Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK


Nama mahasiswa : Ni Nyoman Triagus NPM : 1490102117
Tgl masuk panti werda : Tanggal Pengkajian : 31 Januari 2023

Identitas Klien

Data Biografi
Nama : Tn. S Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Pombewe, 19 mei 1941 Pendidikan terakhir : SMA
Gol. Darah : O Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
TB/BB : 158 cm/56 Kg Penampilan : Baik

Ciri-ciri tubuh : Kulit sawo matang, rambut lurus berwarna hitam sedikit beruban,
badan kurus

Orang terdekat yang bisa dihubungi : Tn. R Jenis Kelamin : Laki-laki


Hubungan dengan lansia : Anak pasien No. Telepon :
Alamat : Desa Pombewe

Riwayat Keluarga
Genogram (buat untuk 3 generasi)
A B

X X X
X
C x
D x

/// X X
X I
/
E
Keterangan:
: Perempuan A : Orangtua pasien
B : Orangtua istri pasien
: Laki-laki C : Saudara pasien
D : Saudara istri pasien
: Garis perkawinan E : Anak pasien
: Garis keturunan X : Meninggal

: Tinggal serumah /// : Pasien

Alasan datang ke panti werda :


- Berkonsultasi mengenai kesehatan
- Melakukan fisioterapi

Keluhan utama: Anggota gerak sebelah kanan tidak dapat digerakan


Buatlah PQRST (procative atau paliative, quality atau quantity, region, severity scale,
timing)
P : Keluarga pasien mengatakan karena kurang digerakan
Q : Keluarga pasien mengatakan saat digerakan terasa saat kaku
R : Angota gerak kanan
S :
T : Keluarga pasien mengatakan gejala muncul sejak ± 7 bulan yang lalu

Pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan:


Keluarga pasien mengatakan mengetahui bahwa pasien menderita stroke karena
sebagian anggota gerak badan sulit untuk digerakan

Obat-obatan:
No. NAMA OBAT DOSIS KET
1.
2

Status imunisasi
Tetanus, difteri : Influenza :
Lain lain : Tgl imunisasi :

Riwayat alergi (catat agen dan reaksi spesifik)


Obat-obatan : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
Makanan : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
Faktor lingkungan : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
Penyakit yang diderita :
1. Stroke

Riwayat pekerjaan
Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja Alamat tempat bekerja : -
Estimasi Jarak dari tempat tinggal : -
Alat transportasi : -
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan :
Pasien mengatakan ekomoni keluarga berasal dari pendapatan anak pasien yang bekerja
sebagai wiraswasta dan cukup dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Pekerjaan sebelumnya : Petani Alamat : Desa Pombewe
Estimasi Jarak dari tempat tinggal : ± 2 km
Alat transportasi : Jalan kaki
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan :
Pasien mengatakan sumber pendapatan cukup dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

Riwayat lingkungan hidup


Tipe tempat tinggal : Permanen
Jumlah kamar : 3 kamar
Jumlah tongkat : Tidak ada
Kondisi tempat tinggal : Baik, dekat pemukiman warga dan fasilitas kesehatan
Jumlah orang yang tinggal di rumah : Laki -laki 2 orang
Derajat privasi :
Tetangga terdekat : Ny. S
Alamat/no.telepon : Desa Pombewe

Riwayat rekreasi
Hobi/minat : Main sepak bola
Keanggotaan organisasi : Pasien tidak aktif mengikuti kegiatan organisasi
Liburan perjalanan : Tidak ada

Sistem pendukung
Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi : Fisioterapi
Estimasi Jarak dari tempat tinggal : ± 100 meter
Rumah sakit : RSUD. Torabelo Sigi
Estimasi Jarak dari tempat tinggal :± 21 km
Klinik : Puskesmas Biromaru
Estimasi Jarak dari tempat tinggal : ± 4 km
Pelayanan kesehatan di rumah : Tidak ada
Pelayanan sehari hari yang dilakukan keluarga : Pasien mengatakan tidak ada
Lain – lain : -

Deskripsi kekhususan
Kebiasaan ritual : Pasien aktif melakukan sholat 5 waktu dalam sehari
Hal lainnya : Tidak ada

Status kesehatan
Status kesehatan umum selama 1 yang lalu : Kelurga pasien mengatakan sudah
berapa bulan ini mengalami gejala strok
Status kesehatan umum selama 5 yang lalu : Keluarga pasien mengatakan memiliki
riwayat hipertensi

Aktifitas hidup sehari-hari (ADL)


Indeks KATZ (A,B,C,D,E,F,G)
Oksigenasi : Pernapasan regular dan tidak menggunakan otot bantu
pernapasan
Cairan dan elektrolit : ± 6 gelas sehari
Nutrisi : 3x1, porsi dihabiskn
Eliminasi : BAK ± 5 x/sehari, BAB 1 x/sehari
Aktivitas : ADL pasien dibantu keluarga
Istirahat dan tidur : Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami kesulitan tidur
pada malam hari, sering terbangun tanpa sebab dan kurang
tidak puas dengan waktu tidur malam.
Personal hygiene : Tidak dilakukan pengkajian
Seksual : Tidak aktif
Rekreasi : Tidak ada

Psikologis
Persepsi klien : Keluarga pasien mengatakan mengetahui bahwa pasien
menderita stroke sehingga keluarga sering berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan mengenai kondisi yang dialaminya
Konsep diri : Keluarag pasien mengatakan pasien dulu seseorang yang bisa
mengerjakan secara aktivitas secara mandiri tetapi dengan
kondisi pasien yang sekarang pasien sangat membutukan
orang lain dalam melakukan aktivitas terutama tenaga
kesehatan
Emosi : Emosi stabil
Adaptasi : Pasien bisa menerima kondisi kesehatan yang dialaminya
Mekanisme pertahanan diri : Keluarga pasien mengatakan sering melakukan
Pengobatan tradisional

Tinjauan sistem
Keadaan umum : Sedang
Tingkat kesadaran : GCS : V 1 M 3 E 4
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/90 mmHg Suhu : 36,5 oc
Nadi : 86 x/menit Respirasi : 20 x/menit

Head to Toe
Kepala : Bentuk kepala normochepal, rambut lurus berwarna hitam
sedikit beruban, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri yang
dirasakan
Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sklera
mata tidak ikterik, tidak ada pembekakan, tidak ada nyeri
Hidung : Simetris tidak ada kelainan, tidak ada pengeluaran cairan,
tidak teraba adanya sinusitis
Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan, tidak ada
pengeluaran cairan, tidak ada luka, pendengaran berfungsi
dengan baik
Leher : Simetris tidak ada kelainan, tidak ada luka tidak ada nyeri
menelan, tidak ada pembesaran kelenjar throid, nadi karotis
teraba kuat
Dada dan punggung : Pergerakan dada simetris, tidak ada penggunaan otot bantu
Pernapasan, tidak ada nyeri, suara nafas bronkovesikuler,
vocal fremitur simetris, tidak ada fraktur pada costae
Abdomen dan pinggang : Bentuk perut simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada
luka, tidak ada jejas, terdengar bunyi timpani dilapang
perut, terdengar bising usus 6 x/menit, tidak ada nyeri
dirasakan
Ekstremitas atas/bawah : Simetris kiri dan kanan, jumlah jari 10, tidak ada kelainan,
ROM tidak aktif, CRT ± 2 detik, tidak ada nyeri dan
oedema, ekstremitas kanan tidak ada gerakan, ekstremitas
kiri gerakan sedikit, tangan kanan dan kiri gerakan sedikit
Sistem imun :
Genitalia : Tidak dilakukan pengkajian
Sistem reproduksi : Tidak aktif
Sistem persyarafan : Anggota gerak pasien tidak dapat digerakan sepenuhnya
Sistem pengecapan : Pasien dapat membedakan rasa dengan baik
Sistem penciuman : Penciuman berfungsi dengan baik
Respon taktil (sentuhan): Pasien dapat merasakan sentuhan

Status kognitif, afektif dan sosial


(sesuaikan dengan hasil pengkajian, dengan format khusus)
Short portable mental status questionnaire (SPMSQ):
Mini mental state exam (MMSE):
Inventaris Depresi Beck:
APGAR keluarga:

Data penunjang Laboratorium :


Radiologi :
EKG :
USG :
CT scan :
KLASIFIKASI DATA
Kategori & Sub kategori
Kategori Subkategori Data Subjektif & Objektif
Respirasi
Sirkulasi Tekanan darah 150/90 mmHg
Nutrisi dan Cairan
Eliminasi
Fisiologis Aktivitas Dan Pasien hanya berbaring
Istirahat - ADL pasien dibantu keluarga
Neurosensori DS: Keluarga pasien anggota gerak
sebelah kanan pasien tidak dapat
digerakan
- Keluarga pasien mengatakan saat
digerakan terasa saat kaku
- Keluarga pasien mengatakan gejala
muncul sejak ± 7 bulan yang lalu
DO: Ekstremitas kanan tidak ada gerakan,
ekstremitas kiri gerakan sedikit,
tangan kanan dan kiri gerakan sedikit
Reproduksi dan
Seksualitas
Nyeri dan DS: Keluarga pasien mengatakan pasien
Kenyamanan mengalami kesulitan tidur pada
Psikologis malam hari, sering terbangun tanpa
sebab dan kurang tidak puas dengan
waktu tidur malam.
DO: Keadaan umum sedang
- Pasien hanya berbaring
Integritas ego
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Kebersihan diri
Perilaku Penyuluhan dan
pembelajaran
Relasional Interaksi Sosial
Lingkungan Keamanan dan
Proteksi
ANALISA DATA

No. Data (Symtom) Interprestasi (Etiologi) Masalah (Problem)


1. DS: Keluarga pasien Kekakuan sendi, penurunan Gangguan mobilitas
anggota gerak sebelah massa otot menyebabkan fisik
kanan pasien tidak terjadinya keterbatasan dalam
dapat digerakan
gerakan fisik dari satu atau
- Keluarga pasien
mengatakan saat lebih ekstremitas secara
digerakan terasa saat mandiri, sehingga
kaku menyebabkan terjadinya
- Keluarga pasien penurunan kekuatan otot
mengatakan gejala maka terjadinya gangguan
muncul sejak ± 7 mobilitas fisik
bulan yang lalu
DO: Ekstremitas kanan
tidak ada gerakan,
ekstremitas kiri
gerakan sedikit,
tangan kanan dan kiri
gerakan sedikit
- Pasien hanya
berbaring
- ADL pasien dibantu
keluarga
2. DS: Keluarga pasien Terjadinya hambatan dalam Gangguan pola tidur
mengatakan pasien lingkungan membuat
mengalami kesulitan gangguan kualitas dan
tidur pada
kuantitas waktu tidur akibat
malam hari, sering
terbangun tanpa faktor eksternal mengalami
sebab dan kurang gangguan sehingga
tidak puas dengan mengakibatkan gangguan
waktu tidur malam. pada pola tidur.
DO: Keadaan umum
sedang
- Pasien hanya
berbaring
- Tekanan darah 150/90
mmHg
PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan mobilitas fisik dibuktikan dengan penurunan kekuatan otot,


kekauan sendi dibuktikan dengan kekuatan otot menurun, rentang gerak ROM
menurun, sendi kaku, gerakan terbatas, fisik lemah

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan dibuktikan


dengan sulit tidur, sering terjaga, dan tidak puas tidur
PROSES KEPERAWATAN
Diagnosa 1 : Gangguan mobilitas fisik dibuktikan dengan penurunan kekuatan otot, kekauan sendi dibuktikan dengan
kekuatan otot menurun, rentang gerak ROM menurun, sendi kaku, gerakan terbatas, fisik lemah
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapakan mobilitas fisik meningkat
Kriteria hasil : 1. Pergerakan ekstremitas meningkat
2. Kekuatan otot meningkat
3. Rentang gerak (ROM) meningkat
4. Kaku sendir menurun
5. Kelemahan fisik menurun
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
1. Gangguan mobilitas fisik Dukungan Mobilisasi Dukungan Mobilisasi
dibuktikan dengan Observasi Observasi
penurunan kekuatan otot, 1. Identifikasi adanya nyeri atau 1. Untuk mengetahui keluhan fisik
kekauan sendi dibuktikan keluhan fisik lainnya yang dialami pasien
dengan kekuatan otot 2. Identifikasi toleransi fisik 2. Untuk mengetahui pergerakan
menurun, rentang gerak melakukan pergerakan yang dapat dilakukan pasien
ROM menurun, sendi kaku, 3. Monitor frekunsi jantung dan 3. Untuk mengetahui perubahan
gerakan terbatas, fisik lemah tekanan darah sebelum memulai yang terjadi pada frekuensi
mobilisasi jantung dan tekanan darah
4. Monitor kondisi umum selama sebelum dan sudah dilakukan
melakukan mobilisasi mobilisasi
Terapeutik 4. Untuk mengetahui keadaan
5. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan umum pasien
alat bantu Terapeutik
6. Fasilitasi melakukan pergerakan 5. Dapat membantu dalam
7. Libatkan keluarga untuk membantu melakukan mobilisasi
pasien dalam meningkatkan 6. Untuk mencegah kekakuan pada
pergerakan sendi
Edukasi 7. Membantu pasien dalam
8. Jelaskan tujuan dan prosedur melakukan pergerakan
mobilisasi Edukasi
9. Anjurkan melakukan mobilisasi dini 8. Agar pasien mengerti dan
10. Ajarkan mobilisasi sederhana yang memahami prosedur mobilisasi
harus dilakukan (mis. duduk 9. Agar kekakuan dan kekuatan
ditempat tidur, duduk disisi tempat otot mengalami meningkatan
tidur, pindah dari tempat tidur ke 10. Agar pasien dapat terbiasa
kursi) dalam melakukan mobilisasi
PROSES KEPERAWATAN
Diagnosa 2 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan dibuktikan dengan sulit tidur, sering
terjaga, dan tidak puas tidur
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapakan pola tidur membaik
Kriteria hasil : 1. Keluhan sulit tidur menurun
2. Keluhan sering terjaga menurun
3. Keluhan tidak puas tidur menurun
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
1. Gangguan pola tidur Dukungan Tidur Dukungan Tidur
berhubungan dengan Observasi Observasi
hambatan lingkungan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur 1. Untuk mengetahui aktivitas dan
dibuktikan dengan 2. Identifikasi faktor penggangu tidur pola tidur
mengeluh sulit tidur, 3. Identifikasi makanan dan minuman 2. Untuk mengetahui faktor
mengeluh sering terjaga, dan yang menganggu tidur penyebab terjadinya susah tidur
tidak puas tidur 4. Identifikasi obat tidur yang 3. Untuk megetahui jenis
dikonsumsi makanan/minuman yang
Terapeutik mengagngu pola tidur
5. Modifikasi lingkungan 4. Untuk mengetahui dosis obat
6. Batasi waktu tidur siang, jika perlu yang dikonsumsi
7. Fasilitasi menghilangkan stress Terapeutik
sebelum tidur 5. Agar lingkungan pasien nyaman
8. Tetapkan jadwal tidur rutin 6. Untuk mencegah terjaga pada
9. Lakukan prosedur untuk malam hari
meningkatkan kenyamanan 7. Agar pasien rileks pada saat
10.Sesuaikan jadwal pemberian obat istirahat
dan/atau tindakan untuk menunjang 8. Untuk mencegah terjadinya
siklus tidur terjaga gangguan pada pola tidur
Edukasi 9. Agar pasien dapat merasa
11.Jelaskan pentinya tidur cukup nyaman dan aman
selama sakit 10.Untuk mencegah agar pasien
12.Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidak menderita kesulitan tidur
tidur Edukasi
13.Anjurkan penggunaan obat tidur 11.Agar pasien dan keluarga dapat
yang tidak mengandung supresor mengerti dan memahami
terhadap tidr REM istirahat yang cukup dapat
14.Ajarkan faktor yang berkontribusi mengembalikan energy
terhadap gangguan pola tidur 12.Agar tidak terjadi gangguan
15.Ajarkan relakasai otot autogenic atau pola tidur
cara nonfarmakologis lainnya. 13.Untuk mencegah terjadinya
gangguan pada saat tidur
14.Agar pasien dan keluarga dapat
menghindari faktor yang dapat
memperberat tidur
15.Untuk membantu proses tidur
CATATAN PERKEMBANGAN

No. Waktu Diagnosa keperawatan Implementasi TTD


1. Rabu, 01 Februari Gangguan mobilitas fisik 1. Mengidentifikasi adanya
2023 dibuktikan dengan penurunan nyeri atau keluhan fisik
kekuatan otot, kekauan sendi lainnya
dibuktikan dengan kekuatan Respon: Ekstermitas atas
otot menurun, rentang gerak tangan kanan tidak bisa
Jam 09.00 Wita ROM menurun, sendi kaku, digerakan, tangan kiri
gerakan terbatas, fisik lemah gerakan sedikit dan
ekstremitas bawah tidak
bisa digerakan
2. Memonitor frekunsi
jantung dan tekanan darah
sebelum memulai
mobilisasi
Respon: Tekanan darah
150/90 mmHg, Nadi 86
x/menit
3. Memonitor kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
Respon: Selama dilakukan
mobilisasi kondisi pasien
baik dan kooperatif
4. Memfasilitasi melakukan
pergerakan
Respon: Pasien melakukan
ROM pasif yang dibantu
oleh perawat dan keluarga
dalam menggerakan
anggota gerak badannya
5. Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Respon: Keluarga pasien
membantu dalam tindakan
mobilisasi
6. Mejelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Respon: Keluarga pasien
mengerti dan memahami
penjelasan yang diberikan
2. Gangguan pola tidur 1. Mengidentifikasi pola
Rabu, 01 Februari berhubungan dengan hambatan aktivitas dan tidur
2023 lingkungan dibuktikan dengan Respon: Keluarga pasien
sulit tidur, sering terjaga, dan mengatakan pasien
tidak puas tidur mengalami kesulitan tidur
pada malam hari dan
Jam 09.00 Wita sering terbangun
2. Mengidentifikasi faktor
penganggu tidur
Respon: Keluarga pasien
mengatakan lingkungan
tempat tinggal cukup
berisik sehingga dapat
menganggu kenyamanan
pasien
3. Menjelaskan pentingnya
tidur cukup selama sakit
Respon: Keluarga pasien
nampak memahami dan
mengerti tentang
penjelasan yang diberikan
4. Mengajarkan relakasai otot
autogenic pada keluarga
pasien dengan cara
mengencangkan otot-otot
pasien selama 5 detik
kemudian lemaskan
kembali lakukan langka
yang sama pada anggota
gerak pasien yang
mengalami kekakuan
Respon: Keluarga pasien
mengerti dengan prosedur
yang diajarkan
EVALUASI
No. Waktu Diagnosa keperawatan Evaluasi (SOAP) TTD
1. Rabu, 01 Februari Gangguan mobilitas fisik S: Keluarga pasien mengatakan
2023 dibuktikan dengan penurunan ektermitas atas dan bawah
kekuatan otot, kekauan sendi pasien tidak bisa digerakan
O: Keadaan umum lemah
Jam 12.00 dibuktikan dengan kekuatan
- ADL pasien dibantu keluarga
otot menurun, rentang gerak - Pasien diberikan mobilisasi
ROM menurun, sendi kaku, pergerakan
gerakan terbatas, fisik lemah - Pasien diberikan terapi
nonfarmakologis relaksasi otot
progresif
A: Masalah gangguan mobilitas
fisik belum teratasi
P : Pertahankan Intervensi
2. Rabu, 01 Februari Gangguan pola tidur S: Keluaraga pasien mengatakan
2023 berhubungan dengan pada siang hari pasien tidak bisa
hambatan lingkungan tidur dan malam hari mengalami
kesulitan tidur dan sering
Jam 12.00 dibuktikan dengan sulit tidur,
terbangun karena lingkungan
sering terjaga, dan tidak puas tempat tinggal yang cukup
tidur bising
O: Pasien nampak kelelahan
- Keadaan umum pasien lemah
A: Masalah Gangguan pola tidur
teratasi sebagian
P: Pertahankan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai