Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI KONTEMPORER

TEORI GEORGE KELLY

DOSEN PENGAMPU:
Ibu Dyta Setiawati, M. Psi, Psikolog

DISUSUN OLEH:
1.Dini Elya Nita (2173201110009)
2.Miftahul Aulia (2173201110018)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMADIYYAH BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “TEORI GEORGE KELLY” ini dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Kepribadian Psikodinamik.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang psikologi Teori George Kelly
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dyta Setiawati, M. Psi, Psikolog
selaku dosen pengampuh mata kuliah Kepribadian Psikodinamik. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada seluruh teman-teman kelompok 13 atas dukungan dan kerja sama dalam
membantu penyelesaian makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap untuk saran
dan kritik yang membangun, demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 18 Juni 2022

Kelompok 13, Kelas RAA

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

A. Biografi George Kelly.....................................................................................................3

B. Struktur Kepribadian Teori George Kelly.......................................................................4

C. Dinamika Kepribadian Teori George Kelly....................................................................5

D. Perkembangan Kepribadian Teori George Kelly............................................................8

BAB III.....................................................................................................................................10

PENUTUP................................................................................................................................10

A. Kesimpulan...................................................................................................................10

B. Saran..............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kepribadian merupakan suatu yang ada pada diri individu. Baik sifat kebiasaan
atau sebagainya yang menjadi pembeda dari individu satu dengan yang lainnya atau bisa
disebut dengan yang menjadi ciri khas suatu individu. Defenisi dari kepribadian itu
sendiri berbeda-beda versi yang diungkapkan oleh setiap para ahli kepribadian. Karena,
mereka dalam mendefenisikan kepribadian tersebut tidak lepas dari biasnya baik latar
belakang hidupnya seperti apa maupun ideologinya. Teori konstruk personal dari George
Kelly tidak sama dengnan teori kepribadian lainnya. Sebelumnya, teori ini disebut dengan
teori kognitif, teori prilaku, teori eksistensial, dan teori fenomenologi. Akan tetapi, teori
ini bukanlah teori-teori yang disebutkan diatas. Mungkin lebih tepat untuk menyebut teori
ini adalah istilah “metateori”, atau teori mengenai teori-teori. Menurut Kelly, semua
orang (temasuk yang membuat teori kepribadian) mengantisipasi suatu peristiwa melalui
makna atau interprestasi yang mereka letakan pada peristiwa tersebut. Makna atau
interprestasi ini di sebut dengan konstruk.
Manusia hidup di dunia nyata, tetapi prilaku mereka dibentuk oleh interprestsi
atau konstruksi mereka mengenai dunia yang terus meluas secara bertahap. Mereka
memandang dunia dalam cara mereka sendiri, dan setiap konstruksi bersifat terbuka untuk
revisi atau perubahan. Manusia tidak selalu merupakan korban dari keadaan, karena
konstruksi alternatif selalu tersedia. Kelly menyebut posisi filosofis ini sebagai
alternativisme konstruktif. Alternativisme konstriktif memiliki implikasi dalam teori
konstruk personal Kelly, suatu teori yang diekspresikan dalam satu asumsi dasar dan
sebelas konsekunsi pendukung. Asumsi dasarnya adalah bahwa manusia selalu aktif dan
aktivitas mereka diarahkan oleh cara mereka mengantisipasi kejadian. George A. Kelly
tidak menerima pandangan Skinner bahwa perilaku dibentuk semata-mata oleh
lingkungan, yaitu realitas. Namun juga keberatan dengan fenomenologi ekstrem. Kelly
percaya bahwa alam semesta bersifat riil namun, pribadi yang berbeda akan
memahaminya dengan cara yang berbeda. Karena itu konstrak pribadi (personal
construck) manusia, atau cara menginterpretasikan dan menjelaskan peristiwa - peristiwa
menjadi kunci untuk memprediksi perilaku mereka.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi dari Teori George Kelly?
2. Bagaimana Struktur Kepribadian Teori George Kelly?
3. Bagaimana Dinamika Kepribadian Teori George Kelly?
4. Bagaimana Perkembangan Kepribadian Teori George Kelly?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Biografi dari Teori George Kelly.
2. Untuk mengetahui Struktur Kepribadian Teori George Kelly.
3. Untuk mengetahui Dinamika Teori Kepribadian George Kelly.
4. Untuk mengetahui Perkembangan Kepribadian Teori George Kelly.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi George Kelly


