Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

AQIDAH AKHLAK

“PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI


KHUSUS REMAJA”

DISUSUN
OLEH :

1. ANDI HASNIAR
2. FITRI ERTIKAWATI
3. NURFAIKA TUNNISA
4. RINDIANI
5. ADHAR
6. RISWAN
7. ANDY RIANTO

YAYASAN AL-MA’ARIF
MADRASAH ALIYAH POMPANUA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
A. PENGERTIAN REMAJA
1. Pengertian Remaja Dari Segi Hukum
Definisi remaja berdasarkan sosio psikologis. Entropy adalah
keadaan di mana kesadaran manusia belum tersusun rapi. Meskipun
seseorang telah memiliki banyak pengetahuan, perasaan dan lain-lain,
namun hal tersebut belum saling terkait dengan baik. Negentropy
adalah keadaan dimana isi kesadaran tersusun dengan baik , sehingga
pengethauan yang dimiliki seseorang saling terkait, yang akhirnya
mengakibatkan orang yang bersangkutan merasa dirinya sebagai
kesatuan yang utuh dan bisa bertindak dengan tujun yang jelas,
sehingga bisa mempunyai tanggung jawab dan semangat kerja yang
tinggi. Konflik dalam diri remaja yang seringkali menimbulkan masalah
pada remaja tergantung pada lingkungan masyarakatnya. Tekanan
dan tuntutan dari masyarakatlah yang dapat menimbulkan konflik
dalam diri remaja, dan pada akhirnya dapat menimbulkan krisis
remaja. Maka, masa remaja sering kali disebut sebagai masa storm
and stress (badai dan tekanan). Csikzentimihalyi dan Larson (Sarwono,
2002) menyatakan bahwa remaja adalah restrukturisasi kesadaran.
Artinya masa remaja merupakan masa penyempurnaan dari
perkembangan padaa tahap-taahap sebelumnya. Puncak
perkembangan jiwa tersebut ditandai dengan adanya proses dari
kondisi entropy ke kondisi negentropy tersebut.

2. Pengertian Remaja Dari Segi Psikologi


Definisi Remaja menurut hukum. Dalam hukum perdata
memberikan batas usia 21 tahun (atau kurang asalkan sudah
menikah) untuk menyatakan kedewasaan seseorang. Bagi seseorang
yng berusi di bawah 21 tahun dan belum menikah masih memerlukan
wali dalam melakukan tindakan hukum perdata.
Pada hukum pidana, usia 18 tahun (atau kurang, asalkan
sudah menikah) merupakan batasan usia dewasa seseorang.anak-
anak yang kurang dari 18 tahun masih menjadi tanggung jawab orang
tuanya jika melanggar hukum pidana. Tingkah laku yang melaanggar
hukum pun tidak disebut sebagai kriminalitas, nmun disebut sebgai
kenakalan. Namun jika kenakalan remaja sudah membahaykaan
masyarakat dan ptut dijatuhi hukuman oleh negara, sedangkan orang
tuanya tidak mampu mendidik remaja tersebut, maka remja tersebut
menjadi tanggung jawab negara, dan dimasukkan ke dalam lembaga
pemasyarakatan khusus anak-anak atau dimasukkan ke lembaga
rehabilitasi lainnya.
Undang-undang lainnya juga tidak mengenal konsep remaja,
misalnya pada undang-undang kesejahteraan anak, menganggaap
semua orang yang berusia di bawah 21 tahun dan belum menikah
dianggap sebagai anak-anak dan memiliki hak yang sama dengan
anak-anak yang lainnya (dalam hal perlindungan, pendidikan dll). Pada
undang-undang lalu lintas menetapkan bats 18 thaun untuk
mendptkan SIM A, 21 tahun untuk mendapatkan SIM B1, dan 16
tahun untuk mendaptkan SIM C. Undng-undang ini tidak memberikan
perlakuan khusus bagi mereka yang sudah menikah maupun yang
belum menikah.
Pada undang-undang perkawinan, memberi batasan usia
minimaal melakukan pernikahan yaitu untuk wnit 16 tahun, dan untuk
pria 19 tahun. Meskipun demikian, jika usi remaja belum 21 tahun,
masih diperlukan ijin orang tua untuk menikahkan orang tersebut.

B. CIRI-CIRI KHUSUS REMAJA


1. Ciri-ciri Remaja Secara Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan yang berlangsung secara
fisik dan merupakan gejala primer dalam pertumbuahn remaja.
Perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi
tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin primer dan ciri-ciri kelamin
sekunder.
Berkaitan dengan perkembangan fisik anak remaja, yang
terpenting adalah aspek seksualitas. Aspek seksualitas dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
a. Perubahan Seks Primer
Yang dimaksud dengan perubahan seks primer adalah
perubahan fisik yang berhubungan langsung dengan alat-alat
(organ) reproduksi. Dalam perkembangannya remaja pria
mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis yaitu pembuluh
yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan
organ-organ seksualitas ini memungkinkan remaja pria mengalami
pulosio (mimpi basah), keluar sperma. Sementara pada remaja
putri terjadi pertumbuhan pesat pada ovarium (kandung telur)
yang memproduksi sel telur (ovum) dan hormon untuk kehamilan.
Akibatnya terjadi siklus “menarche”(menstruasi pertama). Siklus
awal menstruasi sering diiringi dengan gangguan berupa sakit
kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi dan mudah tersinggung.
1) Laki-laki
Masa puber seorang laki-laki ketika organ-organ reproduksi laki-
laki telah berfungsi. Organ reproduksi pada laki-laki
menghasilkan sperma. Sperma mempunyai ukuran yang sangat
kecil, panjangnya sekitar 0,01-0,05 mm. Sperma terdiri atas tiga
bagian berikut:
 Kepala, berperan membantu menembus lapisan yang
melindungi sel telur
 Leher, berperan dalam pembentukan energi yang digunakan
untuk pergerakan ekor sperma
 Ekor, berperan sebagai alat gerak sperma agar dapat
mencapai ovum.
2) Perempuan
Masa puber seorang perempuan dimulai ketika organ-organ
reproduksi perempuan telah berfungsi. Ovarium mulai
memproduksi hormon estrogen dan progesterone. Peristiwa ini
dinamakan ovulasi.
Apabila tidak ada sperma yang masuk dalam rahim seorang
perempuan yang mengalami ovulasi, pembuahan tidak terjadi.
Dinding rahim ini disertai dengan pecahnya pembuluh darah di
sekitar rahim. Peristiwa ini dinamakan mensrtusi (haid).
Rata-rata siklus menstruasi perempuan 28 hari.
b. Perkembangan Seks Sekunder
Perubahan seks sekunder adalah perubahan tanda-tanda
jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan alat
reproduksi. Karakteristik seks sekunder pada remaja pria adalah
perubahan bentuk tubuh yang lebih jantan seperti bertambah
lebarnya bagian bahu. Suara lebih besar, tumbuh rambut pada
daerah kelamin, kaki, ketiak, kumis dan jenggot.
Karakteristik perubahan fisik seks sekunder remaja putri
berupa bertambahnya jaringan ikat dibawah kulit yang berupa
lemak terutama pada dada, pantat, paha dan lengan atas. Hal ini
akan membentuk tubuh remaja putri menjadi lebih wanita
(feminim).
1) Laki-Laki
 Dada menjadi lebar dan bidang
 Suara besar dan berat
 Tumbuh rambut pada ketiak dan sekitar kemaluan
 Jakun membesar
2) Perempuan
 Payudara dan panggul membesar
 Kulit menjadi halus
 Suara kecil dan lembut
 Tumbuh rambut pada ketiak dan sekitar kemaluan.

2. Ciri-ciri Remaja Secara Psikis


Ada beberapa perkembangan psikis yang penting pada masa
remaja yaitu:
a. Perkembangan Intelegensia
Pertumbuhan otak remaja mencapai kesempurnaan pada
usia 12 sampai 20 tahun. Secara fungsional perkembangan kognitif
(kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut:
 Remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
 Remaja mulai dapat membuat rencana dan membuat
keputusan-keputusan serta memecahkan masalah.
 Remaja sudah mampu membedakan yang konkrit dengan yang
abstrak.
 Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah.
 Mulai memikirkan masa depan.
 Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar
berintropeksi.
 Cara berfikirnya semakin luas yang dapat meliputi agama,
keadilan, moralitas, dan jati diri.
b. Perkembangan Emosi (Emosionalitas)
Secara psikis remaja umumnya mengalami puncak
emosional. Perkembangan emosi remaja awal (usia ± 12-18 tahun)
menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosional bersifat
negative dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih,
murung). Sedangkan remaja akhir (usia ±18-22 tahun) sudah
mampu mengendalikan sifat-sifat psikis yang terjadi pada remaja
awal tersebut.
c. Perkembangan Moral
Remaja sudah dapat berperilaku tidak hanya mengejar
kepuasan fisik saja. Tetapi meningkat pada kepuasan psikologis
seperti rasa diterima, dihargai dan penilaian positif dari orang lain.
Namun perkembangan moral remaja baru berkisar pada perilaku
yang sesuai dengan tuntutan  dan harapan kelompoknya saja.
d. Perkembangan Sosial
Remaja telah mengalami perkembangan sosial dalam
menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang mempunyai
sifat dan kualitas psikologis yang relative sama dengan dirinya.
Misalnya minat, sikap, hobi, nilai-nilai dan kepribadiannya.
e. Perkembangan Kepribadian
Isi sentral pada masa remaja adalah masa berkembangnya
identitas diri (jati diri) yang akan menjadi bekal di masa dewasa.
Remaja mulai sibuk dengan problema pencarian jati dirinya “ siapa
saya?”. Terkait dengan pencarian jati diri itu remaja mulai risau
mencari tokoh idola yang menjadi panutan dan kebanggaan
misalnya artis, tokoh politik, pemimpin dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai