5576 15620 2 PB
5576 15620 2 PB
718
PSIKOBORNEO Volume 8 No 4 Desember 2020: 718-728
HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Deskriptif dan Kategorisasi
Tabel 1. Mean empiris dan Mean Hipotetik
Variabel Mean Empirik SD Empirik Mean Hipotetik SD Hipotetik Status
Pengambilan keputusan 76.39 8.720 67.5 13.5 tinggi
Kecerdasan emosi 74.29 8.113 65 13 tinggi
Pengukuran melalui skala pengambilan Pada skala sebaran data kecerdasan emosi
keputusan yang diperoleh mean empirik yang dimiliki trader forex di komunitas
sebesar 76.39 lebih tinggi dari mean seputar trading dikategorikan tinggi, dengan
hipotetik sebesar 67.5 dan termasuk nilai mean empirik 74.29 dan mean hipotetik
kategori tinggi. Hal ini membuktikan 65, hal ini mengindikasikan bahwa subjek
bahwa subjek berada pada kategori tingkat mendapatkan kecerdasan emosi pada
pengambilan keputusan tinggi. Kemudian tingkat tinggi.
Berdasarkan hasil uji analisis pada tabel menunjukan bahwa terdapat hubungan
4 korelasi product moment didapatkan hasil antara kecerdasan emosi dengan
terdapat hubungan positif antara kecerdasan pengambilan keputusan. Hal tersebut
emosi dengan pengambilan keputusan, bermakna bahwa hipotesis 1 dalam
dengan nilai korelasi sebesar 0.648 dan nilai penelitian ini diterima.
Sig sebesar 0.000 (p < 0.05), yang
Kecerdasan Emosi dan Pengambilan Keputusan Trader Forex 722
(Muhammad Riki Arjunawan)
PSIKOBORNEO Volume 8 No 4 Desember 2020: 718-728
Tabel 6. Hasil Uji Analisis Korelasi Parsial Dengan Merumuskan Alternatif-alternatif (Y2)
Faktor r Hitung r Tabel p Keterangan
Mengenali emosi diri (X1) 0.663 0.187 0.000 Berkorelasi signifikan
Mengelola emosi (X2) 0.930 0.187 0.000 Berkorelasi signifikan
Memotivasi diri (X3) 0.152 0.187 0.109 Tidak signifikan
Mengenali emosi orang laini(X4) 0.659 0.187 0.000 Berkorelasi signifikan
Membina hubungan (X5) 0.106 0.187 0.266 Tidak signifikan
Tabel 7. Hasil Uji Analisis Korelasi Parsial Dengan Mempertimbangkan Resiko (Y3)
Faktor r Hitung r Tabel p Keterangan
Mengenali emosi diri (X1) 0.056 0.187 0.558 Tidak signifikan
Mengelola emosi (X2) 0.089 0.187 0.349 Tidak signifikan
Memotivasi diri (X3) 0.206 0.187 0.022 Berkorelasi signifikan
Mengenali emosi orang lain (X4) 0.067 0.187 0.481 Tidak signifikan
Membina Hubungan(X5) 0.210 0.187 0.027 Berkorelasi signifikan
Tabel 8. Hasil Uji Analisis Korelasi Parsial Dengan Memilih Alternatif (Y4)
Faktor r Hitung r Tabel p Keterangan
Mengenali emosi diri (X1) 0.001 0.187 0.993 Tidak signifikan
Mengelola emosi (X2) 0.170 0.187 0.073 Tidak signifikan
Memotivasi diri (X3) 0.275 0.187 0.003 Berkorelasi signifikan
Mengenali emosi orang laini(X4) 0.021 0.187 0.825 Tidak signifikan
Membina hubungan (X5) 0.296 0.187 0.002 Berkorelasi signifikan
bahwa orang yang memiliki kecerdasan aspek mengenali emosi diri mempunyai
emosi yang baik mampu mengambil hubungan yang signifikan dengan aspek
keputusan dengan baik pula. Sebaliknya mengidentifikasi masalah. Artinya
orang yang memiliki kecerdasan emosi kemampuan trader dalam mengenali emosi
kurang baik memiliki ketidak diri yang baik akan berpengaruh proses
mampuan dalam pengambilan keputusan. menafsirkan masalah dan membentuk
Sejalan dengan teori menurut Uno tujuan dalam pengambilan keputusan pada
(2006) Kecerdasan emosi pada trader akan trading forex.
membantu individu lebih mampu dalam Hal ini didukung oleh penelitian
memotivasi diri, ketahanan dalam Damasio (dalam Goleman 2009) mengenai
menghadapi kegagalan, mengendalikan peran emosi dalam pengambilan keputusan
emosi dan menunda kepuasan, serta yang ”rasional”. Secara tegas dikemukakan
mengatur keadaan jiwa. Selanjutnya bahwa emosi diri biasanya sangat
menurut May (2013) bagi beberapa trader dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
pemula yang baru saja mengalami kerugian olehkarena itu, emosi sangat penting bagi
yang menyakitkan, resiko dan rasionalitas, kompetensi emosi dalam
ketidakpastian dalam trading dapat berarti setiap keputusan yang diambil. Kemudian
sebuah ancaman yang sangat besar pada aspek mengelola emosi (X2) dengan
baginya. Reaksi emosional ini kemudian mengidentifikasi masalah (Y1) menunjukan
menghasilkan konsekuensi berupa keragu- aspek mengelola emosi mempunyai
raguan dalam mengambil keputusan, hubungan yang signifikan dengan aspek
kurangnya rasa percaya diri, hanya suka mengidentifikasi masalah. Artinya jika
menuruti kata hati dan menimbulkan trader memiliki kemampuan yang baik
konflik interpersonal. Sejalan dengan hal ini dalam mengelola emosi yaitu kemampuan
pada hasil penelitian Wardani dan suhariadi dalam penguasaan diri, sehingga
(2010) menjelaskan bahwa trader akan menyebabkan trader dapat
terkadang menjadi penakut, tapi bereaksi dengan tepat terhadap masalah-
terkadang menjadi sangat berani, dan masalah dalam transaksi forex. Brown
kadang-kadang menjadi tamak bahkan (2003) menyatakan bahwa individu
serakah. Lebih lanjut menurut Finkelor dengan kecerdasan emosional yang lebih
(2004) ketika seseorang tidak dapat tinggi dipercaya memiliki kemampuan
mengelola emosi maka seorang tidak untuk menghadai tugas-tugas yang
dapat berpikir jernih dan tergesa-gesa berhubungan dengan pengambilan
dalam mengambil keputusan karena tidak keputusan.
dapat menentukan tujuan dengan baik, Selanjutnya pada aspek memotivasi diri
mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan, (X3) dengan mengidentifikasi masalah
menginplementasikan pilihan tersebut (Y1)menunjukan aspek memotivasi diri
dalam tindakan, serta mengevaluasi mempunyai hubungan yang signifikan
konsekuensi dari keputusan yang diambil. dengan aspek dengan mengidentifikasi
Selanjutnya berdasarkan hasil masalah. Artinya kemampuan untuk
hipotesis tambahan pada aspek-aspek mengatur emosi sangat penting untuk
pengambilan keputusan (Y) dengan memotivasi dan menguasai diri sehingga
dengan aspek kecerdasan emosi (X) trader yang memiliki keterampilan ini
didapatkan hasil bahwa pada aspek cenderung lebih produktif dan efektif
mengenali emosi diri (X1) dengan dalam megidentifikasi masalah. Kemudian
mengidentifikasi masalah (Y1) menunjukan aspek memotivasi diri (X3) dengan memilih
alternatif (Y4) menunjukan aspek lebih baik. Hal ini perkuat teori Haryadi
memotivasi diri mempunyai hubungan (2013) bahwa dalam menghadapi trading,
yang signifikan dengan aspek memilih diperlukan strategi, trading plan, money
alternatif. Artinya semakin tinggi motivasi management, psikologi trading dan yang
diri trader akan menyababkan trader lebih lebih utama adalah penguasaan diri dan
mudah dalam memilih alternatif kontrol emosi sebagai senjata paling
pengambilan keputusan. Hal ini sesuai teori ampuh untuk bisa menjalankan strategi
Chandra (2010) tentang adanya hubungan yang dimiliki seorang trader untuk bisa
teoritis antara faktor percaya diri dan menjalankan trading plan atau menerapkan
motivasi dengan frekuensi perdagangan. segala ilmu yang sudah dikuasai. Kemudian
Hal serupa juga di katakan Sardiman (2006) aspek mengenali emosi diri (X1) dengan
individu yang motivasinya besar akan merumuskan alternatif- alternatif (Y2)
menampakkan minat, perhatian, menunjukan aspek mengenali emosi
konsentrasi penuh, ketekunan tinggi, serta diri mempunyai hubungan yang signifikan
berorientasi dan lebih produktif dalam dengan aspek merumuskan alternatif-
pengambilan keputusan. alternatif. Artinya semakin baik
Pada aspek mengenali emosi orang kemampuan trader dalam mengenali
lain (X4) dengan mengidentifikasi masalah emosi diri sendiri meliputi kesadaran
(Y1) menunjukan aspek mengenali emosi diri yang baik akan mempermudah
orang lain mempunyai hubungan yang trader dalam pengambilan keputusan. Hal
signifikan dengan aspek mengidentifikasi ini sesuai dengan teori Goleman (2009)
masalah. Artinya kemampuan trader dalam bahwa kesadaran diri adalah mengetahui
mengenali emosi sesama trader dapat apa yang dirasakan pada suatu saat dan
membantu trader dalam menanggapi menggunakannya untuk memandu
masalah pada pengambilan keputusan. Hal pengambilan keputusan diri sendiri. Orang
ini didukung teori dari Mayer dan Salovey yang memiliki keyakinan yang lebih tentang
(dalam Mubayidh, 2006) mendefinisikan perasaannya adalah pilot yang andal bagi
bahwa kecerdasan emosi sebagai suatu kehidupan mereka, karena mempunyai
kecerdasan sosial yang berkaitan dengan kepekaan lebih tinggi akan perasaan mereka
kemampuan individu dalam memantau yang sesungguhnya atas pengambilan
baik emosi dirinya maupun emosi orang keputusan.
lain, dan juga kemampuannya dalam Pada aspek mengenali emosi orang lain
membedakan emosi dirinya dengan emosi (X4) dengan merumuskan alternatif-
orang lain, dimana kemampuan ini alternatif (Y2) menunjukan aspek
digunakan untuk mengarahkan pola pikir mengenali emosi orang lain mempunyai
dan perilakunya. hubungan yang signifikan dengan aspek
Pada aspek mengelola emosi (X2) merumuskan alternatif-alternatif. Artinya
dengan merumuskan alternatif-alternatif trader dengan kemampuan kecerdasan
(Y2) menunjukan aspek mengelola emosi emosi dalam bersosial yang baik akan
diri mempunyai hubungan yang signifikan cenderung lebih mudah mendapatkan
dengan aspek merumuskan alternatif- referensi atau informasi untuk acuan dalam
alternatif. Artinya semakin baik pengambilan keputusan. Sejalan menurut
kemampuan trader dalam mengelola dan Meyer (2007) mendefinisikan kecerdasan
mengontrol emosi maka kemampuan emosional sebagai suatu kemampuan
dalam merumuskan dan menganalisis khusus membaca perasaan terdalam orang
pilihan untuk bertransaksi akan cenderung yang melakukan kontak, dan menangani