SKRIPSI
Oleh :
Khoirunnisa
NIM. 172030008
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Khoirunnisa
NIM. 172030008
.......................................................................
Menyetujui,
Pembimbing 1
Mengetahui,
Dekan Ketua
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar hasil penelitian
saya sendiri. Adapun semua referensi maupun kutipan baik langsung maupun tidak
langsung dari hasil karya ilmiah terdahulu, telah saya sebutkan sumbernya sesuai
dengan etika ilmiah. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti hasil meniru atau
plagiat dan terbukti mencantumkan kutipan karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya, saya bersedia menerima sanksi penangguhan gelar kesarjanaan dan
menerima sanksi dari lembaga yang berwenang.
khoirunnisa
NIM. 172030008
iii
HALAMAN PENGHARGAAN/MOTO DAN DEDIKASI
cintai
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Based on that all human beings have the right to get a proper education,
early childhood education is one of the UN's global agenda point 4. Education is
one of the main priorities that influences the formation of character in accordance
with the ideology and identity of the nation and is also ultimately used to increase
human resources. human resources so that the nation can live in prosperity.
Indonesia as a member country of the two organizations has the right to receive
assistance, especially in handling early childhood education issues in Indonesia.
Based on observations of the education system in Indonesia, there are problems
with unequal access to education, low teacher quality and unsupportive
infrastructure.
Within the scope of Southeast Asia, an international organization in the field
of Education called the Southeast Asian Ministers of Education Organization
(SEAMEO) discusses educational problems that occur in the Southeast Asian
Region which will ultimately state a joint solution so that the problems that occur
can be resolved, this resolution will then be implemented. by the relevant ministries
of member countries.
This research will focus on the first priority area, namely early childhood
education. SEAMEO assists Indonesia in handling early childhood education issues
through its functional body, SEAMEO CECCEP. Indonesia which joined
SEAMEO also implemented the SEAMEO recommendation program for the period
2016 to 2020, there were 10 program recommendations from SEAMEO. The
program can be implemented and contribute to improving the quality of early
childhood education, marked by an increase in the number of students in regular
schools by seeing an increase in the number of schools providing education. It also
becomes more effective because it focuses on schools and teachers, to improve the
quality of teachers in providing early childhood education and sharing ideas about
practices in delivering subject matter and learning. This program requires the
government to assist, train and monitor early childhood education centers to ensure
that the comprehensive program is implemented and on target.
The purpose of this research is to find out the profile of SEAMEO, explain
the condition of early childhood education in Indonesia, how the role of SEAMEO
in improving the quality of early childhood education in Indonesia, SEAMEO's
obstacles in helping early childhood education problems in Indonesia, SEAMEO's
strategy in helping early childhood education problems in Indonesia. Indonesia, the
effectiveness of the SEAMEO program in helping early childhood education issues
in Indonesia.
In this study the author uses several theories, namely the theory of
international cooperation, international organizations and education, especially
early childhood education because it is considered necessary to be the basis for the
author's understanding of the content of the research problem.
vi
KATA PENGANTAR
panjatkan atas ke-Hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula penulis mengirimkan
salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat Islam ke
jalan yang di Ridhoi Allah SWT. Skripsi yang berjudul “PERAN SOUTHEAST
skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan adanya keterbatasan yang
dimiliki penulis. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik untuk skripsi ini agar
Namun dengan segala bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak pada akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi profesi ini. Maka dari itu penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak yang membantu penulis dalam proses
1. Dr. M Budiana, S.IP., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
vii
2. Drs. Kunkunrat, M.Si. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan
3. Dra. Yulia Segarwati, M.Si. Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Social
4. Drs. RH Sumardani, M.Si. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial
5. Drs. Alif Oktavian, M.H, selaku Ketua Program Studi Ilmu Hubungan
Pasundan Bandung.
7. Dr. Ade Priangani M.Si, Selaku dosen wali dan dosen pembimbing yang
untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar. Penulis juga
viii
10. Khoirunnisa, selaku penulis dalam skripsi yang telah berjuang dalam
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada pihak - pihak yang telah menyemangati penulis dalam Menyusun skripsi
ini, yaitu :
1. Kedua orang tua, bapak dan ibu. Terima kasih atas segala dukungan
Doa papa dan mama yang selalu menenangkan hati dan jiwa penulis.
dalam maupun luar kelas, Gania dan Zihan. Terima kasih atas segala
3. Teman teman kelas A dan HI UNPAS Angkatan 17. Terima kasih telah
semua pihak yang telah membantu dan turut mendoakan penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat
Bandung, 2021
khoirunnisa
ix
DAFTAR ISI
x
4.1 Profil SEAMEO...................................................................................... 41
4.2 Persoalan Pendidikan anak usia dini di Indonesia .................................. 42
4.3 Peran SEAMEO meningkatkan kulitas Pendidikan usia dini di Indonesia
44
4.3.1 Implementasi Program SEAMEO dalam membantu persoalan
pendidikan anak usia dini di indonesia…………………………..47
4.3.2 Kendala SEAMEO dalam membantu persoalan pendidikan usia
dini di Indonesia….………………………………………………58
4.3.3 Strategi SEAMEO dalam membantu persoalan pendidikan usia
dini di Indonesia.…………………………………………………58
4.3.4 Efektifitas program SEAMEO dalam membantu persoalan
pendidikan usia dini di Indonesia………………………………...69
BAB V KESIMPULAN .........................................................................................71
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 71
4.2 Saran ....................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................76
xi
DAFTAR TABLE
xii
BAB I
PENDAHULUAN
salah satu pasal UDHR khususnya pasal 26. Deklarasi ini membuktikan bahwa
asasi manusia yang patut dihormati. Dalam deklarasi tersebut disebutkan bahwa
pendidikan teknik dan kejuruan wajib terbuka bagi semua orang sesuai dengan
minatnya masing - masing. Isi konteks pembelajaran dalam sistem pendidikan harus
terbagi menjadi beberapa bagian salah satunya ialah pendidikan anak berdasarkan
kesepakatan sebagai kerangka aksi pendidikan untuk semua (the dakkar frame work
for action education for all). Salah satu poin penting dari kesepakatan tersebut
adalah : “Memperluas dan meningkatkan perawatan dan pendidikan anak usia dini
1
(PAUD) terutama untuk anak - anak yang sangat rentan dan kurang beruntung”
Dalam penelitian ini penulis akan lebih fokus pada organisasi SEAMEO. SEAMEO
di Kawasan Asia Tenggara yang pada akhirnya akan menyatakan sebuah solusi
bersama agar masalah yang terjadi dapat selesai, resolusi ini lalu akan di
sebagai hasil dari resolusi dan akan dikaji kembali agar resolusi tersebut menjadi
lebih baik lagi dalam hal efisiensi dan efektifitas di tahun - tahun berikutnya.
yang terkait dengan situasi regional dan internasional. Agenda prioritas terbaru
yang telah disepakati para Menteri Pendidikan Asia Tenggara adalah Seven Priority
Areas yang berlaku mulai dari tahun 2015 hingga 2035. Agenda ini bertujuan untuk
2
kompetitif di dunia (SEAMEO, SEAMEO 7 Priority Areas Implementation by
Ada tujuh agenda yang sangat penting dalam menjalankan organisasi ini
yakni : Pendidikan dan pengasuhan anak usia dini (Early childhood care and
dini terdapat pusat regional yang bernama SEAMEO regional centre for early
childhood care education and parenting (CECCEP) didirikan tahun 2017 sebagai
bentuk realisasi program tujuh area prioritas SEAMEO. Pusat ini berada di daerah
Lembang, Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. SEAMEO CECCEP ini juga
bekerjasama dengan pusat regional lain agar resolusi dan program yang dihasilkan
disebut sebagai fase kritis yang dapat menjadi landasan bagi kebahagiaan dan
intelektual seseorang berkembang pesat pada usia empat tahun. Intervensi di masa
3
anak usia dini ini meninggalkan bekas yang bertahan lama pada kapasitas
Pada saat yang sama, berlakunya Undang - Undang nomor 02 tahun 2018
pelayanan dasar dalam hal pendidikan dan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD)
anak usia dini, progresnya masih bisa dibilang lambat karena pemerintah lebih
permasalahan seperti kualitas guru yang rendah, tidak setara nya akses dan juga
sedikitnya pusat pendidikan anak usia dini dan sampai sekarang pun masih terjadi.
masalah ini sudah terlihat efektif dalam meningkatkan partisipasi publik terhadap
kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan angka kematian balita
Posyandu akan memberikan pengajaran terhadap orang tua dan anak menjadi salah
satu keuntungan yang didapat dari pendidikan anak usia dini, kolaborasi dengan
4
Indonesia sendiri telah berupaya untuk meningkatkan pelayanan PAUD,
pada tahun 2016 juga Indonesia menggandeng world bank dan pemerintah
Australia untuk melaksanakan program PAUD generasi cerdas desa, program ini
khususnya kalangan masyarakat kurang mampu dan juga di daerah pedesaan, dalam
mendatang. Program ini akan memungkinkan para guru di desa untuk menerima
pelatihan berstandar nasional dalam Pengajaran Pendidikan anak usia dini (Bank,
2016)
Berinvestasi dalam Pendidikan anak usia dini dapat menjadi cara yang
ampuh untuk mengurangi kesenjangan yang sering membuat anak - anak dengan
status sosial dan ekonomi yang rendah dirugikan namun malah sedikit anak yang
investasi semacam itu paling tinggi di antara anak - anak miskin yang program -
program ini dapat berfungsi sebagai batu loncatan keluar dari kemiskinan atau
pendidikan ilmu pengetahuan dan budaya atau dikenal dengan SEAMEO tentunya
dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas sehingga mampu
5
program yang dinilai dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Penelitian ini
Indonesia?
ilmiah, melalui batasan masalah, penulis membahas hal - hal yang menjadi
dan budaya atau yang lebih dikenal dengan Southeast Asian Ministers of
6
kualitas pendidikan usia dini di Indonesia. Adapun periode penelitian dari
tahun 2015-2019
di Indonesia”
Dalam sebuah penelitian tujuan yang ingin dicapai harus konsisten dengan
dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rangkaian Peran Southeast Asian
7
1. Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan peneliti secara
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan penelitian yang penulis lakukan, lebih tepatnya tiga penelitian. Penelitian -
analisis ilmiah dari program dan layanan ECCE yang berkualitas oleh SEAMEO.
Goals. Penulis berpendapat bahwa upaya yang dilakukan SEAMEO telah tepat
9
tiga kegiatan utama SEAMEO yakni Research dan Development, Capacity
Building, dan Advocacy and Partnership (Sumiati, 2018) Literatur ini lebih
berfokus pada pembahasan pendidikan dan perawatan anak usia dini dan
Indonesia.
Economic community “karya Ryan Erick Wardina. Literatur kedua berfokus dalam
menggunakan konsep regionalisme sebagai landasan dasar era MEA bentuk dalam
upaya kawasan berusaha bersaing dengan negara maju luar kawasan dan
setiap negara anggota dan menjelaskan hambatan dan tantangan nya (Wardiqa,
2017) Literatur ini berfokus pada pembahasan pada era MEA, SEAMEO
10
melakukan upaya yang berupa seven priority agenda dalam rangka meningkatkan
vega. Skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dalam literatur ini
Literatur ini menjelaskan bagaimana keadaan internal suatu negara yaitu penerapan
membuat seven priority agenda yang berfokus ke area prioritas kedua yaitu
hambatan inklusifitas dan akses pendidikan dasar di asia Tenggara melalui inovasi
inklusif serta akses terhadap pendidikan dasar bagi kelompok yang terpinggirkan
(vega, 2020). Sedangkan penelitian saya berfokus dalam salah satu point seven
priority agenda yaitu prioritas pertama ; achieve universal education for early
permasalahan penelitian ini ada tiga teoritis yaitu; (1) Kerjasama Internasional; (2)
11
internasional diharapkan agar penulis dapat lebih memahami bagaimana kerjasama
satu dengan negara lain dan upaya untuk memenuhi kepentingan nasional
dan keamanan, budaya dan ekonomi, tergantung pada politik luar negeri
masing - masing negara. Menurut teori ini neo liberal meremehkan anarki
rintangan terbesar di antara aktor - aktor yang rasional dan egois, kerjasama
menjadi tidak efektif ketika ada pihak yang melakukan kecurangan karena
membutuhkan satu sama lain untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang
12
sama maka terjadi peningkatan kerjasama antara negara dan negara yang
bahwa ada tiga alasan terjadinya keberhasilan kerjasama yaitu jumlah aktor
yang terlibat ,masalah kepentingan yang sama, serta Shadow of the future
(Axelrod Robert, 1985). Ada empat factor yang mempengaruhi yaitu adanya
keteraturan situasi dan kondisi dan umpan balik dalam suatu kerjasama.
Dougherty, 1997)
bersama.
13
Ada beberapa bentuk kerjasama internasional yaitu bilateral,
regional dan multilateral. Pada penelitian ini saya akan berfokus dalam
wilayah dan geografis. Negara luar kawasan juga boleh bergabung namun
terbentuk karena sebagai bentuk pertahanan diri dari arus globalisasi yang
(1) Yang pasti adalah kedekatan wilayah sehingga secara teknis tidak perlu
dan kebiasaan yang tergolong mirip antara negara anggota; (3) Terdapat
didasarkan pada kerja sama yang melintasi batas - batas negara yang
didasari struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta diharapkan untuk
14
- tujuan dan menemukan kesepakatan bersama baik antara pemerintah
15
Dan dapat juga disebut sebagai badan fungsional dalam
berikut :
anggotanya.
16
2. Instrumen, yaitu untuk mencapai kesepakatan, untuk
tindakan.
internasional.
17
organisasi internasional. Organisasi internasional
dan swasta.
kewajiban.
18
Klasifikasi ini didasarkan pada sistem
19
peraturan kepada negara - negara anggota atau
negara anggota;
anggota;
mungkin.
20
Organisasi fungsional yang memiliki
(comprehensive).
2.2.3 Pendidikan
formal melalui lembaga mulai dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi
2013)
21
potensinya melalui proses pembelajaran pada suatu bentuk, jenjang dan
Nasional) yaitu :
22
mengarah pada pertumbuhan lebih lanjut. Hal ini disebut
masyarakat.
manusia.
23
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, untuk mempersiapkan
pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai
tidak akan terstimulasi secara maksimal. Jika tingkat ini tidak dapat
normal anak.
24
lingkungan), ada yang cepat dan ada yang lambat,. Oleh karena itu,
anak usia dini sebagai investasi masa depan lalu kebijakan dan
usia dini ini meninggalkan bekas yang bertahan lama pada kapasitas
yang baik gizi yang baik dan stimulasi kognitif untuk perkembangan
25
Adapun tujuan PAUD dapat dijelaskan menjadi empat
selanjutnya.
anak.
2. Fungsi pengembangan
26
PAUD berperan dalam menumbuh kembangkan
3. Fungsi bermain
1. Thailand
menjadi lebih dari 80% pada tahun 2011. Tingkat pemberian ASI
pada bayi enam bulan dari yang awalnya 14,7% menjadi lebih dari
30%.
27
Upaya meningkatkan perlindungan terhadap anak usia dini.
dikembangkan.
dan anak, yang mungkin sesuai atau tidak sesuai untuk anak
28
c. Tidak terpenuhinya kebutuhan yang diperlukan oleh
persalinan.
strategi jangka panjang pada bulan Mei 2007. Menurut kebijakan ini
Usia 0-3 tahun dan 3-5 tahun. Kebijakan dan strategi jangka panjang
untuk pendidikan anak usia dini grup usia 0-5 tahun (2007-2016)
2. Malaysia
29
menjadi dua kelompok 0 – 4 tahun dan 4 - 6 tahun. kelompok usia 4
anak.
3. Singapura
prasekolah.
30
2.3 Hipotesis Penelitian
Usia Dini”.
31
d. SEAMEO
CECCEP Annual
Report 2018/2019
e. SEAMEO SEN
Annual Report
2016/2017
f. SEAMEO SEN
Annual Report
2018/2019
g. SEAMOLEC
Annual Report
2018/2019
SEAMOLEC Annual
Report 2017/2018
Variabel terikat : 1. Masih banyak pihak 1. Adanya data terkait
Meningkatkan kualitas sekolah dan guru hambatan penerapan
Pendidikan usia dini di kesulitan dalam pendidikan usia dini
indonesia mengajar dan di Indonesia dari
mendidik murid di pihak sekolah
sekolah pendidikan 2. Problematika
usia dini penyelenggaraan
2. Masih sedikitnya pendidikan usia dini
pusat pengajaran dan di Indonesia
pembelajaran 3. Menciptakan
pendidikan usia dini Kesetaraan yang
di Indonesia responsif melalui
3. Masih sedikitnya pendidikan usia dini
fasilitas pengajaran (inovasi untuk anak
dan pendukung sekolah
pembelajaran yang Indonesia,2020)
dibutuhkan murid 4. Membangun masa
usia dini dalam depan anak usia dini
aktivitas luar kelas. 5. Problematika
penyelenggaraan
pendidikan usia dini
di Indonesia
6. Permasalahan -
permasalahan yang
dihadapi sekolah
penyelenggara
pendidikan usia dini
32
7. Adanya data terkait
sedikitnya pusat
pengajaran dan
pembelajaran
pendidikan usia dini
di Indonesia
untuk peneliti maupun pembaca agar lebih mudah memahami konteks dan isi
penelitian ini.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
paradigma merupakan konsep dasar atau landasan berpikir yang digunakan sebagai
model atau acuan para ilmuan dalam melakukan studinya (Kuhn, 2013)
fenomena dan masalah - masalah tertentu. Paradigma juga bisa diartikan secara
agar penulis mempunyai kerangka dan landasan pola pikir yang pas dalam melihat
kesatuan dari semua kerangka teoritis yang penulis gunakan. Pemikiran Neo
bekerjasama.
34
liberalism Institusionalisme berfokus pada bidang ekonomi dan pasar global
ekonomi, politik serta permasalahan lain seperti hak asasi manusia. Neo
aktor lainnya.
skripsi ini sesuai dari teori yang digunakan khususnya dalam melihat
lebih cenderung membahas tentang hal yang bersifat low politik khususnya
negara anggota.
35
3.2 Tingkat Analisis
Pada penelitian kali ini peneliti memilih tingkat analisis negara karena
dalam level analisis ini penerapan mengenai perilaku negara dipengaruhi oleh
faktor - faktor internal berdasarkan negara tersebut. Menurut Rourke, pada level
negara berperan dalam pengambilan suatu kebijakan luar negeri (Rouke, 2009).
Tingkat analisis negara akan memperoleh penjelasan yang tidak terlalu makro
misalnya tingkat analisis sistem dan tidak juga terlalu mikro misalnya tingkat
analisis individu.
internal suatu negara yaitu penerapan pendidikan usia dini di Indonesia sebagai
status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang ( (Nazir, 2005)
36
Penulis menggunakan metode ini agar bisa nemenjelaskan mengenai
buku, jurnal, makalah, media massa maupun literatur online dari internet
menggunakan macam teknik pengumpulan data misalnya data dari buku dan
pada analisis data kualitatif terbagi sebagai tiga tahapan, yaitu tahap reduksi
a. Reduksi data
akhir. Reduksi data berarti merangkum, menentukan data - data yang utama,
memfokuskan dalam hal - hal yang penting yang sesuai dengan pola tema.
37
Dalam mereduksi data setiap peneliti akan mencapai sebuah tujuan. Tujuan
utama dari penelitian kualitatif adalah pada sebuah temuan. Oleh karenanya
ditinjau asing. Tidak dikenal belum mempunyai pola justru itulah yang
b. Penyajian data
naratif, dan tabel dengan adanya penyajian data maka akan lebih
c. Penarikan kesimpulan
ditemukan bukti mendukung yang cukup kuat pada tahap pengumpulan data
didukung oleh bukti - bukti yang falid dan konsisten maka kesimpulan
38
3.5 Lokasi Penelitian dan Lamanya Penelitian
Google scholar
yang diberikan oleh pihak kampus dalam seminar penelitian yang dapat dijelaskan
sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan bagaimana latar belakang masalah, lalu pencarian dan
menjelaskan pula tentang tujuan dan kegunaan penelitian terhadap para penulis
maupun pembaca.
