Anda di halaman 1dari 8

Solo, 24 Mei 2023

Untukmu
Di suatu kota

Salam kuberikan kepadamu,


Kata-kata yang keluar dari tinta hitam dan disusun
oleh jari jari ini ditulis oleh wanita yang sama yang dulu
kau pertama kali temui di kantin sekolah.
Hai, apa kabarmu disana? Kuharap jawabannya adalah
kamu baik-baik saja disana sama seperti ku disini.
Bagaimana dengan kabar Ibumu? Kuharap Ibumu
sehat selalu seperti Ibuku disini.
Lalu bagaimana dengan impianmu dulu? Kuharap
kamu sudah berhasil menggapainya walaupun kamu
belum pernah memberitahuku tentang impianmu.
Surat ini kutulis sebagai rasa rinduku saat dulu kita
masih duduk bersama di bangku SMA.
Apakah kamu juga merasakan rasa rindu itu? Lalu
bagaimana caramu untuk menyalurkan rasa rindu itu?
Benar, rasa rinduku muncul bukan secara tiba-tiba,
tapi karena sudah dari lama rindu ini selalu muncul.
Mataku bilang bahwa dia ingin sekali melihatmu lagi
setelah sudah lama tidak lagi sosok dirimu.
Telingaku berkata, bahwa dia ingin mendengar kau
berbicara lagi dihadapanku
Perutku berucap, bahwa dia ingin lagi sebuah es krim
yang dulu sering kita makan.
Begitu juga dengan hatiku yang selalu dan selalu
berkata, untuk menjaganya untukmu dimasa depan.
Dan aku juga selalu ingat akan janjimu dulu yang
akan membawaku ke suatu tempat 5 tahun yang akan
datang.
Dan 5 tahun itu sudah tiba, 5 tahun itu adalah
sekarang.
Maka sudah saatnya untukmu membawa ke tempat itu
bukan? Akan kutunggu itu.
Wahai laki-laki yang dulu kutemui di kantin sekolah,
kutunggu balasan dari surat ini.

***
Setiap momen yang menjadi kenangan
Akan selalu memiliki waktu untuk diceritakan.

Setiap waktu yang berhenti


Adalah jarum jam yang berputar mati.

Satu
Bagaimana masa kecilmu?

“ Putri Cerah!” panggilan seorang anak laki-laki itu


kepada teman gadisnya.
“Putri cerah dimana kamu?” Panggilnya sekali lagi
kepada gadis itu saat sedang bermain petak umpet.
“Hey, dimanapun kalian bersembunyi, pasti akan
kutemui!” ucap anak laki-laki itu kepada semua
temannya.
Anak laki-laki itupun terus mencari teman-temannya
satu persatu yang bersembunyi dari pencariannya.
Tiba-tiba...
“Hong!” teriak salah seorang temannya menepuk
benteng.
Benteng yang berupa tempat dimana batang berfungsi
menopang dedaunan untuk menempel satu sama lain dan
akar sebagai penahan berdirinya sebuah sesuatu itu.
Anak laki-laki itupun tidak menghiraukan teriakan
satu temannya itu, ia pun terus mencari teman-temannya
yang tersisa untuk dicari.
“Aaah!” terdengar teriakkan seperti suara dari anak
perempuan yang membutuhkan pertolongan.
Mendengar teriakkan itu, serentak anak laki-laki itu
menuju ke sumber teriakkan itu, dan teman-temannya
yang masih bersembunyi dari pencarian secara cepat
keluar dari tempat persembunyiannya dan segera menuju
ke sumber teriakkan itu.
“Tolong...” teriakkan itu pun kembali terdengar di
telinga mereka.
Mereka semua semakin menambah kecepatan larinya
masing-masing untuk ke tempat dimana sumber suara itu
berada.
Sampai akhirnya, mereka pun sampai di tempat itu.
Disana, mereka melihat bahwa teriakkan itu berasal dari
salah satu teman gadis mereka.
Anak gadis itu berteriak dan meminta tolong karena
salah satu kakinya terjebak oleh akar pohon yang
mengikatnya dengan cukup erat.
Anak laki-laki yang melihat bahwa teman gadisnya
yang biasa dipanggilnya ‘Putri cerah’ pun segera
menolongnya.
Ia segera membantu mengeluarkan salah satu kaki
anak gadis dari akar pohon itu.
Setelah kaki nya dikeluarkan dari akar tersebut,
ternyata terdapat goresan yang membuat kakinya
mengalami luka lecet dan mengeluarkan darah. Dengan
segera anak laki-laki itupun mencari pertolongan, namun
setelah mencari pertolongan di sekitarnya ia pun tidak
mendapatkannya.
Secara tiba-tiba muncul pikiran di kepalanya. Anak
laki-laki itupun, memisahkan sebagian kecil kain dari
pakaiannya yang ia pakai di badannya.
Lalu, setelah itu, ia pun mengikatkan kain yang ia
pisahkan dari pakaiannya untuk menghentikan darah
yang keluar dari kaki teman gadisnya itu.
Setelah dirasa membaik, anak laki-laki itupun beserta
teman-temannya membawa gadis itu dan berpindah ke
tempat yang lebih aman untuk disinggahi.
Beberapa saat setelah berpindah tempat pun mereka
beristirahat sejenak dari permainan mereka.
Saat itu juga anak gadis itu mengucapkan ucapan
terimakasihnya kepada anak laki-laki itu.
“Terimakasih, Singa Kecil!” ucapan terimakasih gadis
itu kepada anak laki-laki yang menolongnya.
Singa Kecil, panggilan eksklusif gadis itu kepada anak
laki-laki tersebut.
Panggilan yang selalu keluar dari suara yang
bermuncul dari bibir gadis itu.
Panggilan yang sebagai rasa kasih sayang sebagai
teman kecil yang selalu hadir dalam hidupnya.
Singa Kecil dan Putri Cerah adalah sepasang teman,
pertemanannya sangat erat karena, mereka sejak lahir
sudah tinggal di sebuah perumahan yang sama. Dan saat
mereka berumur 5 tahun, mereka sudah menjadi teman
dan pertemanannya pun berlanjut sampai mereka
Menjadi teman yang sangat dekat.
Walaupun begitu, status keluarga antara mereka
berdua cukup berbeda.
Dimana, status kekayaan keluarga dari anak laki-laki
itu lebih tinggi dibandingkan kekayaan keluarga anak
gadis tersebut.
Perbedaan status itu bisa diketahui dari rumah anak
laki-laki yang tampak lebih besar dibanding dengan
rumah keluarga anak perempuan itu.
Kekayaan keluarga anak laki-laki itupun, didapatkan
dari bisnis keluarganya yang menjual berbagai jenis
perangkat lunak juga bisnisnya di bidang properti yang
dipimpin oleh ayahnya.
Bisnis yang dijalankan keluarganya itu juga berasal
dari warisan yang dimiliki kakeknya lalu diserahkan
kepada keluarganya setelah kakeknya itu meninggal.
Awalnya bisnis itu adalah bisnis keluarga yang kecil,
yang kemudian dengan kerja keras dari kakeknya dalam
menjalankannya, bisnis itupun dapat menjadi besar,
bahkan bisa meluas ke kota-kota besar bahkan ke luar
negeri.
Jika sejarah bisnis keluarga ini diceritakan, mungkin
akan sangat panjang dan setebal buku novel.
Namun, walau keluarganya bisa dibilang kaya raya,
anak laki-laki itupun tetap bersifat rendah hati, juga
dengan anggota keluarganya.
Akan tetapi, walaupun hidup dengan dikelilingi harta
yang sangat banyak hasil bisnis keluarganya, anak laki-
laki itu merasa kurang bahagia. Bukan karena kurang
harta atau kurangnya teman di hidupnya. Namun, karena
sosok dari sang ayah yang selalu sibuk dengan bisnis itu
hingga ia tidak bisa merasakan sosok sang ayah hadir di
dalam hidupnya.
Mungkin dimata orang lain hidup dari seorang anak
yang terlahir dari keluarga kaya raya itu menyenangkan.
Namun kesenangan itu hanya bersifat materi, yang
bisa didapat dari harta yang digunakan untuk membeli
kebahagiaan tersebut.
Dan jauh dari itu, sebenernya yang lebih penting
adalah sosok dari keluarga itu sendiri yang mana ia
adalah sosok-sosok yang paling dekat, seperti orangtua.

***

Anda mungkin juga menyukai