Anda di halaman 1dari 3

Metode Penelitian Kualitatif

2019A

19010664204

Istighfar Fauza Maulina Asya

8 April 2022

Kadar Plagiarisme : 17%

Analisis terhadap Hubungan Antara Self-Esteem

dengan Bullying pada Remaja

A. Latar Belakang
Bullying dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan intimidasi serta penindasan
yang berlangsung berulang kali serta terus menerus hingga menimbulkan luka baik
secara fisik maupun psikologis pada korban dan membuat korban merasa
keberadaannya terancam. Bulying bisa berdampak, terutama yang dirasakan pada
korban seperti senantiasa dibayangi oleh perasaan cemas, serta menurunkan
kemampuan akademik dan menyebabkan stres yang berkepanjangan. Bullying tidak
jarang dianggap sebagai hal remeh oleh banyak orang dimana mereka menganggap
bahwa tindakan tersebut hanyalah sebatas gurauan maupun pertengkaran biasa di
kalangan remaja. Pemberian pembelajaran pada berbagai mata pelajaran di sekolah
bagi remaja sudah semestinya memberikan nilai-nilai untuk meminimalisir terjadinya
bullying. Tapi seperti yang kita ketahui, tindakan bullying masih sering ditemui
terutama pada remaja. Keberadaan bullying diasumsikan berhubungan dengan
kurangnya self-esteem.

Self-esteem dapat didefinisikan sebagai suatu pikiran, perasaan, maupun


pandangan seseorang pada diri mereka sendiri. Self-esteem atau yang bisa disebut
dengan harga diri berkaitan dengan seberapa seseorang dapat menilai, menyetujui,
menghargai, maupun menyukai diriamereka sendiri. Self-esteem memiliki berbagai
pengaruh dalam kehidupan tak terkecuali pada prestasi serta hubungan lain yang
dijalin seseorang. Rendahnya self-esteem dapat membuat orang mudah menjadikan
orang depresi, kurang mengembangkan potensi diri, bahkan terjerumus dalam toxic
relationship. Di sisi lain, self-esteem yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan
dampak negatif pula seperti munculnya perilaku sombong dan ketidakmampuan dalam
belajar dari kesalahan, bahkan dapat menimbulkan adanya gejala dari narsisme.

B. State of The Art


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Priscilia Oktaviana dalam
penelitiannya yang berjudul “Hubungan Antara Self Esteem dengn Bullying pada
Siswa Kelas X di SMK Negeri 3 Malang” menghasilkan kesimpulan bahwa apabila
self-esteem pada siswaatinggi maka kemungkinan terjadinya bullying rendah danajika
self esteem pada siswa rendah maka kemungkinan terjadinya bullying menjadi tinggi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh R. Ayoub, T. Brahim, N. Ben
Salem, N. Brigui, A. Guedria dan N. Gaddour bahwa baik korban maupun pelaku
dalam bullying cenderung memiliki self-esteem yang rendah.

C. Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang yang ada, maka dapat ditetapkan rumusan masalah adalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana hubungan self-esteem dengan bullying padaaremaja?


2. Bagaimana dampak dari tinggi dan rendahnya self-esteem pada remaja?
D. Daftar Pustaka
Ayoub, R., T. Brahim, N. B., N. Brigui, A. G., & Gaddour, N. (2021). The relationship
between self-esteem and bullying behavior among adolescent in tunisia. Cambridge
University Press.

Oktaviana, P. (2017). Hubungan Abtara Self Esteem dengan Bullying pada Siswa Kelas X di
SMK Negeri 3 Malang.

You, S. (2021). Apa itu Self Esteem dan Apakah Self Esteem Kamu Cukup Sehat? Retrieved
April 05, 2022, from Super You: https://superyou.co.id/blog/gayahidup/apa-itu-self-
esteem/

Anda mungkin juga menyukai