Anda di halaman 1dari 3

Topik : Pendidikan Pada Era kurikulum Merdeka

ANCAMAN INFLASI SUMBER DAYA MANUSIA DI INDONESIA

Pendidikan pada era kurikulum merdeka menghadapi ancaman krisis kualitas sumber
daya manusia akibat fenomena learning loss yang dipicu oleh pandemi. Ada pengetahuan
yang seharusnya diperoleh saat belajar namun terlompati akibat kurang maksimalnya proses
pembelajaran daring ataupun luring. Diwaktu yang sama Indonesia diproyeksikan akan
mengalami bonus demografi hingga 2045 (https://databoks.katadata.co.id/). Artinya jumlah
berbanding terbalik dengan kualitas. Ini merupkan sebuah ancaman yang nyata terhadap masa
depan bangsa karena kelak siswa siswi yang sedang bersekolah saat ini akan menjadi penerus
estafet kepemimpinan bangsa ini.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang


beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih
berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar
dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut
tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat
pada konten mata pelajaran. (ditpsd.kemdikbud.go.id)

Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk


mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena
pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal
yang mendasar seperti literasi membaca. Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan
kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi.

Tentu, pemulihan sistem pendidikan dari krisis belajar tidak bisa diwujudkan melalui
perubahan kurikulum saja. Diperlukan juga berbagai upaya penguatan kapasitas guru dan
kepala sekolah, pendampingan bagi pemerintah daerah, penataan sistem evaluasi, serta
infrastruktur dan pendanaan yang lebih adil. Namun kurikulum juga memiliki peran penting.
Kurikulum berpengaruh besar pada apa yang diajarkan oleh guru, juga pada bagaimana
materi tersebut diajarkan. Karena itu, kurikulum yang dirancang dengan baik akan
mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar dengan lebih baik.

Inflasi SDM akan memicu banyak masalah, jumlah pengangguran akan meningkat
akibat tenaga kerja yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja dan ini akan
menurunkan pendapatan nasional, pendapatan perkapita masyarakat, sumber utama
kemiskinan, hingga pemborosan sumber daya dan potensi yang ada. Oleh karena itu untuk
mencegah hal tersebut diperlukan dorongan dari seluruh entitas pendidikan yang ada untuk
memaksimalkan penerapan kurikulum merdeka. Agar kurikulum ini tidak hanya menjadi
formalitas namun benar-benar dapat menjadi instrumen untuk mengejar ketertinggalan dan
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmen Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi. 2022. “Kurikulum Merdeka”, https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-
merdeka,
diakses pada 25 Agustus 2022 Pukul 13.00

Databoks.2022.” Waspada Bencana Demografi, Ini Proyeksi Penduduk RI 2045”,


https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/19/waspada-bencana-demografi-ini-
proyeksi-penduduk-ri-2045,
Diakses pada 25 Agustus 2022 Pukul 14.00

Anda mungkin juga menyukai