Anda di halaman 1dari 2

Implementasi Peraturan Pemerintah Mengenai Pembuangan Limbah Rumah Tangga di

Sungai 
Oleh aryana ratih puspita

Seperti yang diketahui bahwa penduduk terbesar ke 4 di dunia sehingga jumlah limbah
yang rumah tangga yang dikeluarkan sangatlah banyak. Limbah rumah tangga mengandung
berbagai bahan kimia, deterjen, fosfat, dan zat organik. Ketika limbah ini mencapai sungai, dapat
menyebabkan pencemaran air yang serius, merusak ekosistem perairan dan mengganggu
keseimbangan biologis. Pencemaran air mengurangi kemampuan air untuk mendukung
kehidupan akuatik dan dapat mengancam spesies ikan dan organisme air lainnya. Maka dari itu
dibuatlah peraturan pemerintah khusus untuk mengatur limbah rumah tangga. Peraturan
pemerintah mengenai pembuangan limbah rumah tangga di sungai diatur dalam “PERATURAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH
RUMAH TANGGA” sampah dalam PP ini mencakup Sampah sejenis sampah rumah tangga
yaitu sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. Dengan dibuatnya peraturan ini
digunakan untuk mengontrol limbah yang dibuang di sungai supaya tidak mencemari lingkungan
terutama air yang merupakan komponen penting dalam program penyediaan air dan sanitasi di
Indonesia.
Pengimplementasian peraturan ini dapat mendukung program Pemerintah Indonesia yang
disebut “Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)”
yang didirikan pada tahun 2006. Program PAMSIMAS hingga saat ini telah berjalan selama tiga
periode yaitu PAMSIMAS I (2008–2012), PAMSIMAS II (2013–2015), dan PAMSIMAS III
(2016–2021). PAMSIMAS telah memberikan manfaat kepada sekitar 21,6 juta orang di 32 ribu
desa di seluruh Indonesia hingga Mei 2021. Hal ini menjadikan PAMSIMAS merupakan salah
satu program akses air dan sanitasi terbesar di dunia. Proyek PAMSIMAS dilaksanakan di
tingkat desa dan dikelola oleh Badan Peningkatan Penyelengaraan Sistem Penyediaan Air
Minum (BPSPAMS). BPSPAMS terdiri dari anggota masyarakat dan bertanggung jawab untuk
merencanakan, mengoperasikan, dan memelihara sistem air. Sistem yang dimaksud disini adalah
keseluruhan infrastruktur PAMSIMAS mulai dari catchment area, fasilitas pengolahan (jika ada),
pipa distribusi, reservoir, PDAM, dll.
Hingga saat ini Program PAMSIMAS bisa dikatakan sukses untuk menyediakan
kebutuhan air bersih dan sanitasi di daerah pelosok di Indonesia. Dengan kesuksesan ini
Indonesia dapat menjalankan tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development
Goal atau SDG) dunia khususnya tujuan no 6 yaitu Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan
Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goal atau SDG) adalah kesepakatan pembangunan baru yang
mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang
berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi
dan lingkungan hidup. SDG diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif
untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left
Behind”. SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target dalam rangka melanjutkan upaya dan
pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir akhir pada tahun 2015 lalu.
Kesimpulannya adalah Pembuangan limbah rumah tangga di sungai adalah masalah
serius yang memiliki dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dan
dengan diberlakukannya peraturan pemerintah tentang pembuangan limbah rumah tangga dapat
menekan angka pencemaran lingkungan yang terjadi sehingga tidak mengganggu dan mencemari
ketersediaan air bersih dan sanitasi untuk masyarakat. dengan tidak tercemarnya air bersih dan
sanitasi hal ini bisa mendukung adanya tujuan pembangunan keberlanjutan atau SDG khususnya
poin 6. Dengan langkah-langkah seperti edukasi, infrastruktur yang memadai, penegakan hukum,
promosi perilaku ramah lingkungan, dan kerjasama lintas sektor, kita dapat mengatasi tantangan
ini. Upaya kolektif ini akan membantu menjaga kualitas air sungai dan ekosistem yang
bergantung padanya, untuk keberlanjutan dan kesejahteraan generasi mendatang.

Daftar Pustaka
Kasri, R.Y., Wirutomo, P., Kusnoputranto, H., Moersidik, S.S., 2017. Citizen engagement to
sustaining community-based rural water supply in Indonesia. Int. J. Dev. Issues 16 (3),
276-288.
PAMSIMAS. 2021. Capaian data KPI [WWW Document]. PAMSIMAS. 
D. Daniel, Trimo Pamudji Al Djono, Widya Prihesti Iswarani. 2022. Factors related to the
functionality of community-based rural water supply and sanitation program in Indonesia.
Beijing Normal University

Anda mungkin juga menyukai