Anda di halaman 1dari 23

TEORI KEPRIBADIAN MENURUT GEORGE A.

KELLY

DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH : TEORI KEPRIBADIAN

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Dahlia Novarianing Asri, M.Si.

DI SUSUN OLEH :
Kelompok 1 BK 5A
Ega Salma R 16121001
Andy Adyasto 16121004
Faiz Alfiansyah 16121015
Nora Kumala S 16121039

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala nikmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga
dapat menyelesaikan makalah kami dengan baik. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha dengan cermat dan
teliti. Namun tidak bisa sempurna dalam penyusunan ini, kami masih perlu kritik
dan saran dari pembaca agar kami dapat menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya dan juga dapat bermanfaat bagi kami.

ii
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I ......................................................................................................................1
A. PENDAHULUAN .......................................................................................1
BAB II .....................................................................................................................2
A. Pandangannya tentang Manusia ..............................................................2
B. Struktur Kepribadian ................................................................................2
C. Proses (Dinamika) Kepribadian ..............................................................3
D. Perkembangan Kepribadian .....................................................................4
E. Psychopathology .........................................................................................5
F. Implikasi Teori Kepribadian Kelly terhadap Bimbingan dan
Konseling.....................................................................................................6
BAB III ....................................................................................................................9
A. Pandangan Kelly Terhadap Ilmu Kepribadian Dan Tentang Individu9
B. Teori Kepribadian George A. Kelly .......................................................10
C. Pertumbuhan dan Perkembangan ........................................................15
D. Aplikasi Klinis ..........................................................................................16
E. Sudut Pandang Yang Berkaitan dan Perkembangan Terbaru ...........16
F. Evaluasi Kritis : Keunggulan dan Kelemhan Teori Konstruk Peronal17
BAB IV ..................................................................................................................19
A. Kesimpulan ..............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20

iii
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun
BAB I
A. Pendahuluan
Teori kepribadian ini menekankan pada cara-cara dalam
mengkonstruksi yaitu mempersepsi, menafsirkan, mengontrol, dan
meramalkan peristiwa di sekitar dunia mereka. Tokoh teori ini adalah
George A. Kelly. Dia seorang yang sangat gemar membaca buku, dan
berani untuk mengeksplorasi dunia yang belum dikenalnya dengan cara
berhipotesis. Dia mendapatkan gelar Ph. D. di State University IOWA
tahun 1931, kemudian menjadi direktur psikologi klinis di Ohio State
University dan Brandeis University. Dia mengembangkan klinik berjalan
di Kansas, dan menjadi psikolog terbang selama perang duni II.
Pengalaman klinis awalnya adalah di public school Kansas. Di sekolah ini,
banyak guru yang merujuk para siswa kepadanya. Guru-guru
mengemukakan keluhannya kepada Kelly tentang berbagai hal yang
dialaminya, terutama yang berkaitan dengan para siswanya. Berdasarkan
itu, Kelly memutuskan untuk mencoba memahaminya melalui
pengungkapan konstruksi (pandangan) para guru tentang peristiwa yang
dialaminya. Sebagai contohnya, jika seorang guru mengeluh bahwa
muridnya malas, maka dia mencoba untuk memahami tingkah laku siswa
itu, dan sistem konstruksi guru yang menyebabkan dia mengeluhkan
kemalasan siswa tersebut. Dia menganalisa keluhan guru, juga kemalasan
siswa, sehingga akhirnya masalah itu terpecahkan.
Kelly meyakini bahwa tidak ada kebenaran yang objektif dan
kebenaran yang mutlak absolut. Fenomena itu hanya berarti manakala
dihubungkan dengan cara individu mengkonstruksi fenomena tersebut.

1
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun
BAB II
A. Pandangannya tentang Manusia
Aliran ini memandang manusia sebagai berikut:
1. Manusia adalah scientist yang mencoba untuk memprediksi dan
mengontrol fenomena/tingkah laku. Konsekuensi logis dari pandangan
ini adalah sebagai berikut:
a. Manusia itu pada dasarnya berorientasi ke masa depan, yaitu
mencapai masa depan yang lebih baik dari masa sekarang.
b. Manusia memiliki kemampuan untuk mempresentasikan atau
mengkonsep lingkungan dari pada hanya meresponnya. Manusia
dapat mengembangkan rumusan-rumusan alternatif teoritis tentang
fenomena, menafsirkan, dan mengkonstruksi lingkungannya.
2. Manusia itu bebas (free) tetapi juga terkungkung. Sistem konstruk
individu dilengkapi dengan kebebasan untuk mengambil keputusan
dan keterbatasan bertindak sebab dia tidak dapat membuat pilihan di
luar alternatif-alternatif yang telah ditetapkannya.
B. Struktur Kepribadian
Struktur kepribadian manusia adalah sistem konstruknya. Konstruk
merupakan cara menafsirkan dunia/lingkungan. Konstruk merupakan
konsep yang digunakan individu dalam menafsirkan, mengkategorikan,
dan mempetakan tingkah laku.
Kelly mengukuhkan bahwa konstruk itu tersusun dari dua kutub
atau kombinasi; persamaan-persamaan. Hal ini menunjukan bahwa kita
tidak dapat memahami hakikat konstruk seseorang, apabila dia hanya
menggunakan kutub persamaan atau perbedaan saja. Kita tidak akan tahu
konstruk seseorang, sehingga memahami peristiwa-peristiwa yang
menyertainya dan pandangan dia tentang peristiwa itu, apakah dia
memandang bahwa peristiwa-peristiwa tersebut bertentangan dengan
konstruk yang telah dimilikinya.
Konstruk-konstruk itu dapat dikategorikan ke dalam cara yang
bervariasi, yaitu sebagai berikut:

2
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun
3

1. Core (inti), konstruk dasar dari fungsi individu


2. Peripheral (pinggir, luar), konstruk yang dapat diubah tanpa modifikasi
mendasar, serius dari konstruk inti
3. Permeable (dapat ditembus), konstruk yang terbuka, dapat menerima
elemen-elemen yang baru
4. Impermeable (tak tembus/tertutup), konstruk yang menolak elemen-
elemen baru
5. Tight (rapat/erat), konstruk yang tidak mengubah-ubah prediksi
6. Loose (longgar), konstruk dalam mana individu mengharapkan satu
hal dalam satu waktu, dan hal yang berbeda dalam kondisi yang sama
7. Verbal, konstruk yang mempunyai simbol kata yang konsisten/ajeg
8. Preverbal, konstruk dalam mana individu belum mempunyai simbol
kata yang konsisten.
Teori konstruk menekankan keterkaitan antara bagian-bagian fungsi
individu, yaitu penafsiran tingkah laku. Dalam hal ini Kelly
mengemukakan bahwa perubahan beberapa aspekdalam sistem konstruk
akan mengubah bagian sistem yang lainnya.

C. Proses (Dinamika) Kepribadian


Dalam proses memandang tingkah laku manusia, Kelly tidak
mendasarkan kepada teori tradisional tentang motivasi. Kelly tidak
mengkonstruk tingkah laku dalam istilah-istilah motivasi, drives, dan
needs. Istilah-istilah itu menggambarkan bahwa manusia itu kaku, padahal
manusia itu pada dasarnya adalah aktif, organisme yang hidup dan
berjuang.
Dalam hal ini Kelly merumuskan suatu postulat/asumsi, bahwa
“proses seorang itu secara psikologis dijembatani oleh cara dia
mengantisipasi peristiwa”
Postulat tersebut mengimplikasikan bahwa:
1. Individu mencari/menyusun prediksi
2. Individu mengantisipasi peristiwa

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


4

3. Individu menggapai masa depan melalui jendela masa kini


Dalam pengalaman sehari-hari (peristiwa-peristiwa yang teralami),
individu mengobservasi peristiwa-peristiwa itu dari segi kesamaan dan
perbedaanya, kemudian mengembangkan menjadi konstruk.
D. Perkembangan Kepribadian
Berdasarkan pengamatan Sechret (1963), Kelly tidak pernah
mengemukakan secara eksplisit tentang sistem konstruknya yang asli.
Kelly menyatakan bahwa konstruk-konstruk itu berasal/bersumber dari
usaha mengkonstruksi replikasi (jawaban-jawaban) atas peristiwa-
peristiwa yang terjadi. Dia telah mengelaborasi berbagai jenis peristiwa,
sehingga terjadinya konstruk-konstruk yang berbed, seperti konstruk
permeable dan impermeable, sistem konstruk yang sederhana dan rumit
(kompleks).
Kelly berpendapat bahwa perkembangan itu ditekankan kepada
konstruk preverbal pada masa infancy (bayi kanak-kanak) dan penafsiran
budaya yang terlibat dalam proses harapan-harapan yang
dipelajari/dialami. Orang memiliki kelompok budaya yang sama dan
mereka mengembangkan cara-cara tertentu dalam mengkonstruk
peristiwa-peristiwa, dan mereka pun mengembangkan jenis-jenis harapan
yang sama mengenai jenis-jenis perilaku tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian sehubungan dengan pandangan Kelly
di atas, telah menunjukan temuan-temuannya, diantaranya Signell (1966)
mengemukakan bahwa di anatara usia 9 dan 16 tahun, anak-anak menjadi
lebih kompleks ranah kognisnya, yaitu perkembangan mereka cenderung
menjadi lebih abstrak dalam cara berpikirnya. Mereka memiliki sejumlah
cara yang lebih luas dalam menafsirkan lingkungannya, dan mereka juga
lebih fleksibel dalam mwenafsirkan peristiwa-peristiwa.
Dua macam penelitian lain telah dilaporkan, bahwa ada relevansi
masalah faktor penentu struktur kognitif yang kompleks. Studi pertama
mengemukakan, bahwa tingkat kompleksitas kognitif subjek berkaitan erat
dengan tingkat kompleksitas rangsangan yang mereka peroleh pada masa
anak-anak (Secret dan Jackson, 1961).

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


5

Studi kedua (Cross, 1966) menemukan bahwa orang tua yang


memiliki ranah kognitifnya yang kompleks (kaya ide, luas dalam berpikir)
lebih menunjang perkembanganya kemandirian anak (autonomy) dan
kurang mendukung perkembangan sifat otoriter, dibandingkan dengan
orang tua yang kompleksitas kognitifnya rendah.
Masalah faktor-faktor yang menentukan isi konstruk dan
kompleksitas sistem konstruk adalah suatu hal yang sangat penting. Hal ini
terutama karena ada relevansinya dengan bidang pendidikan, yaitu bahwa
pendidikan akan mampu mengembangkan sistem konstruk yang kompleks,
fleksibel, dan adaptif.
E. Psychopathology
Teori lain di samping konsep anxiety dan threat, Kelly juga
mengemukakan teori tentang psychopathology. Psychopathology ini
meliputi konsep-konsep aggresion, hostility, dan guilt.
Menurut Kelly, agresi itu melibatkan elaborasi yang aktif bidang
persepsi seseorang. Agresi ini memiliki dua kutub yang ekstrim, yaitu
kutub inisiatif (penuh daya) dan kutub yang kaku (inertia). Berlawanan
dengan agresi, hostility (permusuhan) melibatkan usaha yang
berkesinambungan untuk memaksa bukti-bukti yang valid/sah dari yang
lain. Hostility terjadi, manakala seseorang mencoba memaksa bukti dalam
prediksi sosial yang telah diakui sebagai suatu kegagalan. Seseorang
mencoba membuat orang lain untuk berperilaku seperti yang
diharapkannya. Hal ini bukan disposisi untuk berbuat jahat dan perbuatan
tak adil (injury) merupakan suatu hasil hostility yang insidental dalam
mewujudkan tujuan. Hostility digunakan untuk melindungi sistem
konstruk tempat individu mencoba untuk membuat orang lain berbuat
dengan cara yang sesuai dengan harapanya (bertindak).
Psychopatology itu merupakan respon yang tidak sehat terhadap
anxiety. Bentuk-bentuk respon itu adalah sebagai berikut:
1. Counstruction (menegangkan), yaitu cenderung ditemukan pada orang
yang mengalami depresi, orang yang terbatas interesnya, yang sempit
atensinya terhadap hal-hal yang lebih kecil, juga orang yang sempit

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


6

persepsinya utnuk mengurangi ketidak cocokan/hal-hal yang


berlawanan.
2. Dilation (memuai/memperlebar), yaitu yang memperlebar persepsinya.
Sering ditemukan pada perilaku orang yang mengidap/mengalami
maniac (kegemaran berlebih-lebihan, kegagalan) atau a flight of ideas
excessive motor activitaty.
3. Exessively Impermeable (inflexisble), kaku, sempit cara
berpikirnya/menutup diri, menolak rangsang dari orang lain, dan
bersifat kompulsif.
F. Implikasi Teori Kepribadian Kelly terhadap Bimbingan dan
Konseling
Proses perubahan (change) yang konstruktif didiskusikan oleh
Kelly dengan maksud sebagai upaya mengembangkan sistem konstruk
yang lebih baik. Upaya itu dapat dilakukan melalui bimbingan dan
konseling, yaitu suatu proses bantuan terhadap klien dalam
mengembangkan prediksi-prediksinya. Dalam bimbingan dan
konseling/psikoterapi, klien dilatih untuk menjadi scientist yang baik.
Dengan demikian bimbingan dan konseling/psikoterapi dapat juga
diartikan sebagai suatu proses merekonstruksi sistem konstruk.
Maksudnya adalah:
1. Mengganti beberapa konstruk yang ada.
2. Menambahkan konstruk yang baru.
3. Mengerutkan beberapa konstruk, sementara yang lain dilonggarkan.
4. Menjadikan lebih permeable sedangkan yang lain menjadi lebih
kurang permeable.
Berdasarkan ini, bimbingan dan konseling/psikoterapi dapat
diartikan sebagai rekonstruksi psikologis tentang kehidupan.
Menurut Kelly, ada tiga kondisi yang mendukung bagi
pembentukan konstruk yang baru atau perubahan pribadi, yaitu sebagai
berikut.
1. Atmosphere of experimentation. Bimbingan dan konseling/psikoterapi
merupakan satu bentuk ekspresimentasi. Dalam bimbingan dan

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


7

konseling/psikoterapi diciptakan suasana yang nyaman, dan adanya


penerimaan atas hipotesa yang diajukan. Dalam terapi konstruk
(hipotesa) dikembangkan, eksperimen dilakukan, dan hipotesa
diperbaiki berdasarkan bukti-bukti empiris. Konselor membantu klien
agar berkembang menjadi yang baik dengan upaya (penciptaan
atmosfir/iklim) yang permisif dan responsif, melengkapi memberi alat
eksperimentasi kepada klien, dan mendorong klien untuk membuat
hipotesa.
2. Provision of new elements. Kondisi yang menguntungkan untuk
terjadinya perubahan (change) yang konstruktif memerlukan/meliputi
elemen-elemen baru yang relatif tak terikat kepada konstruk yang
lama. Elemen-elemen baru itu dapat dikenalkan atau dikonfrontasikann
kepada klien diruangan bimbingan dan konseling sebagai lingkungan
yang terlindungi. Terapi konselor sendiri dapat menampilkan elemen
baru dalam berhubungan dengan klien, sehingga klien dapat
mengembangkan konstruk-konstruk yang baru.
3. Validating data available. Klien diberi kesempatan untuk menguji
keabsahan data, sehingga dia mampu membentuk atau mengubah
konstruknya lebih konstruktif.
Dalam hubungannya dengan penciptaan kondisi yang kondusif
bagi terjadinya perubahan dalam diri klien, Kelly mengembangkan teknik
terapeutik khusus, yaitu fixed-role therapy. Teknik ini mengasumsikan
bahwa secara psikologis manusia itu adalah apa yang dia tampakkan, dan
bahwa manusia itu adalah apa yang dia lakukan. Dengan teknik ini klien di
dorong untuk menampakkan dirinya dalam cara-cara yang baru,
berperilaku yang baru, dan mengkonstruk dirinya dalam cara yang baru,
sehingga dia menjadi manusia yang baru.
Pembahasan proses ini akan lebih kompleks dengan
diperkenalkannya konsep anxiety dan threat. Kelly mengartikan konsep-
konsep itu sebagai berikut:

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


8

1. Anxiety (cemas) adalah suatu pengenalan/pengakuan bahwa peristiwa-


peristiwa yang dikonfrontasikan kepada individu terletak di luar daerah
sistem konstruknya.
Seseorang akan mengalami kecemasan, manakala dia tidak
memiliki konstruk atau kehilangan pengertian akan peristiwa-peristiwa
yang dihadapinnya.
2. Threat (ancaman) merupakan kesadaran akan ancaman terjadinya
perubahan struktur ini (konstruk) dirinya.
Seseorang merasa terancam, manakala dia merasa terjadinya
goncangan dalam sistem konstruknya. Contohnya: seseorang merasa
terancam dengan kematian, jika kematian itu dipersepsi sebagai
ancaman. Kematian, atau jika kematian itu dikonstruksi sebagai suatu
yang memiliki makna bagi kehidupannya.
Rasa cemas dan ancaman merupakan keadaan yang kritis bagi
organisme. Oleh karena itu individu senantiasa berusaha melindungi
dirinya dari kecemasan dengan berbagai cara. Anxiety bukan akibat dari
konstruk yang tidak sah (invalidated), tetapi merupakan akibat dari tidak
dimilikinya konstruk yang cocok dengan situasi yang dihadapi.
Threat (ancaman) mempunyai daerah pecabangan (ramification)
yang luas, manakala individu melakukan berbagai aktivitas yang baru, dia
akan mengalami kebingungan (confusion) dan ancaman, kebingungan ini
memungkinkan dapat mengarah kepada hal-hal baru, tetapi juga mungkin
akan menjadi ancaman bagi individu. Seseorang akan mengalami
ancaman, manakala dia menyadari bahwa sistem konstuknya secara drastis
dipengaruhi oleh apa (peristiwa/fenomena) yang dihadapinya. Respon
terhadap ancaman ini, mungkin bersifat regresif, yaitu mundur ke konstruk
yang lama agar dapat menghindar dari kepanikan/kebingungan.

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


BAB III

A. Pandangan Kelly Terhadap Ilmu Kepribadian Dan Tentang Individu


1. Ilmu Kepribadian
Kelly mendasarkan teori kepribadiannya pada pandangan tentang
ilmu pengetahuan dan karakteristik penyelidikan ilmiah yang eksplisit.
Konsepsinya berimplikasi bahwa semua teori dapat dievaluasi sebagai
benar atau salah. Oleh karena itu, pernyataan alternatif untuk diajukan
adalah apakah dan bagaimanakah teori tersebut berguna. Apakah teori
ini memungkinkan orang melakukan hal yang berguna yang tidak
dapat dilakukan dengan sendiri. Kelly berpendapat bahwa para
ilmuwan sering kali tertarik dalam memprediksikan peristiwa untuk
menemukan sesuatu adalah berguna apabila dapat diprediksi
bagaimana sebuah peristiwa harus terjadi. Penalaran ini mengalihkan
pertanyaan tentang utilitas bagaimana pertanyaan tentang prediksi.
Gagasan menilai teori berdasarkan kegunaanya dalam membuat
prediksi memiliki implikasi yang signifikan.
Teori yang berbeda bisa memungkinkan orang untuk membuat tipe
prediksi yang berbeda. Dengan demikian, tiap teori yang berbeda
memiliki kegunaan yang berbeda. Hal ini secara tidak langsung
menyatakan bahwa seseorang tidak harus memilih di antara teori,
menerima yang satu sebagai yang benar dan melihat yang lain sebagai
salah. Pandangan ini, tidak ada realistas objektif atau kebenaran
absolut yang harus diungkap. Upaya dalam sains kepribadiannya tidak
berkaitan dengan pengungkapan kebenaran atau mengungkapkan
sesuatu dalam pikiran yang sebelumnya terpendam. Kelly
mengembangkan ide ini, sebagian disebabkan karena dia menaruh
perhatian akan kecenderungan terhadap dogma dalam psikologi. Bagi
kelly teori ini dapat dimodifikasi dan akhirnya dapat dikembangkan.
Sebuah teori dimodifikasi atau ketika diperhentikan dalam melahirkan
prediksi baru atau mengarahkan kepada prediksi yang tidak benar.
Kelly menganggap penekanan pada pengukuran ini mneyebabkan

9
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun
10

teoritikus kepribadian secara keliru memandang konsep teoritis


sebagai semacam objek nyata dalam kepala orang.
2. Tentang Individu
Kelly merasa bahwa ilmuwan dan orang awam nya, bukan
ilmuwan dalam keseharian mereka yang terlibat dalam tugas yang
sama. Konstruk para ilmuwan jelas berbeda dari orang awam, konstuk
tersebut bisa jadi dinyatakan dalam cara lebih persis dan mungkin
melibatkan konsep metematika ketimbang kata-kata belaka. Akan
tetapi, tugas para ilmuwan dan orang awam pada dasarnya sama.
Keduannya mencoba mengembangkan ide konstruk yang
memungkinkan mereka memperediksi peristiwa. Orang menggunakan
akumulasi pengetahuaanya untuk membuat prediksi. Pandangan
tentang kemampuan orang untuk berfikir secara konstruktif tentang
dunia ini menghasilkan pemahaman baru mengenai berbagai isu yang
di bahas sekarang. Oleh karena itu, mereka dikontrol oleh kekuatan
lingkungan dan tidak memiliki kebebasan berkehendak. Akan tetapi,
bagi kelly orang tidak merespons lingkungan secara pasif. Mereka
aktif memikirkannya. Bukan hanya itu, individu secara aktif
memikirkan proses berfikir mereka sendiri. Kemampuan berfikir ini
yang menjadikan manusia bebas sekaligur terbatas.
B. Teori Kepribadian George A. Kelly
1. Sruktur
Variabel struktural kunci dalam teori kepribadian kelly adalah
konstruk personal. Konsep yang digunakan untuk menginterpretasikan
atau menerjermahkan dunia. Menurut Kelly, orang-orang
mengantisipasi peristiwa dengan mengobservasi pola dan regularitas.
Dalam mengalami peristiwa, individu menyadari bahwa beberapa
peristiwa memiliki karakteristik yang membedakanyya dengan
peristiwa lain. Tanpa konstruk, kehidupan akan kacau atau tidak akan
dapat mengoganisasikan dunia kita, mendeskripsikan dan
mengklasifikasikan peristiwa, objek, dan orang.

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


11

Menurut kelly, paling tidak ada tiga elemen yang perlu untuk
membentuk sebuah kosntruk dari dua dari elemen tersebut harus
dipahami sebagai mirip satu dengan yang lain, dan elemen ketiga harus
dipahami sebagai yang berbeda dari dua yang lain. Kelly menekankan
bahwa nilai penting pengkuan konstruk tersebut terdiri dari
perbandingan kemiripan atau ketidaksamaan.
2. Konstruk dan Konsekuensi Interpersonal Mereka
Sering kali konstruk-konstruk tersebut merupakan bahasa sehari-
hari seseorang,walaupun orang akan terkejut jika tahu bahwa ini
merupakan konstruk dan bahwa terdapat kemungkinan jalan alternatif
untuk melihat dunia. Perbedaan dalam sistem konstruk sering kali
merupakan bagian dari masalah dalam komunikasi antara kelompok.
Oleh karena itu, walaupun terlihat abstrak, konstruk dapat dipandang
sebagai sesuatu yang amat memengaruhi aspek dasar kehidupan
keseharian kita.
3. Tipe Konstruk dan Sistem Konstruk
Walaupun Kelly menekankan aspek kognitif dari fungsi manusia
sesuatu yang disebut sebagai dunia bawah sadar dia juga
mempertimbangkan fenomena yang digambarkan dalam alam bawah
sadar. Kelly tidak menggunakan konstuk alam bawah sadar akan tetapi
dia memang menggunakan kosntruk verbal atau preverbal untuk
membahas eleman yang diinterpretasikan oleh pihak lain sebagai sadar
atau bawah sadar. Konstruk verbal dapat diekspresikan dalam kita,
sedangkan kosntruk preverbal adalah yang digunakan bahkan ketika
orang tersebut tidak memiliki kata untuk mengekpresikannnya.
Konstruk preverbal dipelajari sebelum sesorang mengembngkan
penggunaan bahasa. Terkadang, salah satu ujung dari sebuah konstruk
belum dapat diverbalisasi hal ini disebut Submerged (tenggelam). Jika
seseorang bersikeras bahwa individu hanya melakukan sesuatu yang
baik, seseorang akan berasumsi bahwa ujung lain dari kosntruk
tersebut telah ditenggelamkan karena orang tersebut pasti mengetahui
adanya perilaku berlawanan untuk membentuk ujung lain dari sisi

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


12

“yang baik” dari konstruk tersebut. Oleh karena itu, konstruk bisa jadi
tidak diverbalisasikan dan individu mungkin tidak akan dapat
melaporkan semua elemen yang ada dalam konstruk tersebut.
Konstruk yang digunakan oleh seseorang dalam menginterpretasikan
dan mengantisipasi peristiwa tersebut diorganisir sebagai bagian dari
sistem. Sistem konstruk juga diorganisir dalam kerangka hirerarki.
Contoh dalam hirearki dalam kerajaan binatang adalah
ANIMAL/Dog/golden retriever. Kepribadian individu terdiri dari
konstruk sistem. Seseorang menggunakan konstruk untuk
menginterpretasikan dunia dan mengantisipasi peristiwa. Oleh karena
itu, konstruk yang dipakai oleh seseorang akan mendefinisikan
dunianya. Orang biasanya berbeda dengan yang lain dalam kosntruk
yang mereka gunakan dan dalam penataan berbagai macam konstruk
dalam keseluruhan sistem pengetahuan mereka.
4. Tipe Role Construct Repertory (REP)
Test ini dikembangkan dari teori kosntruk kelly dan didesain untuk
dipakai sebagai cara mendapatkan konstruk personal. Pada dasarnya
test REP terdiri dari dua prosedur yaitu prosedur daftar pengembangan
daftar actual person (individu yang sebenarnya) lalu pada prosedur
yang selanjutnya pengembangan kosntruk yang didasarkan kepada
perbandingan tritunggal person. Salah satu ciri luar biasa Test REP
adalah fleksibiltasnya. Dengan memvariasikan titel peran atau intruksi,
seseorang dapat menentukan keseluruhan cakupan konstruk dan
makna. Misalnya modifikasi Tes REP telah digunakan untuk
menentukan kosntruk yang dipakai konsumen dalam membeli
kosmetik atau parfum. Test REP menawarkan metode untuk
menjangkau makan personal seperti itu.
5. Informasi Unik Yang Diungkapkan Oleh Pengujian Kosntruk
Personal
Tets REP agak rumit. Memberikan dan menilai tes itu lebih
kompleks dan memakan waktu dibandingkan misalnya, memberikan
kepada orang-orang serangkaian kecil tes sifat kepribadian standar dan

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


13

menghitung nilai lima besar. Informasi unik tentang individu yang


diuji oleh prosedur yang dimungkinkan untuk mendapatkan informasi
yang sama dengan menggunakan prosedur lebih sederhana yang
didasarkan kepada teori sifat. Jenis konstruk apa yang digunakan untuk
membedakan orang-orang yang dikenal. Misal dalam contoh ayah dan
ibu, anda mirip satu dengan yang lain tetapi berbeda dari anda.
Temuan ini mengindikasikan bahwa sistem konstruk anak lebih
konkret dan menjadi lebih abstrak serta psikologi ketika mereka mulai
menjadi orang dewasa.
Temuan ini menunjukkan bahwa Tes REP memungkinkan kita
untuk melihat bagaimana sistem konstruk personal didefinisikan
melintas usia dalam konten maupun dalam bentuk. Tes REP
memungkinkan kita untuk mengeksplorasi apa yang unik dan apa yang
dimiliki bersama melalui cara kita menerjemah dunia di sekeliling kita.
Pertanyaan ini kemudian dijawab dengan analisis statistik terhadap dua
bentuk penilaian kperibadian. Temuannya mengungkapkan bahwa
kedua prosedur tersebut hanya sebagian yang saling tumpang tindih.
6. Kompleksitas/Simplisitas Kognitif
Upaya awal untuk melihat aspek struktural sistem konstruk adalah
studi cognitive complexity (kompleksitas kognitif). Sistem yang
kompleks secara kognitif mengandung banyak konstruk dan bisa
didiferensiasikan. Individu yang kompleks secara kognitif memandang
orang dalam cara yang tidak beragam, bahkan sampai pada tingkatan
hanya menggunakan orang dengan caranya baik atau buruk dalam
membaca orang lain. Dalam salah satu studi cara individu memproses
informasi ditemukan bahwa subjek dengan tingkat kompleksitas yang
tinggi berbeda dengan subjek yang kompleksitasnya rendah dalam cara
mereka memperlakukan inkonsistensi informasi tentang seseorang.
Subjek dengan tingkat kompleksitas tinggi cenderung mencoba
menggunakan informasi yang tidak konsisten dalam membentuk
kesan, sedangkan subjek dengan tingkat kompleksitas rendah
cenderung membentuk kesan konsisten terhadap orang tersebut dan

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


14

cenderung menolak semua informasi yang tidak konsisten dengan


kesan tersebut. Dengan demikian, Tes REP dapat digunakan untuk
menemukan konten dan struktur sistem kosntruk individu, juga untuk
membandingkan efek struktur sistem konstruk yang berbeda. Tes REP
bersumber dari teori dan mengizinkan subjek untuk menghasilkan
konstruk mereka sendiri, tak memaksa subjek untuk menggunakan
berbagai dimensi yang disediakan oleh penguji.
7. Proses
Proses dari teori konstruk personal kelly bersumber dari teori
motivasi yang ada pada zamannya. Sebagaimana yang telah
dipaparkan, psikologi konstruk personal tidak menginterpretasikan
perilaku dalam kerangka motivasi, dorongan, dan kebutuhan. Bagi
teori konstruk personal, istilah motivasi adalah berlebih-lebihan. Istilah
ini mengasumsikan bahwa seseorang bersifat lamban dan
membutuhkan sesuatu untuk mulai.
8. Mengantisipasi Peristiwa
Tugas dari para psikologi ilmiah adalah menjelaskan mengapa
manusia aktif dan mengapa mengarahkan tindakan mereka ke satu
tujuan yang berbeda dengan tujuan lain. Dalam mengalami kejadian,
individu mengamati kemiripan dan kontras,dan karena itu
mengembangkan konstruk. Berdasarkan konstruk ini, individu
mengantisipasi masa depan. Sebagaimana yang kita saksikan, sebagian
dari peristiwa terjadi berulang kali, maka kita memodifikasi konstruk
kita sehingga kemudian akan mengarah kepada prediksi yang lebih
akurat. Konstruk diuji dalam kerangka efisiensi prediktifnya. Oleh
karena itu, pada intinya individu membuat prediksi dan
mempertimbangkan perubahan-perubahan yang lebih jauh dalam
sistem konstruk mereka berdasarkan apakah perubahan tersebut
mengarah kepada prediksi yang akurat atau tidak. Perhatikan bahwa
individu tidak mencari penguatan atau penghindaran rasa sakit
sebaliknya, mereka mencari validasi dan perluasaan sistem konstruk
mereka.

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


15

9. Kecemasan, Ketakutan, Dan Ancaman


Proses menjadi lebih rumit dengan pengenalan konsep kecemasan,
ketakutan, ancaman.Kelly mendefinisikan kecemasan sebegai berikut
yaitu kecemasan adalah pengakuan bahwa peristiwa yang dihadapi
oleh seseorang berada di luar rentang kenyamanan sistem konstruk
seseorang. Seseorang akan cemas ketika barada dalam kondisi tanpa
konstruk. Orang-orang melindungi diri mereka dari kecemasan dengan
dengan berbagai cara. Misalnya, seseorang memiliki konstruk peduli
atau egois dan mengaanggap dirinya sebagai sosok yang peduli. Secara
khusus ancaman memiliki banyak pencabangan. Setiap kali individu
melakukan aktivitas baru mereka akan beresiko merasa bingung dan
terancam. Individu merasakan ancaman ketika mereka menyadari
bahwa sistem konstruk mereka akan terpengaruhi secara dramatis oleh
apa yang baru saja ditemukan.
Ancaman kesadaran akan segera terjadinya perubahan
komprehensif dalam struktur inti seseoarng dapat dirasakan dalam
hubungannya dengan banyak hal. Kecemasan diukur melalui
penggunaan kuisioner pada awal semester dan tiga hari sebelum awal
ujian oleh juri. Apa yang menjadikan konsep kecemasan, ketakutan,
dan ancaman menjadi demikian signifikan adalah karena konsep itu
mengisyaratkan dimensi baru pada pandangan Kelly terhadap fungsi
manusia. Akan tetapi, di hadapan kecemasan, dan ancaman, individu
kemungkinan akan lebih memilih sistem yang terbatas ketimbang
memperluas sistem mereka yang bisa menimbulkan resiko pada sistem
konstruknya. Kelly mengasumsikan organisme aktif dan organisme
tersebut diasumsikan tidak memiliki kekuatan motivasional.
C. Pertumbuhan dan Perkembangan
Bahwa konstruk bersumber dari pengamatan pola berulang sebuah
peristiwa. Berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan terbatas pada
penekanan perkembangan konstruk praveral pada bayi dan interpretasi
kultur yang melibatkan proses ekspektasi yang dipelajari dan memiliki
jenis ekspektasi yang sama dengan perilaku. Riset perkembangan yang

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


16

diasosiakan dengan teori konstruk personal pada umumnya menekankan


dua jenis perubahan. Diyakini bahwa peluang mengalami banyak peristiwa
yang berbeda dan memiliki banyak pengalaman yang berbeda merupakan
hal kondusif bagi perkembangan struktur yang kompleks. Teori kelly tidak
membahas pernyataan tentang perkembangan secara cermat.
D. Aplikasi Klinis
1. Psikopatologi
Psikopatologi merupakan gangguan respons terhadap kecemasan.
Psikopatologi didefinisikan dalam kerangka fungsi sistem konstruk
yang terganggu. Hanya ilmuwan bodoh yang mempertahankan teori
dan membuat prediksi yang sama mesti riset selalu gagal. Gangguan
psikologis adalah gangguan yang melibatkan kecemasan dan kesalahan
upaya membangun kembali perasaan mampu mengantisipasinya.
Pandangan psikopatologi Kelly adalah upaya orang untuk menghindari
kecemasan dan untuk menghindari ancaman.
2. Perubahan dan Terapi Peran Tetap
Proses perubahan positif dibahas oleh Kelly dalam kerangka
perkembangan sistem konstruk yang lebih baik. Karena gangguan
disebabkan penggunaan terus-menerus konstruk yang invalid, maka
psikoterapi dianggap sebagai proses membantu klien meningkatkan
prediksi mereka. Terapi peran tetap berasumsi bahwa secara psikologis
individu adalah apa yang mereka representasikan dari diri mereka dan
individu adalah apa-apa yang mereka lakukan. Terapi peran
mendorong klien untuk merepresentasikan diri mereka dengan cara
yang baru. Bertujuan dari seluruh langkah ini adalah membangun
kembali jiwa eksplorasi dan membentuk proses kreatif.
E. Sudut Pandang Yang Berkaitan dan Perkembangan Terbaru
Psikologi pada saat ini berbeda dengan yang ada pada masa Kelly.
Pada masanya, penekanan Kelly terhadap proses kognitif manusia amat
radikal.Dengan pemahaman seperti inilah Kelly mengantisipasi
perkembangan di masa depan pada bidang ini. Fokus utamanya adalah Tes
REP dan konstruk sistem konstruk. Selain itu, Tes REP telah digunakan

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


17

untuk memepelajari beragam individu dengan masalah psikologis, sistem


konstruk pasangan yang menikah, dan orang-orang dengan hubungan
interpersonal yang beragam. Riset relavan lainnya memiliki berakar pada
teori konstruk personal Kelly, walaupun studi tersebut dilaksanakan dalam
kerangka pendekatan kepada kepribadian yang lebih kontemporer. Para
peneliti kontemporer pada umumnya menggunakan alat-alat tersebut untuk
menganalisa secara persis fenomena sama yang diminati Kelly. Namun
mereka jarang melakukan hal tersebut dengan menggunakan terminologi
yang dan formulasi teoritis teori konstruk kepribadian yang lebih akurat.
Ditemukan dalam analisis kontemporer kayakinan person situasi,
di mana riset terkini sesuai dengan prinsip teori konstruk personal,
walaupun riset tersebut tidak secara langsung diapandu oleh ide yang sama
persis dengan yang diinformasikan oleh Kelly. Konstruk di gunakan untuk
memahami duni sosial. Kelly mengeksplorasi cara di mana orang
menggunakan konstruk personal untuk mengategorikan person dan
hubungan dalam kehidupan mereka. Penekanan yang sama dapat
ditemukan dalam riset kontemporer dalam skema hubungan. Yang
dimaksud dengan “skema” adalah pengetahuan inti tentang orang atau
objek. Karakteristik alamiah dan organisasi konstruk seseorang
menjelaskan fitur penting fungsi kepribadian. Namun riset kontemporer ini
tidak bersumber dari teori konstruk personal.
F. Evaluasi Kritis : Keunggulan dan Kelemhan Teori Konstruk Peronal
Model struktural kepribadian Kelly merupakan konstribusi penting
bagi teori kepribadian. Interpretasi perilaku kerangka pemaknaan
seseorang terhadap peristiwa merupakan hal yang bermanfaat dalam teori
dan praktik. Karena pentingnya nilai klinis dari konstruk seperti itu,
kurangnya cara untuk menilai merupakan kelemahan yang serius.
Pandangan tentang proses menurut Kelly memiliki beberapa sisi yang
menarik. Pandangan tersebut jelas bersumber dari pandangan tentang
penekanan terhadap dorongan. Bruner (1956) menyebut teori Kelly
sebagai konstribusi terbesar dalam dekade antara 1945 dan 1955 untuk
teori fungsi kepribadian. Teori Kelly menawarkan analisis tentang

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


18

kecemasan yang menarik, tetapi hampir tidak pernah menyatakan sesuatu


tentang nilai penting emosi depresi. Walaupun demikian, penekanan pada
sesuatu yang baru atau stimulasi diasosiasikan secara khusus dengan
kesenangan, penguatan, atau teori motivasi hedonis. Catatan akhir dalam
evaluasi terhadap teori Kelly adalah berkaitan dengan status terkininya
sebagai basis riset aktif. Jelas di sana terdapat aktivitas dan minat riset.

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun


BAB IV
A. Kesimpulan
Kelly mendasarkan teori kepribadiannya pada pandangan tentang
ilmu pengetahuan dan karakteristik penyelidikan ilmiah yang eksplisit.
Konsepsinya berimplikasi bahwa semua teori dapat dievaluasi sebagai
benar atau salah. Oleh karena itu, pernyataan alternatif untuk diajukan
adalah apakah dan bagaimanakah teori tersebut berguna. Apakah teori ini
memungkinkan orang melakukan hal yang berguna yang tidak dapat
dilakukan dengan sendiri. Kelly berpendapat bahwa para ilmuwan sering
kali tertarik dalam memprediksikan peristiwa untuk menemukan sesuatu
adalah berguna apabila dapat diprediksi bagaimana sebuah peristiwa harus
terjadi. Penalaran ini mengalihkan pertanyaan tentang utilitas bagaimana
pertanyaan tentang prediksi. Gagasan menilai teori berdasarkan
kegunaanya dalam membuat prediksi memiliki implikasi yang signifikan.

19
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun
DAFTAR PUSTAKA

John P. O, dkk. 2004. Psikologi Kepribadian Teori dan Penelitian. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.
Rurihsan Ahmad J dan L. N yusuf Samsu. 2013. Teori Kepribadian. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

20
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun

Anda mungkin juga menyukai