Kimia Organik Dasar
Kimia Organik Dasar
NIM : 2210120120004
Kelas/Angkatan : A2/2022
Mata Kuliah : Kimia Organik Dasar
Dosen Pengampu : Dr. Syahmani, M.Si.
1. a.
b.
c.
a. CH3COOCH3
b. CH3CH2COOC2H5
Jawaban:
a. Metil asetat
b. Etil propanoat
4. Jelaskan mengapa titik didih ester lebih tinggi daripada alkana, tetapi lebih rendah daripada
asam karboksilat (dengan Mr yang hampir sama)?
Jawaban:
Titik didih ester lebih tinggi daripada alkana, tetapi lebih rendah daripada asam karboksilat
(dengan Mr yang hampir sama) karena Alkana tidak memiliki gugus fungsional yang polar,
sehingga tidak memiliki ikatan hidrogen antarmolekul. Oleh karena itu, titik didih alkana relatif
rendah. Ester memiliki gugus fungsional yang polar, yaitu gugus karbonil (C=O) dan gugus
oksigen (O). Meskipun tidak memiliki ikatan hidrogen antarmolekul, ester dapat membentuk
ikatan hydrogen engan molekul-molekul air atau alkohol. Hal ini menyebabkan titik didih ester
lebih tinggi daripada alkana. Sedangkan Asam karboksilat memiliki gugus fungsional karboksilat
(COOH) yang dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekul yang kuat. Oleh karena itu, titik
didih asam karboksilat lebih tinggi daripada ester. Meskipun memiliki Mr yang hampir sama,
asam karboksilat memiliki titik didih yang lebih tinggi karena ikatan hidrogen antarmolekulnya
yang kuat.
5. Tuliskan:
Jawaban:
b. Senyawa ester banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai essence atau
pemberi aroma buah-buahan pada makanan atau minuman. Beberapa jenis ester memberikan
bau atau aroma yang khas, seperti amil asetat beraroma pisang, isopentil asetat beraroma buah
pir, oktil asetat beraroma jeruk manis, metil butirat beraroma apel, dan etil butirat beraroma
nanas.
c. Reaksi esterifikasi asam propionat dengan etanol dapat dituliskan sebagai berikut: