PENDEKATAN SAINTIFIK
Supriyati
Dosen Prodi PGMI
STAIN Jurai Siwo Metro
Abstract
Learning is a process of the interaction of learners with educators and learning resources pada suatu
lingkungan belajar. At elementary school age children experience rapid growth both in the physical
and inteligensi. Science is knowledge that is verifiable by using scientific methods. The process skills and
scientific attitude can be trained to learners to learn science. The nature of science is a product, process
and scientific attitude. The process of learning with a scientific approach which touches three domains
are cognitive, affective and psychomotor. Results of study with scientific approach makes students
productive, creative, and innovative. Enhancement affective through the strengthening of attitudes,
skills and integrated knowledge. Five basic learning experiences in the scientific approach is to observe,
ask, gather information, associates, and communicate.
Keywords: Learning of science, scientific approach .
45
46| Elementary Vol. I Edisi 2 Juli 2015
lewat tingkah laku nyata. Prilaku anak seperti saat bertengkar dengan teman maka anak-anak
penguasaan bahasa yang sistematis, permainan akan cepat melupakan dan berbaikan kembali
simbolik, dan meniru menunjukkan bahwa anak dengan temannya.
sudah mampu untuk melakukan tingkah laku
simbolik. Pembelajaran Sains
Usia 7–11 tahun anak berada pada tahap Sains adalah pengetahuan yang diuji ke-
operasional konkrit. Pada tahapan ini yang benarannya dengan menggunakan metode il-
dapat dipikirkan oleh anak masih terbatas pada miah. Sehingga pengetahuan dikatakan ilmiah
benda-benda kongkret yang dapat dilihat dan atau tidak ditentukan oleh metode dalam men-
diraba, benda-benda yang tidak jelas, yang tidak guji kebenarannya. Sains mempelajari objek
tampak dalam kenyataan masih sulit dipikirkan yang ada di alam dan interaksinya yang menim-
oleh anak. Anak mengalami kesulitan berfikir bulkan fenomena.
abstrak sehingga proses pembelajaran dengan Pada proses pembelajaran sains pada siswa
menggunakan metode mengamati dan menanya SD/MI anak dapat di ajak untuk melakukan
suatu objek akan lebih bermakna pada siswa. pengamatan tentang fenomena yang ada di
Saat Usia di atas sebelas tahun anak berada alam, kemudian siswa di bimbing untuk men-
pada tahap operasional formal. Dalam tahap coba memahami apa yang terjadi dan dengan
ini anak telah mampu berfikir abstrak sehingga menggunakan pengetahuan baru siswa dapat
dapat mempertimbangkan semua kemungkinan meramalkan apa yang terjadi.
dalam memecahkan masalah dan mampu me- Ketrampilan proses dan sikap ilmiah dapat
nalar atas dasar hipotesis. Sehingga anak dapat dilatihkan ke peserta didik dengan mempelajari
meninjau masalah dari berbagai faktor saat sains. Ketrampilan proses terdiri dari ketrampi-
memecahkan masalah. Pemikiran anak menjadi lan dasar dan ketrampilan proses terintegrasi.
lebih kongkrit dan fleksibel dan mereka telah Ketrampilan dasar (Basic Skills) yang dapat
mampu menggabungkan beberapa informasi ditingkatkan berupa kemampuan mengamati,
dari sejumlah sumber yang berbeda. menggolongkan /mengklasifikasi, mengukur,
Pada masa sekolah anak-anak mempunyai mengkomunikasikan, mengintepretasi data,
tugas-tugas perkembangan yang di perlukan un- menggunakan alat, melakukan percobaan, dan
tuk tumbuh kembang anak yaitu belajar mem- menyimpulkan. Ketrampilan dasar didapat-
peroleh keterampilan fisik dengan permainan, kan dalam proses pembelajaran dengan meng-
belajar membentuk sikap-sikap sehat terhadap gunakan pendekatan saintifik. ketrampilan
dirinya sendiri juga orang lain, belajar memain- proses terintegrasi (Integrated skills) terdiri dari
kan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya, merumuskan masalah, mengidentifikasi vari-
belajar bergaul dengan teman-teman sebaya, able, mendeskripsikan hubungan antar variable,
dan belajar keterampilan dasar seperti membaca, mengendalikan variable, mendefinisikan varia-
menulis dan berhitung. Dalam perkembangan bel secara operasional, memperoleh dan me-
melalui belajar anak perlu di beri pujian atau nyajikan data, menganalisis data, merumuskan
penghargaan dalam prestasinya. Pengawasan hipotesis, merancang penelitian, dan melakukan
dari guru dan orang tua juga diperlukan untuk penyelidikan.
memunculkan sikap dan kebiasaan yang baik. Pembelajaran sains dapat melatih siswa
Perkembangan seorang anak seperti yang untuk berfikir kritis, ulet, teliti dan Jujur. Hal
telah banyak terurai di atas, tidak hanya terbatas ini sejalan dengan pendapat Abruscato yang
pada perkembangan fisik, kognitif, dan motorik menyatakan bahwa pembelajaran sains di kelas
tetapi juga pada perkembangan psikologisnya dapat mengembangkan kognitif siswa, mengem-
baik mental maupun emosional. Seorang anak bangkan afektif siswa, mengembangkan psiko-
48| Elementary Vol. I Edisi 2 Juli 2015
motorik siswa, mengembangkan kreativitas sekitar kita). Sikap ilmiah adalah sikap yang
siswa, dan melatih siswa berfikir kritis �. Pem- diperlukan dalam memecahkan masalah atau
belajaran Sains dapat menjadikan siswa tanggap persoalan. Beberapa sikap ilmiah diantaranya
dalam menghadapi lingkungannya. adalah memiliki rasa ingin tahu atau kuriositas
Tujuan pembelajaran Sains (IPA) di seko- yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar,
lah menurut Carin, dalam Khaerudin dan Soed- tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti,
jono adalah �: jujur, terbuka, toleran, skeptis, optimis, pember-
1. Menambah keingintahuan (Curiosity) ani, dan kreatif atau swadaya �.
Dasar pogram Sains akan menaruh per- Sains merupakan pelajaran yang mempela-
hatian pada keingintahuan murid tentang jari alam dan fenomena-fenomena di dalamnya
alam semesta dengan cara: dengan mempelajari sains peserta didik dapat
a. Mendorong siswa untuk menyelediki belajar berinteraksi dengan alam dan meman-
alam dengan teknologi, faatkan kekayaan sumberdaya alam dengan baik.
b. Mengembangkan kemampuan siswa Sains menurut Albert Einstein dalam yudianto
untuk mengajukan pertanyaan tentang memiliki nilai-nilai dalam berbagai segi kehidu-
alam semesta, pan yang sangat penting yaitu �:
c. Mengembangkan kemampuan siswa 1. Nilai Praktis
untuk mengidentifikasi masalah pen- Hasil-hasil penemuan sains, baik secara
gadaptasian manusia. langsung atau tidak langsung dapat digu-
2. Mengembangkan keterampilan mengin- nakan dan dimanfaatkan manusia dalam
vestigasi (Skill For Investigation) kehidupan sehari-hari
Dasar program Sains akan mengembang- 2. Nilai Intelektual
kan keterampilan menginvestigasi alam Sains dengan metode ilmiahnya ban-
semesta, memecahkan masalah, dan mem- yak sekali digunakan untuk memecahkan
buat keputusan. masalah-masalah, karena dengan metode
3. Sains, Teknologi dan Masyarakat (Nature of ilmiah siswa dilatih untuk terampil dalam
Science, Technology and Society). memecahkan masalah bukan saja masalah
Dasar program Sains akan berusaha yang berkaitan dengan sains, tetapi ma-
mengembangkan pemahaman siswa dan salah-masalah lain yang berkaitan dengan
sikap tentang alam, keterbatasan, dan ke- sosial dan ekonomi
mungkinan yang akan timbul dari Sains 3. Nilai sosial politik-ekonomi
dan Teknologi. Negara-negara yang Sains dan teknolog-
inya maju akan mendapat tempat khusus
Hakikat sains (IPA) menurut Bundu
dalam kedudukan sosial, politik, dan eko-
adalah sebagai produk, proses dan sikap ilmiah
nomi di dunia internasional.
�
. Produk merupakan hasil yang didapat dari
4. Nilai keagamaan
mengumpulkan data yang disusun secara leng-
Siswa akan lebih memahami bahwa segala
kap dan sistematis. Produk berasal dari kegiatan
keteraturan yang ada di Jagat Raya ini ada
empiris dan analitik yang berupa fakta, data,
yang menciptakan dan mengaturnya. Siswa
konsep, prinsip, teori-teori, dan hukum-hukum.
dapat mencapai keyakinan terhadap kebe-
Sains sebagai proses adalah strategi yang dilaku-
saran tuhan dengan melihat keberadaan,
kan oleh ahli saintis dalam menemukan berb-
keindahan, dan keteraturan alam semesta
agai hal tentang alam dan fenomena-fenome-
ini.
nya. Dalam proses kita bisa berfikir memecah-
5. Nilai Pendidikan
kan masalah yang ada di lingkungan kita (alam
Sains merupakan salah satu faktor yg
PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK SD/MI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK | 49
mencari solusi dari berbagai sumber saat setelah lahir, kasih sayang yang diterima
yang memiliki pendapat yang berbeda anak, dan lingkungan sosial anak.
sampai kepada yang bertentangan. Ketrampilan proses dan sikap ilmiah dapat
Kompetensi yang dikembangkan dalam dilatihkan ke peserta didik dengan mempelajari
proses mengasosiasi/ mengolah inofrmasi sains. Ketrampilan proses terdiri dari ketrampi-
adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, lan dasar (Basic Skills) dan ketrampilan proses
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemam- terintegrasi (Integrated skills). Sikap ilmiah
puan menerapkan prosedur dan kemam- adalah sikap yang diperlukan dalam memecah-
puan berpikir induktif serta deduktif dalam kan masalah atau persoalan. Beberapa sikap
menyimpulkan. ilmiah diantaranya adalah bersifat objektif ter-
5. Mengkomunikasikan hadap fakta, jujur, terbuka, toleran, skeptis, opti-
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam mis, pemberani, dan kreatif
mengkomunikasikan adalah menyampaikan Proses pembelajaran dengan pendekatan
hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan saintifik menyentuh tiga ranah yaitu kognitif,
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau me- afektif dan psikomotor. Hasil belajar dengan
dia lainnya. Kompetesi yang dikembangkan pendekatan saintifik menjadikan peserta didik
dalam tahapan mengkomunikasikan adalah produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, penguatan sikap, keterampilan, dan pengeta-
kemampuan berpikir sistematis, mengung- huan yang terintegrasi.
kapkan pendapat dengan singkat dan jelas, Lima pengalaman belajar pokok pada
dan mengembangkan kemampuan berba- pendekatan saintifik adalah mengamati, menan-
hasa yang baik dan benar. ya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan.
Dalam sebuah pembelajaran diperlukan
penilain. Penilaian (Assesment) merupakan
DAFTAR PUSTAKA
proses pengumpulan dan pengolahan informasi
Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan
yang berfungsi untuk mengukur pencapaian ha-
Penyusunan KTSP Jenjang pendidikan
sil belajar peserta didik. Penilaian pada kuriku-
Dasar dan menengah, Jakarta: BSNP, 2006.
lum 2013 adalah penilaian autentik. Penilaian
Bundu, Patta, Penilaian Keterampilan Proses dan
Autentik memiliki relevansi yang kuat terhadap
Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains
pendekatan ilmiah. Penilaian autentik atau pe-
Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud. 2006.
nilaian responsif dapat berupa penilaian kinerja,
Jasin, Maskoeri. 2002. Ilmu Alamiah Dasar. Ja-
penilaian portofolio, dan penilaian proyek. Pe-
karta: Raja Grafindo Persada.
nilaian Autentik mencoba untuk menggabung-
Khaeruddin dan Sudjiono, E. H, Pembelajaran
kan antara kegiatan guru mengajar, kegiatan
Sains (IPA) Berdasarkan Kurikulum Ber-
siswa belajar, motivasi & keterlibatan peserta
basis Kompetensi, Makassar: Badan Pener-
didik, dan ketrampilan belajar.
bit Makassar. 2005.
C. KESIMPULAN Pengembangan Profesi Pendidik, Materi Pelati-
Perkembangan anak dipengaruhi dua fak- han Implementasi Kurikulum 2013 tahun
tor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 2014, Jakarta: Kementerian Pendidikan
Faktor internal pada anak diantaranya adalah dan Kebudayaan.
gen dan jenis kelamin. Faktor eksternal dian- Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:
taranya adalah terpenuhinya nutrisi anak saat Rineka Cipta, 2008.
dalam kandungan, terpenuhinya nutrisi anak Yudianto, Manajemen Alam Sumber Pendidikan
Nilai, Bandung: Mughni Sejahtera, 2010