MIKROBIOLOGI
PROTEIN
Disusun oleh :
Gladys Cicilia Sigar
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengertian
Istilah protein berasal dari kata Yunani “Proteos” yang berarti yang utama atau yang didahulukan.
Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1801 – 1880), karena ia
berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalamsetiap organisme. Protein (protos yang
berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air
dari gugus amino dan gugus karboksil. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein itu sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang
kala sulfur serta fosfor.Protein dirumuskan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1938.
Gambar 1 Representasi struktur 3D dari protein mioglobin. (Wikipedia,2006)
2) Ikatan disulfida
Terbentuk antara 2 residu sistein yang saling berhubungan 2 bagian rantai polipetida melalui residu
sistein.
3) Ikatan hidrogen
Terbentuk antara gugus NH- atau -OH dan gugus C=O dalam ikatan peptida atau -COO- dalam gugus R,
misalnya dua peptida mungkin membentuk ikatan
hidrogen.
4) Interaksi hidrofobik
Rantai samping non polar asam amino netral pada protein cenderung bersekutu.
5) Interaksi elektrostatik
Merupakan ikatan garam antara gugus yang bermuatan berlawanan pada rantai samping asam amino.
b. Klasifikasi protein berdasarkan fungsinya :
1. Enzim, berfungsi sebagai katalisator reaksi kimia dalam jasad hidup.
2. Protein pembangunan, berfungsi sebagai unsur pembentuk struktur biologi kekuatan.
3. Protein kontraktil, berfungsi sebagai protein yang memberikan kemampuan kepada sel dan organism
untuk berkontraksi, mengubah bentuk atau gerak.
4. Protein pengangkut, memiliki kemampuan mengikat molekul tertentu dan melakukan pengangkutan
berbagai macam zat melalui aliran darah.
5. Protein pengatur, yaitu beberapa protein membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologis,
diantaranya yaitu hormon.
6. Protein bersifat racun, yaitu yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
7. Protein pelindung, yaitu protein khusus yang dibuat oleh limposit yang dapat mengenali dan
mengendapkan atau menetralkan serangan bakteri, virus atau protein asing dari spesies lain.
8. Protein cadangan, protein ini disimpan untuk berbagai proses metabolism dalam tubuh.
BAB III
KESIMPULAN
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu
merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat
utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan
baik, karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Kita memperoleh protein dari
makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein
hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati.
Daftar Pusaka
http://lisadyprotein.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Protein.
http://www.postmodern.com/~jka/rnaworld/nfrna/nf-rnadefed.html.
http//www.google.com//gizi buruk//2008.