Anda di halaman 1dari 11

D3 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Kusuma Husada Surakarta
Tahun 2020

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KANKER TIROID DALAM


PEMENUHAN KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN

Septian Wahyu Hadianto1) Martini Listrikawati2)

Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta1)

Email : septianwahyu710@gmail.com 1)

Dosen Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta2)

Email : martinilistrik@gmail.com 2)

ABSTRAK

Kanker tiroid merupakan penyakit di kelenjar tiroid yang berada pada bagian
depan leher sedikit di bawah laring berbentuk kupu-kupu. Kanker tiroid umumnya
tergolong tumor dengan pertumbuhan dan perjalanan penyakit yang lambat, serta
morbiditas dan mortalitas yang rendah. Pasien sering mengalami masalah fisik,
psikososial, dan spiritual. Masalah psikososial terdiri dari kecemasan, takut
menjalani perawatan, dan depresi. Depresi adalah gangguan mood, mood
menggambarkan emosi seseorang, serangkaian perasaan yang menggambarkan
kenyamanan atau ketidak nyamanan pada emosi. SelfSelected Individual Music
Therapy (SELIMUT) adalah salah satu terapi musik yang dapat digunakan untuk
mengatasi depresi pada pasien kanker yaitu dengan cara memberikan pilihan
musik yang disukai oleh pasien kemudian didengarkan menggunakan handphone
dan headphone. Metode studi kasus ini menggunakan metode wawancara,
observasi, dan dokumentasi pada pasien kanker tiroid yang mengalami depresi di
RSUD Dr.Moewardi Surakarta dengan cara mengambil data dari rekam, quisioner
pre dan post test. Hasil yang diperoleh dari studi kasus ini menunjukkan bahwa
setelah dilakukan pemberian terapi musik pilihan sendiri selama 2 hari tingkat
depresi pasien menurun. Pada saat awal pengkajian didapat tingkat depresi dengan
skor 18 menjadi 12 sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi musik
pilihan sendiri efektif dilakukan pada asien kanker tiroid dengan masalah
pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman.

Kata kunci : Kanker Tiroid, Kebutuhan Aman dan Nyaman, Terapi Selimut

ii
PENDAHULUAN Untuk mengatasi kanker
tiroid. Pemberian keperawatan atau
Kanker tiroid adalah pengobatan disesuaikan dengan jenis,
penyakit kelenjar tiroid yang berada stadium kanker, usia, dan kondisi
pada bagian depan leher sedikit di kesehatan umum pasien. Beberapa
bawah laring berbentuk kupu-kupu. yang dapat dilakukan adalah
Kanker tiroid umumnya tergolong pembedahan / operasi, Ablasi Iodium
tumor dengan pertumbuhan dan Radioaktif, kemoterapi, dan terapi
perjalanan penyakit yang lambat, hormon tiroid (Haryono, 2019).
serta morbiditas dan mortalitas yang Adapun tindakan non farmakologi
rendah (H. Rudi, 2019). Data dari yang dapat dilakukan dalam
WHO, menyatakan bahwa terdapat keperawatan secara mandiri yaitu
18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 terapi musik pilihan sendiri
juta kematian yang terjadi pada tahun (SELIMUT). Terapi musik pilihan
2018. Angka kejadian penyakit sendiri (SELIMUT) adalah terapi
kanker di Indonesia (136.2/100.000 musik individual yang dipilih sendiri
penduduk) berada pada urutan 8 di sesuai dengan musik yang disukai,
Asia Tenggara, sedangkan di Asia Prosedur Terapi musik individu yang
berada di urutan ke 23. Pada dipilih sendiri adalah prosedur
penderita kanker tiroid umumnya memberikan terapi musik dengan
akan mengalami adanya Sebuah kriteria musik lambat, tempo stabil,
benjolan, atau bintil di leher depan dinamis lembut, dan tekstur yang
(mungkin cepat tumbuh atau keras) konsisten dipilih sesuai dengan
di dekat jakun. Setelah itu mulai preferensi pasien, yang dilakukan
bermunculan bebarapa keluhan yaitu selama 2 hari selama 15-20 menit
Sakit di tenggorokan / leher yang dan dilakukan 2 kali dalam sehari .
dapat memperpanjang ke telinga, Ada beberapa pilihan musik untuk
Serak atau sulit berbicara dengan terapi selimut yaitu, musik jazz,
suara normal, Pembengkakan musik tradisional, musik klasik, dan
kelenjar getah bening terutama di musik dari alam (Widiyono, dkk,
leher yang dapat ditemukan saat 2019).
pemeriksaan fisik, Kesulitan dalam Terapi SELIMUT mampu
menelan atau bernapas dan sakit di mengurangi gejala depresi yang
tenggorokan saat menelan, Batuk meliputi manifestasi afektif karena
terus menerus tanpa ada penyakit setelah suara musik didengarkan,
lain, dan adanya pembengkakan pada musik akan merangsang sistem
leher (Oktahermoniza, 2013). limbik, musik akan memanggil
Beberapa faktor resiko dari penyakit memori atau memori yang mendalam
ini antara lain Jenis kelamin dan dari pasien yang mengakibatkan
umur, Geografis tempat tiggal, perubahan suasana hati dan dapat
Radiasi, Kelainan genetik dan membuat efek terapeutik dengan
keturunan dalam keluarga,dan Ras mengurangi depresi dan kecemasan
(American Cancer Society, 2014). pada pasien. Selain itu, musik juga

3
dapat menyebabkan efek kesenangan sesi dan pasien dapat mendengarkan
atau euforia bagi mereka yang musik melalui handphone dan
mendengarkan . Efek ini setara headphone.
dengan mengonsumsi kafein dan Berdasarkan latar belakang tersebut
alkohol . Perasaan senang atau ceria penulis tertarik untuk mangambil
dapat mengurangi kadar kortisol, kasus dengan judul : “Asuhan
epinefrin, dan norepinefrin karena Keperawatan Pada Pasien Kanker
musik yang telah memasuki kelenjar Tiroid Dalam Pemenuhan Kebutuhan
hipofisis mampu merespons emosi Aman Dan Nyaman”
melalui umpan balik negatif ke
kelenjar adrenal untuk menekan
pelepasan hormon (Widiyono, dkk, METODE
2019). Studi kasus ini adalah untuk
Hasil penelitian yang telah dilakukan mengeksplorasikan masalah asuhan
oleh Romito, et al (2013), keperawatan pada pasien yang
menyebutkan bahwa terapi musik mengalami kanker tiroid dengan
selimut dapat mengurangi pemenuhan kebutuhan aman dan
ketidaknyamanan psikologis seperti nyaman. subjek penelitian yang
kecemasan, Mekanisme terapi musik diteliti sebanyak 1 subjek dengan
selimut dalam meningkatkan kriteria pasien dengan diagnosa
relaksasi dapat dijelaskan oleh fakta medis kaker tiroid. Fokus studi kasus
bahwa rangsangan musik akan ini adalah pasien kanker tiroid.
membentuk gelombang alfa yang Tempat pengambilan studi kasus
sempurna dan merangsang pelepasan dilakukan di RSUD Dr.Moewardi
neurotransmitter serotonin yang akan Surakarta dalam rentang waktu
diubah menjadi melatonin dan pengambilan kasus dimulai pada
memberikan efek relaksasi yang tangga dalam rentang waktu 24 - 29
dapat mengurangi depresi dan cemas. Februari 2020. Pengumpulan data
Hal ini juga diungkapkan pada yaitu dengan wawancara, observasi
penelitian Widiyono, dkk (2019), dan dokumentasi pada pasien yang
yang menjelaskan bahwa setelah mengalami kanker tiroid di RSUD
mendapatkan terapi musik pilihan Dr.Moewardi Surakarta dengan cara
sendiri, mayoritas penderita kanker mengambil data melalui rekam medis
yang memikirkan tentang kesehatan pasien.
mereka seperti biasanya, yang
awalnya depresi menjadi lebih rileks
dan tenang. Prosedur Terapi selimut HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah prosedur memberikan terapi Subyek studi kasus ini adalah
musik dengan kriteria musik lambat, 1 orang dengan kriteria yang sesuai
tempo stabil, dinamis lembut, dan dan diagnosa medis kanker tiroid.
tekstur yang konsisten dipilih sesuai Subyek adalah Ny.S berusia 69
dengan preferensi pasien, Tahun, beragama islam, Pasien
dikombinasikan dengan napas masuk rumah sakit pada tanggal 22
dalam-dalam. Terapi selimut ini Februari 2020 dengan diagnosa
diterapkan empat kali dalam 2 hari medis tumor tiroid, Klien mengeluh
dengan durasi sekitar 15 menit setiap tenggorokan sakit dan sering batuk-

