Anda di halaman 1dari 4

ISI UNDANG-UNDANG NO.

23 TAHUN 2014 SEBAGAIMANA DIUBAH


DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2015 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH

No
Isi Uraian
.
1. Arti otonomi daerah Kewenangan untuk mengatur sendiri kepentingan masyarakat atau
kepentingan untuk membuat aturan guna mengurus daerahnya
sendiri
2. Arti daerah otonom atau Daerah di dalam suatu negara yang memiliki kekuasaan otonom,
daerah Maura atau kebebasan dari pemerintah di luar daerah tersebut.
Swantantra Atau daerah yang berdiri sendiri, mempunyai batas wilayah
tertentu, mempunyai undang-undang dan peraturan khusus berlaku
untuk daerahnya dengan tidak menyalahi undang-undang
pemerintah pusat.
 Daerah Khusus: Jenis daerah otonom di Indonesia ini terdiri
dari Aceh, Jakarta, Papua, dan Papua Barat. Daerah khusus
tersebut diberi otonomi khusus untuk daerahnya.
 Daerah Istimewa: Jenis daerah otonom di Indonesia ini terdiri
dari Aceh dan Yogyakarta.
3. Arti desentralisasi Penyerahan kekuasaan pemerintahan oleh pemerintah pusat
kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi (UU No. 23
Tahun 2014).
Peneyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah atau daerah
tingkat atasnya kepada daerah. Berdasarkan Pasal 1 Undang-
Undang Nomor 32 tahun 2004
Penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus pemerintahan
dalam sistem negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Arti dekonsentrasi Sebuah kegiatan penyerahan berbagai urusan dari pemerintahan
pusat kepada badan-badan lain.
Sumber lain menjelaskan bahwa dekonsentrasi itu merupakan
pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu.
5. Arti tugas pembantuan Penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa,
serta dari pemerintah kabupaten atau kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang
menugaskan
6. Urusan pemerintah Ada bidang-bidang yang masih tetap ditangani oleh pemerintah
pusat pusat dalam melaksanakan tugasnya. Seperti diketahui,
pemerintah pusat dalam menyelenggarakan tugasnya
menggunakan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan.
Menurut Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014, urusan
pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan
pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum.
Urusan pemerintah pusat antara lain:
1. Politik luar negeri
2. Pertahanan
3. Keamanan
4. Yustisi
5. Moneter dan fiskal nasional
6. Agama
7. Urusan pemerintah Fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban
daerah setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur
dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi
kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani,
memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.
Urusan pemerintah daerah antara lain:
1. pendidikan;
2. kesehatan;
3. pekerjaan umum;
4. perumahan;
5. penataan ruang;
6. perencanaan pembangunan;
7. perhubungan;
8. lingkungan hidup;
9. pertanahan;
10. kependudukan dan catatan sipil;
11. pembedayaan perempuan dan perlindungan anak;
12. keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
13. sosial;
14. ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
15. koperasi, usaha kecil dan menengah;
16. penanaman modal;
17. kebudayaan dan pariwisata;
18. kepemudaan dan olahraga;
19. kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
20. otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan
daerah, perangkat
21. daerah, kepegawaian, dan persandian;
22. pemberdayaan masyarakat;
23. statistik;
24. kearsipan;
25. perpustakaan;
26. komunikasi dan informatika;
27. pertanian dan ketahanan pangan;
28. kehutanan;
29. energi dan sumber daya mineral;
30. kelautan dan perikanan;
31. perdagangan; dan
32. perindustrian.
8. Pemerintahan daerah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah
dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
9. Pemilihan kepala daerah Pemilihan yang dilakukan secara langsung oleh penduduk
daerah administratif setempat yang telah memenuhi
persyaratan.
Pilkada atau pemilihan kepala daerah diselenggarkan oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota serta
diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu)
Provinsi dan Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu)
Kabupaten/Kota.
Pemilihan kepala daerah ini dilakukan satu paket bersama dengan
pemilihan wakil kepala daerah. Kepala daerah dan wakil kepala
daerah tersebut terdiri atas:
1. Gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi.
2. Bupati dan wakil bupati untuk kabupaten.
3. Wali kota dan wakil wali kota untuk kota.
Selain itu, pilkada juga dapat diartikan sebagai Pemilihan Gubernur
dan pemilihan Bupati/Walikota yang merupakan sarana
pelaksanaan kedaulatan rakyat di provinsi dan Kabupaten/Kota
untuk memilih Gubernur dan Bupati/Walikota berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
10. Keuangan daerah Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai
dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan
yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah
tersebut.
Tujuan diaturnya keuangan daerah oleh pemerintah daerah adalah
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan
sumber daya keuangan daerah. Selain itu, meningkatkan
kesejahteraan daerah dan mengoptimalkan pelayanan kepada
masyarakat.
Sumber pendapatan daerah terdiri atas sumber-sumber keuangan,
sebagai berikut:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), meliputi pajak daerah, hasil
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lainnya.
2. Dana Perimbangan, meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi
Umum, dan Dana Alokasi Khusus.
3. Pendapatan daerah lain yang sah.
11. Peraturan daerah Secara umum pengertian peraturan daerah adalah instrumen
aturan yang diberikan kepada pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah di masing-masing daerah
otonom.
Pengertian peraturan daerah dalam Permendagri No 1 Tahun
2014 adalah sebagai berikut:
“Peraturan Daerah Provinsi atau nama lainnya dan Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota atau nama lainnya, yang selanjutnya
disebut Perda adalah peraturan perundang-undangan yang
dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama Kepala
Daerah”.
 Peraturan Daerah Provinsi adalah Peraturan Perundang-
undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur.
 Peraturan Daerah Kabupaten/Kota adalah Peraturan
Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama
Bupati/Walikota.
12. Wewenang DPRD Tugas dan wewenang DPRD adalah:
1. Membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah.
2. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan
daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD) yang diajukan oleh kepala daerah.
3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan
daerah dan APBD.
4. Mengusulkan:
a) Untuk DPRD provinsi, pengangkatan/pemberhentian
gubernur/wakil gubernur kepada Presiden melalui Menteri
Dalam Negeri untuk mendapatkan pengesahan
pengangkatan/pemberhentian.
b) Untuk DPRD kabupaten, pengangkatan/pemberhentian
bupati/wakil bupati kepada Menteri Dalam Negeri melalui
Gubernur.
c) Untuk DPRD kota, pengangkatan/pemberhentian wali
kota/wakil wali kota kepada Menteri Dalam Negeri melalui
Gubernur.
d) Memilih wakil kepala daerah (wakil gubernur/wakil
bupati/wakil wali kota) dalam hal terjadi kekosongan
jabatan wakil kepala daerah.
5. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah
daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah.
6. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama
internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
7. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala
daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
8. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan
daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani
masyarakat dan daerah.
9. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai