Anda di halaman 1dari 5

DISTOSIA BAHU

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD Puskesmas Dadan Kusnanto, SKM


Karangnunggal NIP. 197001181998031007
Pengertian:
Satu intervensi tindakan yang di lakukan saat bahu janin tidak dapat dilahirkan setelah
kepala janin di lahirkan.

Tujuan:
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan distosia bahu.

Kebijakan:
Panduan Mutu UPTD PKM Karangnunggal.

Referensi:
A. Kementrian kesehatan RI ,WHO(2013),buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitasi
kesehatan dasar dan rujukan untuk tenaga kesehatan,kementrian kesehatan
RI ,Jakarta
B. Saifudin abdul bari ,dkk(2010),buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal ,yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo,Jakarta.

Prosedur / Langkah-langkah :
A. Persiapan alat.
1. Gunting episiotomi
2. Apron plastic
3. Masker
4. Kacamata pelindung
5. Sarung tangan dtt/steril
6. Alas kaki/sepatu bot karet

B. Persiapan klien
1. Informasikan pada klien apa yang akan di lakukan
2. Berikan dukungan emosional agar ibu percaya diri

C. Langkah –langkah
1. Melakukan cuci tangan 7 langkah
2. Memakai APD
3. Minta bantuan tenaga kesehatan lain,untuk menolong persalinan dan
resusitasineonatus bila di perlukan.bersiaplah juga untuk kemungkinan perdarahan
paska salin atau robekan perineum setelah tatalaksana
4. Lakukan maneuver mc Robert dalam posisi ibu berbaring terlentang,mintalah ia untuk
menekuk kedua tungkianya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin kearah
dadanya.
5. Mintalah bantuan 2 orang asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu kearah
dada.mintalah salah seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke
arah lateral bawah pada daerah suprasimpisis untuk membantu persalinan bahu.
6. Dengan memakai sarung tangan yang telah disinfeksi tingkat tinggi,lakukan
penarikan yang mantap dan terus menerus ke arah aksial (searah tulang punggung
janin)pada kepala janin untuk mengerakan bahu depan di bawah simfisis pubis.
Jika bahu masih belum di lahirkan
7. Buatlah episiotomy untuk memberi ruangan yang cukup untuk memudahkan
maneuver internal.
8. Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi,masukan tangan ke
dalam vagina pada sisi punggung bayi.
9. Lakukan penekanan di sisi posterior pada bahu posterior untuk mengaduksikan bahu
dan mengecilkan diameter bahu.
10. Rotasikan bahu ke diameter oblik untuk membebaskan distosia bahu.
11. Jika di perlukan,lakukan juga penekanan pada sisi posterior bahu anterior dan
rotasikan bahu ke diameter oblik.
Jika bahu masih belum dapat dilahirkan setelah di lakaukan tindakan di atas:
12. Masukan tangan ke dalam vagina
13. Raih humerus dari lengan posterior,kemudian sembari menjaga lengan tetap pleksi
pada siku,pindahkan lengan ke arah dada.raih pergelangan tangan bayi dan Tarik
lurus kearah vagina.manuver ini akan memberikan ruang untuk untuk bahu anterior
agar dapat melewati bawah simfisis pubis.
14. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat melahirkan bahu,terdapat maneuver –
manuver lain yang dapat di lakukan,misalkan kleidotomi,simfisiotomi,metode sling
atau manuver zavanelli,namun maneuver-manuver ini hanya boleh di kerjakan oleh
tenaga terlatih.
Unit terkait:
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.

Dokumen Terkait : PONED,RSU


Rekam Historis Perubahan : RM pasien

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1
DISTOSIA BAHU

No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR
Tanggal :
TILIK
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas Dadan Kusnanto, SKM
Karangnunggal NIP. 197001181998031007

Unit :
Nama :
Tanggal pelaksanaan :

Ya Tidak Tidak
Berlaku

1. Apakah petugas melakukan cuci tangan 7 langkah ?


2. Apakah petugas memakai APD?
3. Apakah harus meminta petugas lain apabila terjadi
resusitasineonatus dan pendarahan pasca salin
/robekan?
4. Apakah petugas lain dapat membantu memposisikan
ibu dalam posisi mc Robert?
5. Apakah petugas lain dapat melakukan penekanan
fleksi?
6. Apakah dalam melakukan penarikan yang mantap dan
terus menerus ke arah aksial (searah tulang punggung
janin)pada kepala janin untuk mengerakan bahu depan
di bawah simfisis pubis harus memakai sarung tangan
panjang?
7. Apakah dengan membuat episiotomy dapat memberi
ruangan yang cukup untuk memudahkan maneuver
internal ?
8. Apakah memasukan tangan ke dalam vagina pada sisi
punggung bayi harus memakai sarung tangan
Panjang?
9. Apakah dalam melakukan penekanan di sisi posterior
pada bahu posterior dapat mengaduksikan bahu dan
mengecilkan diameter bahu?
10. Apakah dalam melakukan Rotasikan bahu ke diameter
oblik dapat membebaskan distosia bahu ?
11. Apapak dengan melakukan Tindakan Raih humerus
dari lengan posterior,kemudian sembari menjaga
lengan tetap pleksi pada siku,pindahkan lengan ke
arah dada.raih pergelangan tangan bayi dan Tarik
lurus kearah vagina.manuver dapat memberikan ruang
untuk bahu anterior agar dapat melewati bawah
simfisis pubis ?
12. Apakah dengan melakukan Tindakan maneuver –
manuver lain misalkan kleidotomi,simfisiotomi,metode
sling atau manuver zavanelli, dapat melahirkan bahu
bayi ?

CR= .............

Karangnunggal, ......................................
..........

Pelaksana/ Auditor,
.................................................................
..........

Anda mungkin juga menyukai