UAS
Arsitektur
Jepang
Nama Anggota
Tania Finka / F1E021064
Lira Dwi Cahyani / F1E021035
Ahmad Madani / F1E022019
Nura Safitri Ramadhani / F1E021053
Aprina Diah Maulindasari / F1E022076
Dion Zaura Syiva / F1E022084
Sejarah
Perkembangan
Arsitektur Jepang
1 Periode masa prasejararah (500SM - awal abad kedelapan)
Periode Yomon
Periode Yayoi
Periode Kofun
2 Periode Asuka-Nara (550-794M)
3 Periode Heinan (794-1185M)
4 Periode Kamakura-Muramachi (1185-1573M)
5 Periode Mamuyama (1573-1863M)
6 Periode Edo (1573-1868M)
7 Periode Restorasi Meiji dan Periode Taisho (1687-1926M)
8 Periode Showa (1927-1988M)
9 Periode Heisei (1989-Sekarang)
Periode Masa
Prasejarah (500SM- Awal
abad kedelapan)
Periode Yomon
Periode Jomon merupakan awal mula
munculnya peradaban dan budaya jepang.
Penduduk jepang periode ini sebagian besar
berprofesi sebagai seorang nelayan, dan juga
pemburu. Sehingga rata-rata tempat tinggal
dibangun langsung di atas lantai tanah dengan
pondasi kayu dan atap berbentuk kerucut yang
kemudian dilapisi menggunakan Jerami yang
tebal, bagian lantainya tidak diberi alas, biasanya
dilapisi bebatuan atau tanah yang keras.
Pada zaman ini juga manusia mulai mengenal
cara bertani dan memiliki keterampilan untuk
membuat bejana dari tanah liat. Namun
keterampilan menenun belum ditemukan pada
masa ini.
Periode Yomon
Pit dwelling /Lubang tempat tinggal
Periode Yayoi
Setelah Periode Jomon, Jepang memasuki Periode Yayoi yang berlangsung
sekitar 300 SM hingga 300 Masehi, pada periode ini masyarakatnya sudah
mengetahui caranya menanam padi, menenun. Sehingga terciptanya
permukiman tetap dengan populasi masyarakat yang lebih besar dari periode
sebelumnya. Masyarakat menjadi lebih terorganisir dan terbangun desa-desa.
Mulai muncul bangunan selain rumah seperti lumbung dan Gudang. Rumah
pada jaman ini dibangun di atas panggung untuk menjauhkan hewan-hewan
seperti tikus dan ular.
Kebudayaan jepang mulai dipengaruhi oleh china dan korea, namun dalam
perkembangannya kebudayaan china lebih banyak mempengaruhi
kebudayaan jepang.
Pada masa ini budaya china dianggap lebih maju dibanjinkan budaya jepang
sehingga orang jepang menirunya. Hal ini terlihat pada pola rumah rumah di
jepang yang meniru china.
Pengaruh china terhadap kebudayaan jepang yaitu pada arsitektur jepang
memadukan unsur-unsur arsitektur Jepang asli dengan unsur-unsur arsitektur
China. Unsur-unsur kebudayaan China diolah dan dipadukan dengan
kebudayaan Jepang. Dengan demikian terjadilah akulturasi budaya china
dengan budaya jepang , diperkirakan terjadi pada 250 SM.
Periode Yayoi
Rumah tinggi/levitating house, rumah tinggi ini merupakan salah satu
dari hasil interaksi dan perubahan. Semua bagian rumah ini
menggunakan kayu. Rumah ini berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat
berkumpul dan menyimpan makanan. Ciri ciri rumah ini yaitu: ditinggikan
dari tanah , berbetuk persegi dan atap yang berbentuk segitiga, memiliki
tangga yang terbuat dari batang kayu yang dibentuk. Pada bale
lumbung jelepeng ini berfungsi untuk meratakan beban dan mencegah
tikus naik ke dalam rumah. Sedangkan pada rumah tinggi, piringan ini
memiliki fungsi melindungi rumah dari kelembapan, banjir, serangga,
hama dan hewan liar. Keduanya memiliki Fungsi yg tidak jauh berbeda.
Periode Masa
Prasejarah (500SM- Awal
abad kedelapan)
Periode Kofun
Kesederhanaan Harmoni
Kepolosan Keseimbangan
Ketenangan Ketenangan
ATAP
Kirizuma / Gabled roof / Atap pelana Yosemunu /hipped roof / Atap perisai Iramoya /Atap gabungan antara pelana
dan perisai
Koridor tempat penghuni rumah atau tamu Ruang serbaguna untuk berbagai keperluan, Kloset jongkok juga dikenal sebagai
masuk dan melepas sandal mereka mulai dari ruang belajar, ruang keluarga, kloset Asia. Kebanyakan kloset jongkok di
ruang tidur, hingga ruang pesta. Fungsi Jepang terbuat dari porselen. Pengguna
washitsu berubah bergantung kepada alat toilet di Jepang kebalikan dari Indonesia
rumah tangga yang di pakai dimana mereka menghadap ke dinding
di toilet pada gambar diatas
Ruang Interior
Daidokoro Tokonoma Roka
SISTEM SISTEM
GANTUNG TUNGKU
Ada dua jenis dapur di rumah tradisional Ruangan yang digunakan orang Di pinggir rumah terdapat
Jepang, yang pertama dengan tungku dan -orang jepang untuk melakukan lorongdengan lantai kayu
yang kedua dengan cara digantung. Kedua persembahan kepada dewa-
cara ini sama-sama menggunakan kayu bakar dewa mereka
Bahan Interior
Shoji Tanami Sudere Washi
Perpaduan antara kayu Anyaman tikar (tatami) Semacam tirai jendela Kertas yang dibuat dengan
dan kertas (shoji) sebagai sebagai penutup lantai yang terbuat dari metode tradisional di
dinding partisinya. potongan bambu tipis di Jepang
ikat dengan tali tipis
Bahan Interior
Chigi Onigawara Engawa
Aspek estetika penting dari kuil Jenis ornamen atap yang Tepi rumah berfungsi sebagai jenis
Shinto ditemukan dalam arsitekturJepang, beranda, sebuah engawa memiliki
khususnya, diatap kuil Buddha peran untuk menghubungkan
bagian dalam rumah dengan
bagian luar
Bahan Interior
Fusuma Sisha Sachihiko
Pintu geser yang digunakan untuk Gabungan antara bentuk singa Ukiran yang ditutupi daun emas dari
memisah-misahkan ruangan(sebagai dan anjing ,ornamen ini biasanya makhluk mistis yang terdiri dari tubuh
penyekat atau pembatas antar dapat ditemukan di kanan dan kiri ikan dan kepala harimau, Ini sering
ruangan dalam rumah) gerbang rumah penduduk ditemukan di atas punggungan utama
atap dan istana kuil dan berfungsi
untuk menangkal kebakaran
Analisis
Transformasi
Periode masa
Prasejarah (500SM- Awal
abad kedelapan)
Morfologi
Material bangunan yang digunakan
seperti, batu, semen, dan tanah liat.
Dinding atau partisi, lantai menggunakan
kayu. Kemudian atap genteng tanah
liat/hinoki. Struktur kolom yang teratur.
Morfologi
Morfologi
Morfologi