Anda di halaman 1dari 7

ELEMEN-ELEMEN JURNALISTIK MENURUT BILL KOVACH

PENDAHULUAN

Pengaruh media massa saat ini terasa lebih besar dan kuat pada masyarakat,
karena banyak orang memperoleh informasi tentang dunia dari media massa. Di saat
yang sama mereka sukar mengecek kebenaran yang disakian oleh media, karena
bukan tidak mungkin media memberitakan peristiwa yang tidak sesuai fakta atau
melakukan penyelewngan dan belum tentu juga apa yang dikemukakan oleh wartawan
itu benar-benar terjadi.

Media massa dapat dibagi menjadi 2 kategori, yakni media massa cetak dan
media massa elektronik. Media massa cetak yang dapat memenuhi media massa
adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media massa elektronik yang memenuhi
kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film dan media online. Serta profesi
yang cocok untuk media adalah menjadi seorang jurnalis.

Jurnalis memiliki andil besar dalam mengemas suatu berita. Itulah mengapa
profesi ini begitu penting, tidak hanya penting untuk orang per orang, tetapi juga
penting untuk sebuah negara. karena betul bahwa negara yang maju ditentukan oleh
pers yang baik. Sebagai sebuah mekanisme kontrol, tidak bisa tidak, media harus
bersikap independen, berlaku jujur dan sejumlah kewajiban lain yang mengharuskan
media serta proses jurnalismenya berjalan dan mampu mempertahankan peran krusial.

Tujuan utama jurnalisme adalah memberikan informasi kepada setiap warga


yang membutuhkan informasi tersebut agar mereka beisa hidup dan mengatur diri
mereka sendiri.

1. Kewajiban yang pertama jurnalis ialah ada kebenaran

Bill Kovach dan ti mengatakan bahwa kewajiban pertama jurnalis adalah


tunduk pada kebenaran. Kovch menjelaskan, untuk memahami sebuah kebenaran
dalam proses jurnalisme adalah dengan memahami kebenaran sebagai proses, yakni
perjalanan berkelanjutan menuju suatu pemahaman. Sebagai contoh, pada suatu
peristiwa yang akan baru mau dijadikan sebuah berita, wartawan memulainya dengan
melaorkan sesuatu yang sederhana. Misal, sebuah kecelakaan lalu lintas akan dicatat
dan tempat kecelakaan, kerusakan yang ditimbulkan, jenis kendaraan, kondisi cuaca
dan hal yang terlihat dari fisik luar sebuah kasusdan semua fakta ini dapat dicatat dan
diperiksa kebenarnnya. Begitu mereka memverifikasi fakta-fakta, para wartawan akan
menyampaikan laporan yang jujur dan valid untuk saat itu dan dapat dijadikan subjek
ntuk reportase lebih lanjut.
Bahakan bagi seorang Bill Kovach kebenaran merupakan sesuatu yang
membingungkan. Walaupun para wartawan mulai menyadari bahwa realisme dan
realitas atau akurasi dan kebenaran tak bisa lagi dianggap sama. Menurut Lippman,
fungsi kebenaran adalah menerangi fakta-fakta tersembunya, menghubungkannya satu
sama lain, dan membuat sebuah gambaran realitas yang dari sini orang bisa bertindak.
Tapi bukan berarti tidak daat menjalankannya.

Bagaimanapun, menurut Kovach, kebenaran adalah sebuah tujuan, walauun


menuju tujuan tersebt rumitnya luar biasa, namun seperti halnya proses belajar, sama
halnya dengan setetes air yang melubangi batu dan membutuhkan waktu yang tidak
sebentar. Berita pertama disusul dengan berita-berita yang selanjutnya yang
membatnya semakin lengkap dan menjadikan sebuah emahaman kepada masyarakat
tentang kebenaran yang terjadi.

2. Loyalitas Pertama Jurnalis Kepada Warga

Sekedar memberitahukan bahwa wartawan yang wajib mencari kebenaran


tidakah cukup. Kondisi macam apa yang mereka perlukan agar bisa mengetahui
kebenara, dan untuk mengomunikasikannya kepada publik dalam cara yang dipercayai
warga. Jawabannya adalah prinsip kedua, yakni persoalan loyalitas.

Menurut Bill Kovach, bagaimanapun pendekataan yang diambil oleh sebuah


organisasi media, masalah loyalitas ers kepada warga sangatlah enting dan jangan
sampai dibaikan atauun disaahpahami. Jika ini tidak dilakukan, ketidakpercayaan
publik kepada pers semakin besar, warga tidak berharap kesempurnaan dari sikap
wartawan, tetapi warga menharapkan kesetiaan dari para wartawan.

Lima gagasan kunci hubungan antara redaksi dan bisnis :

 Memiliki/persahaan harus menimirsatukan warga


 Pekerjaan manajer bisnis yang juga menomorsatukan warga
 Tetapkan dan komunikasikan standar yang jelas
 Kata akhir berita berada ditangan wartawan
 Komunikasikan standar yang jelas kepada publik

3. Intisari Jurnalisme adalah Disiplin dalam Verifikasi

Perlu diketahui jurnalis menyampaikan berita, bukan cerita, karena fokus


jurnalisme adalah menceritakan kejadian setepat-tepatnya. Dengan kata lain,
disiplin dalam masalah verifikasi merupakan ihwal yang membedakan
jurnalistik dengan hiburan, opini, propaganda dan fiksi atau seni. Kovach
merumuskan 5 konsep inti tentang disiplin verifikasi, yakni :
a. Jangan menambahi sesuatu yang tidak pernah terjadi. jurnalis
menyampaikan berita harus berdasarkan apa yang terjadi di lapangan,
bukannya mengada-ngada atau menyatukan suatu peristiwa yang berbeda,
atau menambahkan karakter, waktu dan temat dalam satu berita sehingga
menjadi tidak faktual.
b. Jangan pernah menipu atau berbuat kebohongan, karena ketika jurnalis
melakukan sebuah kebohongan, berarti ia bertindak membodhi khalayak
sekaligus menghia dasar jurnalisme, yaitu kejujuran.
c. Berperilaku setransparan mungkin tentang metode dan motivasi anda,
termask bersikap terbuka tentang apa yang mereka tahu dan tidak tahu.
Dengan berperilaku jujur kepada audiens, mereka juga pasti berfikir bahwa
mereka adalah penyaji untuk suatu kebenaran.
d. Andalkan reportase sendiri, merupakan bentuk dalam menghargai nilai
sebuah laporan berita.
e. Kerendahan hati, merupakan hal yang penting bagi para jurnalis. Kerna
dengan kerendahan hati yang dimiliki wartawan membuat orang akan
rileks.

4. Para Praktisinya Harus Menjaga Independensi Terhadap Sumber Berita

Elemen ke empat ini lebih berakar dalam pragmatisme ketimbang teori. Dan
dalam elemen ke empat ini, Kovach mencoba menjelaskan sikap independen jurnalis
dengan beberapa pertanyaan mendasar tentang publisistik; ia bertanya apakah setiap
orang yang memublikasikan atau menyiarkan sesuatu bisa dikatkan seorang jurnalis?
Kemudian, apakah aktivis politik juga seorang jurnalis karena mereka
memublikasikan sesuatu? Kovach mengatakan bahwa jawaban untuk pertanyaan-
pertanyaan tersebut adalah sesuatu yang baru dapat dikatakan jurnaisme jika kejujran
dan komitmen kepada wrga ada dan menjadi bagian di dalamnya.

Menurut Gallager, pada awal 1890-an, suara alternatif sesungguhnya datang


dari politik sayap kanan. Saat beranak naik hingga jadi kolumnis untuk Universal
Press Syndicate harian New York Post, ia mengatakan bahwa pengalaman selalu
membawanya kembali pada kata-kata yang terpampang di slogan kampus itu
“jurnalisme dengan sikap.”

“Wartawan harus tetap independen dari pihak yang mereka liput.

