Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

NAMA : KARTINI
KELAS : 2 F PAI

A. Judul Modul : FIQIH


B. Kegiatan Belajar : HUKUM ZAKAT
C. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
1. Istilah dan pengertian
a. ZAKAT HASIL TANAH YANG DISEWAAKAN
1) defenisi zakat
zakat yakni suatu tindakan pemindahan harta kekayaan dari golongan kaya
kepada golongan miskin (mustahik)

2) defenisi dan Dasar Hukum-Nya


komponen yang harus terpenuhi dalam transaksi zakat hasil tanah yang
disewakan, yaitu sebagai berikut:
a. Sebidang tanah yang disewakan,
Zakat hasil tanah wajib dikeluarkan zakatnya setiap panen, tidak berlaku
untuknya haul (genap satu tahun) di dalamnya. Jika satu tahun itu dua kali
panen, maka zakatnya pun dua kali. Sementara ketentuan nisabnya
menurut M. Syaltut, baik sedikit atau banyak hasil panennya tetap
dizakatkan karena menurutnya agar tumbuh selalu sikap solidaritas sosial
sebagai hikmah diwajibkannya zakat
b. Pemilik tanah (Orang yang menyewakan tanahnya kepada orang lain)
1 Konsep di KB c. Penyewa tanah sekaligus penggarap tanah yang disewakan.
d. Ajru (upah) yang dibayarkan oleh penyewa kepada pemilik tanah

3) yang Wajib Mengeluarkan Zakat


Untuk menjawab kasus hukum ini tidak terdapat kata sepakat di kalangan
bebrapa ulama mereka berdebat dalam menetapkan hukumnya seperti diuraikan
berikut ini.
a. Jumhur ulama menerangkan bahwa yang wajib mengeluarkan zakat hasil tanah
yang disewakan ialah pihak penyewa.
b. Abu Hanifah dan pengikutnya mengatakan bahwa pemilik tanahlah yang wajib
mengeluarkan zakatnya
c. Imam Malik, Syafi’i, Imam At-Tsauri, Imam Ibnu Mubarak dan Imam Ibnu
Abu Tsaur mengatakan, penyewa tanahlah yang wajib membayar zakat.
1. ZAKAT HASIL JASA
a. arti dan Hukumnya

Zakat profesi ialah zakat wajib yang harus dikeluarkan umat islam, jika
sudah memenuhi syarat untuk menjadi muzakki. Indikator pengeluaran zakat
profesi yakni penghasilan yang diperoleh telah melebihi kebutuhan pokok dirinya
dan keluarganya. makin besar penghasilan, maka semakin besar juga zakat yang
harus dikeluarkan.

2. ZAKAT PRODUKTIF
1. Gagasan Zakat Produktif
zakat produktif yakni zakat yang didistribusikan kepada mustahik dengan
dikelola dan dikembangkan melewati perilaku-perilaku bisnis. Indikasinya yakni
harta tersebut dimanfaatkan sebagai modal yang diharapkan dapat meningkatkan
taraf ekonomi mustahik

2. Prospek Zakat Produktif


Bagi mustahiq zakat yang produktif atau dapat dikatakan mustahiq aktif,
mereka masih berumur produktif dan memiliki badan yang sehat maka selayaknya
bagi mereka zakat dapat disalurkan secara produktif yaitu dengan menjadikan zakat
sebagai modal usaha. Oleh karenanya diperlukan sikap pro-aktif dari mustahiq
untuk mencurahkan kemampuannya dalam pengembangan modal dari zakat itu.
3. Hukum Zakat Produktif
Hukum zakat untuk produktif yakni boleh berdasarkan maslahah mursalah
kepentingan umum yang lebih maslahah. Sebab zakat untuk modal usaha produktif
mempunyai peluang yang cerah untuk peningkatan ekonomi mustahik jika
pengelolaannya dilakukan secara baik dan profesional.

a. PENYALURAN ZAKAT UNTUK PEMBANGUNAN MASJID


1. Golongan orang yang harus menerima Zakat
a) Fuqara, Orang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan yang dapat
memenuhi kebutuhannya sehari-hari
b) Masakin, Orang yang memiliki pekerjaan, tapi hasilnya tidak dapat
memenuhi kebutuhannya
c) Amilin Yakni orang yang bekerja mengumpulkan zakat
d) Muallaf, yakni dapat berarti orang yang baru masuk Islam sementara
imannya masih lemah, maka untuk menguatkannya perlu diyakinkan
dengan zakat
e) Budak, yakni orang yang hidupnya tidak merdeka, dikuasai oleh tuannya.
f) Orang yang terlilit hutang, yakni oraang yang memiliki tunggakan hutang
kepada orang lain baik hutang tersebut untuk kepentingan pribadinya atau
hutang karena untuk biaya kebajikan
g) Orang yang berjuang di jalan Allah, yakni para tentara yang berperang
melawan serangan orang kafir.
h) Orang yang sedang dalam perjalanan. Yakni orang yang sedang
melakukan sebuah perjalanan dengan tujuan yang baik bukan untuk
kemaksiatan

2. Hukum Zakat untuk Pembangunan Mesjid


Di antara ke-delapan macam mustahiq zakat seperti yang tertera di atas,

terdapat mustahiq yang disebut sabilillah yang secara bahasa yakni jalan Allah.

Para ulama dalam memahami kata sabilillah tidak hanya terbatas pada makna

hakiki yaitu para pejuang yang berperang menegakkan agama Allah tapi

memahaminya juga dari makna majazinya yang bersifat umum. Terkait dengan

makna yang tersebut terakhir ini, para ulama mempunyai penafsiran yang

beraneka ragam.

Istilah sabilillah artinya kemaslahatan ummat yang manfaatnya kembali

pada kaum muslimin seperti pembangunan mesjid, rumah sakit, perlengkapan

pendidikan, dan sebagainya.

Daftar materi 1. defenisi zakat zakat tanah yang disewakan, zakat hasil usaha (profesi), zakat produktif, zakat
pada KB untuk pembangunan mesjid menurut ahli (Para Ulama)
2
yang sulit
dipahami 2. defenisi tentang hukum zakat tanah yang disewakan, zakat hasil usaha (profesi), zakat
produktif, zakat untuk pembangunan mesjid

Daftar materi
1. Perbedaan pendapat ulama tentang yang berhak mengeluarkan zakat hasil tanah yang
yang sering
disewakan.
mengalami
3
miskonsepsi
2. Pembagian pekerjaan yang termasuk dalam profesi, yang akan dikeluarkan zakatnya.
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai