Anda di halaman 1dari 18

COVER

0
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah Tuhan Yang
Maha Esa atas rahmat dan Ridha-Nya, Direktorat Pencegahan dan
Penanggulangan Isu Strategis Unesa (PPIS) dapat
mempersembahkan buku saku untuk memberikan edukasi dan
pelayanan bagi civitas akademika Unesa dan masyarakat luas.
Direktorat PPIS sebagai Pusat Pencegahan dan
Penanggulangan Isu Strategis dibentuk oleh Rektor Unesa, Prof. Dr.
Nurhasan, M.Kes pada tahun 2023, di bawah supervisi langsung
Wakil Rektor II, Bidang Hukum Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber
Daya dan Usaha, Bapak Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd. Ada tiga
ranah yang menjadi bidang garap PPIS, yaitu SubDit Mitigasi Crisis
Center, SubDit Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, dan
SubDit Idiologi dan Moderasi Beragama, dan Bela Negara. Kegiatan
yang telah terlaksana diantaranya, tolak kekerasan seksual, konseling,
webinar nasional Pencegahan Radikalisme dan Terorisme,
penanganan kasus, pendampingan Korban, mitigasi kebencanaan di
berbagai wilayah Indonesia, trauma healing, PFA, donasi, reboisasi
hutan dan pantai, serta Tanam Mangrove dan program preventif dan
Intervensi lainnya.
Buku saku 5 seri ini, merupakan persembahan PPIS di HUT
Kemerdekaan RI ke-78. Oleh karena itu, Kami mengucapkan terima
kasih kepada Rektor dan wakil Rektor II atas arahan dan dukungan
penuh yang telah diberikan.
Mewujudkan Indonesia Tangguh juga menjadi komitmen
PPIS. Kiranya apa yang dilakukan oleh PPIS dapat memberikan
inspirasi untuk terus berbuat kebajikan dan bermanfaat bagi sesama.
MERDEKA!!
Salam Positif
Tim Penyusun
17 Agustus 2023

1
DIREKTORAT PPIS

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

DAFTAR ISI

2
VISI DAN MISI DIREKTORAT PENCEGAHAN
DAN PENANGGULANGAN ISU STRATEGIS
(PPIS) UNESA
Visi :
Unggul dalam pencegahan dan penanggulangan isu strategis,
meliputi anti kekerasan seksual, anti narkoba, mitigasi bencana
dan K3, kesehatan mental, penguatan ideologi, moderasi
beragama dan bela negara di Universitas Negeri Surabaya dan
menjadi center model di Indonesia.

Misi:
1. Memberikan pelayanan dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan isu strategis
2. Melakukan Mitigasi Kebencanaan pada bencana alam dan
konflik sosial sebagai bentuk kepedulian Universitas Negeri
Surabaya dalam membantu pemerintah untuk
penanggulangan kebencanaan dalam rangka rangka
mewujudkan Indonesia Tangguh.
3. Melakukan penanganan (preventif, kuratif, promotif, dan
rehabilitatif) terhadap permasalahan isu strategis yang
meliputi kekerasan seksual, pencegahan narkoba, mitigasi
bencana dan K3, kesehatan mental, ideologi moderasi
beragama dan bela negara untuk civitas akademika
Universitas Negeri Surabaya dan masyarakat eksternal yang
membutuhkan.
4. Mengembangkan pengetahuan dan memberikan
keterampilan kepada civitas akademika dalam

3
penanggulangan isu strategis di lingkungan Universitas
Negeri Surabaya.
5. Mengembangkan kajian riset permasalahan yang berkaitan
dengan isu strategis kampus.
6. Mengembangkan kerja sama lintas disiplin, lintas profesi
dan lintas budaya secara preventif, kuratif, promotif, dan
rehabilitatif terhadap isu strategis di lingkungan
Universitas Negeri Surabaya

