Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI

PELVIC INFLAMATORY DISEASES (PID)

Dosen Pengampu: Yeyen Putriana,S.Si. T, M.Keb

Disusun Oleh : Kelompok 2 Str Reg 1 Tingkat 2

1. Rahmi Hawari (2115301013)


2. Ratih Purwasih (2115301014)
3. Restu Mutiara W (2115301015)
4. Rizky Nuraini (2115301016)
5. Safa Shelomita S (2115301017)
6. Salsabilla Maharani (2115301018)
7. Sindy Tri Oktia R (2115301019)
8. Syifa Talia Salsabila (2115301020)
9. Thalia Barokah (2115301021)
10. Vidia Astuti (2115301022)
11. Inggrit Dwi Jayanti (2115301023)
12. Liana Sari (2115301024)

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG


PROGRAM STUDI STR KEBIDANAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu terpanjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
hambanya anugerah yang paling mulia diantara makhluknya yang lain yakni berupa akal dan
fikiran. Selain daripada itu kita masih diberikan nikmat yang luar biasa berupa kesehatan
jasmani maupun rohani yang tiada ternilai harganya. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari peradaban
jahiliyyah menuju peradaban yang berkemajuan seperti sekarang ini.
Terimakasih penulis hanturkan kepada ibu selaku dosen Yeyen Putriana,S.Si. T, M.Keb

pengampu mata kuliah kesehatan reproduksi. Selanjutnya Pada penulisan makalah ini kami
menyadari bahwa masih banyak terdapat kekeliruan atau kesalahan penulisan untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran daripembaca yang bersifat membangun, agar nanti kami
jadikan sebagai bahan evaluasi bagi kamidalam pembuatan makalah kemudian hari.

Bandar Lampung, 14 Februari 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pelvic Inflammatory Disease (PID) .............................................................. 3

2.2 Penyebab PID ................................................................................................................... 3

2.3 Tanda gejala PID .............................................................................................................. 3

2.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi PID ........................................................................ 4

2.5 Cara mengatasi (farmakologis dan nonfarmakologi) ....................................................... 4

2.6 Terapi PID ........................................................................................................................ 5

2.7 Pemeriksaan penunjang PID ............................................................................................. 5

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 6

3.2 Saran ................................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit radang panggul atau PID/ pelvic inflammatory disease adalah peradangan
akibat infeksi pada saluran genitalia bagian atas, yang mencakup uterus, tuba falopii, dan
ovarium. Perempuan yang memiliki risiko tinggi terkena PID adalah perempuan muda usia
reproduktif, khususnya di bawah 25 tahun, yang memiliki partner seksual lebih dari satu,
ataupun melakukan hubungan seksual tanpa pengaman. Faktor risiko lainnya adalah adanya
riwayat PID sebelumnya dan riwayat ligasi tuba.
PID biasanya diawali dengan infeksi di vagina dan serviks, yang kemudian naik ke
saluran genitalia bagian atas. Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae adalah dua
bakteri penyebab penyakit menular seksual yang paling sering ditemukan pada kasus PID.
Tidak hanya bakteri, beberapa kasus PID juga berkaitan dengan infeksi virus seperti
Cytomegalovirus dan herpes simpleks. Sebanyak 30-40% kasus PID adalah kasus
polimikrobial. Oleh karena itu, terapi dengan antibiotik spektrum luas dibutuhkan untuk
mengobati PID.
Secara umum, tanda dan gejala klinis PID sebetulnya sangat beragam. Beberapa
pasien tidak atau sedikit sekali menunjukkan gejala, sementara beberapa pasien lainnya
menunjukan gejala akut yang cukup serius. Keluhan tersering yang biasanya dialami oleh
pasien adalah nyeri perut bagian bawah (area pelvis), keputihan yang abnormal, dispareunia,
dan perdarahan pervaginam.
Namun, diagnosis klinis dugaan PID harus dibuat pada semua wanita muda yang aktif
secara seksual atau wanita yang berisiko terkena IMS yang datang dengan nyeri panggul
atau perut bagian bawah dan memiliki nyeri goyang serviks atau nyeri tekan uterus dan
adneksa pada pemeriksaan fisik. Pengobatan harus dimulai sesegera mungkin dari diagnosis
klinis presumtif.
PID dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti infertilitas, kehamilan
ektopik, dan nyeri pelvis kronik. Oleh karenanya, pencegahan merupakan langkah terbaik.
Edukasi perlu diberikan pada populasi target mengenai perilaku seks yang aman, termasuk
penggunaan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan seksual.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Pelvic inflamantory Deseases (PID) ?
2. Apa penyebab dari Pelvic inflamantory Deseases (PID)?
3. Apa saja faktor resiko dari Pelvic inflamantory Deseases (PID)?
4. Apa saja tanda dan gejala dari Pelvic inflamantory Deseases (PID)?
5. Terapi apa yang dapat menangani Pelvic inflamantory Deseases (PID)?
6. Pemeriksaan penunjang apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi Pelvic inflamantory
Deseases (PID)

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mngetahui definisi Pelvic inflamantory Deseases (PID)
2. Mengetahui penyebab dari Pelvic inflamantory Deseases (PID)
3. Mengetahui faktor resiko dari Pelvic inflamantory Deseases (PID)
4. Mengetahui tanda dan gejala dari Pelvic inflamantory Deseases (PID)
5. Mengetahui terapi yang dapat menangani Pelvic inflamantory Deseases (PID)
6. Mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengatasi Pelvic
inflamantory Deseases (PID)

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelvic Inflammatory Disease (PID)

Pelvic Inflammatory Disease atau PID adalah infeksi yang akan menyerang organ
reproduksi wanita seperti serviks, rahim, dan juga ovarium. Infeksi ini juga terkenal dengan
sebutan radang panggul. Biasanya, hal ini terjadi karena adanya infeksi bakteri pada
penularan hubungan seksual.Wanita yang paling banyak mengalami radang panggul tersebut
adalah mereka yang berada pada rentang usia 20-25 tahun yang masih aktif berhubungan
seksual dengan pasangan. Gejala awal terjadinya infeksi ini yakni munculnya rasa nyeri pada
panggul atau perut bagian bawah.

Penyakit radang panggul merupakan infeksi yang menyerang saluran reproduksi bagian
atas. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran
tuba, indung telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit
radang panggul merupakan komplikasi umum dari penyakit Menular Seksual (PMS).

2.2 Penyebab PID


Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran genital bagian
bawah, yang menyebar ke atas melalui leher rahim. Butuh waktu dalam hitungan hari atau
minggu untuk seorang wanita menderita penyakit radang panggul. Bakteri penyebab
tersering adalah N. Gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan
dan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai bakteri dari leher rahim maupun
vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri ini kuman penyebab PMS. Proses
menstruasi dapat memudahkan terjadinya infeksi karena hilangnya lapisan endometrium
yang menyebabkan berkurangnya pertahanan dari rahim, serta menyediakan medium yang
baik untuk pertumbuhan bakteri (darah menstruasi).

2.3 Tanda gejala PID

Gejala paling sering dialami adalah nyeri pada perut dan panggul. Nyeri ini umumnya
nyeri tumpul dan terus-menerus, terjadi beberapa hari setelah menstruasi terakhir, dan
diperparah dengan gerakan, aktivitas, atau sanggama. Nyeri karena radang panggul biasanya
kurang dari 7 hari. Beberapa wanita dengan penyakit ini terkadang tidak mengalami gejala

3
sama sekali. Beberapa wanita dengan PID tidak akan memiliki gejala / tanda sama sekali dan
hanya ditemukan selama melakukan laparoskopi. Untuk gejala yang lainnya adalah :

1) Nyeri pada perut bagian bawah ( Gejala yang paling umum )

2) Nyeri pada perut bagian atas

3) Demam, kelelahan, diare atau muntah

4) Seks yang menyakitkan

5) Buang air kecil yang menyakitkan

6) Perdarahan menstruasi yang tidak teratur

7) Nyeri punggung bagian bawah

8) Keputihan yang parah dan bau yang tidak sedap

9) Kelelahan

2.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi PID


Beberapa faktor resiko untuk mengembangkan PID adalah:
1) Berhubungan seks dan berada di usia di bawah 25 tahun
2) Berhubungan seks dengan lebih dari satu orang
3) Melakukan hubungan seks dengan seseorang yang memiliki lebih dari satu pasangan
4) Sex tanpa pengaman
5) Menggunakan alat kontrasepsi (IUD) untuk mencegah kehamilan
6) Douching ( mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus kedalam saluran
vagina )
7) Riwayat penyakit radang panggul
8) Keguguran, aborsi, atau biopsi endometrium

2.5 Cara mengatasi (farmakologis dan nonfarmakologi)


a. Farmakologis
Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet penambah darah
(tablet Fe)
b. Nonfarmakologi
4
Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu :
a) Makan-makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein
termasuki makan makanan pokok seperti nasi, ubi, dan kentang setiap hari dan
makanan yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan
atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali.
b) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani
(daging, ikan, ayam, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua,
kacang-kacangan, tempe).
c) Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun
katuk, daun singkong,bayam, jambu, tomat, jeruk, dan nanas) sangat bermanfaat
untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.

2.6 Terapi PID


Tujuan utama terapi penyakit ini adalah mencegah kerusakan saluran tuba yang dapat
mengakibatkan infertilitas (tidak subur) dan kehamilan ektopik, serta pencegahan dari
infeksi kronik. Pengobatan dengan antibiotik, baik disuntik maupun diminum, sesuai dengan
bakteri penyebab adalah pilihan utama. Kontrol setelah pengobatan sebanyak 2-3 kali
diperlukan untuk melihat hasil dan perkembangan dari pengobatan.

Pasangan seksual juga harus diobati, wanita dengan penyakit radang panggul mungkin
memiliki pasangan yang menderita gonore atau infeksi chlamydia yang dapat menyebabkan
penyakit ini. Seseorang dapat menderita penyakit menular seksual meskipun tidak memiliki
gejala. Untuk mengurangi risiko terkena penyakit radang panggul kembali, maka pasangan
seksual sebaiknya diperiksa dan diobati apabila memiliki PMS.

2.7 Pemeriksaan penunjang PID


Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat kenaikan dari sel darah putih yang
menandakan terjadinya infeksi. Kultur untuk Gonorrhea dan chlamydia digunakan untuk
mengkonfirmasi diagnosis. Ultrasonografi atau USG dapat digunakan baik USG abdomen
(perut) atau USG vagina, untuk mengevaluasi saluran tuba dan alat reproduksi lainnya.
Biopsi endometrium dapat dipakai untuk melihat adanya infeksi. Laparoskopi adalah
prosedur pemasukan alat dengan lampu dan kamera melalui insisi (potongan) kecil di perut
untuk melihat secara langsung organ di dalam panggul apabila terdapat kelainan.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyakit radang panggul atau PID/ pelvic inflammatory disease adalah peradangan
akibat infeksi pada saluran genitalia bagian atas, yang mencakup uterus, tuba falopii, dan
ovarium. Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran genital
bagian bawah, yang menyebar ke atas melalui leher rahim. Bakteri penyebab radang
panggul tersering adalah N. Gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis yang menyebabkan
peradangan dan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai bakteri dari leher
rahim maupun vagina menginfeksi daerah tersebut. Pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan untuk memeriksa PID diantaranya adalah pemeriksaan darah untuk melihat
kenaikan dari sel darah putih yang menandakan terjadinya infeksi, Pemeriksaan Kultur
untuk Gonorrhea dan chlamydia, hingga USG.

Pencegahan terbaik untuk menghindari penyakit radang panggul adalah melindungi


diri dari penyakit menular seksual. Penggunaan kontrasepsi seperti kondom dapat
mengurangi penyakit radang panggul. Apabila mengalami infeksi saluran genital bagian
bawah maka sebaiknya segera diobati karena dapat menyebar hingga ke saluran
reproduksi bagian atas. Terapi untuk pasangan seksual sangat dianjurkan untuk mencegah
berulangnya infeksi PID dapat terjadi.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat ini, semoga dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Terutama bagi mahasiswa kebidanan yang sedang mendalami
terkait Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga berencana .
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu kepada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di
atas.

6
DAFTAR PUSTAKA

Romauli, Suryati. 2012. Kesehatan Reproduksi. Nuhamedika. Yogyakarta Wahyudi,R, Modul


Kesehatan Reproduksi Remaja. MCR-PKB

Nujulah, lailatul . 2022. Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan Keluarga Berencana. Malang :
Rena Cipta Mandiri

Wahyudi,R, Modul Kesehatan Reproduksi Remaja

Brunham, C Robert . M.D., Sami L. Gottlieb, M.D., M.S.P.H., and Jorma Paavonen, M.D.
(2017) . Pelvic Inflammatory Disease. The New England Journal of Medicine. 21,
372.

iii

Anda mungkin juga menyukai