Anda di halaman 1dari 25

M02.

Arthropati reaktif

a. Pengertian
Arthropati reaktif adalah suatu kondisi peradangan sendi yang terjadi sebagai respons
terhadap infeksi di bagian tubuh yang berbeda, biasanya infeksi saluran pencernaan
atau infeksi saluran kemih.
b. Tanda dan gejala
 Sakit dan kaku pada sendi
 Pembengkakan pada sendi
 Radang mata
 Sakit punggung
 Gejala sistematik
c. Patofisiologi
Respons imunologis yang tidak tepat terhadap infeksi tersebut. Ketika tubuh terinfeksi
oleh bakteri patogen, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan melepaskan zat
kimia inflamasi, seperti sitokin dan kemokin, untuk melawan infeksi. Pada beberapa
individu, sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan merespons secara
berlebihan terhadap infeksi. Ini dapat menyebabkan peradangan di berbagai bagian
tubuh, termasuk sendi.
d. Pemeriksaan
 Pemeriksaan darah
 Pemariksaan gambar (imaging)
 Tes serologi
e. Komplikasi
 Kerusakan sendi
 Uveitis
 Inflamasi organ lain
 Komplikasi kuliat
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
M02.0 Arthropati menyusul operasi bypass usus
a. Pengertian
prosedur bedah yang dilakukan untuk mengubah jalur saluran pencernaan dengan cara
melompati atau melewati sebagian usus.
b. Tanda dan gejala
 Kemerahan dan panas pada sendi
 Pembengkakan pada sendi
 Nyeri sendi

c. Patofisiologi
Operasi bypass usus mengubah jalur pencernaan dan metabolisme tubuh. Perubahan
ini dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal dan metabolisme asam urat, yang
dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Tingginya kadar asam
urat dalam tubuh dapat berkontribusi pada perkembangan arthropati.
d. Pemeriksaan
 Pemeriksaan cairan synovial
 Pemeriksaan radiologi seperti radiologi(X-ray)
 Analisis darah ,tes asam urat,tes antibodi
e. Komplikasi
 Kerusakan Sendi
 Perubahan Postur tubuh
 Gangguan fungsi dan kualitas hidup

f. Jalan koding berdasarkan icd 10


M02.1 Arthopati Pascadisentri

a. Pengertian
penyakit yang dapat memicu kemerahan dan pembengkakan di berbagai sendi tubuh,
terutama lutut, kaki, tumit, pinggang dan pergelangan kaki. Kondisi ini dipicu oleh
infeksi pada area tubuh lainnya, seperti usus, organ reproduksi, atau saluran kencing.
b. Tanda dan gejala
 Nyeri dan bengkak pada sendi
 Nyeri pada tendon, terutama pada tumit
 Nyeri pada punggung bawah dan bokong
 Bengkak pada jari-jari tangan dan jari-jari kaki
 Kekakuan sendi, terutama pagi hari
c. Patofisiologi
melibatkan peradangan dan hiperplasia sinovial, produksi autoantibodi seperti anti-
citrullinated protein antibodies (ACPA) dan rheumatoid factor (RF), serta kerusakan
tulang atau tulang rawan.
d. Pemeriksaan
 Tes darah
 Tes cairan sendi
 Tes pemeriksaan pencitraan
 Foto rontgen
e. Komplikasi
 Peradangan pada otot jantung (miokarditis)
 Peradangan dan pengerasan tulang belakang
 Glaukoma
 Kelainan bentuk kaki
 Penumpukan cairan di paru-paru (edema paru)
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
Arthropthy
-Posdyssenteric M02.1
M02.2 Arthropati pascaimunisasi

a. Pengertian
Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap suatu
penyakit. Proses ini dilakukan melalui pemberian vaksin, biasanya dalam bentuk
suntikan. Imunisasi bisa diberikan pada bayi baru lahir, anak-anak, maupun orang dewasa
dan lansia
b. Tanda dan gejala
 Pembengkakan
 Kemerahan
 Kekakuan sendi
 Gangguan fungsi sendi
 Nyeri sendi
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
 Tes laboratorium,seperti CPR
 Pemeriksaan fisik ,seperti kemerahan,pembengkakan
 Tes diagnostic lainnya
e. Komplikasi
 Persisten atau kronik
 Gangguan mobilitas
 Komplikasi pada pengobatan
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
Athropathy
-Postimmunization M02.2
M02.3 Penyakit Reiter

a. Pengertian
Sindrom Reiter adalah bentuk radang sendi yang memengaruhi sendi, mata, uretra
(saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh), dan kulit.

b. Tanda dan gejala


 Nyeri dan kaku. Nyeri sendi yang terkait dengan sindrom ini paling sering
terjadi di lutut, pergelangan kaki, dan kaki. Anda juga mungkin mengalami
nyeri di tumit, punggung bawah, atau bokong.
 Peradangan mata. Banyak orang yang menderita sindrom ini juga mengalami
peradangan mata (konjungtivitis).
 Masalah kencing. Peningkatan frekuensi dan ketidaknyamanan saat buang air
kecil dapat terjadi, begitu juga dengan peradangan pada kelenjar prostat atau
leher rahim.
 Peradangan jaringan lunak di tulang (enthesitis), mungkin termasuk otot,
tendon, dan ligamen.
 Jari kaki atau jari tangan bengkak. Dalam beberapa kasus, jari kaki atau jari
tangan Anda mungkin menjadi sangat bengkak sehingga menyerupai sosis.
 Masalah kulit. Reactive arthritis dapat memengaruhi kulit dengan berbagai
cara, termasuk ruam di telapak kaki, telapak tangan, dan sariawan.
 Nyeri punggung bawah. Rasa sakitnya cenderung lebih buruk pada malam
atau pagi hari.
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
 Pemeriksaan darah lengkap
 Pemeriksaan imaging
 KOnsultasi spesialis
 Tes seroligi
 Tes inflamasi
e. Komplikasi
 Inflamasi saluran kemih
 Gangguan pencernaan
 Manifestasi kulit
 Uveitis
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M02.8 Arthropati reaktif lainnya


a. Jalan koding berdasarkan icd 10
Arthropaty
-Reactive
--Specified NEC M02.8
M02.9 Arthropati reaktif, tak dijelaskan
a. Jalan koding berdasarkan icd 10
Arthropaty
-Reactive M02.9
M03*Arthropati pascainfeksi dan reaktif pada penyakit c.e

M03.0* Arthritis postmeningokokus(A39.8+)

a. Pengertian
peradangan atau inflamasi di dalam dan sekitar persendian tubuh. Adapun sendi
adalah titik di mana dua atau lebih tulang berkumpul, seperti pinggul atau lutut.
b. Tanda dan gejala
 Nyeri atau sakit pada sendi.
 Sendi terasa kaku.
 Bengkak di sekitar sendi yang mengalami peradangan.
 Kemerahan dan terasa hangat di kulit sekitar sendi yang mengalami radang.
 Gerakan sendi yang terbatas.
 Otot di sekitar sendi melemah dan mengecil.
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
 Rontgen (sinar-X) tulang (radiografi)
 Ct scan
 Mri
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
Athritis
-Postmenigococcal A39.8+M03.0*
M03.1*Arthropati pascainfeksi pada sifilis

a. Pengertian
Komplikasi jarang yang terjadi pada tahap lanjut sifilis .
b. Tanda dan gejala
 Nyeri
 Bengkak
 Kaku
 Dan peradangan pada satu atau beberapa sendi
c. Patofisiologi
Mekanisme pasti yang menyebabkan peradangan sendi pada arthropathy pascainfeksi
masih belum dipahami dengan jelas. Namun, diduga bahwa reaksi autoimun atau
reaksi imunologis berlebihan terhadap antigen Treponema pallidum dapat memainkan
peran penting. Respon imun yang terlalu aktif dapat menyebabkan kerusakan sendi
melalui pelepasan mediator inflamasi seperti sitokin dan enzim proteolitik.
d. Pemeriksaan
 Tes darah
 Tes cairan sendi
 Pemeriksaan radiologi
e. Komplikasi
 Kerusakan sendi
 Ketidak mampuan untuk beraktivitas
 Infeksi ulang
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
Arthropaty
-Postinfectious
--in
---Syphilis A52.7*M03.1*
M03.2*Arthropati pascainfeksi lain pada penyakit c.e
a. Pengertian
b. Tanda dan gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
M03.6*Arthropati reaktif pada penyakit lain c.e
a. Pengertian
b. Tanda dan gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
Poliarthropati inflamasi (M05-M14)
M05 Rematoid arthritis seropositive

M05.0 Sindroma Felty

a. Pengertian
kelainan langka yang bikin penderitanya mengalami komplikasi artritis
reumatoid, splenomegali (pembesaran limpa), dan neutropenia (penurunan jumlah sel
darah putih). Diyakini bahwa sindrom Felty adalah gangguan autoimun, yang mana
sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh itu sendiri.
b. Tanda dan gejala
 Menimbulkan nyeri sendi, sendi kaku dan bengkak, terutama pada tangan,
kaki, dan lengan. 
c. Patofisiologi
Penyebab sindrom Felty sampai saat ini masih belum diketahui pasti. Beberapa faktor
risiko saluran pernapasan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus, Herpes zoster,
bakteri gram negatif, dan jamur.7,8 Gejala sistemik seperti demam dan berat badan
turun juga dapat ditemukan. Pasien dapat mengeluh nyeri kuadran kiri atas abdomen
karena infark limpa atau distensi kapsular kalenjar limpa. Walaupun splenomegali
ditemukan pada mayoritas kasus, keterlibatan limpa bukan syarat diagnosis sindrom
Felty. Limpa biasanya dapat teraba saat pemeriksaan fisik. Beberapa pasien juga dapat
menderita hipertensi portal non-sirosis idiopatik yang dapat berujung pada perdarahan
varises esofagus.
d. Pemeriksaan
 Tes laboratorium
 Tes pencitraan
 Biopsi sumsum tulang

e. Komplikasi
 Infeksi yang parah atau berulang karena neutropenia, terutama pada saluran
pernapasan dan kulit.
 Anemia akibat gangguan limpa
 Perdarahan akibat trombositopenia berat
 Perdarahan varises karena hipertensi portal
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
Atrhritis
-Rheumatoid
--whit
---splenoademegaly and leukopenia M05.0
M05.1+Penyakit paru-paru rematoid(J99.0)

a. Pengertian
sekelompok masalah paru-paru yang berkaitan dengan rheumatoid arthritis. Kondisi
dapat mencakup cairan di dalam dada (efusi pleura), jaringan parut (fibrosis paru),
benjolan (nodul), dan tekanan darah tinggi di paru-paru (hipertensi pulmonal).
b. Tanda dan gejala
 Sesak napas
 Batuk
 Nyeri dada
 Demam
c. Patofisiologi
melibatkan peradangan yang kronis dan gangguan sistem imun pada pasien dengan
rematoid arthritis. Rematoid arthritis adalah penyakit autoimun di mana sistem
kekebalan tubuh secara keliru menyerang sendi, menyebabkan peradangan dan
kerusakan sendi. Dalam beberapa kasus, peradangan juga dapat menyebar ke paru-
paru dan menyebabkan kerusakan pada organ tersebut.
d. Pemeriksaan
 Tes fungsi paru-paru(pulmonary function tests/pfts)
 Radiologi dada
 Tomografi komputerisasi
e. Komplikasi
 Hipertensi paru
 Infeksi paru-paru
 Nodul paru
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
Athritis
-Rheumatoid
--with
---Lung involvement M05.1+J99.0*
M05.2 Vaskulitis rematoid

a. Pengertian
Vaskulitis adalah peradangan pada pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan pada
dinding pembuluh darah. Perubahan pada pembuluh darah ini dapat mengganggu aliran
darah yang normal dan menyebabkan gangguan pada beberapa organ tubuh.
b. Tanda dan gejala
 Pegal-pegal
 Kelelahan
 Kehilangan nafsu makan
 Penurunan berat badan
 Sakit kepala
 Berkeringat di malam hari
 Ruam pada kulit
 Pembengkakan
 Demam
 Mati rasa atau kebas
c. Patofisiologi
peradangan pada dinding pembuluh darah yang bisa terjadi pada pembuluh darah
ukuran apa pun dan melibatkan berbagai sistem organ. Berdasarkan klasifikasi
dari Chapel Hill Consensus Conference, vasculitis dibagi menjadi vasculitis
pembuluh darah kecil, pembuluh darah sedang, pembuluh darah besar, pembuluh
darah variabel, single-organ, terkait penyakit sistemik, dan terkait kemungkinan
etiologi
d. Pemeriksaan
 Tes darah, untuk mendeteksi antibodi yang dapat menyerang pembuluh darah,
dan mengukur kadar penanda peradangan dalam tubuh
 Pemindaian, seperti USG, CT scan, PET scan, dan MRI, untuk mengetahui
pembuluh darah atau organ yang terkena vaskulitis
 Angiografi, untuk melihat apakah dinding pembuluh darah menyempit atau
melebar
e. Komplikasi
 Penggumpalan darah
 Aneurisma atau diseksi aorta
 Infeksi, seperti pneumonia dan sepsis, akibat efek samping pengobatan
vaskulitis
 Kerusakan organ, seperti ginjal atau jantung
 Kebutaan, akibat giant cell arteritis yang tidak ditangani
 Komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, keguguran, atau pertumbuhan
yang lambat pada janin
 Stroke
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
Athritis
-Rheumatoid
--with
---vasculitis M05.2
M05.3+ Arthritis rematoid dengan keterlibatan organ dan system lain

a. Jalan koding berdasarkan icd 10


Arthritis
-Rheumatoid
--with
---polyneuropathy M05.3+G63.6*
M05.8 Arthritis rematoid seropositive lain
a. Pengertian
Seseorang yang didiagnosis seropositif memiliki darah yang mengandung antibodi
yang dapat menyerang tubuhnya dan menyebabkan peradangan sendi. Inilah yang
diduga dokter menyebabkan gejala RA. Antibodi spesifik dalam darah pasien
seropositif adalah faktor rheumatoid atau anti-CCP atau keduanya.
b. Tanda dan gejala
 Nyeri sendi dan bengkak
 Beberapa sendi terpengaruh
 Simetris (kedua sisi tubuh) gejala sendi
 Kekakuan pagi berlangsung lebih dari 30 menit secara teratur
 Hasil rontgen menunjukkan kerusakan tulang dan tulang rawan
c. Pemeriksaan
Tes darah lainnya juga dapat dilakukan seperti laju sedimentasi eritrosit (ESR) dan
protein C-reaktif (CRP), yang menguji jumlah peradangan dalam tubuh
d. Komplikasi
nodul rheumatoid atau vaskulitis lebih mungkin terjadi pada R.
e. Jalan koding berdasarkan icd 10
Arthritis
-Rheumatoid
--seropositive
--specified NEC M05.8
M05.9 Arthritis rematoid seropositive, tak dijelaskan
a. Jalan koding berdasarkan icd 10
Arthritis
-Rheumatoid
--seropositive M05.9
M06 Rematoid arthritis lain
M06.0 Arthritis rematoid seronegative
a. Pengertian
Rheumatoid arthritis adalah peradangan jangka panjang pada sendi
akibat sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang tubuh.
Jika dibiarkan, radang sendi yang memburuk bisa menyebabkan
gangguan fungsi sendi dan perubahan pada bentuk sendi tersebut.
b. Tanda dan gejala
 Nyeri pada persendian.
 Sendi terasa kaku.
 Sendi bengkak atau terasa lembut.
 Kelelahan.
 Demam.
 Penurunan berat badan atau hilangnya nafsu makan.

c. Patofisiologi
melibatkan peradangan dan hiperplasia sinovial, produksi autoantibodi
seperti anti-citrullinated protein antibodies (ACPA) dan rheumatoid factor (RF),
serta kerusakan tulang atau tulang rawan
d. Pemeriksaan
 Tes darah
Tes ini bertujuan untuk melihat tanda peradangan dalam tubuh, misalnya
dengan tes laju endap darah atau CRP. Tes darah juga bertujuan untuk
mendeteksi autoantibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri (tes ANA)
akibat respons sistem kekebalan tubuh.
 Pemindaian
Tes ini bertujuan untuk melihat kondisi sendi, serta menilai keparahan dari
peradangan atau kerusakan pada sendi. Pemindaian dapat dilakukan
dengan foto Rontgen, CT scan atau MRI
e. Komplikasi
 Infeksi
 Sindrom sjogen
 Osteoporosis
 Limfoma

f. Jalan koding berdasarkan icd 10


M06.1 Penyakit still yang muncul pada usia dewasa
a. Pengertian
Penyakit Still merupakan penyakit radang sendi yang biasanya terjadi pada anak-
anak, tetapi dalam beberapa kasus, juga dapat terjadi pada usia dewasa. Pada usia
dewasa, penyakit Still sering kali disebut sebagai Penyakit Still Dewasa atau
Adult-onset Still's Disease (AOSD).
b. Tanda dan gejala
 Demam: Demam yang berlangsung setiap hari atau berulang selama
beberapa minggu atau bulan.

 Ruam kulit: Ruam kemerahan dan gatal yang sering terjadi pada tubuh,
biasanya muncul dan menghilang.

 Radang sendi: Sendi-sendi tertentu dapat mengalami nyeri, kemerahan,


bengkak, dan kekakuan.

 Kelelahan: Rasa lelah yang berlebihan dan terus-menerus.

 Pembesaran kelenjar getah bening: Kelenjar getah bening pada leher,


ketiak, atau pangkal paha dapat membesar.
 Sakit tenggorokan: Kadang-kadang dapat terjadi peradangan pada
tenggorokan.
c. Patofisiologi
Penyakit adult  onset  Still, atau adult onset Still's  disease (AOSD)
atau adult Still's  disease, adalah kondisi peradangan langka pada
orang dewasa, yang ditandai dengan demam tinggi, ruam, serta
nyeri sendi yang sering kali memengaruhi pergelangan tangan. Ini
merupakan versi parah dari juvenile idiopathic arthritis (JIA) yang
terjadi pada anak-anak.
d. Pemeriksaan
 Pemeriksaan pencitraan: Pemeriksaan radiologi, seperti sinar-X atau MRI,
mungkin dilakukan untuk mengevaluasi kerusakan sendi atau organ tubuh
lainnya.

 Pemeriksaan cairan sendi: Dokter dapat mengambil sampel cairan dari


sendi yang terkena untuk memeriksa tanda-tanda peradangan
e. Komplikasi
 Kerusakan pada sendi
 Depresi dan gangguan mental
 Peradangan organ dalam
 Amiloidosis
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M06.2 Bursitis rematoid

a. Pengertian
Bursitis adalah peradangan pada bursa, yaitu pelumas dan bantalan
di sekitar sendi yang berfungsi mengurangi gesekan antara tulang
dan tendon saat bergerak. Gangguan ini biasa terjadi pada sendi
lutut, siku, bahu, dan pinggul.

b. Tanda dan gejala


 nyeri sendi atau kaku pada sendi yang meradang.

c. Patofisiologi
inflamasi pada bursa. Bursa merupakan lapisan sinovial di sekitar ruang
potensial sendi dan tendon, yang jika teriritasi akan terisi dengan cairan sinovial.
Pasien biasanya mengeluhkan rasa sakit ketika bursa yang meradang tertekan
ke tulang, otot, tendon, ligamen, atau kulit sekitarnya. Terlepas dari bahasa yang
mengarah ke peradangan, tidak semua bursitis dikaitkan dengan proses
inflamasi.
d. Pemeriksaan
 Pemeriksaan laboratorium
Dua metode pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikan penyebab
bursitis adalah pemeriksaan darah dan analisa cairan sendi dari sendi yang
meradang.
 Pemindaian
Pemindaian yang bisa dilakukan untuk memastikan kondisi bursitis adalah foto
Rontgen, USG, atau MRI.

e. Komplikasi
 Penyebaran infeksi ke jaringan di sekitarnya, yang bisa memperparah nyeri pada
sendi
 Kekakuan pada sendi yang membatasi gerak sehingga penderita tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari

f. Jalan koding berdasarkan icd 10


Bursitis
-Rheumatoid M06.2

M06.3 Nodul rematoid


a. Pengertian
Modul rematoid merupakan variasi dari tes faktor reumatoid yang lebih spesifik.
Modul rematoid melibatkan penggunaan peptida siklik sitrulinat (CCP) sebagai
antigen untuk menguji keberadaan antibodi anti-CCP dalam sampel darah pasien.
Antibodi anti-CCP ini seringkali lebih spesifik untuk RA dibandingkan dengan
faktor reumatoid tradisional.
b. Tanda dan gejala
 Perubahan warna kulit
 Rasa sakit atau nyeri
 Kehadiran di kedua sisi tubuh
 Ukuran dab bentuk

c. Patofisiologi
melibatkan peradangan dan hiperplasia sinovial, produksi autoantibodi
seperti anti-citrullinated protein antibodies (ACPA) dan rheumatoid factor (RF),
serta kerusakan tulang atau tulang rawan.

d. Pemeriksaan
 Tes darah
 Gambaran radiologi , seperti radiologi (X-ray)

e. Komplikasi
 Ulserasi atau nekrosis
 Gangguan fungsi
 Infeksi ,seperti pembengkakan, kemerahan,nyeri

f. Jalan koding berdasarkan icd 10


Nodule
-Rheumatoid M06.3

M06.4 Poliarthropati radang


a. Pengertian
 kondisi pembengkakan dan nyeri pada satu persedian atau lebih. Rasa nyeri
umumnya memburuk seiring bertambahnya usia. Selain nyeri, kondisi ini juga
ditandai dengan rasa kaku di bagian sendi yang terkena. 

b. Tanda dan gejala

 Nyeri yang berskala ringan hingga sangat berat.


 Kaku pada sendi
 Bengkak pada sendi.
 Kemerahan kulit pada bagian sendi yang meradang
 Ruang gerak sendi menjadi terbatas atau terganggu

c. Patofisiologi
Radang adalah reaksi lokal jaringan tubuh terhadap jejas. Keadaan ini bukanlah suatu
penyakit namun merupakan manifestasi suatu penyakit. Reaksi ini merupakan upaya
pertahanan tubuh baik untuk menghilangkan penyebab jejas maupun akibat jejas,
misalnya sel atau jaringan yang nekrotik. Tanpa reaksi radang maka penyebab jejas
misalnya kuman akan menyebar ke seluruh tubuh atau suatu luka tidak akan sembuh.

d. Pemeriksaan
 Tes laboratorium
 USG
 Computerized tomography scan (CT-Scan)

e. Komplikasi
Dalam kasus parah, kondisi ini dapat menyulitkan pengidapnya untuk melakukan
tugas sehari-hari. Menahan beban juga dapat membuat pengidapnya tidak bisa
berjalan dengan nyaman atau duduk tegak. Dalam beberapa kasus, sendi mungkin
secara bertahap kehilangan keselarasan dan bentuknya

f. Jalan koding berdasarkan icd 10


Polyarthropathy
-Imflammatory M06.4

M06.8 Arthritis rematoid lain yang dijelaskan


a. Jalan koding berdasarkan icd 10
Arthritis
-Rheumatoid
--Specified NEC M06.8
M06.9 Arthritis rematoid ,tak di jelaskan
a. Jalan koding berdasarkan icd 10
Arthritis
-Rheumatoid M06.9

M07 Arthropati psoriatik dan enteropatik


a. Pengertian
radang sendi yang menyerang penderita psoriasis
b. Tanda dan Gejala

 Sendi terasa kaku dan memburuk di pagi hari


 Bengkak dan nyeri sendi

c. Komplikasi

 Obesitas
 Depresi
 Penyakit perlemakan hati
 Penyakit mata, seperti konjungtivitis dan uveitis
 Penyakit jantung
 Diabetes
 Radang usus
 Osteoporosis
 Sindrom metabolik

M07.0 Arthropati psoriatik interphalanx distal

a. Pengertian
radang sendi yang menyerang penderita psoriasis. Meskipun sebagian
besar kasus psoriasis arthritis diawali dengan psoriasis, tetapi psoriasis
arthritis juga bisa terjadi sebelum gejala psoriasis muncul.

b. Tanda dan Gejala


 Sendi terasa kaku dan memburuk di pagi hari
 Bengkak dan nyeri sendi
c. Patofisiologi
inflamasi berkelanjutan yang menyebabkan proliferasi keratinosit tidak terkontrol dan
adanya diferensiasi sel yang disfungsional. Secara histologis, plak psoriasis
menunjukkan hiperplasia epidermal yang menutupi infiltrat inflamasi, yang terdiri dari
sel dendritik dermal, makrofag, sel T, dan neutrophil.

d. Pemeriksaan
 Pemindaian dengan foto Rontgen atau MRI
 Tes antibodi dan kadar asam urat dengan mengambil sampel darah
 Pemeriksaan cairan sendi

e. Komplikasi

f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M07.1 Arthritis mutilans


a. Pengertian
b. Tanda dan Gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M07.2 Spondilitis psoriatik


a. Pengertian
menyerang tulang belakang dan sendi panggul.
b. Tanda dan Gejala
 Psoriasis
 Uveitis
 Penyakit radang usus
 Perubahan pada kuku jari tangan dan kaki
c. Pemeriksaan
 Terapi fisik
d. Komplikasi
 Depresi
 Kegemukan
 Penyakit jantung
 Kolestrol tinggi
e. Jalan koding berdasarkan icd 10
M07.3 Arthropati psoriatik lain
a. Pengertian
bentuk arthritis yang memengaruhi beberapa penderita psoriasis. psoriatik terjadi
ketika sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel dan jaringan sehat.
b. Tanda dan Gejala
 Kulit kepala terkelupas
 Kelelahan
 Pemisahan kuku dari dasar kuku
 Mata merah
 Sakit mata (uveitis)
c. Pemeriksaan
 Terapi fisik dan okupasi
 Injeksi steroid, suntikan ke dalam sendi untuk mengurangi peradangan
 Operasi penggantian sendi dengan sendi buatan dari logam atau plastik apabila
terjadi kerusakan sendi yang parah.
d. Komplikasi
 Hipertensi
 Sindrom metabolik
 Diabetes
 Penyakit kardiovaskular
e. Jalan koding berdasarkan icd 10

M07.4 Arthropati pada penyakit crohn


a. Pengertian
peradangan pada lapisan dinding sistem pencernaan.
b. Tanda dan Gejala

 Sakit perut
 Diare
 Kram perut
 Hilang nafsu makan
 Berat badan menurun
 BAB berdarah
 Sariawan
 Demam

c. Pemeriksaan
 Kolonoskopi
 Pemindaian dengan CTE
 Pemeriksaan feses
 Tes darah,
d. Komplikasi
 Penyumbatan saluran pencernaan
 Malnutrisi
 Osteoporosis, yaitu berkurangnya kepadatan tulang sehingga rentan patah
 Anemia defisiensi besi
 Anemia defisiensi vitamin B12 atau folat
 Kanker usus

e. Jalan koding berdasarkan icd 10

M07.5 Arthropati pada kolitis ulseratif


a. Pengertian
 suatu peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum.
b. Tanda dan Gejala

 Diare yang disertai darah, lendir, atau nanah.


 Nyeri atau kram perut.
 Sering ingin buang air besar, tapi tinja cenderung tidak dapat keluar.
 Kelelahan.
 Nyeri pada rektum.
 Penurunan berat badan.
 Demam.

c. Pemeriksaan

 Pemeriksaan darah untuk melihat kemungkinan anemia atau infeksi.


 Pemeriksaan sampel tinja untuk mendeteksi sel-sel darah putih pada tinja.
 Rontgen atau CT scan jika terdapat kemungkinan komplikasi.

d. Komplikasi

 Terbentuknya lubang pada usus besar.


 Perdarahan hebat.
 Osteoporosis.
 Pertumbuhan yang terhambat atau terganggu.
 Kolangitis sklerosis primer
e. Jalan koding berdasarkan icd 10

M07.6 Arthropati enteropati lain


a. Pengertian
kondisi perubahan struktur normal saluran pencernaan, di mana mekanisme
pertahanan saluran pencernaan rusak, yang pada pasien HIV diakibatkan oleh infeksi
HIV telah menyebar ke seluruh tubuh
b. Tanda dan Gejala

 Diare kronis
 Sembelit
 Perut kembung
 Mual dan muntah
 Sakit perut
 Nyeri sendi
 Sariawan
 Anemia defisiensi besi
 Sakit kepala
 Pengeroposan tulang (osteoporosis)
 Tubuh mudah lelah
 Kerusakan pada enamel gigi

c. Pemeriksaan
 Tes genetik
 Tes darah
 Biopsi
 Endoskopi
d. Komplikasi
 Berat badan bayi lahir rendah, pada ibu hamil dengan penyakit celiac yang
tidak terkontrol
 Kanker, terutama kanker usus besar, limfoma usus, dan limfoma Hodgkin
 Malabsorpsi dan malnutrisi akibat tubuh tidak bisa menyerap nutrisi dengan
sempurna
 Infertilitas dan keguguran, yang dapat disebabkan oleh kurangnya kalsium dan
vitamin D

e. Jalan koding berdasarkan icd 10

M08 Arthiritis remaja


a. Pengertian
 jenis radang sendi yang paling umum terjadi pada anak-anak di bawah usia 16 tahun
b. Tanda dan Gejala
 Kekakuan.
 Pembengkakan.
 Nyeri.
 Demam, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam.
c. Komplikasi
 Masalah pertumbuhan.
 Masalah mata.
d. Jalan koding berdasarkan icd 10

M08.0 Arthiritis rematoid remaja


a. Pengertian
penyakit rawan autoimun yang menyebabkan peradangan dan kekakuan sendi pada
anak-anak hingga usia 16 tahun. biasanya menyerang sendi besar seperti lutut
b. Tanda dan Gejala
 pembengkakan sendi yang terus-menerus,
 nyeri, keterbatasan gerak,
 kekakuan terutama di pagi hari.
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
 Tes laboratorium
 Radiografi 
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M08.1 Ankylosing spondylitas

a. Pengertian
Artritis inflamasi memengaruhi tulang belakang dan sendi-sendi besar.
b. Tanda dan Gejala

 Demam
 Tubuh mudah lelah
 Nyeri lutut
 Peradangan di jari-jari
 Diare dan sakit perut
 Kulit kemerahan, bersisik, dan terasa gatal
 Gangguan penglihatan
 Kesulitan bernapas

c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
 Pemeriksaan genetic
 Pemeriksaan darah
 Fisioterapi
e. Komplikasi
 Patah tulang belakang
 Radang mata (iritis)
 Gangguan jantung
 Sindrom cauda equina
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M08.2 Arthiritis remaja dengan yang onsetnya sistemik


a. Pengertian
b. Tanda dan Gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M08.3 Poliartritis remaja


a. Pengertian
b. Tanda dan Gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M08.4 Arthiritis remaja pauciarticularis


a. Pengertian
b. Tanda dan Gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M08.8 Arthiritis remaja lain


a. Pengertian
b. Tanda dan Gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M08.9 Arthiritis remaja, tak di jelaskan


a. Pengertian
b. Tanda dan Gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M09 Arthiritis remaja pada penyakit c.e.


a. Pengertian
b. Tanda dan Gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

M09.0 Arthiritis remaja pada psoriasis


a. Pengertian
b. Tanda dan Gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10
M09.1 Arthiritis remaja pada penyakit crohn
a. Pengertian
b. Tanda dan Gejala
c. Patofisiologi
d. Pemeriksaan
e. Komplikasi
f. Jalan koding berdasarkan icd 10

Anda mungkin juga menyukai