Anda di halaman 1dari 17

PERUBAHAN HARGA

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Akuntansi Internasional

Dosen Pengampu : Purwati, S.E., M.Si.

Disusun oleh :

Kelompok 6

1. Amalia Indrihapsari (B.241.21.0022)


2. Fikri Dienul Haq Permana (B.241.21.0023)
3. Raismida Tarumaya (B.241.22.0005)
4. Nur Fikasari (B.241.22.0007)
5. Aisyah Ariani Kubatini (B.241.22.0014)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas
makalah yang berjudul “Perubahan Harga” ini dapat tersusun hingga selesai dengan tepat
waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Perubahan harga dalam ranah
Akuntansi Internasional agar para pembaca bisa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-
hari.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Purwati, S.E., M.Si. selaku Dosen Mata
Kuliah Akuntansi Internasional. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 5 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................... .
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... .3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Akuntansi Perubahan Harga ................................................................ 5
2.1.1 Pengertian Akuntansi .......................................................................................... 5
2.1.2 Pengertian Perubahan Harga ............................................................................... 5
2.1.3 Pengertian Akuntansi Perubahan Harga .............................................................. 5
2.2 Standar Akuntansi Perubahan Harga.....................................................................5
2.2.1 SFAS No. 33 .......................................................................................................5
2.2.2 SFAS No. 82 .......................................................................................................6
2.2.3 SFAS No.89 ........................................................................................................6
2.3 Index Harga Umum dan Harga Khusus .................................................................6
2.3.1 Index Harga Umum ............................................................................................ 6
2.3.2 Index Harga Khusus ........................................................................................... 7
2.4 Masalah Akuntansi (Penilaian & Perubahan Harga) ............................................. 7
2.4.1 Masalah Penilaian ............................................................................................... 7
2.4.2 Masalah Unit Pengukur (Measurement Unit) ..................................................... 8
2.4.3 Pemertahanan Capital (Capital Maintenance) .................................................... 9
2.5 Inflasi di Beberapa Negara ..................................................................................... 10
2.5.1 Brazil................................................................................................................. 10
2.5.2 Kanada .............................................................................................................. 10
2.5.3 Belanda ............................................................................................................. 10
2.5.4 Nigeria .............................................................................................................. 11
2.6 Studi Kasus dan Penyelesaian ................................................................................ 12
BAB III. PENUTUP ............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan dan Saran ............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi bagi perubahan harga secara khusus berhubungan erat


dengan manajer-manajer perusahaan multinasional karena tingkat inflasi
bervariasi secara substansial antara suatu negara dengan negara lainnya,
sehingga meningkatkan kemungkinan dipengaruhinya pelaporan hasil-hasil
operasi oleh efek-efek distortif dari inflasi. Inflasi lokal mempengaruhi kurs
yang digunakan untuk menetranslasikan saldo-saldo valuta asing kedalam
vakuta domestiknya yang ekivalen. Jadi, dalam akuntansi operasi luar negeri
sulit untuk memisahkan isu translasi valuta asing dari isu inflasi.
Karena inflasi mengikis standar penghasilan tetap dan memperumit
pengambilan keputusan bisnis secara signifikan, terjadinya kegelisahan
politik dan sosial yang luas. implikasi langsung dari kenyataan diatas, paling
tidak bagi kalangan bisnis, adalah bahwa inflasi merupakan sebuah fenomena
yang sebagian besar berada diluar kendali manajemen dan para manajer harus
belajar menanggulanginya. Dalam hal ini, program-program penentuan harga
yang rasional, program produktivitas, dan manajemen aser merupakan
perangkat-perangkat manajemen yang berharga. Teknik-teknik manajemen
inflasi yang efektif, sebaliknya, sangat tergantung pada suatu sistem
informasi yang memungkinkan para manajer untuk mengukur efek-efek
distortif dari inflasi terhadap kinerja perusahaan dan elemen-elemen posisi
keuangan. Data-data akuntansi yang mencerminkan efek-efek perubahan
harga sangat diperlukan.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Akuntansi Perubahan Harga?

2. Bagaimana Standar Akuntansi Perubahan Harga?

3. Apa perbedaan Index Harga Umum dan Khusus?

4. Apa saja yang termasuk dalam Masalah Akuntansi Perubahan Harga?

5. Bagaimana Inflasi di Beberapa Negara bisa terjadi?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 TujuanPenulisan

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penulisan yang
ingin dicapai adalah untuk mengetahui :
1. Memahami definisi Akuntansi Perubahan Harga.
2. Memahami Standar Akuntansi Perubahan Harga.
3. Mengetahui Perbedaan Index Harga Umum dan Harga Khusus.
4. Mengidentifikasi Masalah Akuntansi Perubahan Harga.
5. Mengetahui Inflasi di Beberapa Negara.

1.3.2 Manfaat Penulisan


1. Bagi Penulis, dapat menambah pengetahuan serta wawasan penulis dalam
menganalisis pentingnya menghadapi perubahan harga di ranah Internasional.

2. Bagi Pihak Lain, dapat menjadi informasi tambahan ataupun sebagai bahan
referensi pengetahuan mengenai seberapa besar pengaruh pentingnya
menghadapi perubahan harga di ranah Internasional.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi Perubahan Harga


2.1.1 Pengertian Akuntansi
Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA):
“Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtsaran dengan cara
tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian–kejadian yang umumnya
bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil–hasilnya”.

2.1.2 Pengertian Perubahan Harga


Menurut Suwardjono (2012), perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah
untuk memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam
pasar yang sama (masukan atau keluaran).

2.1.3 Pengertian Akuntansi Perubahan Harga


Akuntansi perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada
perlakuan akuntansi terhadap perubahan atau selisih harga dan masalah akuntansi
dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah.

2.2 Standar Akuntansi Perubahan Harga


Dengan dikeluarkannya SFAS No. 89, FASB telah mengubah status pelaporan
informasi perubahan harga dari wajib menjadi anjuran. Secara autoritatif pengungkapan
informasi perubahan harga setelah SFAS No. 89 sebenarnya bersifat sukarela. Standar
akuntansi perubahan harga dalam profesi akuntansi di Amerika memang mempunyai
riwayat yang agak unik. Standar yang cukup penting yang berpautan dengan pembahasan
dalam bab ini adalah SFAS No. 33, No. 82 (1984), dan terakhir No. 89 (1986).
2.2.1 SFAS No. 33
Semula melalui SFAS No. 3, FASB mewajibkan informasi pelengkap atas
pengaruh inflasi dan perubahan harga spesifik dalam laporan tahunan. SFAS No. 33
tidak menuntut penyajian komprehensif statemen keuangan atas dasar kos sekarang
atau daya beli kostan tetapi hanya mewajibkan pengungkapan sebagian informasi
yang membantu pemakai untuk mengevaluasi pengaruh perubahan harga.

5
Untuk akuntansi daya beli konstan, butir-butir minimum yang harus diungkapkan
adalah :
a. Informasi tentang laba dari operasi berlanjut untuk tahun berjalan atas dasar daya
beli konstan.
b. Untung atu rugi daya beli atas pos-pos moneter neto untuk tahun berjalan.
Dalam SFAS No. 33, FASB menetapkan informasi minimal yang harus
diungkapkan atas dasar kos sekarang sebagai berikut :
a. Informasi tentang laba dari operasi berlanjut untuk tahun berjalan atas dasar kos
sekarang.
b. Jumlah rupiah kos sekarang sediaan dan fasilitas fisis pada akhir tahun.
c. Untung dan rugi perusahaan selama tahun berjalan untuk sediaan dan fasilitas
fasis.

2.2.2 SFAS No. 82


FASB menerbitkan SFAS No. 82 yang isinya meniadakan beberapa
pengungkapan yang sebelumnya diatur dalam SFAS No. 33. Standar baru ini
meniadakan atau membatalkan ketentuan untuk mengungkapkan informasi daya beli
konstan.
2.2.3 SFAS No. 89
SFAS No. 89 tidak lagi mewajibkan (to require) pengungkapan pengaruh
perubahan harga sebagai informasi pelengkap tetapi sangat menganjurkan (to
encourage) pengungkapan tersebut

2.3 Index Harga Umum dan Harga Khusus


2.3.1 Index Harga Umum
Indeks harga umum dibuat dengan menggunakan rata-rata harga sekelompok
barang pada titik waktu tertentu. Rata-rata ini kemudian dibandingkan dengan rata-
rata harga barang yang sama pada periode dasar. Kita dapat mengestimasi besarnya
nilai inflasi atau deflasi.

6
Di Amerika Serikat, biasanya digunakan consumer price index. Dan berikut adalah
tabel ilustrasi pembentukan harga umum :

2.3.2 Index Harga Khusus


Indeks Harga Khusus adalah harga untuk suatu barang tertentu, bisa saja
dipengaruhi oleh perubahan tingkat harga umum. Hal ini tergantung pada
permintaan dan penawaran.
Indeks harga khusus menunjukkan perubahan harga untuk suatu barang atau
jasa tertentu. Salah satu cara untuk menentukan harga khusus untuk suatu barang
adalah dengan memastikan current cost atau replacement cost. Indeks khusus
biasanya dipublikasikan oleh kelompok industri tertentu.

2.4 Masalah Akuntansi (Penilaian dan Perubahan Harga)


Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian unit
pengukur dan pemertahanan kapital. Perubahan harga umunya terjadi karena
perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk memperoleh barang yang
sama dalam jangka waktu yang berbeda. Rerangka akuntansi pokok dilandasi oleh
asumsi bahwa daya beli uang stabil, dan manfaat ekonomik barang tidak berubah.
Jadi, apabila terjadi perubahan harga yang cukup mencolok akuntansi mengalami
permasalahan dalam penilaian, unit pengukurdan pemertahanan kapital (Suwardjono
2005).
2.4.1 Masalah Penilaian
Nilai aset individual atau spesifik akan berubah kalau dibandingkan dengan
aset tertentu yang l ai n m eskipun da ya beli uang t idak berubah.
P erubahan ini di sebabkan ol eh penggunaan teknologi yang berbeda.
P ersepsi at au sel era orang t erhadap m anfaat at au ni l ai barang
t ert entu dapat pul a menyebabkan perubahan nilai. Perubahan harga
semacam ini disebut dengan perubahan harga spesifik.

7
Cara mengatasi masalah :
a. Penilaian : Akuntansi kos sekarang, current cost accounting, current value
accounting, exit price accounting.
Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu
p e r i o d a d e n g a n mempertahankan kapital semula. Kapital diukur atas dasar
kapasitas operasi atau kemampuan untuk menyediakan barang dan jasa dengan
kuantitas yang sama dengan kapasitas sebelumnya. Jika kos sekarang digunakan
sebagai dasar pengukuran :
- Laba akan menjadi 2 : laba akibat operasi dan laba akibat menahan
kapital fisis.
- Untung atau rugi yang belum terealisasi akibat penahanan asset ,
dimasukkan ke dalam statement laba rugi.
Dasar pengukuran kos sekarang :
1. Kos pengganti
Penekanan diletakkan pada kos pengganti asset yang dikuasai perusahaan
dengan asset yang sejenis atau sama fungsinya. Kos pengganti ini secara
konseptual laba peroda akan terjadi atas dua unsur yaitu laba operasi dan
untung atau rugi penahanan akibat perubahan harga relative.
2. Nilai jual sekarang
Kos sekarang ast diukur atas dasarharga asset seandainya pada saat sekarang
perusahaan memilih untuk menjual asset tersebut alih-alih memakainya untuk
operasi. Nilai jual sekarang berarti jumlah rupiah pendapatan yang dapat
direalisasi seandainya asset dijual sekarang.
3. Nilai terrealisasi harapan
Pendekatan ini sama dengan nilai jual sekarang hanya pengukuran dilakukan
atas dasar nilai sekarang aliran kas masa mendatang yang diterima dari asset
atau dibayar untuk asset atau utang bersangkutan.
2.4.2 Masalah Unit Pengukur (Measurement Unit)
Daya beli uang dapat berubah sehingga unit moneter sebagai pengukur nilai
tidak bersifat homogen lagi kalau dikaitkan dengan waktu. Perubahan nilai unit
pengukur ini, terjadi karena perubahan tingkat harga secara umum dalam ekonomi
suatu negara. Artinya, kalau nilai atau manfaat suatu barang tidak berubah, jumlah
unit moneter yang dapat digunakan untuk memperoleh barang yang sama akan
berbeda dari waktu kewaktu karena daya beli uang berubah.