4
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................0
KATA PENGANTAR.............Error! Bookmark not defined.
DIREKTORAT PPIS............................................................2
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA .............................2
VISI DAN MISI DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN ISU STRATEGIS (PPIS) UNESA
................................................................................................3
DAFTAR ISI .........................................................................5
ANTI PERUNDUNGAN ......................................................7
A. Pengertian ..................................................................7
B. Bentuk-Bentuk Perundungan ..................................7
1. Tindakan fisik .........................................................7
2. Tindakan verbal ......................................................8
3. Cyber bullying ........................................................8
4. Tindakan non-verbal tidak langsung .......................9
5. Tindakan non-verbal langsung ................................9
C. Dampak Perundungan/Bullying ...............................9
1. Dampak bagi korban. ..............................................9
2. Dampak bagi pelaku..............................................10
D. Faktor Penyebab Terjadinya Perundungan
/Bullying ...........................................................................11

5
1. Keluarga ................................................................11
2. Sekolah/kampus ....................................................12
3. Teman sebaya........................................................12
4. Media massa .........................................................12
E. Langkah Jika Menjadi Korban Perundungan
/Bullying ...........................................................................12
F. Langkah Jika Melihat Perundungan/Bullying ......13
G. Cara Mencegah Perundungan/Bullying ............13
1. Keluarga ................................................................13
2. Sekolah/Kampus ...................................................14
CALL CENTER UNESA ...................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................16

6
ANTI PERUNDUNGAN
A. Pengertian

Perundungan merupakan segala bentuk perilaku


tidak menyenangkan dan menyakiti seseorang yang
dilakukan dengan sengaja baik secara verbal (lisan)
maupun non-verbal (fisik) yang dilakukan oleh
individu atau sekelompok orang.
Setiap individu memiliki hak atas kelangsungan
hidupnya, tumbuh, serta berkembang dan hak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, yang
mana telah diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28B ayat
(2).
Salah satu ciri khas perundungan yakni ketidak
seimbangan kekuatan fisik ataupun psikologis yang
dimiliki oleh pelaku maupun korban.

B. Bentuk-Bentuk Perundungan
1. Tindakan fisik

Gambar 1.1 Bentuk Perundungan Tindakan Fisik

7
Bentuk penindasan secara fisik (memukul,
menendang, mencakar, mencubit) sehingga
membuat korban merasa terintimidasi.

2. Tindakan verbal

Gambar 1.2 Bentuk Perundungan Tindakan


Verbal
Perilaku menyakiti seseorang secara lisan dengan
melontarkan atau membisikkan kalimat
menyakitkan (mencela, mengancam, memberi
nama panggilan) dan cenderung memainkan
perasaan korban.

3. Cyber bullying

8
Gambar 1.3 Bentuk Perundungan Cyber Bullying
Tindakan melukai perasaan korban dengan
memberikan ancaman atau terror melalui media
elektronik.

4. Tindakan non-verbal tidak langsung


Perilaku yang dengan sengaja mengucilkan atau
mengabaikan, serta mendiamkan seseorang
sehingga korban merasa tersudutkan dan tidak
memiliki dukungan.

5. Tindakan non-verbal langsung


Perilaku perundungan yang dilakukan dengan
tindakan menunjukkan ekspresi merendahkan,
sinis, mengejek, menjulurkan lidah.

C. Dampak Perundungan/Bullying
1. Dampak bagi korban.
Menurut Direktorat Sekolah Dasar, dampak
perundungan bagi korban adalah sebagai berikut:

9
Gambar 1.4 Dampak Perundungan Bagi Korban

- Kondisi fisik dan psikologi terganggu


- Kepercayaan diri menurun
- Lebih suka mengasingkan diri dari
lingkungan social
- Malu, trauma, merasa sendiri, serba salah
- Mengalami ketakutan social
- Adanya keinginan untuk mengakhiri hidup
dan mengalami gangguan kejiwaan

2. Dampak bagi pelaku.


Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, dampak perundungan
bagi pelaku ialah sebagai berikut:

10
Gambar 1.5 Dampak Perundungan Bagi Pelaku

- Pelaku cenderung bersikap agresif dan pro


terhadap kekerasan
- Memiliki keinginan yang kuat untuk
mendominasi orang disekitarnya
- Seseorang cenderung memiliki watak yang
keras, mudah marah, dan impulsive
- Memiliki sikap toleransi yang rendah dan
kurang berempati

D. Faktor Penyebab Terjadinya Perundungan


/Bullying
1. Keluarga
Tindakan orang tua yang sering memberi
hukuman kepada anaknya secara belebihan, dan
kondisi rumah yang tidak kondusif membuat
seseorang mengamati dan berpotensi
memunculkan perilaku agresif dan menjadi pelaku
bullying.

11
2. Sekolah/kampus
Lemahnya manajemen dan pengawasan
disiplin di lingkungan pendidikan merupakan
salah satu factor yang dapat mengakibatkan
adanya perilaku perundungan. Pihak sekolah atau
kampus yang abai terhadap keberadaan bullying
dapat membuat pelaku semakin berpeluang untuk
melancarkan aksinya.
3. Teman sebaya
Beberapa anak dalam kelompok bermainnya
terdorong untuk melakukan bullying karena ingin
terlihat lebih kuat diantara teman-temannya.
4. Media massa
Tayangan dari media cetak maupun media
elektronik yang menampilkan adegan kekerasan
atau semacamnya yang tidak dapat dikontrol serta
kurangnya pengawasan orang dewasa dapat
membuat seorang anak yang menyaksikan dapat
terpengaruh dan meniru apa yang dilihatnya.

E. Langkah Jika Menjadi Korban Perundungan


/Bullying
Langkah-langkah yang dilakukan jika menjadi korban
perundungan menurut Wardhana ialah sebagai berikut:
- Menghadapi dengan berani dan tetap percaya diri.
- Kumpulkan bukti bullying agar bias melapor
kepada pihak berwajib.
- Bicara dan laporkan yang sebenarnya terjadi.

12
- Berbaurlah dengan teman yang membuat kalian
merasa nyaman, aman, percaya diri dan bertindak
positif.
- Tetap berpikir positif.

F. Langkah Jika Melihat Perundungan/Bullying


Langkah-langkah yang dilakukan jika melihat
terjadinya perundungan/bullying menurut Wardhana
sebagai berikut:
- Jangan diam!
- Coba melerai dan mendamaikan
- Beri dukungan pada korban bullying
- Bicaralah pada guru/orang tua pelaku agar
memberikan perhatian
- Laporkan pada pihak berwajib

G. Cara Mencegah Perundungan/Bullying


1. Keluarga
- Mengajarkan mengasihi dan menyayangi
antar sesama
- Bangun kedekatan emotional dengan anak
- Bantu anak untuk membangun rasa percaya
diri
- Ajarkan anak untuk bersikap berani dan tegas
untuk melawan perundungan
- Ajarkan anak kemampuan dasar dalam
bersosialisasi

13
- Ajarkan anak untuk peduli dan menghargai
sesama
- Jangan berlebihan dalam memberikan sanksi
kepada anak jika ia melakukan kesalahan
- Tanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini
kepada anak

2. Sekolah/Kampus
- Tanamkan nilai-nilai persahabatan
- Dorong siswa untuk meningkatkan
eksistensinya dalam hal yang positif
- Bangun komunikasi yang efektif antar guru
dan siswa

Gambar 1.6 Upaya Pencegahan Perundungan di Kampus

14
CALL CENTER UNESA

15
DAFTAR PUSTAKA
Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 2021. Buku Saku
Panduan Keamanan & Keselamatan di Kampus.
Surabaya: ITS.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak. Bullying.
Wardani, Tarishah., dkk. 2021. Bullying dan Dampak
Pada Korban. Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta.
Wardhana, Katyana. 2014. Buku Panduan Melawan
Bullying.
Zakiyah, Ela., dkk. 2017. Faktor Yang Memengaruhi
Remaja Dalam Melakukan Bullying. Universitas
Padjajaran

16
17

Anda mungkin juga menyukai