Anda di halaman 1dari 4

Pasien luka bakar diberikan cairan RL karena cairan ini dapat membantu menggantikan cairan tubuh

yang hilang akibat luka bakar. Cairan RL mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, kalsium, dan
klorida yang dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh

Cairan RL adalah cairan infus yang diberikan pada pasien luka bakar untuk membantu menggantikan
cairan tubuh yang hilang akibat luka bakar. Cairan RL mengandung elektrolit seperti natrium, kalium,
kalsium, dan klorida yang dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Cairan RL
juga dapat membantu menjaga tekanan darah dan memperbaiki sirkulasi darah pada pasien luka
bakar. Cairan RL bekerja dengan cara menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat luka bakar dan
membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh pasien luka bakar

. Selain itu, cairan RL juga dapat membantu menjaga tekanan darah dan memperbaiki sirkulasi darah
pada pasien luka bakar

https://repository.unair.ac.id/53803/

WIYONO,YULINDA RISMA RARAS DWI, 051211132019. (2016). STUDI PENGGUNAAN TERAPI CAIRAN
PADA PASIEN LUKA BAKAR (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya) Repository - UNAIR
REPOSITORY. Unair.ac.id. https://repository.unair.ac.id/53803/1/abstrak.pdf

‌Rahayuningsih, T. (2012). Penatalaksanaan Luka Bakar (Combustio). Profesi, 8(1), 1-8.

Logbook no 1

Logbook no 2

Berikut adalah beberapa teknik manajemen nyeri yang dapat digunakan pada skala 6:

1. Analgesik: Penggunaan obat-obatan analgesik seperti parasetamol, NSAID (antiinflamasi


nonsteroid), atau opioid dapat membantu mengurangi nyeri pada skala 6[1].

2. Terapi fisik: Terapi fisik seperti pijat, akupunktur, atau terapi panas-dingin dapat membantu
mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan[1].

3. Relaksasi dan meditasi: Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga dapat
membantu mengurangi stres dan meningkatkan toleransi terhadap nyeri[1].
4. Terapi fisik: Latihan fisik teratur dan terapi fisik seperti fisioterapi atau rehabilitasi dapat
membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas[1].

5. Terapi psikologis: Konseling, terapi kognitif perilaku, atau terapi relaksasi dapat membantu
mengelola stres dan emosi yang dapat mempengaruhi persepsi nyeri[1].

6. Teknik distraksi: Menggunakan teknik distraksi seperti mendengarkan musik, menonton film, atau
bermain game dapat membantu mengalihkan perhatian dari nyeri[1].

7. Terapi komplementer: Beberapa terapi komplementer seperti aromaterapi, musikoterapi, atau


terapi hewan dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kesejahteraan secara
keseluruhan[1].

8. Edukasi dan dukungan: Mendapatkan informasi tentang nyeri dan mendapatkan dukungan dari
keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan
pemahaman tentang nyeri[1].

Penting untuk dicatat bahwa setiap individu mungkin merespons teknik manajemen nyeri dengan
cara yang berbeda, jadi penting untuk mencoba beberapa teknik dan menemukan yang paling efektif
untuk diri sendiri. Selain itu, konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli kesehatan untuk
mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi spesifik Anda.

Citations:

[1] https://ppl-ai-file-upload.s3.amazonaws.com/web/direct-files/2237703/8f1aace9-c12b-4947-
b7eb-3d8ab461e24e/8cd79421cbfc17d7cb07f63ea5b278112908 lg 2.pdf

https://nurseslabs.com/nola-pender-health-promotion-model/

Model Promosi Kesehatan dirancang oleh Nola J. Pender untuk menjadi “pelengkap model
perlindungan kesehatan.” Ini mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan dinamis yang positif
dan bukan sekedar tidak adanya penyakit. Promosi kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
tingkat kesejahteraan pasien. Model promosi kesehatan menggambarkan sifat multidimensi
manusia ketika mereka berinteraksi dalam lingkungannya untuk mencapai kesehatan.
Model Pender berfokus pada tiga bidang: karakteristik dan pengalaman individu, kognisi dan
pengaruh perilaku spesifik, dan hasil perilaku. Teori tersebut mencatat bahwa setiap orang
memiliki karakteristik dan pengalaman pribadi unik yang mempengaruhi tindakan
selanjutnya. Seperangkat variabel untuk pengetahuan dan pengaruh khusus perilaku memiliki
signifikansi motivasi yang penting. Variabel tersebut dapat dimodifikasi melalui tindakan
keperawatan. Perilaku promosi kesehatan merupakan hasil perilaku yang diinginkan, yang
menjadikannya titik akhir dalam Model Promosi Kesehatan. Perilaku ini harus menghasilkan
peningkatan kesehatan, peningkatan kemampuan fungsional dan kualitas hidup yang lebih
baik pada semua tahap perkembangan. Tuntutan perilaku akhir juga dipengaruhi oleh
persaingan tuntutan dan preferensi, yang dapat menggagalkan tindakan yang dimaksudkan
untuk meningkatkan kesehatan.

https://nursekey.com/21-health-promotion-model/

tugas jurnal

Sapto Haryatmo, Agung Waluyo, & Masfuri Masfuri. (2017). PENDEKATAN MODEL
ADAPTASI ROY, RELAKSASI DAN DISCHARGE PLANNING PADA MASALAH
MUSKULOSKELETAL. Jurnal Kesehatan , 6(1), 64–75.
https://jurnalkesehatanstikesnw.ac.id/index.php/stikesnw/article/view/17

Hidayat, N., Andika Abdul Malik, & Yuda Prasetya Nugraha. (2022). Pendampingan Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah pada Pasien dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal (Fraktur
Femur) di Ruang Anggrek RSUD Kota Banjar. 2(1), 52–87.
https://doi.org/10.56359/kolaborasi.v2i1.52

‌ Sahrudi Sahrudi, Agung Waluyo, & Masfuri Masfuri. (2021, November 3). Penerapan
Evidence Based Nursing Progresive Muscle Relaxation Terhadap. ResearchGate; Center for
Journal Management and Publication, Lambung Mangkurat University.
https://www.researchgate.net/publication/355874099_Penerapan_Evidence_Based_Nursing_
Progresive_Muscle_Relaxation_Terhadap/link/618247f4eef53e51e1210cbd/download

Anda mungkin juga menyukai