Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DAN PENGAMBIL KEPUTUSAN

OLEH :

KELOMPOK III

Nur Halima (18.62202.020)

Nur Ainun Jaryah (19.62202.014)

Ayyub (19.62202.029)

Anugrah Juniarti Mh (19.62202.054)

DOSEN PENGAMPU :

SADDAN HUSAIN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE

KOTA PAREPARE

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan serta kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas awal dari mata kuliah Akuntansi
Keperilakuan dengan judul “Aspek Keperilakuan pada Pengambilan Keputusan dan
Pemgambil Keputusan”.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
mata kuliah Akuntansi Keperilakuan yaitu bapak Saddan Husain yang membimbing dalam
menulis makalah ini.Sekian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Sidrap, 7 April 2021

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
I.1 Latar Belakang............................................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
II.1 Definisi Pengambilan Keputusan................................................................................................2
II.2 Proses Pengambilan Keputusan..................................................................................................2
II.3 Motif Kesadaran..........................................................................................................................3
II.4 Jenis-jenis dari Model Proses......................................................................................................4
II.5 Kekuatan dan Kelemahan Individu sebagai Pengambil Keputusan.............................................4
II.6 Pengambilan Keputusan Oleh Pendatang Baru Vs Pakar............................................................5
II.7 Peran Kepribadian Dan Gaya Kognitif Dalam Pengambilan Keputusan.....................................6
II.8 Peran Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan.......................................................6
BAB III.................................................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................................................7
III.I Kesimpulan...............................................................................................................................7

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Keputusan (decision) adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih
kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada perbedaan
penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan adalah pilihan nyata karena
pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai
tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat
pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses
yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai proses
karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai
tindakan bijaksana. Benar kata orang bijak “Jika cara anda tepat dalam membuat keputusan,
maka anda akan terbebas dari berbagai persoalan dalam hidup”.Pengambilan keputusan
terjadi sebagai reaksi dari suatu masalah. Terdapat penyimpangan antara harapan dan
kenyataan yang menutut adanya pertimbangan alternatif. Semua keputusan menuntut
penafsiran dan evaluasi terhadap informasi.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat dirumuskan


permasalahan yaitu :

1. Apa Pengertian Pengambilan Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan?


2. Jelaskan mengenai Motif Kesadaran
3. Jelaskan mengenai Jenis-jenis dari Model Proses
4. Jelaskan mengenai Cara Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
5. Jelaskan mengenai Asumsi Keperilakuan Dalam Pengambil Keputusan Organisasi
6. Jelaskan mengenai Pengambilan Keputusan oleh Pendatang Baru vs oleh Pakar
7. Jelaskan mengenai Peran Kepribadian dan Gaya Kognitif dalam Pengambilan
Keputusan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai proses memikirkan, mengelola, dan
memecahkan masalah. Dalam organisasi, pengambilan keputusan merupakan proses memilih
diantara berbagai alternative tindakan yang akan berdampak di masa depan .Pengambilan
keputusan telah disamakan dengan proses berpikir, mengelola, dan memecahan masalah. Oleh karena
itu, beberapa definisi yang ada, masing-masing digunakan untuk tujuan tertentu. Dalam pengaturan
organisasi, pengambilan keputusan biasanya didefinisikan sebagai proses memilih dari antara program
alternatif tindakan yang mempengaruhi masa depan.
Pengambilan keputusan selalu didasarkan pada rasionalitas. Rasionalitas berhubungan
dengan proses pengambilan keputusan yang secara logika mengharapkan pada dampak
pengambilan keputusan yang optimaldengan mempertimbangkan nilai dan risiko yang
dihadapi. Namun demikian dalam prakteknya membuat keputusan yang rasional cukup sulit.
Hal ini seringkali nampak ketika banyak orang mengambil keputusan secara emosional bukan
rasional.

II.2 Proses Pengambilan Keputusan


Dalam praktek membuat keputusan yang rasional cukup sulit. Hal ini seringkali
nampak ketika banyak orang mengambil keputusan secara emosional bukan rasional. Sebagai
contoh ketika penulis berdiskusi dengan store manager salah satu pasar modern terbesar di
Indonesia mengenai lay out produk yang dijual. Store manager tersebut menyatakan bahwa
pemasangan produk di area tertentu memang didesain sedemikian rupa sehingga mudah
dilihat, menarik untuk dilihat serta dipastikan pengunjung untuk tergoda membeli produk
tersebut. Dia menyatakan bahwa seringkali hal tersebut berhasil menggaet pengunjung untuk
membeli produk yang sebelumnya belum pernah direncanakan. Mereka menyebutnya
mengambil kesempatan “impulse buying” pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa
pengambilan keputusan lebih cenderung emosional atau irasional daripada rasional.
Untuk itu pengambilan keputusan sangat penting dilakukan oleh manusia karena
teknologi komputer walaupun merupakan teknologi yang sangat maju namun tidak mampu
mengambil keputusan yang melibatkan value dan risk preferences. Dalam hal ini judgment
(pertimbangan) manusia sangat diperlukan.
Berikut ini langkah-langkah dalam pengambilan keputusan, yaitu :
a) Pengenalan dan pendefinisian atas suatu masalah atas suatu peluang

2
Langkah ini berupa suatu respon terhadap suatu kejadian yang problematis, suatu
ancaman, atau suatu peluang. Untuk mengenali dan mendefinisikan masalah atau
peluang, para pengambil keputusan memerlukan informasi mengenai lingkungan,
keuangan dan operasi.
b) Pencarian atas tindakan alternative dan kuantitatif atas konsekuensinya.
Dalam tahap ini, sebabnya mungkin alternatif yang praktis di definisikan dan
dievaluasi. Pencarian seiring dimulai dengan melihat masalah sama yang terjadi
dimasa lalu dan tindakan yang dipilih pada saat itu.
c) Pemilihan alternative yang optimal atau memuaskan.
Tahap paling penting dalam pengambilan keputusan adalah memilih satu dari beberapa
alternatif dengan lebih didasarkan pada pertimbangan politik dan psikologis
dibandingkan pada fakta-fakta ekonomi.
d) Penerapan dan tindak lanjut
Kesuksesan atau kegagalan dari keputusan akhir bergantung pada efisiensi dari
penerapannya. Apabila orang-orang yang menguasai sumberdaya organisasi benar-
benar berkomitmen untuk melaksanakannya, maka penerapan tersebut akan berhasil.

II.3 Motif Kesadaran

Motif kesadaran sangat penting dalam proses pengambilan keputusan karena merupakan
sumber dari proses berfikir. Terdapat 2 faktor penting dari motif kesadaran, yaitu:

a) Keinginan akan kestabilan atau kepastian


Keinginan akan kestabilan menegaskan adanya kemampuan untuk memprediksikan.
Hal ini akan memenuhi keinginan individu untuk membangun bagian-bagian konsep
sesuai satu sama lain secara konsisten. Motif ini mengaktifkan, baik pikiran sadar
maupun bawah sadar untuk menghindari ketidakstabilan, ketidakjelasan atau
ketidakpastian informasi.
b) Keinginan akan kompleksitas dan keragaman
Motif kompleksitas menimbulkan keinginan akan suatu stimulus dan eksplorasi serta
mengaktifkan sadar dan bawah sadar untuk mencari data baru dari ingatan atau
lingkungan, kemudian menyeimbangkannya dan mengaturnya dengan motif. Dua
faktor penting dari proses pengambilan keputusan adalah kompleksitas dan
prediksinya (pasti atau tidak pasti)

3
Dengan menggunakan dimensi-dimensi kompleksitas dan kemampuan untuk membuat
prediksi, para ahli psikologi telah mengembangkan empat jenis model keputusan :

a) Model keputusan yang di program secara sederhana.


b) Model keputusan yang tidak di program secara sederhana.
c) Model keputusan yang di program secara kompleks.
d) Model keputusan yang tidak di program secara kompleks.

II.4 Jenis-jenis dari Model Proses

Motif-motif yang berada di belakang sebuah keputusan bersifat kompleks. Tiga model
utama dalam pengambilan keputusan berusaha untuk mengidentifikasi motif dari seorang
pengambil keputusan dalam suatu organisasi. Model-model tersebut adalah model ekonomi,
model sosial dan model keputusan Simon.

a) Model Ekonomi
Model tradisional ini mengasumsikan bahwa seluruh kegiatan dan keputusan manusia
adalah rasional sempurna dan dalam suatu organisasi terdapat konsistensi antara
beragam motif dan tujuan. Keputusan tidak bergantung pada preferensi pribadi,
melainkan didikte oleh tujuan organisasi yang kompeten.
b) Model Sosial
Model ini kebalikan dari model ekonomi, karena model ini mengasumsikan bahwa
manusia pada dasarnya adalah irasional dan keputusan yang dihasilkan di dasarkan
pada interaksi social.
c) Model Kepuasan Simon
Model ini lebih berguna dan praktis, karena didasarkan pada konsep simon tentang
manusia administrative yang memandang manusia sebagai makhluk yang rasional
dengan memiliki kemampuan untuk berfikir, mengolah informasi, membuat pilihan,
dan belajar.

II.5 Kekuatan dan Kelemahan Individu sebagai Pengambil Keputusan

Manusia merupakan makhluk yang rasional karena mereke memiliki kapasitas untuk
berfikir, memilih, dan belajar. Akan tetapi, rasionalitas manusia sangat terbatas karena
mereka hampir tidak pernah memperoleh informasi yang penuh dan hanya mampu

4
memproses informasi yang tersedia secara berurutan. Batasan pengambilan keputusan secara
rasional dari individu bervariasi menurut :

1) Lingkup pengetahuan yang tersedia dalam kaitannya dengan seluruh alternative yang
mungkin dan konsekuensinya.
2) Gaya kognitif mereka (misalnya kemampuan untuk berfikir secara kritis dan analitis,
ketergantungan pada orang lain, kemampuan asosiatif dan sebagainya), dengan asumsi
bahwa tidak ada satu pun gaya kognitif yang unggul karena dalam situasi masalah
tertentu, lebih dari satu pendekatan dapat mengarah pada hasil yang diinginkan.
3) Struktur nilai mereka yang berubah.
4) Tendensi mereka yang lebih cenderung untuk “memuaskan” daripada untuk melakukan
optimalisasi.

Perilaku rasional dari individu dalam situasi pengambilan keputusan oleh karena itu terdiri
atas pencarian diantara alternatifalternatif yang terbatas akan suatu soluasi yang masuk akal
dalam kondisi dimana konsekuensi dari tindakan tidaklah pasti. Masalah dengan tingkat
kompleksitas apa pub harus didekati secara strategis. Agar berhasil, strategi pencarian, aturan
pengambilan keputusan, dan penyimpanan informasi harus distruktur secara hati-hati guna
mengatasi keterbatasan kapasitas pemecahan masalah dari pengambil keputusan individual.

II.6 Pengambilan Keputusan Oleh Pendatang Baru Vs Pakar

Proses pengambilan keputusan lebih lanjut dipengaruhi oleh tingkat pengalaman


sebelumnya dari individu yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Bouwman (1984)
mengungkapkan sejumlah perbedaan yang menarik dalam strategi danpendekatan yang
digunakan serta data spesifik yang dipilih oleh pakar dan pendatang baru ketika mengambil
keputusan yang berdasarkan informasi akuntansi atau informasi lainnya. Pendatang baru
mengumpulkan data tanpa melakukan diskriminasi dan menunggu untuk melihat yang terjadi.
Sedangkan, para pakar mengumpulkan data secara diskriminatif untuk menindaklanjuti
observasi. Untuk menggambarkan perbedaan dalam penggunaan data dibagi kedalam tiga
komponen :

a) Pengujian informasi
b) Integrasi pengamatan dan temuan
c) Pertimbangan

5
II.7 Peran Kepribadian Dan Gaya Kognitif Dalam Pengambilan Keputusan
Perbedaan psikologis individu dapat dibagi menjadi dua, yaitu kepribadian mengacu
pada cara atau metode seseorang dalam menerima, menyimpan, memproses, serta
meneruskan informasi. Individu-individu dengan jenis kepribadian yang sama dapat memiliki
gaya kognitif yang berbeda dan menggunakan metode yang sama sekali berbeda ketika
menerima, menyimpan, dan memproses informasi.

Dalam suatu situasi pengambilan keputusan, kepribadian dan gaya kognitif saling
berinteraksi dan mempengaruhi (menambah atau mengurangi) dampak dari informasi
akuntansi.

II.8 Peran Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan

Keputusan manajemen mempengaruhi kejadian di masa depan. Informasi akuntansi


memfokuskan pada peristiwa di masalalu tidak dengan sendirinya dapat merubah dampaknya
kecuali jika hal itu dilakukan melalui proses pengambilan keputusan dengan kejadian di masa
depan beserta konsekuensinya.

Pengambilan keputusan dan informasi mengenai hasil kinerja akuntansi yang berfokus
pada periode waktu yang berbeda, maka keduanya dihubungkan oleh fakta bahwa proses
tersebut menggunakan data akuntansi tertentu yang dimodifikasi selain informasi non-
keuangan.

6
BAB III

PENUTUP

III.I Kesimpulan

Dalam makalah ini dijelaskan mengenai pengertian pengambilan keputusan


yaituproses memikirkan, mengelola, dan memecahkan masalah.Definisi ini mengandung tiga
pengertian, yaitu: (1) ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa
alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang ingin dicapai dan
keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.Motif kesadaran ialah segala sesuatu
yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu yang masih berada dalam
tingkat kesadaran seseorang. Adapun cara pengambilan keputusan dalam organisasi terdiri
atas rasional terbatas, intuisi, identfikasi masalah, pembuatan pilihan, perbedaan individual
(gaya pengambilan keputusan), dan keterbatasan masalah.Alternaif keputusan meliputi
keputusan ada kepastian, keputusan beresiko, keputusan ketidakpastian dan keputusan dalam
konflik. Keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk persoalan yang
sama sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang dihadapi mugnkin serupa
dengan situasi yang pernah dialami, tetapi ada ciri khusus dari permasalahan yang baru
timbul.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arwani, Agus dkk. 2020. Aspek Keperilakuan pada Pengambilan Keputusan dan Para
Pengambil Keputusan. Pekalongan: Penerbit IAIN Pekalongan

ED Radianto, Wirawan. 2012. Akuntansi Keperilakuan: Memahami lebih dalam Eskalasi


Komitmen: Penerbit Universitas Ciputra

Anda mungkin juga menyukai