8
Secara umum, daya beli uang semakin menurun karena adanya inflasi.
Akuntansi menghadapi masalah ini karena kos yang diukur satuan rupiah nominal
tidak lagi homogen untuk beberapa pos sehingga penjumlahan kosvertikal atau
horisontal sebenarnya tidak bermakna lagi.

Cara mengatasi masalah :


a. Unit Pengukur : Akuntansi daya beli konstan, constant dollar accounting,
inflation accounting, stabilized accounting, constant purchasing power
accounting, GPLA
Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan kapital atas dasar
daya beli. Pemilihan Indeks Harga untuk Konversi Untuk dapat menyajikan
statemen keuangan berbasis daya beli, data kos historis harus dikonversi menjadi
kos daya beli pada saat pelaporan. Dengan demikian, perusahaan terhindar dari
kebijakan dividen yang dapat mengurangi kemampuan perusahaan
menghasilkan laba di masa mendatang khususn ya dal am kondisi
i nfl asi . Hal ini dimungkinkan karena unt ung da ya bel i merupakan
bagian yang harus dipertahankan dalam perusahaan agar kapital fisis
atau kapasitas produksi dapat tetap dipertahankan seperti semula.

2.4.3 Pemertahanan Kapital (Capital Maintenance)


Laba adalah kenaikan kapital dalam suatu periode yang dapat didistribusi atau
dinikmati setelah kapital awal dipertahankan. Masalah pemertahanan kapital
dalam perubahan harga berkaitan dengan jenis kapital yang harus dipertahankan
yaitu finansial.
Bila pengaruh perubahan harga seperti di atas tidak diperhatikan, dalam
keadaan perubahan harga menarik, perhitungan laba atas dasar kos historis
cenderung tersaji lebih. Hal ini disebabkan perubahan akibat kenaikan harga atau
untuk penahanan melekat pada angka laba. Angka laba yang tersaji lebih dapat
mengakibatkan distribusi laba yang melebihi jumlah yang dapat menyisakan laba
untuk mempertahankan kapital.

Cara mengatasi masalah :


Pemertahanan kapital : Kombinasi keduanya, hybrid accounting, current cost/constant
dollar accounting.

9
2.5 Inflasi di Beberapa Negara
2.5.1 Brazil
Brazil adalah salah satu negara di Amerika Latin yang mengalami inflasi tinggi.
Akuntan telah membuat penyesuaian terhadap inflasi sejak 1950-an. Untuk
mengekang inflasi, pemerintah Brazil memperkenalkan mata uang baru yang
disebut "real” pada „l juli 1994. Real disokong oleh bank sentral dan bersandar pada
nilai dolar Amerika. Untuk mengurangi tekanan inflasi, pemerintah Brazil juga tidak
melanjutkan praktik indeks terhadap upah dan transaksi lainnya yang sudah lama
dilakukan.
The Brazilian Corporate Law mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan
aktiva tetap, akumulasi depresiasi, investasi, dan modal saham terhadap perubahan
tingkat harga umum dengan menggunakan indeks yang dipublikasikan oleh
pemerintah. Penyesuaian inflasi pada neraca, sebagian akan digunakan pada
penyesuaian laporan keuangan.
Brazil merupakan salah satu negara yang pernah mengalami hipeinflasi.
Sehingga menyebabkan akuntansi inflasi di Brazil bersifat instruktif. Penyesuaian
inflasi dilakukan dengan menyajikan ulang akun-akun aktiva tetap, akitiva tidak
berwujud dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang
ditetapkan pemerintah. Penyesuaian inflasi disajikan dalam laba bersih sebagai
keuntungan atau kerugian moneter.

2.5.2 Kanada
Praktek akuntansi dan pelaporan keuangan di Kanada sangat dipengaruhi oleh
Amerika Serikat. Kanada mengalami inflasi yang hampir sama dengan Amerika
Serikat. Tahun 1982, Kanada mengadaptasi standar yang digunakan di Amerika
Serikat.

2.5.3 Belanda
Current value accounting telah digunakan di Belanda pada tahun 1920 oleh
sedikit perusahaan. Pemerintah Belanda mengizinkan laporan keuangan pada basis
current value atau historical cost dengan informasi suplemen berdasarkan current
value pada catatan laporan keuangan. Current value yang digunakan biasanya
adalah replacement value. Hukum tidak mengizinkan revaluasi aktiva tidak
berwujud atau aktiva lancar selain persediaan.

10
2.5.4 Nigeria
Laporan keuangan dibuat berdasarkan historical cost. Tidak ada undang-
undang yang mengharuskan pengungkapan terhadap pengaruh inflasi. Jika aktiva
tetap disesuaikan untuk merefleksikan current value, basis yang digunakan dalam
revaluasi harus diungkapkan.

11
2.6 Studi Kasus
Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham
PT. Aneka Tambang, Tbk di Bursa Efek Indonesia
Apakah ada pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham PT. Aneka
Tambang, Tbk di Bursa Efek Indonesia?
Informasi akuntansi tersebut dalam bentuk rasio keuangan yang digunakan sebagai
variabel independen yaitu, Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER) dan
Return On Equity (ROE), sedangkan variabel dependen adalah perubahan harga saham.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling
yaitu PT. Aneka Tambang, Tbk di Bursa Efek Indonesia?

Penyelesaian
Adapun periode penelitian adalah selama 5 tahun dari 2010 sampai 2014, serta harga saham
dari 2010 sampai 2014. Data Laporan Keuangan didapat dari website Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id). Berikut data yang telah di olah :

Perubahan
Harga ROE
Periode EPS (%) DER (%)
Saham (%)
(%)

2010 0,85 176,49 0,29 0,18


2011 1,17 201,79 0,41 0,18
2012 1,23 208,53 0,54 0,16
2013 1,27 43 0,71 0,03
2014 1,10 -81,27 0,85 -0,06
Sumber: Diolah sendiri

12
Hasil Penelitian

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression .094 3 .031 1.903 .479a
Residual .016 1 .016

Total .110 4

a. Predictors: (Constant), Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Earning Per Shares
b. Dependent Variable: Rata-Rata Perubahan Harga Saham
Sumber: Output SPSS versi 19

13
Hasil penelitian setelah dilakukan pengujian diketahui informasi keuangan (variabel
independen) yaitu Earning Per Share (EPS) berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap perubahan harga saham, Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap perubahan harga saham, Return on Equity (ROE) berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham PT. Aneka Tambang, Tbk di Bursa
Efek Indonesia. Sedangkan setelah dilakukan uji ANOVA atau simultan variabel
independen (Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Return on Equity) secara bersama-
sama berpengaruh tidak signifikan terhadap perubahan harga saham PT. Aneka Tambang,
Tbk di Bursa Efek Indonesia.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut penulis akuntansi perubahan harga merupakan seni pencatatan,

penggolongan, dan pengikhtsaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi,

dan kejadian–kejadian atas perbedaan antara kos tercatat suatu objek (pos) dan jumlah

rupiah yang menggambarkan nilai objek (pos) pada saat tertentu.

Dan berdasarkan studi kasus yang telah kami cantumkan di Bab III, penulis

menyimpulkan bahwa terdapat banyak sekali faktor-faktor yang dapat merubah maupun

tidak merubah harga saham, baik pada perusahaan pertambangan.

Saran

Saran dari penulis adalah agar para penulis selanjutnya mampu meneliti variable

atau faktor-faktor lain yang dapat mempengarui perubahan harga saham. Dan karena

perkembangan ekonomi semakin berkembang seiring dengan globalisasi, diharapkan

penulis selanjutnya juga dapat membandingkan prinsip akuntansi perubahan harga yang

sekarang dengan prinsip akuntansi perubahan harga dimasa mendatang.

15
Daftar Pustaka

1. Website :
https://www.academia.edu/36751414/KELOMPOK_5_AKUNTANSI_INTERNASIO
NAL
https://www.academia.edu/9253481/Akuntansi_Perubahan_Harga
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-
yogyakarta/akuntansi-keuangan/akuntansi-untuk-perubahan-harga/39045233

16

Anda mungkin juga menyukai