MATEMATIKA DISKRIT
“GRAPH BERARAH DAN NETWORK”
DISUSUN OLEH
AUCI PERNIA
NIM. 19205007
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Armiati, M.Pd
Penyelesaian:
a.
V1
V2 V4
V3
b. Misalkan K = 2
V2
V3
V4 V5
2. Misalkan D graph berarah dengan n titik dan n ganjil. Jika setiap titik D
mempunyai derajat-keluar berupa bilangan ganjil, maka tunjukkan bahwa
terdapat sebanyak ganjil titik D dengan derajat-masuk ganjil.
Penyelesaian:
V V2 V
1 3
V5
Id (v) = V1 + V2 + V3 + V4 + V5
= 1+1+1+1+1
=5
V(d) ganjil
V1 V2
V3 V4
Pada graph diatas D terhubung kuat karena untuk setiap dua titik Vi dan
Vj di D terdapat lintasan berarah dai Vi ke Vj.
4. Misalkan k adalah bilangan bulat positif. Jika D adalah graph berarah
sedemikian hingga id( v )≥ k , untuk setiap titik v pada D, buktikan bahwa
D memuat sikel berarah dengan panjang minimal k+1
Penyelesaian:
Pembuktian Tidak Langsung
Misalkan sikel berarah yang dibentuk oleh graph berarah sedemikian
hingga id( v )≥ k , untuk setiap titik v pada D, panjang minimalnya
bukanlah k + 1 tetapi k. Maka apabila ada suatu graph berarah seperti
berikut
V1 V2
5. Misal d sebuah graph berarah terubung lemah dengan paling sedikit dua
titik. Buktikan bahwa D memuat jejak-Euler-berarah jika dan hanya jika D
mempunyaidua titik u dan v sedemikian hingga
od ( u )=id ( u ) +1 dan id ( v ) =od ( v ) +1 dan untuk setiap titik D yang lain
berlaku od ( w )=id (w). Lebih jauh, jejak-euler-buka berawal di titik u dan
berakhir di titik v
Penyelesaian:
Misalkan D adalah sebuah graph berarah terhubung lemah dengan paling
sedikit dua titik. Pandang dua buah titik pada graph D yaitu u dan v,
karena D merupakan sirkit euler maka setiap kita melewati titik u maka
kita menggunakan satu busur untuk menuju titik u dan satu busur untuk
meninggalkan titik u menuju titik v. Sehingga jika terdapat dua titik maka
banyaknya busur yang keluar dari titik u sama dengan banyaknya busur
yang meningkan titik u. Jadi od ( w )=id(w), jika kita melewati busur yang
sama hanya sekali, jika kita melewati bususr yang sama lebih dari sekali,
misalkan seperti gambar di bawah ini
u v
od ( u )=1 , id ( u )=2 dan od ( v )=2 , id ( v )=1, sehingga oleh karena itu dapat
kita simpulkan bahwa jika kita melewati suatu busur pada sirkuit Euler
lebih dari sekali maka berlaku od ( u )=id ( u ) +1 dan id ( v ) =od ( v ) +1
V2 V3
Turnamen T
Dari gambar diatas terlihat bahwa banyaknya titik yaitu 3 dan panjang
lintasannya juga 3. Gambar di atas sekaligus juga merupakan Graph
Hamilton
9.
Misalkan
D
gaph
berarah. Jika pada D terdapat busur (u,v) dan bususr (v,w) maka (u,w) juga
busu pada D. Graph berarah D yang demikian disebut graph transitif
a. Buktikan bahwa tunamen T transitif jika dan hanya jika T memuat
tepat satu lintasan-Hamilton-berarah
b. Buktikan bahwa turnamen T transitif jhj T tidak memuat sikel-berarah
Penyelesaian:
10. Gunakan algoritma Hopcroft dan Tarjan untuk memberi orientasi pada
setiap si Graph G berikut agar diperoleh graph berarah terhubung kuat.
Penyelesaian:
Graph G sebagai input algoritma
Step 1: pilih titik v1dan label v1dengan λ(v1) = 1
L = {v1}
U = {v2, v3, v4, v5, v6}
Γ
∅
=
Step 2: Pilih v1∈ L berlabel maksimum, v2 ∈ U sedemikian hingga v1v2∈
E(G).
Label v2 dengan λ(v2) = λ(v1) + 1 = 1 + 1 = 2
L = {v1} U {v2} = {v1, v2}
U = {v2, v3, v4, v5, v6} − {v2} = {v3, v4, v5, v6}
Orientasi sisi v1v2 pada graph G dari titik v1ke titik v2
Γ
∅
= U {(v1, v2)} = {(v1, v2)}
Step 3: L = {v1, v2} ≠V(G) kembali ke step 2
Step 2: Pilih v2∈ L berlabel maksimum, v4 ∈ U sedemikian hingga v2v4∈
E(G).
Label v4 dengan λ(v4) = λ(v2) + 1 = 2 + 1 = 3
L = {v1, v2} U {v4} = {v1, v2, v4}
U = {v3, v4, v5, v6} − {v4} = {v3, v5, v6}
Orientasi sisi v2v4 pada graph G dari titik v2 ke titik v4
Γ
= {(v1, v2)} U {(v2, v4)} = {(v1, v2), (v2, v4) }s
Step 3: L = {v1, v2, v4)} ≠ V (G) kembali ke step 2
V6;6
V4;3 V3;4
V5;5
Selanjutnya
V6;6
V4;3 V3;4
V5;5
11. Misalkan f sebuah flow pada network N dari titik sumber s ke titik tujuan
dan B(X,X1) sebuah pemutus-(s,t) pada N
a. Jika f ( a )=c ( a ) , ∀ a ∈ B( X , X 1) dan f ( a )=0 , ∀ a a ∈ B ( X , X 1 ) ,
tunjukkan f flow maksimum dan B(X,X1) pemutus-(s,t) minimum
b. Tunjukkan konversi pernyataan juga benar.
Penyelesaian:
sumber s dan titik tujuan t., B(X, X1) sebuah pemutus-(s,t) pada N dan
Dari teorema diatas nilai sebarang flow pada suatu network N dari
pemutus (s,t) pada N. Jadi berapa pun nilai flow tidak akan melebihi
sekecil-kecilnya nilai kapasitas pemutus (s,t). Jadi karena f(s) = c(a)
Penyelesaian:
v1 6;2 v3
9;4 7;5
vs 4;2 3;2 3;1 vt
7;4 6;3
v2 5;4 v4
Step 2 : Routin-Pelabelan
Pilih titik 1.
Pilih titik 3.
(s,+,5) (1,+,4)
V1 6;2 V3
9;4 7;5
(3,+,2)
(s,+,infinit) 3;1
4;2 Vt
Vs 3;2
6;3
7;4
V2 5;4 V4
(s,+3) (3,-,1)
Karena titik t terlabel dengan nilai label adalah 1, maka lanjut ke STEP 3
dengan i(P) = 2
Diperoleh flow baru, namakan flow f1 dengan nilai = 8 + i(P) = 10, seperti
pada gambar berikut :
v1 6;4 v3
9;6 7;7
vs 4;2 3;2 3;0 vt
7;4 6;3
v2 5;4 v4
Pilih titik s.
Pilih titik 2.
Pilih titik 4.
(s,+,5) (2,+,1)
V1 6;4 V3
9;6 7;7
(4,+,1)
(s, 3;1
4;2 Vt
+,infinit))
Vs 3;2
6;3
7;4
V2 5;4 V4
(s,+,3) (2,+,1)
Gambar 4 : Pelabelan titik N
Karena titik t terlabel dengan nilai label adalah 3, maka lanjut ke STEP 3
dengan i(P) = 1
Diperoleh flow baru, namakan flow f1 dengan nilai = 10 + i(P) = 11, seperti
pada gambar berikut :
v1 6;4 v3
9;6 7;7
vs 4;2 3;2 3;1 vt
7;5 6;4
v2 5;5 v4
Pilih titik s.
Pilih titik 2.
Pilih titik 3.
Pilih titik 4
(s,+,3) (2,+,1)
V1 6;4 V3
9;6 7;7
(4,+,1)
(s, 3;1
4;2 Vt
+,infinit))
Vs 3;2
6;4
7;5
V2 5;5 V4
(s,+,3) (3,-,1)
Gambar 6 : Pelabelan titik N
Karena titik t terlabel dengan nilai label adalah 3, maka lanjut ke STEP 3
Titik 2 dilabeli s
i(4,3) = (4,4) = 1
dengan i(P) = 1
v1 6;4 v3
9;6 7;7
vs 4;2 3;3 3;0 vt
7;6 6;5
v2 5;5 v4
Pilih titik s.
Pilih titik 1
(1,3) , c(1,3) = 6, f(1,3) = 4, c(1,3) > f(1,3)
ε(3 )=min(ε (2 ), c(2,3 )−f (2,3)) = min (1,2) = 1
(s,+,3) (1,+,1)
V1 6;4 V3
9;6 7;7
(s, 3;0
4;2 Vt
+,infinit))
Vs 3;3
6;5
7;6
V2 5;5 V4
(s,+,1)
Gambar 8
Karena semua titik N yang terlabel telah teramati dan titik t tidak terlabel,
maka STOP!!
13. Buatlah algoritma untuk mencari sebuah flow. Maksimum pada network N
yang memiliki beberapa titik sumber dan beberapa titik-titik tujuan,
Penyelesaian:
Input : Network N = (V, Γ )dengan titik sumber s dan titik tujuan t.
Dilanjutkan ke Routin-Pelabelan.
Step 2 :Routin-Pelabelan
2.1
v
: Label s
= ( s , + , ε ( s) = ~) . Titik vs telah terlabel dan belum
“teramati”.
Note : Sebuah titik v dikatakan telah teramati jika semua titik yang dapat
dilabel dari titik v sudah terlabel.
2.2 : Pilih sebarang titik yang terlabel tetapi belum teramati, misalkan titik
v
tersebut x
Untuk
∀ v y ∃ ( y , x) ∈ Γ,
vy belum berlabel dan f(y,x) > 0 maka
label
v y = ( x , − , ε ( y) ) dengan ε( y ) = min { ε ( x ) , f ( y , x ) } .
Sekarang titik
v y telah terlabel, tetapi belum teramati.
Untuk
∀ v y ∃ ( x , y) ∈ I , v y belum berlabel dan c (x , y ) > f ( x , y )
maka
label
v y = ( x , + , ε ( y) ) dengan ε( y ) = min { ε ( x) , c( x , y) −f ( x , y ) } .
Sekarang titik
vy terlabel, tetapi belum teramati.
Ubahlah label
vx dengan cara melingkari tanda + atau -.
Sekarang titik
vx terlabel dan teramati.
v
(2) semua titik terlabel telah teramati tetapi titik t tak terlabel.
v
(1) Jika titik t terlabel, lanjut ke Step 3.
Routine-Peningkatan
Pada tahap ini diperoleh flow baru dengan nilai = i(P) + nilai
flow flama. Ganti flow f dengan flow f yang baru, dan kembali ke step 1.
14. Carilah sebuah flow maksimum dari titik-titik sumber s1 dan s2 ke titik-
titik tujuan t1, t2, dan t3 pada network N berikut.
Penyelesaian: