 2, dan 3 tentang unsur kubus, berapa bidang, titik sudut dan
rusuk pada kubus, soal 4 dan 5 tentang jarak titik ke titik, tes pertama untuk
melihat tingkatan kemampuan siswa kelas 12 IPA, adapun hasil tes pada Tabel 4.1
sebagai berikut :
20
21
16 MKR 20 20 20 0 0 60 rendah
17 MAR 20 20 20 0 0 60 rendah
18 MAS 20 20 20 0 0 60 rendah
19 MAH 20 20 20 0 0 60 rendah
20 MIA 20 20 20 20 10 90 tinggi
21 MIL 20 20 20 20 0 80 sedang
22 MSN 20 20 20 0 0 60 rendah
23 RFN 20 20 10 0 0 50 rendah
24 RFB 20 20 20 20 10 90 tinggi
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Adapun subjek penelitian yang dipilih
Tanda hasil responden subjek terdiri dari 7 digit bagian depan tanda
dengan 3 digit Inisial dari subjek seperti “ANR”. Kemudian diteruskan oleh 4
(empat) digit angka. Letak angka keempat menyatakan urutan tugas, dan letak
soal satu bagi subjek Alif Nur Ramadhan. Tanda peneliti atau penanya ditandai
dengan huruf P dan hanya terdiri dari 5 digit. Yang digit pertamanya dengan huruf
“P” pewawancara, kemudian diikuti menyatakan urutan soal dan 3 angka terakhir
1 oleh Pewawancara.
B. Paparan Data
High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA
matematika semua temannya menjawab subjek KAS, subjek KAS pernah ikut
Berdasarkan hasil tes high order thinking skill subjek KAS di atas, subjek
dapat menjawab dengan langkah-langkah yang sudah benar soal nomor 3 hasil
akhir masih kurang tepat, hamper benar. Hal ini dimungkinkan karena siswa tidak
dapat berubah bentuk akar lebih sederhana. Peneliti ingin mengetahui kenapa
subjek tidak menjawab dengan tepat dengan langkah yang sudah benar tapi
bahwa subjek KAS hanya lupa, menyederhanakan akar 196 adalah 14 subjek
Berdasarkan hasil gambar balok, kubus dan limas pada Gambar 4.2 terlihat
objek matematika. Untuk lebih menguatkan hasil analisis tes maka dilakukan
P1-001 : saya ingin bertanya ini bidang ABCD bagian atas, bidang EFGH
dibawa sedangkan nomor 2 berbeda titik sudutnya, apakah
penamaan atau apakah ?
KAS1-001 : random ji itu kak
P2-007 : oh berlaku untuk segitiga sama kaki, kalau apa bedanya kubus
dan _balok?
KAS2-007 : kalau kubus semua Panjang sama sedangkan balok berbeda
25
menggambar bangun ruang dan menjelaskan perbedaan kubus dan balok, subjek
Berdasarkan hasil pekerjaan subjek KAS pada nomor dua, dapat dilihat
bahwa subjek mencari jarak titik A ke G, jarak AC subjek sudah menuliskan hasil
mengajukan beberapa pertanyaan mengenai apa itu Pythagoras dan jarak titik A
ke C sebagai berikut:
Pythagoras dan mengetahui langsung panjang sisi miring, segitiga siku-siku sama
kaki, dari hasil ilustrasi gambar yang dibuat dan penerapan teorema Pythagoras
matematika.
P-002 : kalau saya lihat ini kamu menggunakan rumus Pythagoras tapi
_kenapa tidak di gambar segitiga dalam balok tersebut, baru ini
_EG _dari mana dapat 10?
KAS1-002 : iya karena pake rumus Pythagoras, kalau EG bisa sepuluh
karena dari triple Pythagoras 6 8 10 , 6 kuadrat 36 dan 8
kuadrat 64 dijumlah _100, akar 100, sama dengan 10
dengan triple Pythagoras. begitu juga soal nomor 2 dan 3, tidak mengalami
High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA
Alasan memilih subjek AWD karena peneliti merasa subjek AWD mudah
diajak berkomunikasi sehinggan tidak sulit untuk menanya hal-hal apa sulit pada
kuadrat penyederhanaan akar, untuk lebih menguatkan hasil analisis tes maka
diwawancarai, Dari hasil tes high order thinking skill dan petikan wawancara ke 7
Berdasarkan Gambar 4.6, terlihat bahwa subjek AWD mampu menggambar kubus
dan balok, nomor soal satu dan dua, untuk lebih menguatkan hasil analisis tes
P1-001 : saudara wahid di, saya ingin mewawancarai, kalau ini tom
_kenapa di titik di E?
AWD1-001 : Karena tom di titik E, karena terletak di sudut atas ruangan
P1-002 : baru Jerry kenapa di C?
AWD1-002 : sedangkan saya simpan jerry di titik C karena di soal kita
disuruh _simpan di bawah ruangan jarak terjauh antara tom dan
jerry
P1-003 : iya di jadi yang terjauh dari E adalah C, paham nomor 1 di?
AWD1-003 : iya paham
P2-012 : kalau nomor dua paham, kenapa pot buka di B?
AWD2-012 : iya paham, bisa ditaruh di sudut mana saja
P1-013 : baru cari?
AWD2-013 : sudut terjauh nya
P1-014 : sudut terjauh nya
AWD2-014 : H
30
peletakan titik sudut awal dan menentukan titik sudut terjauh nya, akan tetapi
tidak mengetahuinya apa itu limas, subjek kesulitan memahami nomor 3 karena
subjek tidak tau apa itu limas, sehingga ini mengindikasi subjek kesulitan
memahami konsep.
menyelesaikan soal kubus dan balok, ketikan nomor 3 subjek tidak mengetahui,
dengan limas.
High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA
rendah adalah subjek ABS, dari hasil tes high order thinking skill, subjek tidak
menjawab satupun soal tes high order thinking skill, hanya menggambar kubus,
peneliti mencoba mencari kesulitan yang dialami subjek ABS melalui wawancara
sebagai berikut:
ABS1-006 : 12
ABS1-007 : 10
ABS, mampu dalam akar, dan menghafal beberapa hasil akar, ini
balok _beda-beda
ABS1-010 : tidak
ABS1-011 : tidak
tentang bangun ruang yang lain, subjek tidak mampu menjelaskan apa itu limas,
ini mengindikasikan bahwa subjek kesulitan dalam memahami konsep yang lain.
Berdasarkan hasil tes subjek pada Gambar 4.7 terlihat subjek tidak
ABS1-012 : pernah
ABS1-013 : tidak
prinsip.
Dari kesulitan yang sudah dibahas sebelumnya, dari subjek ABS, mulai
dari kesulitan mengingat fakta, memahami konsep dan memahami prinsip, juga
hasil tes high order thinking skill subjek yang tidak menyelesaikan satu soal pun
C. Pembahasan
High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA
Setelah melakukan cek hasil jawaban Siwa pada paparan data, akan
soal High order thinking skill tentang kesulitan mengingat fakta, memahami
Menurut paparan hasil jawaban siswa dan hasil responden subjek KAS,
dilihat bahwa hasil jawaban soal satu dan dua menjawab dengan langkah-langkah
bahwa nomor satu dan dua tidak mengalami kesulitan tentang mengingat fakta
mencakup akar, perkalian, dan kuadrat, ditinjau dari tinjauan pustaka, menurut
bentuk paling sederhana yaitu 14 tapi ketika diwawancarai subjek ingat akar 196
adalah 14, menurut analisis peneliti subjek KAS tidak mengalami kesulitan
mengingat fakta.
Menurut paparan hasil jawaban siswa dan hasil responden subjek KAS,
subjek mampu memahami konsep kubus, balok dan limas dilihat dari hasil tes
subjek mampu menggambarkan kubus, balok dan limas dengan tepat dan benar,
sesuai dengan kesulitan konsep pada penelitian ini ditinjau dari tinjauan pustaka,
sehingga dari analisis peneliti subjek KAS tidak mengalami kesulitan konsep pada
digunakan Pythagoras, triple Pythagoras dan sisi miring segitiga sama kaki, pada
penelitian ini yang termasuk memahami prinsip ditinjau dari tinjauan pustaka
36
prinsip subjek KAS, menurut peneliti ketika siswa memahami konsep, memahami
fakta dan juga mengetahui rumus yang digunakan maka siswa mempunyai
kemampuan atau skill untuk menyelesaikannya soal tersebut, terlihat dari nomor 1
dan 2 subjek mampu menyelesaikan dengan benar dan tepat, akan tetapi ketika
nomor 3 subjek KAs mampu menyelesaikan dengan benar tapi karena salah kali
High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA
Setelah melakukan cek hasil jawaban Siwa pada paparan data, akan
soal High order thinking skill tentang kesulitan mengingat fakta, memahami
Menurut paparan hasil jawaban siswa dan hasil responden subjek AWD,
dilihat hasil jawaban soal satu dan dua menjawab dengan langkah-langkah benar
dan tidak mengalami kesulitan. sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa soal
nomor satu dan dua tidak mengalami kesulitan tentang mengingat fakta mencakup
akar, perkalian, dan kuadrat, ditinjau dari tinjauan pustaka, menurut Widodo yang
37
fakta.
Menurut paparan hasil jawaban siswa dan hasil responden subjek AWD,
subjek mampu memahami konsep kubus dan balok, dilihat dari hasil tes subjek
mampu menjelaskan ilustrasikan jarak apa yang dicari pada permasalahan soal
nomor 1 dan 2, akan tetapi pada nomor 3 subjek tidak menggambar limas dari
Berdasarkan hasil tes dan wawancara, subjek AWD tentang kesulitan skill,
karena memahami fakta, prinsip dan memahami konsep kubus, balok. akan tetapi
menurut Widodo pada kajian pustaka pada bab 2, untuk mengaplikasikan prinsip
maka harus bisa memahami konsep dan fakta, dari analisis di atas menurut
peneliti subjek AWD mengalami kesulitan skill pada soal limas karena tidak
High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas XII IPA SMA
Setelah melakukan cek hasil jawaban Siwa pada paparan data, akan
soal High order thinking skill tentang kesulitan mengingat fakta, memahami
Menurut paparan hasil jawaban siswa dan hasil responden subjek ABS,
kesulitan memahami fakta, subjek ABS pada lembaran tes hanya menggambar
kubus, maka untuk mencari kesulitan fakta subjek ABS melalui wawancara,
ketika wawancara subjek menjawab dengan benar pertanyaan tentang akar 144
dan 100, menurut peneliti subjek ABS memahami fakta tentang akar, peneliti pun
operasi pembagian, ditinjau dari tinjauan pustaka kesulitan memahami fakta ialah
ketika wawancarai subjek ABS mampu menjelaskan apa itu kubus dengan
bahasanya sendiri, dan mampu membedakan antara kubus dan balok, menurut
peneliti subjek ABS memahami konsep bangun ruang kubus dan balok, selaras
dengan tinjau pustaka pada bab 2 , untuk memahami konsep harus memahami
skill, menurut peneliti subjek ABS tidak memiliki kemampuan skill, dalam
menyelesaikan soal, tidak dapat menganalisis maksud soal high order thinking
skill yang diberikan, dari hasil tes dan hasil wawancara dilakukan memperlihatkan
PENUTUP
A. Kesimpulan
“Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal high order thinking skill
pada materi dimensi tiga kelas XII a IPA SMA Buq’atun Mubarakah Makassar”,
Antara lain:
soal nomor 3, padahal subjek mengusai fakta, konsep kubus, prinsip dan
B. Saran
1. Bagi Sekolah Sekolah bisa melakukan satu pertemuan khusus untuk membahas
tentang pembuatan soal high order thinking skill, yang diterapkan pada UTS
40
41
dan ujian semester supaya siswa lebih terbiasa dengan soal high order thinking
skill dan juga Bagi memberikan fasilitas berupa bank-bank soal yang sudah
teruji kelayakannya, sehingga soal yang dibuat dapat memberi umpan balik
2. Bagi Pendidik Perlu inovasi baru dalam pembelajaran apalagi untuk membantu
kemampuan berpikir tingkat tinggi, di dukung dengan materi dan trik-trik yang
rendah memiliki potensi tapi karena tidak didukung dengan wawasan tentang
rendah lebih perlu penjelasan yang lebih mendalam tentang fakta dan prinsip
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai rujukan dan masukan pada penelitian
selanjutnya. dan masih banyak yang perlu disempurnakan dalam skripsi ini
DAFTAR PUSTAKA
Permendikbud Republik Indonesia Nomor 22 (2016), Tentang Kurikulum Di Indonesia
R. Arifin Nugroho. 2019. Higher Order Thinking Skills. Jakarta : Gramedia
Pusat Penilaian Pendidikan. 2019. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Widodo, dkk. 2017. Analisis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-SoalPada Materi SPLDV
di SMPN 5 Lubuklinggau. Lubuklinggau: STKIP-PGRI Lubuklinggau
Abdullah, Ridwan Sani. 2019. Pembelajaran Berbasis HOTS. Tanggerang: Tira
Smart
Pendidikan dan Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas. 2017. Panduan Penilaian.
Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Idris Harta. 2014. Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur dalam
Matematika,(Online).(http://aisadidah.blogspot.com/2014/10/fakta-konsep-prinsip-
dan-prosedur-dalam.html, diakses 9 November 2021)
Yulianto. 2015. Menangani Kesulitan Belajar Pada Anak Diskalkulia. Yogyakarta: Relasi
Inti Media Group.
Puspitasari, dkk. Tanpa Tahun. Analisis Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita
Materi SPLDV Di SMP Pontianak. Pontianak: Program Studi Pendidikan
Matematika FKIP Untan.
Kristianti. 2017. Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi
Kubus dan Balok Pada Siswa KElasVIII SMP Institut Indonesia. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Saputra, Hatta. 2016. Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global: Penguatan
Mutu Pembelajaran dengan Penerapan HOTS (High Order Thinking Skills).
Bandung: SMILE’s Publishing.
Hamidah, Luluk. 2018. Higher Order Thinking Skills (seni melatih kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Yogyakarta: Hijaz Pustaka Mandiri
Lewis, Arthur, & david, smith. 2015. Define Higher Order Thinking Skill. JSTOR:
Taylor & Francis,Ltd.
42
43
Mitri, Hilaria. 2016. Analisisi Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Di SMAN 8 Yogyakarta.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Lailly, Nurrochmah, dkk. 2015. Analisis Soal Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Hidayati, Ulfah, Arini. 2017. Melatih Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam
Pembelajaran Matematika Pada Siswa Sekolah Dasar. Yogyakarta: Pascasarjana
UNY.
Yuniar, Maharani, dkk. 2015. Analisis HOTS (Higher Order Thinking Skill) Pada Soal
Objektif Tes Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V SDN 7
Ciamis. Ciamis: Universitas Pendidikan Indonesia.
Widana, Wayan. 2015. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill.
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Forster, Margareth. Tanpa tahun. Higher Order Thinking Skill. Australia: ACER
Press
PISA. 2016. Programme For International Student Assessment (PISA) Result From PISA
2015. Paris: OECD.
Sudaryono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama
Putri, dkk. 2015. keefektifan strategi react ditinjau dari prestasi belajar,kemampuan
penyelesaian masalah, koneksi matematis, self efficacy. (Online), Vol. 2, No. 2,
(http://journal.uny.ac.id/index.php/jrpm/index diakses 18 Agustus 2019).
44
Lampiran
45
3. kesulitan
dalam
mengingat
fakta
Mendeskripsikan Menyebutkan
2 jarak dalam unsur-unsur Uraian 2
ruang (antar bangun ruang 4. kesulitan
titik, titik ke memahami
garis,) konsep,
3. kesulitan
dalam
mengingat
Menyebutkan fakta
3 unsur-unsur Uraian 3
bangun ruang 4. kesulitan
memahami
konsep,
Menentukan 5. kesulitan
Uraian 4
4 jarak suatu
titik ke garis dalam
46
mengingat
fakta,
6. kesulitan
memahami
konsep,
7. kesulitan
dalam
memahami
prinsip,
8. kesulitan
skill
5. kesulitan
dalam
mengingat
fakta,
6. kesulitan
Menentukan memahami
Uraian 5
5 jarak suatu
titik ke garis konsep,
7. kesulitan
dalam
memahami
prinsip,
8. kesulitan
47
skill
No jawaban skor
1 6 10
2 8 10
3 12 10
4 Menggunakan teorema pythagoras 35
BD2 = 288
BD = √288 = 12√2 cm
5 Missal titik tengah garis EG adalah P maka jarak yang 35
dicari B KE P
BP = √216 = 6√6 cm
1. kesulitan
dalam
mengingat
fakta,
Menentukan (Notasi dan
2 jarak titik ke lambang Uraian 2
garis matematika)
2. kesulitan
memahami
konsep,
(objek
49
matematika)
3. kesulitan
dalam
memahami
prinsip,
(rumus,
teorema)
4. kesulitan skill
(kemampuan
menjawab
dengan tepat
dan benar)
1. kesulitan
dalam
mengingat
fakta,
(Notasi dan
lambang
matematika)
2. kesulitan
memahami
konsep,
Menentukan (objek
matematika) Uraian 3
3 jarak titik ke
biang 3. kesulitan
dalam
memahami
prinsip,
(rumus,
teorema)
4. kesulitan skill
(kemampuan
menjawab
dengan tepat
dan benar)
salah satu titik sudut di bagian atas ruangan, dan seekor tikus bernama
Jerry terletak di salah satu titik sudut di bagian bawah ruangan, maka jarak
disalah satu sudut ruangan, Hitunglah jarak pot Bunga dengan sudut
3. Atap rumah cara gudang (rumah adat Sumatra selatan) berbentuk limas
Sko Tota
No Jawabannya
r l
51
H G
F
E
4 Kesulitan Konsep
15
(Menggambar)
D C
6
A 8 B
(AG = (AC Kesulitan prinsip
(teorema)
Sebelum itu mencari jarak titik A ke titik C
1 35
A D
20
AC = √
AC = √
AC = √
AC = 10
(AG = (AC
AG = √
52
AG = √
AG = √
AG = √
AG = √
AG = √
Kesulitan skill
(Menjawab dengan
tepat dan benar)
terjauh adalah E H G
E F Kesulitan Konsep
6 (Menggambar)
15
2 D C 35
6
A 6 B
20
E
53
CE = √
Kesulitan prinsip
CE = √ √
(teorema)
CE = √
Fakta (akar, kuadrat,
operasi bilangan)
CE = √
CE = √
CE = √
Kesulitan Konsep
3 10 30
D
(Menggambar)
C
A T’
B
54
Kesulitan prinsip
(teorema)
√ √ √
√
Kesulitan skill
√ √
(tepat,benar)
55
5. Pedoman Wawancara
(skill)
2. Tujuan wawancara
3. Metode wawancara
5. Indikator kesulitan
nomor soal
Inisial skor tingkatan
NO Nama 1 2 3 4 5
1 Abd Wahid AWD 20 20 20 20 0 80 sedang
Abdullah
2 Fauzan AFN 20 20 20 0 0 60 rendah
3 Abdussalam ABS 20 20 20 0 0 60 rendah
4 Achmad Fakhri AFI 20 20 20 0 0 60 rendah
Adi Affan
5 Asrin AAA 20 20 20 10 0 70 rendah
6 Ahmad Dzaki ADZ 0 0 0 0 0 0 rendah
Ahmad Fauzi
7 Ramlan AFR 20 20 20 20 20 100 tinggi
Akmal Mufid
8 Abubakar AMA 20 20 20 20 0 80 sedang
Alief Fiqram
9 AM AFA 20 20 20 0 0 60 rendah
AM Rezkyana
10 Daffasa ARD 20 20 20 20 10 90 tinggi
11 Awaluddin Nur ANR 20 20 20 20 0 80 sedang
Galang Nur
12 Khalik GNK 20 20 20 0 0 60 rendah
13 Ghafir Al GAL 20 20 20 20 10 90 tinggi
Hamdan
14 Azalym HAM 20 20 20 0 0 60 rendah
Khajar Asywad
15 sukri KAS 20 20 20 20 20 100 tinggi
16 Miftahul Khaer MKR 20 20 20 0 0 60 rendah
Muadz Abd
17 Rasyid MAR 20 20 20 0 0 60 rendah
Muh Al Zaqi
18 Syam MAS 20 20 20 0 0 60 rendah
Muh Amar
19 Habib Al-qodry MAH 20 20 20 0 0 60 rendah
Muh Iksan
20 Akmal MIA 20 20 20 20 10 90 tinggi
Muhammad
21 Idil MIL 20 20 20 20 0 80 sedang
Muhammad
22 Syafiqurrahman MSN 20 20 20 0 0 60 rendah
Rahmat Fajar
23 Nur RFN 20 20 10 0 0 50 rendah
Rian Fadli
24 Bafadhal RFB 20 20 20 20 10 90 tinggi
58
2. Abdullah Fauzan
60
3. Abdussalam (ABS)
61
4. Achmad Fakhri
62
6. Ahmad Dzaki
64
13. Ghafir Al
71
2. Subjek AWD
85
86
3. ABS
87
8. Hasil Wawancara
1. Subjek KAS
P1-001 : saya ingin bertanya ini bidang ABCD bagian atas, bidang EFGH
dibawa sedangkan nomor 2 berbeda titik sudutnya, apakah
penamaan atau apakah ?
KAS1-001 : random ji itu kak
P-002 : kalau saya lihat ini kamu menggunakan rumus phytagoras tapi
_kenapa tidak di gambar segitiga dalam balok tersebut, baru ini EG
_dari mana dapat 10 ?
KAS1-002 : iye karena pake rumus phytagoras, kalau EG bisa sepuluh karena
_dari tripel pythagoras 6 8 10 , 6 kuadrat 36 dan 8 kuadrat 64
dijumlah 100, akar 100, sama dengan 10
P1-003 : apa itu phytagoras ?
KAS1-003 : A kuadrat ditambah B kuadrat sama dengan C kuadrat
P1-004 : C yg kamu sebut sisi miring ?
KAS1-004 : iye kak C sisi miringnya
P1-005 : salah satu sudutnya bernilai ?
KAS1-005 : bernilai 90 derajat?
P1-006 : ini juga nomor 2 dari mana langsung dapat panjang AC 6 akar 2 ?
KAS1-006 : kalau sama ji sisinya kak langsung dikasih akar 2 dibelakang
_angka sisinya
P2-007 : oh berlaku untuk segitiga sama kaki, kalau apa bedanya kubus
_dan balok?
KAS2-007 : kalau kubus semua Panjang sama sedangkan balok berbeda
P-008 : jadi sudah gak sulit pembahas rumus phytagoras ketika SMP dan
SMA dih ?
KAS1-008 : iye tapi waktu smp masih bingung tentang mengakar
P1-009 : tidak dijelaskan tentang mengakar dengan menggunakan pohon
faktor?
KAS1-009 : dijelaskan ji tapi yang mengakar langsung
P3-010 : ini soal nomor 3 kenapa tidak langsung di akar kenapa
disederhanakan
88
3. Subjek ABS
P1-001 : Kalau nomor 1 paham ?
ABS1-001 : tidak kak
P1-002 : kalau tambah-tambah tau ?
ABS1-002 : iya tau
P1-003 : kalau kali-kali, bagi-bagi tau?
ABS1-003 : iya tau
P1-004 : coba kalau 625 bagi 25 berapa ?
ABS1-004 : 120 eh 150
P1-005 : bukan, berarti dibagi-bagi kurang lancar, kalau akar-akar tau?
ABS1-005 : iye tau
P1-006 : coba kalau akar 144 berapa?
ABS1-006 : 12
P1-007 : berarti kalau akar-akar bisa, kalau akar 100 ?
ABS1-007 : 10
P1-008 : berarti bisa ji dih, kedua konsep, kalau menggambar, kayak ini,
_nomor satukan ada gambar disini, apa itu kubus, menurutmu ?
ABS1-008 : kotak yang di dalam ada ruangan
P1-009 : dimensi tiga, bedanya kubus dengan balok?
90
9. Surat penelitian
92
93
10. Dokumentasi
94
RIWAYAT HIDUP
Muh. Hidayatullah. Dilahirkan di Kota Makassar pada
Makassar tahun 2015. Penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Strata Satu