1 Konsep (Beberapa istilah Beberapa istilah dan definisi yang saya temukan pada KB dan definisi) di KB 1 Modul FIQIH:
1. Zakat Hasil Tanah yang di Sewakan
Menurut para ulama zakat adalah “Harta tertentu yang wajib dikeluarkan sebagiannya kepada para mustahiq.” 2. Zakat Profesi Zakat profesi dapat dimaknai sebagai zakat pekerjaan yang sudah menjadi keahlian seseorang yang diperoleh melalui proses pendidikan seperti dokter, dosen, pengacara, pilot, dan guru, semua contoh pekerjaan ini dapat dikatakan profesi karena keahliannya diperoleh melalui proses pendidikan yang cukup lama. 3. Zakat Produktif Penunaian zakat bukan sekedar untuk menggugurkan kewajiban tapi berdampak positif kepada kehidupan sosial karena keberadaannya dapat mensejahtearkan kehidupan bagi orang yang tidak mampu. 4. Zakat untuk Pembangunan Masjid Bolehnya harta zakat untuk pembangunan masjid didukung oleh fatwa MUI Nomor 001 Tahun 2015 tentang pendayagunaan dana zakat, infaq, shadaqah dan wakaf untuk pengadaan sarana yang bermanfaat dan mendesak untuk kemasalahatan masyarakat. 1) Ijarah ijarah yang berasal dari kata al-ajru yang mengandung arti upah atau menjual manfaat. Zuhaily yang dikutip oleh Ismail Nawawi dalam bukunya yang berjudul Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer mengatakan bahwa “Transaksi sewa (ijarah) identik dengan jual beli, tetapi dalam sewa pemilikan dibatasi dengan waktu tertentu. Akad ijarah dianggap sah jika memenuhi rukun-rukunya yang meliputi pertama, Mujir dan musta’jir, yaitu pihak-pihak yang melakukan akad sewa. Mujir yakni orang yang menyewa, mustajir yakni orang yang memberi sewa. Kedua, Sighat, ijab qabul Daftar materi pada KB 2 antara mujir dan mustajir. Ketiga, Ajr atau upah yang sulit dipahami yang dibayarkan dan keempat, Barang yang disewakan.
2) Zakat untuk Pembangunan Mesjid
Di antara ke-delapan macam mustahiq zakat seperti tersebut di atas, terdapat mustahiq yang disebut sabilillah yang secara bahasa artinya jalan Allah. Menurut Mahmud Syaltut, istilah sabilillah memiliki arti kemaslahatan ummat yang manfaatnya kembali kepada kaum muslimin seperti pembangunan mesjid, rumah sakit, perlengkapan pendidikan, dan sebagainya. 1 Pertanyaan tentang siapa yang wajib mengeluarkan zakat dari tanah yang disewakan, apakah si pemilik tanah atau pihak penyewa tanah. Namun demikian, ditemukan pendapat bahwa si pemilik tanahlah yang terkena kewajiban zakatnya karena tanpa tanah tidak mungkin didapati hasil tanaman. Terdapat juga pendapat yang mengatakan bahwa hukumnya dikembalikan kepada kesepakatan antara dua belah pihak sebelum transaksi dilakukan. Zakat hasil tanah wajib dikeluarkan zakatnya setiap panen, tidak berlaku untuknya haul (genap satu Daftar materi yang sering tahun) di dalamnya. Jika satu tahun itu dua kali 3 mengalami miskonsepsi panen, maka zakatnya pun dua kali. Sedangkan dalam pembelajaran ketentuan nisabnya menurut M. Syaltut, baik sedikit atau banyak hasil panennya tetap dizakatkan karena menurutnya agar tumbuh selalu sikap solidaritas sosial sebagai hikmah diwajibkannya zakat. 2 Terdapat juga pendapat yang mengatakan bahwa zakat profesi disamakan dengan zakat rikaz (barang temuan) maka tidak ada syarat nisab dan prosentasenya 20 persen pada saat menerimanya.