Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MIKROBIOLOGI
PROTEIN

Disusun oleh :
Gladys Cicilia Sigar

Jurusan : Kimia Analis

SMK CARAKA NUSANTARA


DKI JAKARTA TIMUR
2021
PRAKARTA
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas bimbingan penulis masih
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan Makalah ini. Penulis menhampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala SMK CARAKA NUSANTARA Bapak Drs.Hendra Nanto W., Apt.
2. Guru Mata Pelajaran Mikrobiologi Bapak Miming Perdana
3. Narasumber, terima kasih telah memberikan informasi terkait makalah penulis.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan bagi para
pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan
pengetahuan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang membangun, guna
menyempurnakan penulisan makalah ini.

Jakarta, 14 Desember 2021


Penulis

Gladys Cicilia Sigar


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. RUMUSAN MASALAH


• Apa pengertian protein?
• Apa saja klasifikasi protein ?
• Bagaimana ikatan peptida pada protein?
• Bagaimana struktur protein?
• Apa fungsi protein?
• Keuntungan dan kekurangan protein bagi tubuh?
1.2. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu :
• Untuk mengetahui pengertian protein
• Untuk mengetahui penyusun protein
• Untuk mengetahui ikatan peptide pada protein
• Untuk mengetahui struktur dari protein

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengertian
Istilah protein berasal dari kata Yunani “Proteos” yang berarti yang utama atau yang didahulukan.
Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1801 – 1880), karena ia
berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalamsetiap organisme. Protein (protos yang
berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air
dari gugus amino dan gugus karboksil. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein itu sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang
kala sulfur serta fosfor.Protein dirumuskan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1938.
Gambar 1 Representasi struktur 3D dari protein mioglobin. (Wikipedia,2006)

2.2. Klasifikasi Protein


a. Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi:
1) Protein globular
Rantai polipeptida mengandung banyak lipatan dan berbelit. Rasio aksial kurang dari 10, misalnya
insulin, albumin, globulin plasma, dan kebanyakan enzim.
2) Protein fibrosa
Rantai polipeptida atau kelompok rantai yang membelit dalam bentuk spiral atau heliks, dan dihubungkan
oleh ikatan disulfida dan hidrogen. Rasio
aksial lebih besar dari 10, misalnya keratin dan miosin.
b. Ikatan-ikatan pada Struktur Protein
Struktur protein umumnya dipertahankan oleh dua ikatan sangat kuat yaitu ikatan peptida dan ikatan
disulfida; dan tiga ikatan yang lemah, yaitu ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik dan interaksi
elektrostatif.
1) Ikatan peptida
Ikatan peptida adalah ikatan yang menghubungkan atom a-karboksil dari suatu asam amino dan atom a
nitrogen dari asam amino yang lain.
Peptida yang dibentuk oleh dua molekul asam
amino disebut dipeptida; bila dibentuk oleh 3 molekul asam amino disebut tripeptida; dan bila dibentuk
oleh banyak molekul asam amino disebut polipeptida.

2) Ikatan disulfida
Terbentuk antara 2 residu sistein yang saling berhubungan 2 bagian rantai polipetida melalui residu
sistein.
3) Ikatan hidrogen
Terbentuk antara gugus NH- atau -OH dan gugus C=O dalam ikatan peptida atau -COO- dalam gugus R,
misalnya dua peptida mungkin membentuk ikatan
hidrogen.
4) Interaksi hidrofobik
Rantai samping non polar asam amino netral pada protein cenderung bersekutu.
5) Interaksi elektrostatik
Merupakan ikatan garam antara gugus yang bermuatan berlawanan pada rantai samping asam amino.
b. Klasifikasi protein berdasarkan fungsinya :
1. Enzim, berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam jasad hidup.
2. Protein pembangunan, berfungsi sebagai unsur pembentuk struktur biologi kekuatan.
3. Protein kontraktil, berfungsi sebagai protein yang memberikan kemampuan kepada sel dan organism
untuk berkontraksi, mengubah bentuk atau gerak.
4. Protein pengangkut, memiliki kemampuan mengikat molekul tertentu dan melakukan pengangkutan
berbagai macam zat melalui aliran darah.
5. Protein pengatur, yaitu beberapa protein membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologis,
diantaranya yaitu hormon.
6. Protein bersifat racun, yaitu yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
7. Protein pelindung, yaitu protein khusus yang dibuat oleh limposit yang dapat mengenali dan
mengendapkan atau menetralkan serangan bakteri, virus atau protein asing dari spesies lain.
8. Protein cadangan, protein ini disimpan untuk berbagai proses metabolism dalam tubuh.

2.3. Ikatan Peptida Pada Protein


Kedua puluh macam asam amino saling berikatan, dengan urutan yang beraneka ragam untuk membentuk
protein. Proses pembentukan protein dari asam-asam amino ini dinamakan sintesis protein. Ikatan antara
asam amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini dapat disebut juga sebagai
ikatan amida. Pada protein atau rantai asam amino, gugus karboksil (-COOH) berikatan dengan gugus
amino (-NH2). Setiap terbentuk satu ikatan peptida, dikeluarkan 1 molekul air (H2O).

2.4 Struktur Protein


Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier dan struktur
kuartener.
1. Struktur primer
Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai polipeptida. Struktur primer
protein merupakan urutan asam amino penyusun proteinyangdihubungkan melalui ikatan peptida (amida).
Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino
pada protein, denganpenggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino
tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuankertas
kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957,Vernon Ingram
menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu
mutasi genetik.
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka protein.Dua pola terbanyak
adalah alpha helix dan beta sheet.Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari
berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk
struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
o alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral.
3. Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga membentuk
struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk
globuler.Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur
tersier biasanya berupa gumpalan.Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan
kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk
struktur kuartener.
4. Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida.Struktur kuartener menggambarkan
subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk struktur protein.
Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:
1. Protein sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino
2. Protein gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein. Gugus ini
disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid atau asam nukleat.

2.5. Fungsi Protein


Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut antara lain:
1. Katalisis enzimatik
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adalah
protein.
2. Transportasi dan penyimpanan
Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Misalnya transportasi oksigen di
dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin.
3. Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contoh lainnya adalah pergerakan
kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela.
4. Penunjang mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa
5. Proteksi imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda
asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain.
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Respon sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein reseptor.Misalnya rodopsin
adalah protein yang sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah
protein reseptor pada sinapsis

2.6. Keuntungan dan kekurangan protein bagi tubuh


 Keuntungan protein :
1. Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memeliharajaringan
tubuh,
2. Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
3. Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
4. Sumber energi
5. Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
6. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
7. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
 Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita.Pada dasarnya protein menunjang
keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh.Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi
1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung
dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
• Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
• Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Biasanya
pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan
oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali
adalah:
o hipotonus
o gangguan pertumbuhan

BAB III
KESIMPULAN
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu
merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat
utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan
baik, karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Kita memperoleh protein dari
makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein
hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati.

Daftar Pusaka
http://lisadyprotein.blogspot.com/

http://id.wikipedia.org/wiki/Protein.

http://www.postmodern.com/~jka/rnaworld/nfrna/nf-rnadefed.html.

http//www.google.com//gizi buruk//2008.

http//www.google.co.id//journal tentang protein.// 2008.

Anda mungkin juga menyukai