Bab ini berisi uraian tentang tinjauan atas penelitian sebelumnya yang
39
menjelaskan variabel yang ada di penelitian yang akhirnya akan diuraikan sebagai
Bab ini berisi mengenai penjelasan dasar dari pola penelitian yang dipakai
BAB IV PEMBAHASAN
pendidikan usia dini di Indonesia ,Untuk mengetahui persoalan pendidikan usia dini
BAB V KESIMPULAN
dari data penelitian yang diambil berdasarkan pemikiran penulis terkait hipotesis
40
BAB IV
PEMBAHASAN
hasil dari pertemuan di Bangkok, 30 November pada tahun 1965, pada Menteri
Saat itu Ketua Komisi Nasional UNESCO dan Penasihat Khusus untuk Presiden
lebih baik pada kualitas dan kesetaraan dalam pendidikan, pendidikan kesehatan
budaya agar kualitas hidup yang lebih baik di Asia Tenggara” dan mempunyai misi
diantara negara - negara anggota untuk kualitas hidup yang lebih baik melalui
41
kebijakan dan pakar, dan promosi pengembangan sumberdaya manusia yang
berkelanjutan”
terdiri dari tiga jabatan struktural utama yaitu direktur, deputi direktur program, dan
permasalahan tidak setara nya akses pendidikan, kualitas guru yang rendah dan
pendidikan anak usia dini dan proyek inisiatif kerja sama Luar Negeri telah
menghasilkan banyak kesempatan untuk anak kecil dari keluarga yang kurang
Pertama bahwa tingkat pendidikan guru dengan hanya 23,06% yang bergelar
42
sarjana S1. Disisi lain, menurut standar nasional Pendidikan, guru PAUD harus
nonformal. Kedua, kualitas program dan lembaga PAUD dan masih sepertiga anak
usia 3 - 6 tahun belum mendapat layanan PAUD saat ini. Isu ketiga adalah
keterlibatan keluarga tidak sesuai dengan lembaga PAUD. Padahal PAUD adalah
bangunan pondasi bangsa dan tumbuh kembang anak. Isu keempat adalah
namun saat ini justru difokuskan pada pembelajaran yang bernuansa akademik. Isu
kelima adalah investasi dibidang pendidikan. Isu ke enam adalah masalah gizi. Isu
ketujuh adalah status guru PAUD nonformal yang belum dianggap sebagai guru.
Masalah ke delapan adalah tantangan eksternal undang - undang guru dan dosen
yang masih di kotonome hingga saat ini setelah berjalan 10 tahun. Permasalahan
yang dihadapi dunia dibidang pendidikan anak usia dini mengemuka dan
PAUD Indonesia yang digelar di Jakarta pada tanggal 3 sampai 5 Maret (Tribun
News, 2016)
mendatang yang menilai bahwa pendidikan menjadi salah satu prioritas utama yang
identitas bangsa dan juga pada akhirnya digunakan untuk meningkatkan sumber
daya manusia agar bangsanya dapat hidup sejahtera (Muhardi, 2004). Tingkatan
sumber daya manusia ini sendiri dapat dilihat dari berbagai aspek dari aspek
43
sebuah ide dan produk dari aspek sosial terlihat dari terbentuknya kelompok
manusia yang hidup secara harmonis dan damai dan dari aspek politik terlihat
Terjadi pula permasalahan tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) yang
terjadi di Indonesia, dilansir dari data Nurturing-Care pada tahun 2015 anak usia
Lalu sebanyak 36% anak usia dini juga mengalami under-five stunting, suatu
kondisi anak kurang mendapatkan nutrisi dan juga sering terkena infeksi. Kemudian
juga 7% dari ibu, merupakan ibu yang bisa dibilang masih relatif muda, yang
melahirkan pada umur 18 tahun. Angka kematian komplikasi dari proses kehamilan
Indonesia
Mencapai Pendidikan pra sekolah dasar universal pada tahun 2030 dengan
target khusus untuk anak - anak yang kurang beruntung seperti anak - anak miskin;
masyarakat pedesaan; etnis dan bahasa yang terpinggirkan; dan anak - anak
44
2. Addressing barriers to inclusion. (penanganan hambatan pendidikan
inklusi)
Mengatasi hambatan untuk inklusi dan akses ke peluang belajar dasar semua
peserta didik melalui inovasi dalam penyampaian dan manajemen pendidikan untuk
keadaan darurat)
investasi yang lebih terlihat dan kurikulum yang relevan yang berfokus pada
kreativitas dan inovasi dengan jalur yang jelas menuju pembelajaran seumur hidup,
pendidikan tinggi dan tenaga kerja regional, keterampilan dan mobilitas peserta
didik
berbasis praktik melalui persiapan yang lebih professional dikelola pra-jabatan dan
45
dalam jabatan, mengikuti kerangka kerja kompetensi guru yang ekslipsit dan dibagi
standar kualitas dengan yang lain, dan mengidentifikasi kebutuhan yang paling
penting.
dan nilai - nilai yang harus merespon secara efektif terhadap perubahan kondisi
Asia Tenggara, sosial budaya dan lingkungan politik, mengembangkan guru yang
Dari salah satu poin area prioritas SEAMEO salah satunya ialah mencapai
perawatan dan pendidikan anak usia dini yang universal artinya merata di seluruh
untuk mencapai tujuan tersebut yang mana periode implementasinya dari tahun
2016 – 2020 sebagai bentuk evaluasi dan transparansi maka SEAMEO juga
46
SEAMEO Council adalah badan pembuat kebijakan tertinggi organisasi dan
juga badan ini menunjuk Direktur Sekretariat SEAMEO, SEAMEO Council terdiri
SEAMEO secretariat.
47
pendidikan dan pelaksana program SEAMEO. SEAMEO Regional centre yang
khusus menangani permasalahan pendidikan dan perawatan anak usia dini bernama
SEAMEO Regional Centre for Early Childhood Care and Education and Parenting
usia dini lewat kebijakan - kebijakan yang mengikat dan badan fungsional
bahasa daerah
48
sarana komunikasi masyarakat. Sebagian besar orang Indonesia
bahasa daerah itu sendiri karena ada bukti tertulis nya dalam
bahwa setiap orang memiliki hak atas makanan dan nutrisi yang
49
merangkul 100 pusat pendidikan anak usia dini tahun 2017.
Asia.
50
Dalam program ini mengharuskan pemerintah untuk
untuk orang tua dan perlindungan hak - hak anak. Pendekatan yang
sekolah dengan kondisi kesehatan fisik dan mental yang baik dan
51
dan ketentuan bermain sejak lahir dan seterusnya melalui
Target dari program ini ialah 2418 guru di 403 kabupaten namun
200 kabupaten.
usia dini
2018)
52
lebih mudah oleh khalayak luas masyarakat. Materi ini menjadi satu
yang bertanggung jawab atas program ini ialah pusat kurikulum dan
(SEAQIS).
daya baru ke dalam kelas dan memberi anak - anak pengalaman yang
(Steinhoff,A., 2016)
53
tempat untuk menanam tanaman dan peralatan lainnya. Karena
teknologi maka arus informasi pun menjadi semakin lebih lebar dan
diperlukan suatu pusat informasi yang kredibel selain itu pusat ini
pertukaran ide antara guru dan pengajaran menjadi lebih efisien dan
Inggris)
54
Mengembangkan pusat rujukan pengembangan perawatan
anak dan pendidikan anak usia dini. Pusat ini didirikan sebagai
peneliti dari luar negeri menjadi lebih mudah untuk bertukar ide dan
guru terdaftar.
55
keterlibatan orang tua memiliki anak yang dengan tingkat
rumah, strategi ini termasuk membaca dan bermain kata atau belajar
kabupaten.
56
PAUD dan perkembangan anak usia dini (Tempo.co., 2018). Jumlah
sekolah dari mulai pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah
blog “keluarga hebat” yang berisikan para orang tua berbagi cerita
orang tua dan yang terakhir ada blog “Pustaka” yang berisikan
anak.
57
Aktivitas ke empat yaitu mengembangkan materi
ini telah tercipta 37 buku panduan untuk orang tua dan dapat di akses
dan efektivitasnya.
dini.
perawatan dan pendidikan anak usia dini ialah SEAMEO Regional Centre
58
for early childhood care and education and parenting (SEAMEO
dini.
keluarga.
yaitu :
keluarga..
pendidikan keluarga.
59
4. Membangun fasilitas pembelajaran yang berkualitas dan responsif
pertama khusus tentang perawatan dan pendidikan anak usia dini yang
CECCEP, 2019)
dan teman, perilaku dan subyektif atau hobi. Hal ini dipertimbangkan
tidak hanya dari perspektif orang dewasa tetapi juga dari perspektif
anak.
60
Tema kedua yaitu kurikulum dan pedagogi yang dimaksud ialah
pengalaman baru yang relevan dengan konteks sosial anak serta sesuai
keahlian guru perlu dikembangkan. Pada saat yang sama guru PAUD
keadaan darurat.
61
fasilitas, hubungan guru ke siswa dan guru ke guru dan pengalaman anak
- anak dengan teman sebaya mereka. Yang utama memiliki sekolah yang
salah satu rencana strategis yang dilakukan negara dalam hal proses
program yang relevan juga dapat menjadi sebuah umpan balik masukan
PAUD adalah inti dari tema pusat SEAMEO. Tema ini di fokuskan
anak dari latar belakang etnis minoritas, anak dari latar belakang
62
berbagai bahasa, anak kebutuhan khusus, anak pengungsi dan anak dari
daerah konflik. Ini akan berfokus pada penelitian terhadap anak - anak
tentang salah satu prinsip paling dasar dari konvensi hak - hak anak yaitu
pikiran dan pengalaman anak tentang proses masukan. Dalam tema ini
orang dewasa terutama orang tua akan belajar bagaimana anak - anak
melihat peran orang tua mereka sejauh mana, hal ini dapat
63
Kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi, informasi tentang
karena itu ada kebutuhan bagi orang tua untuk menegosiasikan praktik
pendidikan anak. Dalam tema ini terletak prinsip menjangkau orang tua
64
mengidentifikasi nilai dan kearifan yang dijunjung komunitas dalam
Tema ini khususnya penting untuk melibatkan orang tua dan latar
belakang kurang mampu seperti orang tua dari masyarakat adat, orang
tua dan latar belakang sosial ekonomi rendah, orang tua dari kelompok
jasmani berupa kesehatan gizi dan emosional. Tema ini berfokus pada
perlindungan semua anak dari pola asuh yang negatif karena sudah
seharusnya menekankan pada pola asuh yang positif dan tidak ada
65
pengembangan model kurikulum. Di sektor PAUD akan ada studi
ke-21.
66
Dalam penyelenggaraan penelitian berbasis online SEAMEO
67
mempunyai kepentingan yang sama di bidang PAUD dan pengasuhan.
konferensi.
68
lingkup konferensi yang dilaksanakan dalam 5 sesi pleno dan 3 kelas
guru
69
CECCEP maka anggaran terhadap penyelenggaraan sekolah pendidikan
usia dini pun menjadi lebih efektif karena tertuju kepada sekolah dan
70
BAB V
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
sebagai hasil dari pertemuan di Bangkok, 30 November pada tahun 1965, pada
badan fungsional baru yang dinilai penting dalam rangka meningkatkan kerjasama
ini berupa agenda dan tujuan yang disebut sebagai 7 Priority Areas yang mana
menjadi tujuan utama SEAMEO dalam periode 2015 – 2035, 7 prioritasnya ialah ;
(1) Achieving universal early childhood care and education, (2) Addressing
technical and vocational education and training, (5) revitalizing teacher education,
(6) Harmonising higher education and research, dan (7) Adopting a 21st Century
curriculum.
Penelitian ini akan berfokus ke area prioritas pertama yaitu pendidikan anak
usia dini. SEAMEO memasukkan pendidikan anak usia dini dalam area prioritas
nya tahun 2015 sampai 2035. Masuknya pendidikan anak usia dini dalam prioritas
71
usia dini di wilayah Asia Tenggara dan menuntut agar negara anggota untuk
Pendidikan anak usia dini dimulai dari dalam kandungan hingga enam tahun
target dari ilmu pendidikan ini ialah orang tua dan lembaga pendidikan dalam
memfasilitasi perkembangan otak anak. Pendidikan anak usia dini dinilai penting
karena pada masa inilah perkembangan otak terjadi secara cepat sehingga perlunya
Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO
CECCEP).
tentang perawatan dan pendidikan anak usia dini yang menyangkut tentang hak
kebijakan dan program pembelajaran abad 21, dan partisipasi dan akses di PAUD.
pendidikan pengasuhan, pengasuhan abad 21, dan keterlibatan orang tua keluarga
72
pengembangan kapasitas dan advokasi dan kemitraan . Program yang pertama yaitu
kapasitas yaitu (1) pelatihan baik Inhouse training, online base training dan
mengunjungi trainer atau narasumber dan (2) lokakarya. Program yang ketiga yaitu
program advokasi dan kemitraan program ini puncaknya berada di pertemuan para
mengundang pakar di daerah untuk berdiskusi berbagi ilmu dan presentasikan hasil
Kedua, kondisi pendidikan anak usia dini di Indonesia saat ini masih
kehamilan dan masalah lainnya. Ada 8 masalah dalam Pendidikan pra sekolah.
Pertama tingkat pendidikan guru dengan hanya 23,06% yang bergelar sarjana S1
disisi lain, menurut standar nasional pendidikan guru PAUD harus memiliki
kualitas program dan lembaga PAUD dan masih sepertiga anak usia 3 sampai 6
tahun belum mendapat layanan PAUD saat ini. Ketiga keterlibatan keluarga tidak
sesuai dengan lembaga PAUD. Padahal PAUD adalah bangunan fondasi bangsa
dan tumbuh kembang anak. Keempat pembelajaran PAUD yang seharusnya 80%
diharapkan dapat membangun sikap namun saat ini justru di fokuskan pada
73
pembelajaran yang bernuansa akademik. Kelima investasi di bidang pendidikan.
Keenam masalah gizi. Yaitu suatu kondisi anak kurang mendapatkan nutrisi dan
juga sering kena infeksi. Ketujuh status guru PAUD nonformal yang belum
dosen yang masih di kotonome hingga saat ini setelah berjalan 10 tahun.
keamanan dan segala hal yang dapat menyimpangkan proses tumbuh kembang
anak. Di negara ini undang-undang tahun 1984 tentang pusat pengasuhan anak yang
imunisasi, pemantauan dan evaluasi mengenai status nutrisi dan pertumbuhan dan
pengetahuan kesehatan. Di negara ini undang undang pusat pengasuhan anak untuk
mengontrol, memberi izin dan mengatur pusat pengasuhan anak usia delapan bulan
pembentukan karakter yang sesuai dengan idiologi serta identitas bangsa dan juga
perlu bantuan negara lain dalam menganalisis dan pembentukan inisiatif program
baru yang akan diintegrasikan dengan program yang lama sebagai bentuk dari
74
peningkatan kualitas program. Indonesia yang bergabung dalam SEAMEO pun
pembelajaran dan bahan ajar berbasis bahasa daerah, Scale-up Nutrition (SUN)
yang kurang baik dilihat dari data yang ada khususnya dalam program pelatihan
calon guru maupun kepala sekolah namun program lainnya dapat dibilang cukup
library tentang pendidikan anak usia dini dapat dengan mudah di akses sehingga
dalam hal integrasi teknologi dalam memfasilitasi materi pendidikan anak usia dini
4.2 Saran
lagi sehingga target dari tiap program tercapainya dan hasilnya lebih maksimal.
75
DAFTAR PUSTAKA
76
Ikbar, Y. (2014). Metodologi dan teori Hubungan Internasional . Bandung :
Refika Aditama .
Keohane , R. J. (2001). Power and Interdependence . New york : Longman
Publishing .
Axelrod Robert, R. (1985). achieving cooperation under Anarchy. In s. a.
intstitutions, world politics.
James E Dougherty, R. (1997). Theories of international relations. In A. c. survey,
4th edition. New york: Longman Publishing.
Rudy, T. M. (2005). Administrasi dan Organisasi Internasional. Bandung: Refika
Aditama .
Wolfe Coloumbis, T. A. (1990). Introduction to Internasional Relations. In P. a.
Justice. london: Prentice Hall Internasional.
Rini, Y. S. (2013). Pendidikan; hakekat, tujuan dan proses. Retrieved from
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dra.%20Yuli%20Sectio
%20Rini,%20M.Hum./PENDIDIKAN%20HAKEKAT,%20TUJUAN,%2
0DAN%20PROSES%20Makalah.pdf
Departemen pendidikan Nasional. (n.d.). kurikulum 2004. In Standar Kompetensi
Taman Kanak-kanak dan Raudatul athfal. jakarta: Direktorat Jnderal
Pendidikan TK dan SD.
Cropley, A. (1999). creativity and cognition. Retrieved from roeper reviev:
https://doi.org/10.1080/02783199909553972
Direktorat Tenaga Teknis. (2003). pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-6
tahun. In D. P.-D. nasional. Jakarta.
Octarra, H. (2018). old, borrowed and renewed : A review of early childhood
education policy in post-reform Indonesia . Retrieved from policy futures
in education 2018: https://doi.org/10.1177/1478210317736207
Direktorat pendidikan nasional. (2012). Kurikulum 2004. In standard kompetensi
taman kanak-kanak dan raudhatul athfal. jakarta: Direktorat jenderal
pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal.
Risaldy, S. & Idris, M.H . (2014). Panduan Mengatasi permasalahan anak usia
dini. jakarta: P.T luxima metro media.
Kuhn, T. S. (2013). the structure of Scientific Revolutions.
Mas'oed, M. (1990). Ilmu hubungan Internasional. In Disiplin dan Metodologi.
Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.
77
Keohane, R. O. (2005). After Hegemony. In Cooperation and Discord in the
World political economy .
Rouke, J. T. (2009). international Politics on the world. McGraw-Hill.
Nazir, M. (2005). Metode penelitian. bogor: Ghalia indonesia.
SEAMEO. (2019, desember 31). SEAMEO. Retrieved from ABOUT SEAMEO -
History: : https://www.seameo.org/Main_about/89
SEAMEO. (2015). background SEAMEO 7 PRIORITY AREAS inception of
SEAMEO's.
SEAMEO CECCEP. (2019, desember 19). SEAMEO CECCEP. Retrieved from
1ST ICECCEP (INTERNATIONALCONFERENCE ON EARLY
CHILDHOOD CARE EDUCATION AND PARENTING): :
http://seameoceccep.org/web/2019/11/19/1st-iceccep-international-
conference-on-earlychildhood-care-education-and-parenting/
Wahab, R. (2010). Menegakkan sistem pendidikan nasional berdasarkan pancasila
9(6;7),1-9. Retrieved from menegakkan sistem pendidikan nasional
berdasarkan pancasila .
Pires, C. (2018). pendidikan anak usia dini . jurnal golden age, 01(2), 82-89.
Tribun News. (2016, march 10). Himpaudi : 8 masalah pendidikan anak usia dini.
Retrieved from Tribunnews.com:
https://www.tribunnews.com/nasional/2016/03/10/himpaudi-8-
masalahpendidikan-anak-usia-dini
Muhardi. (2004). Kontribusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas bangsa
indonesia 478-492. Retrieved from
https://doi.org/10.3171/jns.2000.93.supplement 3.0047
Early, F. O. (2019). Nurturing Care .
SEAMEO CECCEP. (2020, september 10). key theme on early childhood care
and education . Retrieved from SEAMEO Regional Centre for early
childhood care and education and parenting (SEAMEO CECCEP) website
: http://seameo-ceccep.org/web/about/key-themes/
Maryanto. (2008). language policy in indonesian education : regional and local
languages as oral languages of instruction . Regional Consultative
Workshop on “Using the Mother Tongue as Bridge Language of
Instruction in Southeast Asian Countries: Policy, Strategies and Advocacy.
Haddad, L. (2013). Child Growth = Sustainable Economic Growth . Retrieved
from Why we should invest in nutrition:
78
https://www.scribd.com/document/139698866/Child-Growth-Sustainable-
Economic-Growth-Why-we-should-invest-in-Nutrition
UNESCO. (2014). holistic early childhood development index (HECDI)
framework. a techinical guide.
Siraj-blatchford,J & Pramling-Samuelsson, I. (2016, october 2). Education for
sustainable development in early childhood care and education : an
Introduction . Retrieved from https://doi.org/10.1007/978-3-319-42208-
4_1
Right,J. . (2018, june 27). the importance of learning of materials in teaching.
Retrieved from the classroom:
https://www.theclassroom.com/importancelearning-materials-teaching-
6628852.html
Steinhoff,A. (2016, july 24). the use of technology in early childhood classrooms.
Retrieved from novak djokovic foundation:
https://novakdjokovicfoundation.org/use-technology-early-
childhoodclassrooms/
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan indonesia. (2020). anggun PAUD.
Retrieved from Direktorat jenderal pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat: : http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/
Kickwood, D. (2016, november 4). Understanding the power of parent
involvement . Retrieved from national association for the education of
young children (NAEYC):
https://www.naeyc.org/resources/blog/understanding-power-parent-
involvement
Zhang, Q. (2015). Defining 'Meaningfulness' : Enabling Preschoolers to get the
most out of parental involvement. Retrieved from Australasian journal of
early childhood, 40(4),112-120.:
https://doi.org/10.1177/183693911504000414
Crosby,S.A., , R. &. (2015). A 3-year study of a school-based parental
onvolvement program in early literacy. Retrieved from journal of
education research, 108(2), 165-172:
https://doi.org/10.1080/00220671.2013.867472
Tempo.co. (2018, july 14). PCP Diklat Berjenjang PAUD dan Dikmas Menjawab
tantangan. Retrieved from Tempo.co.:
https://nasional.tempo.co/read/1146169/pcp-diklat-berjenjang-paud-
dandikmas-menjawab-tantangan/full&view=ok
79
kementrian pendidikan dan kebudayaan indonesia. (2020). Sahabat keluarga.
Retrieved from Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat:
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php
SEAMEO. (2017, juni 24). Retrieved from SEAMEO 7 Priority Areas
Implementation by SEAMEO Member Countries:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.se
ameo.org/SEAMEOWeb2/images/stories/Publications/Centers_Pub/SEA
MEO_Education_agenda/03%2520SEAMEO%25207%2520Priority%252
0Implementation%2520by%2520Member%2520Countries.pdf&ved=2ah
UKEwialpjg
80