4
batuk kurang lebih sudah setahun 31-40 depresi parah, dan > 60
yang lalu, saat penyakit terasa tak depresi ekstrem. Pasien mendapat
tertahankan dan hanya diperiksakan skor 17 yang menandakan bahwa
ke puskesmas terdekat dan sudah pasien depresi pada batas klinis.
disarankan untuk operasi oleh pihak Secara umum pasien yang
puskesmas agar benjolan pada leher mengalami depresi menunjukkan
tidak semakin membesar dan parah gangguan psikologi pada mood,
tapi klien tidak mau, akhirnya klien mood menggambarkan emosi
dibawa ke RSUD Dr.Moewardi. seseorang, juga perasaan yang
Aktivitas pasien selama di rumah menggambarkan kenyamanan atau
sakit dibantu oleh kedua orang ketidak nyamanan pada emosi.
tuanya. Kadang-kadang, mood diartikan
Hasil pengkajian data pada sebagai emosi yang bertahan lama
Ny.S yang dilakukan pada tanggal yang mewarnai kehidupan dan
Selasa, 25 Februari 2020 diketahui keadaan kejiwaan seseorang datang
bahwa pengkajian awal terhadap dan pergi. Penyebab depresi
keluhan utama pasien kanker tiroid, sesungguhnya tidak dapat diketahui
yaitu pasien mengatakan mengeluh secara pasti namun telah ditemukan
nyeri, setelah operasi pada tanggal, sejumlah faktor yang dapat
Senin 24 februari 2020, karakteristik memengaruhinya seperti, peristiwa
nyeri yang dirasakan yaitu P: luka hidup yang tidak menyenangkan dan
post operasi, Q: perih seperti penyakit fisik tertentu mempermudah
tersayat, R: luka post operasi di serangan ini karena pengaruh
leher, S: skala nyeri 6, T: nyeri psikologis dan biokimia
dirasakan saat bergerak dan nyeri (Basuki,2015).
hilang timbul, hasil dari TTV, TD: Berdasarkan gejala dan
130/80 mmHg, Respirasi: 20x/ penyebab yang disebutkan di atas,
menit, Nadi: 82x/ menit, dan Suhu: antara teori dan observasi serta
36,5°C. pengkajian pasien, penulis
Pasien mengatakan bahwa menemukan persamaan antara teori
dirinya sudah berputus asa dan dan kasus yaitu pasien mengalami
merasa sedih dengan penyakitnya gangguan mood/ emosi psikologi
yang tak kunjung sembuh dan selama dengan mengatakan bahwa pasien
ini hanya merepotkan anak – merasa putusasa, pesimis dan merasa
anaknya saja. Pasien merasa bahwa dirinya hanya merepotkan dan
dirinya hanya menjadi beban untuk menjadi beban bagi anak- anaknya,
anak-anaknya yang sudah sehingga di sini diperlukan adanya
bekeluarga. Pengkajian tingkat dorongan dan dukungan psikologi
depresi pasien dari hasil dari orang terdekat dan terapi
penghitungan skor quisioner (pre relaksasi untuk menenangkan emosi
test) didapatkan skor yaitu 17 dari 20 psikologinya.
nomer yang setiap nomer ada 4 Menurut Setiadi, (2012) ada 3
pilihan jawaban dengan keterangan komponen penting dalam suatu
skor 1-10 normal, 11-16 gangguan diagnosa keperawatan yaitu PES dan
suasana hati ringan, 17-20 deprei PE. Problem (P) dapat didefinisikan
klinis batas, 21-30 depresi sedang, sebagai respon sesoran/ manusia

5
terhadap masalah – masalah pilihan jawaban dengan keterangan
kesehatan potensial sesuai dengan skor 1-10 normal, 11-16 gangguan
data – data yang dapat didapatkan suasana hati ringan, 17-20 deprei
dari pengkajian yang dilakukan. klinis batas, 21-30 depresi sedang,
Etiologi (E) dapat didefinisikan 31-40 depresi parah, dan > 60
sebagai petunjuk pengalaman – depresi ekstrem. Pasien mendapat
pengalaman individu yang lalu, skor 17 yang menandakan bahwa
pengaruh genetika, faktor – faktor pasien depresi pada batas klinis.
lingkungan yang ada saat ini atau Hasil analisa data diperoleh
perubahan – perubahan beberapa diagnosa keperawatan yaitu
patofisiologis. Sign – Symptom (S) nyeri akut berhubungan dengan agen
menggambarkan sesuatu yang cidera fisiologis, keputusasaan
dikatakan oleh pasien dan sesuatu berhubungan dengan kondisi
yang diobservasikan oleh perawat fisiologis, resiko infeksi
yang mengidentifikasi adanya berhubungan dengan prosedur
masalah tertentu. invasif, defisit penegtahuan
Berdasarkan data yang berhubungan dengan kurang terpapar
diperoleh saat pengkajian data, pada informasi. Diagnosa yang difokuskan
tanggal Selasa, 25 Februari 2020 dalam penglolaan kasus Ny.S adalah
diketahui bahwa pengkajian awal keputusasaan berhubungan dengan
terhadap keluhan utama pasien kondisi fisiologis.
kanker tiroid, yaitu pasien Diagnosa keperawatan
mengatakan mengeluh nyeri, setelah keputusasaan berhubungan dengan
operasi pada tanggal, Senin 24 kondisi fisiologis diambil sebagai
februari 2020, karakteristik nyeri bahan pembahasan karena aplikasi
yang dirasakan yaitu P: luka post yang akan dilakukan penulis adalah
operasi, Q: perih seperti tersayat, R: teknik terapi musik pilihan sendiri
luka post operasi di leher, S: skala (SELIMUT) yang nantinya akan
nyeri 6, T: nyeri dirasakan saat mempengaruhi penurunan tingkat
bergerak dan nyeri hilang timbul, depresi subyek. Diagnosa
hasil dari TTV, TD: 130/80 mmHg, keperawatan keputusasaan
Respirasi: 20x/ menit, Nadi: 82x/ berhubungan dengan kondisi
menit, dan Suhu: 36,5°C. fisiologis dijadikan sebagai fokus
Pasien mengatakan bahwa pembahasan studi kasus karena
dirinya sudah berputus asa dan aplikatif tindakan yang akan diambil
merasa sedih dengan penyakitnya penulis yaitu terapi musik pilihan
yang tak kunjung sembuh dan selama sendiri (SELIMUT). Tindakan ini
ini hanya merepotkan anak – sesuai dengan pedoman jurnal
anaknya saja. Pasien merasa bahwa penelitian yang dilakukan oleh
dirinya hanya menjadi beban untuk Widiyono, Dkk (2019) yang berjudul
anak-anaknya yang sudah “ Self – Selected Individual Music
bekeluarga. Pengkajian tingkat Therapy For Depression During
depresi pasien dari hasil Hospilaization For Cancer Patients:
penghitungan skor quisioner (pre Randomized Controlled Clinical
test) didapatkan skor yaitu 17 dari 20 Trial Studyí ”, dimana teknik ini
nomer yang setiap nomer ada 4 dapat dilakukan sebagai teknik terapi

6
untuk menenangkan emosi psikologi musik yang lembut dan disukai,
pada pasien kanker yang mengalami anjurkan berdoa, membaca kitab
depresi. suci, ibadah sesuai agama yang
Proses perencanaan dianut, anjurkan melakukan teknik
keperawatan meliputi penetapan menenangkan hingga perasaan
tujuan perawatan, penetapan kriteria menjadi tenang.
hasil, pemilihan intervensi yang tepat Intervensi yang difokuskan
dan mendokumentasikan rencana dalam asuhan keperawatan ini adalah
keperawatan (Setiadi, 2012). terapi musik denagn musik pilihan
Suatu hasil merupakan sendiri (SELIMUT). Terapi musik
perubahan status pasien yang dapat SELIMUT yaitu terapi musik
diukur dalam berespon terhadap individual yang dipilih sendiri sesuai
asuhan keperawatan. Dalam referensi dengan musik yang disukai, Prosedur
intevensi dituliskan sesuai dengan Terapi musik individu yang dipilih
kriteria hasil intervensi SIKI dan sendiri adalah prosedur memberikan
SDKI. Pedomah penulisan kriteria terapi musik dengan kriteria musik
hasil intervensi berdasarkan SMART lambat, tempo stabil, dinamis
(Spesific, Measurable, Acivable, lembut, dan tekstur yang konsisten
Reasonable, dan Time). Sepesific dipilih sesuai dengan preferensi
adalah berfokus pada pasien, pasien (Widiyono, Dkk, 2019).
measurable adalah dapat diukur, Tindakan keperawatan adalah
dilihat, diraba, dirasakan, dan dibau, sekumpulan pelaksanaan rencana
acieveble adalah tujuan yang harus tindakan keperawatan oleh perawat
dicapai, sedangkan reasonable untuk membantu klien dari masalah
merupakan tujuan yang harus status kesehatan yang dihadapi ke
dipertanggung jawabkan secara status kesehatan yang diharapkan
ilmiah, time adalah batasan (Dermawan, 2012).
pencapaian dalam rentang waktu Implementasi keperawatan
tertentu, harus jelas batasan dlakukan pada tanggal 26 – 27
waktunya (Dermawan, 2012). Februari 2020 tindakan yang
Setelah melalui proses diberikan pada pasien yang memiliki
keperawatan pengkajian dan diagnosa keputusasaan adalah
penegakkan diagnosa keperawatan pemebrerian terapi SELIMUT.
didapatkan tujuan dan kriteria hasil: Terapi musik SELIMUT yaitu terapi
setelah dilakukan tindakan musik individual yang dipilih sendiri
keperawatan selama 2 x 8 jam sesuai dengan musik yang disukai,
diharapkan masalah keputusasaan Prosedur Terapi musik individu yang
dapat teratasi dengan kriteria hasil dipilih sendiri adalah prosedur
sedih menurun, bimbang menurun, memberikan terapi musik dengan
keletihan meurun, menangis kriteria musik lambat, tempo stabil,
menurun. Rencana keperawatan yang dinamis lembut, dan tekstur yang
dapat ditegakkan adalah SIKI: teknik konsisten dipilih sesuai dengan
menenangkan (I.08248), preferensi pasien (Widiyono, Dkk,
mengidentifikasi masalah yang 2019).
dialami, ciptakan ruangan yang Implementasi pertama
nyaman, menganjurkan mendegarkan diberikan pada hari ke dua yaitu hari

7
Rabu,tanggal 26 Februari 2020 ketiga yaitu menganjurkan
melakukan tindakan menidentifikasi mendengarkan musik yang lembut
masalah yang dialami pada pukul dan disukai pada pukul 13.45 WIB
09.30 WIB didapatkan data pasien didapatkan data pasien bersedia dan
mengatakan merasa dirinya hanya cukup senang diberikan terapi musik
merepotkan dan memebebani, pasien dengan didampingi keluarga dari
juga tampak lesu dan sering data post test didapatkan skor nilai
melamun dari hasil skor pre test juga yaitu 11 yang berarti tingkat depresi
didapatkan hasil nilai 17 yang berarti sudah menurun. Di sini perawat
pasien mengalami deprei pada batas memberikan terapi musik 2x dalam
kinis. Tindakan yang kedua pada sehari agar lebih efektif dalam
pukul 10.00 WIB yaitu menurunkan tingkat depresi pada
menganjurkan untuk mendengarkan pasien.
musik yang lembut dan disukai, Dari hasil implementasi di
didapatkan data pasien mengatakan atas dapat disimpulkan bahwa terapi
bersedia diberikan musik dengan musik SELIMUT dapat menurunkan
musik yang dipilih pasien sendiri tingkat depresi hanya dengan
dengan didampingi keluarga. melakukan 2 x sehari 15 – 20 menit
Tindakan ketiga dilakukan pada tiap pemberian. Cara kerja terapi
pukul 13.40 WIB yaitu pemberian musik ini dijelasakan dalam jurnal
terapi musik yang dipilih oleh pasien Widiyono,Dkk, (2019) bahwa suara
sendiri didapatkan data pasien dan musik dapat merangsang sistem
keluarga bersedia diberikan terapi limbik, musik akan memanggil
musik dan keluarga juga merasa memori atau memori yang mendalam
tidak terganggu dari pasien yang mengakibatkan
Implementasi kedua perubahan suasana hati dan dapat
diberikan pada hari ketiga yaitu membuat efek terapeutik dengan
Kamis, 27 februari 2020, tindakan mengurangi depresi pada pasien.
pertama yang diberikan adalah Selain itu, musik juga dapat
mengidentifikasi masalah yang menyebabkan efek kesenangan atau
dialami pada pukul 09.00 WIB dan euforia bagi mereka yang
didapatkan data pasien mengatakan mendengarkan. Efek ini setara
walau sedikit gelisah klien juga dengan mengonsumsi kafein dan
sering berdoa pada Allah SWT, klien alkohol.
juga sadar ternyata anak-anakya Sesuai rencana tindakan yang
selalu mendukung kesembuhannya telah diberikan, penilaian dan
dan selalu menyayangi ,mendoakan evaluasi diperlukan untuk melihat
agar cepat sembuh. Tindakan kedua keberhasilan. Bila tidak atau belum
yaitu menganjurkan mendengarkan berhasil maka perlu disusun rencana
musik yang lembut dan disukai pada yang baru, sesuai dengan tahapan
pukul 09.45 WIB dan didapatkan evaluasi dapat dilakuakn selama
data pasien bersedia diberikan terpi proses keperawatan atau pada akhir
musik dengan didampingi keluarga pemberian asuhan. Perawat juga
dan dengan lagu yang dipilih bertanggung jawab untuk
kemarin, pasien tampak rilex saat mengevaluasi status dan kemajuan
diberikan musik. Tindakan yang klien terhadap pencapaian hasil dari

8
tujuan keperawatan yang telah tiroid dalam pemenuhan
ditetapkan sebelumnya. Evaluasi kebutuhan aman dan nyaman
menyimpulkan hasil kemajuan dengan masalah keperawatan
masalah serta kemajuan pencapaian
keputusasaan tindakan yang
tujuan keperawatan (Purbanuingrum,
2017). Hasil akhir dari evaluasi yang dilakukan adalah pemberian
dapat dicapai setelah dilakukan terapi musik pilihan sendiri
tindakan keperawatan selama 2 x 8 (SELIMUT) dengan durasi 2
jam, masalah keputusasaan dapat kali sehari dalam waktu 20
teratasi. Hal ini dapat dibuktikan dari menit dalam 2 hari didapatkan
hasil pre tes dan post tes quisioner hasil penurunan tingkat depresi
untuk mengukur tingkat depresi
dari skor 17 menjadi 11.
pasien, yang awalnya pada pre test
skor pasien yaitu 17 dan pada hasil Rekomendasi tindakan terapi
post test di hari kedua skor menurun musik pilihan sendiri
menjadi 11, dan juga masalah lain (SELIMUT) efektif dilakukan
pasien yaitu seperti nyeri maupun pada pasien kanker tiroid .
resiko infeksi juga dapat teratasi
karena perawat memberikan 2. Saran
perawatan kulit pada luka sehingga
Berdasarkan kesimpulan dan
keadaan pasien dapat stabil, dapat
dilihat seperti pada tabel 1.1 implikasi penelitian di atas dapat
diajukan beberapa saran sebagai
Tabel 1.1 evaluasi tingkat depresi berikut :
dengan quisioner BDI (Beck a. Bagi Institusi Pelayanan
Depression Inventory) Kesehatan
Rumah sakit khususnya RSUD
Hasil skor (BDI) Dr. Moewardi Surakarta dapat
Hari pertama Hari kedua memberikan pelayanan kesehatan
(pre) (post) dan mempertahankan hubungan
kerja
Skor 17 Skor 11
sama yang baik antara tim
kesehatan maupun klien serta
Berdasarkan dari data tabel di atas keluarga klien.
dapat disimpulkan bahwa sertelah Melengkapi saran dan prasarana
dilakukan pemberian terapi musik yang sudah ada secara optimal
pilihan sendiri selama 2x dalam 2 dalam pemenuhan asuhan
hari mengali penurunan skor tingkat keperawatan keputusasaan pada
depresi, dari skor awal yaitu 17 pasien kanker tiroid.
menjadi 11 b. Bagi Tenaga Kesehatan
Khususnya Perawat
KESIMPULAN DAN SARAN Diharapkan selalu berkoordinasi
dengan tim kesehatan lainnya
1. Kesimpulan dalam memberikan tindakan
Pengelolaan asuhan keperawatan nonfarmakologis
keperawatan pada pasien kanker yaitu terapi musik pilihan sendiri

9
(SELIMUT) bisa diaplikasikan Basuki, Wasis., (2015). Faktor-
sebagai tindakan alternatif untuk Faktor Penyebab Kesepian
mengurangi tingkat depresi secara Terhadap Tingkat Depresi Pada
maksimal agar klien merasa Lansia Penghuni Panti Sosial
nyaman, khususnya pada klien Tresna Werdha Nirwana Puri
dengan kanker tiroid. Perawat Kota Samarinda. eJournal
diharapkan dapat memberikan Psikologi. 4. (1): 713-730.
pelayanan professional dan Boehm K, Cramer H, Staroszynski T,
komprehensif Ostermann T. Arts therapies
c. Bagi Institusi Pendidikan for anxiety, depression, and
Meningkatkan mutu pelayanan quality of life in breast cancer
pendidikan yang telah patients: A systematic review
berkualiatas dengan and meta-analysis. Evid Based
mengupayakan aplikasi riset Complement Alternat Med.
dalam setiap tindakan yang 2014; 1–9.
dilakuakan sehingga mampu Effendy C, Vissers K, Osse BH,
menghasilkan perawat yang Tejawijaya S, VernooijDagsen
profesional, terampil, inovatif, M, Engels Y. Comparison of
dan bermutu dalam memberikan problems and unmet needs of
asuhan keperawatan yang patients with advanced cancer
komprehensif berdasarkan ilmu in a European country and an
dan kode etik keperawatan. Asian country. Pain Pract.
d. Bagi Pasien 2014;(5): 433–440.
Meningkatkan pengetahuan klien Haryono, Rudi, & Maria .P.S.U.
dan keluarga tentang bagaimana (2019), Keperawatan Medikal
menangani masalah kanker tiroid Bedah II, Yogyakarta : Pustaka
dengan tindakan yang benar Baru Press
sehingga masalah teratasi dan Huang, S., Good, M.,
kebutuhan kenyamanan pasien Zauszniswenki. The
terpenuhi. effectiveness of music in
relieving pain in cancer
DAFTAR PUSTAKA patients: a randomized
controlled trial. International
Akmal, Mutaroh, dkk,. 2010. journal Of Nursing Studies
Ensiklopedi Kesehatan untuk 2010;47 : 1354-1362
Umum,. Jogjakarta: Ar-Ruzz Manurung, Nixson. (2016). Terapi
Media Reminiscence. Cetakan
American Cancer Society. Cancer Pertama. Jakarta : TIM
Facts & Figures 2014. Atlanta, Mohd. Pajri (2018). Analisi Praktik
Ga:American Cancer Keperawatan Pada Pasien
Society.2014. Operai EVD Atas Indikasi
Asmadi, 2010. Teknik Prosedural Hidrosefalusdan Abses
Keperawatan Konsep & Temporal Dengan Intervensi
Aplikasi Kebutuhan Dasar Inovasi Pemeberian Oral
Klien. Jakarta: Salemba Hygine Menggunakan Madu
Medika Untuk Menurunkan Resiko

10
Pertumbuhan Bakteri Di Mulut Scientific Publication UMS.
Pada Anak Yang Di Rawat Di 2011; 4: 44–49.
Ruang PICU RSUD . A Wahab Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Syahrani Smarinda (2018). Badan Penelitian dan
NANDA Internatioan diagnosis Pengembangan kesehatan
keperawatan definisi dan kementrian RI tahun 2018
klasifikasi 2018. Jakarta : EGC Romito F, Lagattolla F, Costanzo C,
Nas, Chairun., (2019). Sistem Pakar Giotta F, Mattioli V. Music
Diagnosa Penyakt Tiroid therapy and emotional
Menggunakan Metode expression during
Dempstershafe. Vol. 7 No. 1 chemotherapy. How do breast
pp. 1-14 cancer patient feel?”. Eur J
Natalia, Dian. 2013. Terapi Musik Integr Med. 2013;5: 438–442.
Bidang Keperawatan. Jakarta : Saputra, Lyndon., Susilowati, M.,
Mitra Wacana Media Dwi, D., Daniel, S., dkk.
Nursalam, 2015. Manajemen (2014). Buku Ajar Ilmu Bedah
Keperawatan. Jakarta : Jilid Satu. Tangerang :
Salemba Medika KARISMA Publishing Group
Nursalam, 2013. Metodologi Sugiyono, 2009. Metode Penelitian
Penelitian: Pendekatan Praktik Kualiatif, Kuantitatif, dan
(Edisi 3). Jakarta: Salemba R&D. Bandung :Alfabeta
Medika Wahyuningsih, Sri. 2013. Metode
Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Studi Kasus: Knsep
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Teori Pendekatan Psikologi
Rinekacipta Komunikasi Dan Contoh
Oktahermoniza., Harahap W.A., Penelitian. Madura: UTM
Tofrizal., & Rasyid R., (2013). PRESS
Analisis Ketahanan Lima Widiyono., Setiyani, S., &
Tahun Hidup Kanker Tiroid Christantie E., (2019). Self-
Dikelola di RSUP Dr. M. Selected Individual Music
Djamili Padang.Vol. 3 No. 3 Therapy for Depression during
pp.151-157 Hospitalization for Cancer
Potter, & Perry, A. G. (2009). Buku Patients: Randomized
Ajar Fundamental Controlled Clin ical Trial
Keperawatan: Konsep,. Proses, Study. Vol.13 No. 3 pp.56-68
Dan Praktik, edisi 4, Volume.2. World Health Organization.
Jakarta: EGC. GLOBOCAN 2018: Estimated
Purbaningrum, D. (2017). KTI: Cancer Insidance, Mortality
Asuhan Keperawatan Pada and Prevalence Worldwide in
Pasien Kanker Payudara 2018
Dalam Pemenuhan Kebutuhan
Rasa Aman Dan Nyaman.
Stikes Kusuma Husada
Purbowinoto SE, Kartinah. Effects
music therapy on geriatic
depression Yogyakarta.

11
12

Anda mungkin juga menyukai