George A. Kelly lahir pada tanggal 28 april 1905 di Perth, Kansas. Ia
mendapat gelar sarjananya di Friends University, Kansas, Park College di Missouri,
lalu mendapat gelar pascasarjananya di University of Kansas, University of
Minnesota, dan University of Edinburgh, kemudian mendapat gelar Ph.D.-nya dari
State University of Iowa pada 1931. Dia membangun klinik keliling di Kansas,
sebagai psikolog penerbang pada perang dunia II, dan pernah menjadi profesor
psikologi di Ohio State University dan Brandeis University. George Kelly adalah
orang yang menolak untuk menerima sesuatu secara hitam putih dan suatu yang pasti
bernilai benar atau salah. Dia adalah orang yang senang mencoba pengalaman baru,
menolak kebenaran yang absolut, dan karena itu merasa bebas untuk merekonstruk
atau menginterpretasi fenomena, menantang konsep realitas objektif dan merasa bebas
untuk bermain dalam dunia keyakinannya. Menurut pandangannya seorang manusia
bebas untuk mengkonstruksi pemikiran dan pemahamannya tentang dunia sehingga
menghasilkan sebuah interpretasi yang berdasar pada konstruk personal yang telah
dibentuknya.
Teori yang dikemukakan Kelly biasa disebut teori Konstruk Personal.
Kepribadian individu dapat dipahami dalam kerangka kumpulan konstruk personal
yang digunakan untuk menginterpretasi dunia. Teori ini berfokus pada keunikan dan
keberagaman interpretasi manusia pada tiap stimulus yang mereka dapat.
Keberagaman interpretasi tersebut adalah bukti dari adanya konstruk-konstruk yang
berbeda pada setiap manusia yang berisi pengetahuan mereka tentang dunia, sehingga
dapat digunakan untuk menguasai pengetahuan baru. Kelly memulai dengan asumsi
dasar bahwa semesta ini sebuah kenyataan sebagai suatu unit yang saling integral dan
berkorelasi satu sama lain. Selain itu semesta bersifat fleksibel atau selalu berubah.
Pikiran manusia juga bersifat nyata dan manusia berusaha menalari dunia yang
selalu berubah. Orang yang berbeda melihat realitas dengan cara yang berbeda pula.
Manusia mempunyai cara alternatif dalam melihat kenyataan. Kelly (1963) berasumsi
“bahwa semua interpretasi di masa sekarang mengenai semesta dapat direvisi atau
diganti.” Ia menyebut asumsi tersebut sebagai alternativisme konstruktif. Kelly yakin
bahwa manusia yang menentukan masa depannya, bukan fakta. Fakta dan kenyataan
3
tidak mendikte suatu kesimpulan, hanya membawa makna-makna untuk kita temukan.
Terbentuknya sebuah konstruk personal juga berguna bagi seseorang untuk dapat
memprediksi sebuah peristiwa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Hal tersebut
mungkin terjadi, karena sebuah kontruk personal adalah akumulasi dari pengalaman
dan pengetahuan tentang dunia yang telah dia dapat. Menurut Kelly sebuah penalaran
mendasari metafora yang merupakan jantung pandangan Kelly terhadap individu.
Metafora tersebut adalah “orang sebagai ilmuan” (person as scientist).
Jadi bagaimana seorang individu mengembangkan ide yang
memungkinkannya untuk memprediksi peristiwa penting dalam kehidupan sehari-
hari. Pandangan orang sebagai ilmuwan memiliki dua konsekuensi lebih jauh.
Pertama pandangan tersebut menyoroti fakta bahwa orang pada dasarnya berorientasi
pada masa depan. Kedua adalah orang tersebut dapat mengadopsi beberapa teori yang
berbeda untuk membuat tipe prediksi yang berbeda, maka demikian pula dengan
orang awam. Jadi ada kemungkinan munculnya sebuah kontruksi alternatif di dalam
konstruk personal manusia.

B. Struktur Kepribadian Teori George Kelly


Struktur kepribadian manusia adalah sistem konstruknya. Konstruk merupakan
cara menafsirkan dunia/lingkungan. Konstruk merupakan konsep yang digunakan
individu dalam menafsirkan, mengkategorisasikan, dan memetakan tingkah laku.
Individu mengantisipasi meristiwa dan menafsirkan jawabannya. Dia mengalami
peristiwa dan menafsirkannya, kmudian menempatkan struktur dan pengertian atas
peristiwa tersebut dalam mengamati peristiwa-peristiwa. Individu memperhatikan
bahwa beberapa peristiwa memiliki karakteristik umum yang membedakannya
dengan peristiwa yang lain. Dia mengenal bahwa peristiwa-peristiwa itu ada yang
memiliki karakteristik yang sama dan juga yang berbeda. Individu mengamati bahwa
sebagian orang ada yang tinggi dan ada juga yang pendek, ada pria dan ada juga
wanita, ada benda-benda yang keras dan ada juga yang lunak.
Upaya mengkonstruk persamaan dan perbedaan sesuatu itu membimbing ke arah
suatu konstruk. Tanpa konstruk, kehidupan ini akan kacaukehidupan ini akan kacau.
Kelly memandang semua konstruk itu dikotomus, masing-masing mempunyai
persamaan dan perbedaan. Dalam mengkonstruksi peristiwa dapat digunakan
konstruk dari segi kualitas dan kuantitasnya. Contoh tentang konstruk hitam-putih
dengan konstruk kuantitas dapat diperhalus menjadi empat skala penilaian, yaitu:
4
hitam, sedikit hitam, sedikit/hampir putih, dan putih. Kelly mengukuhkan bahwa
konstruk itu tersusun dari dua kutub atau kombinasi: persamaan-perbedaan. Hal ini
menunjukkan bahwa kita tidak dapat memahami hakikat konstruk seseorang, apabila
dia hanya menggunakan kutub persamaan atau perbedaan saja. Kita tidak akan tau
konstruk seseorang, sehingga memahami peristiwa-peristiwa yang menyertainya, dan
pandanga dia tentang peristiwa itu, apakah dia memandang bahwa peristiwa-peristiwa
tersebut bertentangan dengan konstruk yang telah dimilikinya. Konstruk-konstruk itu
dapat dikategorikan ke dalam cara yang bervariasi, yaitu sebagai berikut:
a. Core (inti), konstruk dasar dari fungsi individu.
b. Peripheral (pinggir, luar), konstruk yang dapat diubah tanpa modifikasi
mendasar, serius dari konstruk inti.
c. Permeable (dapat ditembus), konstruk yang terbuka, dari menerima elmen-
elmen yang baru.
d. Impermeable, (tak tembus/tertutup), konstruk yang menolak elmen-elmen
baru.
e. Tight (rapat/erat). Konstruk yang tidak mengubah-ubah prediksi.
f. Loose (longgar), konstruk dalam mana individu mengharapkan satu hal
dalam satu waktu, dan hal yang berbeda dalam kondisi yang sama.
g. Verbal, konstruk yang mempunyai simbol kata yang konsisten/ajeg.
h. Preverbal, konstruk dalam mana individu belum mempunyai simbol kata
yang konsisten. Konstruk ini dialami/dipelajari individu sebelum
perkembangan bahwa (masa bayi/kanak-kanak awal).

Konstruk digunakan oleh individu untuk menafsirkan dan peristiwa-peristiwa


yang terorganisasi sebagai bagian dari sistem. Konstruk-konstruk dalam sistem
diorganisasi/diatur dalam kelompok-kelompok untuk meminimalkan/mengurangi
ketidakcocokan/ketidakajegan. Konstruk-konstruk dalam sistem tersusun secara
hirarki, yaitu: Superordinate (termasuk konstruk-bimbingan dan konseling karir lain
yang berbeda dalam konteksnya), dan subordinate (satu konstruk yang dimasukkan ke
dalam konteks bimbingan dan konseling karir superordinate).

C. Dinamika Kepribadian Teori George Kelly


Dalam proses memandang tingkah laku manusia, Kelly tidak mendasarkan
kepada teori tradisional tentang motivasi. Kelly tidak mengkonstruk tingkah laku
5
(behavior) dalam istilah-istilah itu menggambarkan bahwa manusia itu kaku (inert),
padahal manusia itu pada dasarnya adalah aktif, organisme yang hidup dan berjuang.
Dalam hal ini, Kelly merumuskan suatu postulat0asumsi, bahwa “proses seseorang itu
secara psikologis dijembatani oleh cara dia mengantisipasi peristiwa”. Postulat itu
mengimplikasikan bahwa:
a. Individu mencari atau menyusun prediksi,
b. Individu mengantisipasi peristiwa,
c. Individu menggapai masa depan melalui jendela masa kini.
Dalam pengalaman sehari-hari (peristiwa-peristiwa yang teralami), individu
mengobservasi peristiwa-peristiwa itu dari segi kesamaan dan perbedaannya,
kemudian mengembangkan menjadi konstruk.
Individu memilih tingkah laku tertentu, karena dia percaya bahwa hal itu
merupakan kesempatan yang paling baik mengantisipasi masa depan. Dalam
menjelaskan proses ini, Kelly mengajukan suatu: C-P-C Cycle (Circumspection-
Preemtion-Control Cycle). Dalam model ini, individu mengkonstruk lingkungannya
dengan berhati-hati, yaitu individu mulai kegiatannya dengan mempertimbangkan
sejumlah konstruk yang berbeda dalam kaitannya dengan situasi yang dipersepsinya.
Kemudian individu memilih di antara konstruk yang sesuai/cocok. Dalam fase ini,
individu mempersempit konstruk-konstruk alternati, hingga sampai kepada satu
konstruk yang sangat relevan dengan situasi. Dalam fase ini pula, kondisi-kondisi
dipertimbangkan untuk pilihan terakhir (bertindak). Pilihan terakhir diproses, dibuat
pada fase kontrol ini. Pilihan ini didasarkan kepada estimasi bahwa konstruk alternatif
itu lebih cocok untuk memperluas dan mendefinisikan sistem konstruk.
Jika pilihan akhir itu tidak konsisten dengan sistem konstruknya, maka diganti
dengan yang lain. Jika konsisten, maka prediksi itu dapat diajukan dan konstruk dapat
disahkan. Setelah itu individu harus mengembangkan konstruk baru atau
menghilangkan konstruk lama, dan memasukkan prediksi kepada peristiwa yang
terjadi. Kelly membahas proses kompleks yang yang diperkenalkannya yaitu konsep
anxiety dan threat. Kelly mengartikan konsep-konsep itu sebagai:
1. Anxiety (cemas) adalah suatu pengenalan/pengakuan bahw peristiwa-
peristiwa yang dikonfrontasikan kepada individu terletak di luar daerah
sistem konstruknya.
2. Threat (ancaman) merupakan kesadaran akan ancaman terjadinya
perubahan struktur ini (konstruk) dirinya. Seseorang merasa terancam,
6
manakala dia merasa terjadinya goncangan dalam sistem konstruknya.
Contohnya: Seseorang merasa terancam dengan kematian, jika kematian
itu dipersepsi dengan ancaman. Kematian, atau jika kematian itu
dikonstruksi sebagai suatu yang memiliki makna bagi kehidupannya.
Rasa cemas oleh ancaman merupakan keadaan yang kritis bagi
organisme. Oleh karena itu individu senantiasa berusaha melindungi
dirinya dari kecemasan dengan berbagai cara. Anxiety bukan akibat dari
konstruk yang tidak sah (invalidated), tetapi merupakan akibat dari tidak
dimilikinya konstruk yang cocok dengan situasi yang dihadapi. Threat
(ancaman) mempunyai daerah percabangan (ramifi-cation) yang luas,
manakala individu melakukan beberapa aktivitas yang baru tetapi juga
mungkin akan menjadi ancaman bagi individu. Seseorang akan mengalami
ancaman manakala dia menyadari bahwa sistem konstruknya dipengaruhi
oleh apa (peristiwa/fenomena) yang dihadapinya. Respon terhadap
ancaman ini, mungkin bersifat agresif, yaitu mundur ke konstruk yang
lama agar dapat menghindar dari kepanikan/kebingungan.
Konsep anxiety dan threat merupakan dimensi baru pandangan
Kelly tentang fungsi manusia. Dinamika berfungsinya konsep-konsep
tersebut dapat dilihat dari saling mempengaruhinya di antara keinginan
(wish) individu untuk mengelaborasi/memperoleh sistem konstruknya
dengan keinginannya untuk menghindar/menolak ancaman yang merusak
sistem konstruknya. Terdapat dua kemungkinan respon individu terhadap
anxiety, yaitu: (1) Submerge (2) Sespend, menghentikan atau menunda
elmen-elmen yang tidak baik bagi konstruk. Respon yang terakhir ini
dipandang sama konsep psikoanalitik, yaitu represi.
Dengan demikian individu dalam menghadapi anxiety, dia
mungkin bertindak dalam cara yang akan membuat konstruknya atau
sebagian konstruknya tidak tersedia untuk verbalisasi. Dalam menghadapi
threat, individu mempunyai satu pilihan di antara kepastian atau kenyataan
yang menegangkan dan pemahaman yang meluas. Sebagian kesimpulan
dari pandangan Kelly tentang proses perilaku individu adalah sebagai
berikut.
a. Perilaku/aktivitas individu tidak dilatarbelakangi oleh kekuatan
motivasi.
7
b. Manusia berperilaku seperti scientific dalam mengkonstruk
peristiwa-peristiwa, dalam mmbuat prediksi, dan dalam
mencari perluasan sistem konstruknya. Tetapi kadang-kadang
tidak seperti scientist, individu merasa begitu cemas karena
ketidakpahamannya, dan begitu merasa terancam karna ketidak
familiarannyya akan peristiwa yang dihadapinya. Dengan kata
lain, manakala individu mampu untuk mengadopsi/ memiliki/
memperoleh.

D. Perkembangan Kepribadian Teori George Kelly


Berdasarkan pengamatan Sechrest (1963), Kelly tidak pernah mengemukakan
secara eksplisit tentnag sistem konstruknya yang asli. Kelly menyatakan bahwa
konstruk-konstruk itu berasal/bersumber dari usaha mengkonstruksi replikasi
(jawaban-jawaban) atas peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dia telah mengelaborasi
berbagai peristiwa sehingga terjadinya konstruk-konstruk yang berbeda, seperti
konstruk yang sederhana dan rumit (kompleks). Kelly berpendapat bahwa
perkembangan itu ditekankan kepada konstruk preverbal pada masa infancy (bayi
kanak-kanak) dan penafsiran budaya yang terlibat dalam proses harapan-harapan yang
dipelajari/dialami.
Orang memiliki kelompok budaya yang sama dan mereka mengembangkan
jenis-jenis harapan yang sama mengenai jenis-jenis perilaku tertentu. Berdasarkan
hasil penelitian sehubungan dengan pandangan Kelly di atas, telah menunjukkan
temuan-temuannya, di antara Signel (1966) mengemukakan bahwa di antara usia 9
dan 16 tahun anak-anak menjadi lebih kompleks ranah kognisinya, yaitu
perkembangan mereka cenderung menjadi lebih abstrak dalam cara berpikirnya.
Mereka memiliki sejumlah cara yang lebih dalam menafsirkan lingkunganya, dan
mereka juga lebih fleksibel dalam menafsirkan peristiwa-peristiwa.
Dua macam penelitian lain telah dilaporkan, bahwa ada relevansi masalah
faktor penentu struktur kognitif yang kompleks. Studi pertama mengemukakan,
bahwa tingkat kompleksitas kognitif subjek berkaitan erat dengan tingkat
kompleksitas rangsangan yang mereka peroleh pada masa anak-anak (Aechrest &
Jackson, 1961). Studi kedua (Cross, 1966) menemukan bahwa orang tua yang
memiliki ranah kognitifnya yang kompleks (kaya ide, luas dalam berpikir) lebih
menunang berkembangnya kemandirian anak (autonomy) dan kurang mendukung
8
perkembangan sifat otoriter, dibandingkan dengan orang tua yang kompleksitas
kognitifnya rendah.
Untuk mengembangkan kompleksitas kognitif atau struktur yang kompleks
maka kepada anak perlu: (1) diberikan kesempatan untuk menguji berbagai peristiwa
yang berbeda, dan (2) diberikan berbagai pengalaman yang beragam Masalah faktor-
faktor yang menentukan isi konstruk dan kompleksitas sistem konstruk adalah suatu
hal yang sangat penting. Hal ini terutama karena ada relevansinya dengan bidang
pendidikan, yaitu bahwa pendidikan, yaitu bahwa pendidikan akan mampu
mengembangkan sistem konstruk yang kompleks, fleksibel, dan adaptif.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori personal konstruk Kelly menekankan cara orang menerjemahkan
peristiwa tentang dunia/lingkungan yang berkaitan dengan sistem konstruk. Kelly
juga mendasarkan teori kepribadiannya pada pandangan tentang ilmu pengetahuan
dan karakteristik penyelidikan ilmiah yang emplisit. Kemudian yang mendasar bagi
pandangan psikopatologi Kelly adalah upaya orang untuk menghindari kecemasan
(pengalaman di mana sistem konstruk seseorang tidak dapat diterapkan kepada
peristiwa) dan untuk menghindari ancaman (kesadaran akan perubahan komprehensif
segara dalam sistem konstruk).

B. Saran
Ia tidak berusaha untuk memperjelas pengalaman masa kecil (seperti yang
dilakukan oleh Freud) serta mengenai kedewasaan dan usia tua (seperti yang
dilakukan oleh Erickson). Bagi Kelly, manusia hidup hanya pada masa sekarang,
dengan tetap mengawasi masa depan. Pandangan ini walaupun optimistik tidak
mampu menjelaskan pengaruh perkembangan dan budaya pada kepribadian. Teori
Kelly tidak terlalu terbuka untuk dapat diverifikasi atau dikaji ulang. Teorinya hanya
dapat diaplikasikan pada orang-orang tertentu seperti mahasiswa, karena beliau
menghabiskan kariernya sebagian besar dengan bekerja sama dengan mahasiswa.

10
DAFTAR PUSTAKA

Feist, F. &. (2010). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.


Lawrence, P. A. (2012). psikologi kepribadian. Jakarta: Kencana.
Syamsu, Y. (2011). Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosdakaya.

11

Anda mungkin juga menyukai