Salah satu conth kasus dalam konsep indeedensi yang diambil Bill Kovach
adalah kasus Sandy Nelson, Kovach mengatakan kasus in merupakan gambaran kasus
penghianatan terhadap independensi jurnalisme. Pada tahun 1991, diberlakukan aturan
tegas yang mendukung independensi jurnalisme dengan melarang jurnalisnya
berpartisipasi dalam dunia olitik. Morning News Tribune di Tacoma menurunkan
jabatan Sandy Nelson yang sebelumnya menjabat sebagai reporter pendidikan menjadi
korektor naskah karena terbukti melakukan kegiatan politik, yaitu membantu
mengorganisir sebuah referendum kota untuk melarang diskriminasi berdasarkan jenis
kelamin. Menurut Kovach, hal seperti diatas terjadi karena partisipasi Nelson
dianggap membuat rentan terhadap kreadibilitasnya sebagai seorang jurnalis.

Tak berbeda dengan ideologi politik, persoalannya bukanlah netralitas,


melainkan tujuan. Jurnalisme meminta indepedensi dari faksi berada di atas semua
budaya dan pengalaman pribadi yang dibawa wartawan kedalam pekerjaannya. Pada
akhirnya, penilaian yang baik dan komitmen abadi pada prinsip kesetiaan pertama
kepada wargalah yang membedakan wartawan dari partisipan. Pentingnya indepedensi
ini menjadi kian yang jelas saat menyimak kewajiban khusus jurnalisme berikutnya,
perannya sebagai anjing penjaga.

5. Jurnalisme Harus Berlaku Sebagai Pemantau Kekuasaan

Pada elemen kelima, yakni elemen tentang keharusan seorang jurnalis menjadi
pemantau kekuasaan. Prisip pemantauan ini sering disalahpahami, bahkanoleh kalanga
jurnalis sendiri, dengan mengartikannya sebagai “mengganggu pihak yang menikmati
kenyamanan.” Akar reportase investigasi telah dikukuhkan pada periode yang paling
dini. Prinsip mendasar, yakni “wartawan harus bertindak sebagai pemantau
independen terhadap kekuasaan.”

Prinsip watchdog ini, menurut teori Kovach, bermakna tidak sekedar


memantau pemerintahan, namun juga meluas hingga pada semua tatanan lembaga
yang dianggap kuat dan mempunyai peran di masyarakat. Seperti halnya Spie yang
menyamar untuk mendapati kecurangna dalam permainan politik kerajaan, wartawan
abad ke-19 Henry Mayhew tinggal di alam terbuka untuk mendokumentasikan
kepahitan yang tak dikenal di kerajaan yang sama.

Kovach mengatakan, peranpers sebagai watchdog biasanya dijaankan melalui


peliputan investigatif terhadap bagaimana sebuah kekuasaan dijalankan. Dengan
demikian, pers akan mampu memberi informasi yang berbeda dengan informasi yang
mungkin sudah diatur oleh para pemegang kekuasaan untuk menjaga citra mereka.
Namun sayangnya, hal ini dikenal oleh para wartawan sendiri sebagai upaya-upaya
untuk mebuat orang senang menjadi susah, dan menyengkan orang yang susah, dan
hal ini disebabkan banyaknya wartawan yang salah paham akan hakikat peran
watchdog yang mereka jalankan.

6.Menyediakan Forum Publik untuk Kritik, Komentar Maupun Dukungan Bagi Warga
Elemen selanjutnya yan menjadi kewajiban jurnalis adalah menyediakan forum
baik untuk kritik, komentar, maupun dukungan bagi pubik. Menurut Kovach, bagi
negara yang menagnut sistem demokrasi, konsep forum atau ruang publik merupakan
bagian vital, dimana setiap orang mempunyai kesematan yang sama untuk
berpartisipasi menyampaikan idenya. Rasa ingin tahu yang menurut Kovach dianggap
sebagai sifat manusaiwi publik nantinya akan membuat mereka mengolah informasi
yang mereka dapatkan dari media maenjadi pertanyaan-pertanyaan bahkan
kesimpulan sebagai bentuk reaksi, dan pada momen inilah menurut Kovach suara
publik harus terdengar oleh pihak yang berwenang.

Contoh forum media yang paling signifikan adalah acara bincang-bincang


ditelevisi kabel, program radio, situs-situ besar internet, secara mengejutkan
cenderung untuk berfokus pada rentang sempit berita-berita yang laris.

Hal yang harus diingat menurut Kovac adalah realita bahwa Talk is cheap,
forum publik tentu saja akan menimbulkan berbagai macam opini yang mencerminkan
kemajemukan masyarakat, namun forum harus selalu mengingat bahwa demokrasi
pada akhirnya dibangun atas dasar kompromi. Tujuan akhir dari forum publik tersebut
menurut teori Kovach harus menyatakn kesepakatan yang diyakini sebagian besar
publik sebagai jalan keluar dari masalah yang ada.

7.Jurnalisme harus berupaya membuat hal yang penting menarik dan relevan

Beberapa wartawan mengatakan,bahwa jurnalisme dapat menggunakan cara


klasik seperti mengajukan pertanyaan yang enak dibaca agar dapat menarik pembaca
untuk mengetahui berita atau informasi. Jurnalisme adalah bertutur dengan sebuah
tujuan. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan orang dalam
memahami dunia.Berikut adalah tujuannya:

1.Menemukan informasi yang dibutuhkan orang untuk menjalani hidup


mereka.

2. Membuatnya bermakna, relevan dan enak disimak.

Penulisan jurnalistik yang bagus merupakan hasil dari reportase


mendalam yang solid, dengan imbuhan detail dan konteks yang mengikat
tulisan. Dengan organisasi berita yang semakin yakin bahwa agar berita tak
menjemukan maka penyajiannya harus lebih pendek, sulit bagi reporter untuk
mendapatkan ruang dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan cerita yang
benar.

8. Jurnalisme harus menjaga agar berita komprehensif dan proporsional


Jurnalisme adalah kartografi modern. Ia menghasilkan sebuah peta bagi
warga untuk mengambil keputusan tentang kehidupan mereka sendiri. Itulah
manfaat dan alas am ekonomi kehadiran jurnalisme. Konsep ini membantu
menjelaskan apa yang menjadi tanggung jawab liputan jurnalistik. Seperi halnya
peta, nilai jurnalisme bertanggung jawab pada kelengkapan dan
proporsionalitas.

Dalam jangka pendek secara ekonomi ini memang menguntungkan tapi


menyesatkan orang yang bepergian dan akhirnya merusak kredibilitas si
pembuat peta. Jurnalisme yang meninggalkan begitu banyak berita yang
bergulir ibarat peta yang gagal member tahu kepada orang yang bepergian
semua jalur lain yang ada sepanjang perjalanan itu. Pada saat yang sama, berita
yang hanya berisi hal serius dan penting,tanpa sesuatu yang ringan atau
manusiawi, sama-sama tak seimbang.

9. Para praktisinya harus diperbolehkan mengikuti nurani mereka

Setiap jurnalis, dari redaksi hingga dewan direksi, harus memiliki rasa etika
dan tanggung jawab personal, atau sebuah panduan moral. Terlebih lagi, mereka
punya tanggung jawab untuk menyuarakan sekuat-kuatnya nurani mereka dan
membiarkan yang lain melakukan hal yang serupa.Agar hal ini bisa terwujud,
keterbukaan redaksi adalah hal yang penting untuk memenuhi semua prinsip
jurnalistik. Gampangnya mereka yang bekerja di organisasi berita harus
mengakui adanya kewajiban pribadi untuk bersikap beda atau menentang
redaktur, pemilik, pengiklan, dan bahkan warga serta otoritas mapan, jika
keadilan (fairness) dan akurasi mengharuskan mereka berbuat begitu. Dalam
kaitan itu, pemilik media juga dituntut untuk melakukan hal yang sama.

Organisasi pemberitaan, bahkan terlebih lagi dunia media yang


terkonglomerasi dewasa ini, atau perusahaan induk mereka, perlu membangun
budaya yang memupuk tanggung jawab individual. Para manajer juga harus
bersedia mendengarkan, bukan cuma mengelola problem dan keprihatinan para
jurnalisnya. Kita sadar atau tidak tentang pentingnya karakteristik ini, pada
hakekatnya apa yang kita pilih saat menyeleksi sebuah majalah, program
televisi, sebuah situs internet, atau sebuah koran adalah otoritas, kejujuran, dan
penilaian dari wartawan yang membuatnya. Ada sebuah prinsip terakhir yang
harus benar-benar dipahami wartawan tentang pekerjaan mereka dan yang kita
sebagai warga rasakan ketika memilih media.

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai