Anda di halaman 1dari 7

Anak Agatha Suci

● Siapa si Agatha Suci?


Suci Wulandari atau lebih dikenal dengan nama Agatha Suci merupakan seorang penyanyi
berkebangsaan Indonesia. Dia memulai kariernya saat menjadi finalis Indonesian Idol tahun
2004.

Kahlia Adinda (8) dan Arsa Nuraga (7), dua anak dari perempuan yang akrab disapa Suci ini
mengalami dua kondisi yang berbeda. Kahlia menyandang autism spectrum disorder,
sementara Arsa mengalami speech delay.

Gejala yang dialami Kahlia:


1. Eye contactnya kurang sekali
2. Tidak mau menggunakan otot yang ia miliki, misal: dia tidak suka dorong karena tidak
mau pakai otot perut.
Gejala yang dialami Arsa:
1. lebih extrovert banyak berinteraksi, bisa eye contact, tapi emang sulit buat bicara

● Suami Agatha Suci apakah memiliki riwayat ASD?


engga, justru sang suami, Jeffry Thung yang ia terus sabar dan mensupport istrinya agar tetap
bertahan

● Apakah Agatha Suci sendiri memiliki riwayat ASD?


engga, Agatha Suci adalah seorang finalis dari Indonesia idol dan pastinya tidak memiliki
riwayat ASD itu sendiri

● Apa penyebab anak Agatha Suci


mengidap ASD?
sejak kecil kahlia tidak menunjukkan gejala maupun gerak-gerik yang mengarah ke ASD, pada
awalnya orang tua Kahlia mengira bahwa Kahlia adalah anak yang normal tetapi karena Kahlia
dari kecil sering dibiasakan menggunakan fasilitas iPad, mungkin hal tersebut yang memicu
munculnya kelainan maupun gejala ASD pada Kahlia.
Anak yang terlalu anteng dengan gadgetnya membuat stimulasi aktif atau geraknya jadi
berkurang, dia cenderung hipoaktif, diam saja jarang berinteraksi. Keranjinan gadget membuat
anak lebih banyak menggunakan motorik halus dan tidak memakai fungsi motorik kasar.
Dampaknya, aktivitas yang menggunakan otot berkurang, misalnya jarang gerak atau sulit
berolahraga. Kurangnya fungsi motorik kasar berdampak pada pertumbuhan fisik yang
mengalami gangguan.

● Kronologi anak pertama Agatha Suci pengidap ASD


Padahal awalnya, anak pertamanya, Kahlia Adinda lahir tampak normal. Hingga pada suatu
saat, Agatha Suci menemui hal yang tidak wajar yang dimiliki anak pertamanya. "Mulai 11 bulan
agak agak gimana. Kan kita masa milenial iPad lah. Ko pinter banget ni anak, detik keberapa,
tahu. Mama mau dengerin lagu, dan ada permainan ini pas lagi ngasih roti, detik ke 17 dia
langsung bisa, "Aku sampe 'ada yang nggak beres ni dari ni anak'. Soalnya kan nggak mungkin
kan anak-anak seumuran dia tu detail seperti itu," ujar Agatha Suci, saat ditemui. Agatha Suci
pun semakin memperhatikan perkembangan anaknya. Semakin besar, Agatha melihat anaknya
tidak bisa berinteraksi dengan maksimal."Terus kalau dipanggil, Kahlia, Kahlia Kahlia, sampe
Kahlia (teriak) baru nengok. Terus nggak ada eye contact and everything. Ah ini nggak bener ni,
ada yang nggak beres ni," ucapnya curiga.Ia dengan suaminya, Jeffry Thung tak berpikir
panjang lagi, mereka membawa Kahlia Adinda ke dokter tumbuh kembang."Terus dia bilang
(dokter) 'ibu ini anaknya autis' oh gitu. Iya. Udah saya diam," lanjutnya. Di saat itu dunia Agatha
Suci seakan runtuh seketika. Tak dipungkirinya hatinya hancur saat itu. "Kita ngalami patah
hati," singkatnya

● Kronologi anak kedua Agatha Suci pengidap ASD


Agatha Suci berusaha memiliki anak kedua. Tak begitu jauh dari kondisi sang kakak, Agatha
Suci harus menerima kenyataan, anak keduanya, Arsa Nuraga juga dinyatakan sebagai anak
berkebutuhan khusus. Arsa Nuraga memiliki keterlambatan bicara. "Umur satu setengah tahun
Kahlia, lahirlah anak aku yang kedua. Unlike the sister yang kedua ini, lumayan bagus. Dia
punya kontak mata dan segala macem," Tapi, ke sini sini mulai kaget. Mulai terapi umur dua
tahun. Arsa itu mulai terapi umur empat tahun. Arsa itu bagus, eye contact nya. Tapi dia nggak
berkata kata," tuturnya. Hingga hari ini ia menceritakan momen beratnya itu, Agatha Suci belum
bisa menahan air matanya. Tapi lagi-lagi, Agatha Suci berusaha melihat peristiwa ini dari sudut
pandang yang berbeda. "Aku sangat ingin mensyukuri yang diberikan Tuhan menjadi seseorang
yang beda dari sebelumnya, tetap optimis, empati aku lebih besar, mensyukuri apa yang aku
dapat, melihat dari sisi yang berbeda," pungkasnya.

● Bagaimana perasaan Agatha Suci saat mengetahui anaknya mengidap ASD?


Pastinya, ia banyak mengeluh sampai mengatakan, "Eh... Report banget hidup gw ni. Tapi ya
maksudnya bener-bener kayak yang apalagi nih. Bener-bener buy one get one. Tuhan
ngasihnya tu, ya udah nih dua-duanya ni gue kasih ke lo nih. Mungkin gitu kali ya," cerita
Agatha Suci saat ditemui di Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (14/8/2018).

Tapi karena ada support system dari sang suami Jeffry Thung, "Kalau namanya support
system, aku selalu punya semua support system yang aku miliki. Terutama suami aku. I'm so
lucky to have him, dia selalu menguatkan, no matters how hard, we doing this together. Waktu
aku dengar dia pertama kali bilang begitu, itu waktu diagnosa, itu kayak oh wow, sesuatu hal
yang tendangan, kayak di-kick, ayo loncat," tuturnya sambil meneteskan air mata.

Tak hanya itu, kedua orang tua juga menjadi alasan Agatha Suci agar tetap kuat dan tak malu
menerima kenyataan. Bahkan, pembantu rumah tangganya pun juga begitu baik dan peduli
dengannya. Hal itu pun membuat Agatha terharu.

"Mama papaku itu juga luar biasa, sampai sekarang aku selalu dikelilingi orang-orang yang baik
sekali, sampai mbak di rumah juga baiknya minta ampun, jadi tidak ada alasan buat aku untuk
terus bersyukur, banyak hal yang mungkin orang lain nggak punya, i have it. Dikelilingi sama
orang-orang yang luar biasa baik, punya suami yang sangat baik, orangtua juga sangat support,
nggak ada yang namanya malu," papar Agatha Suci.

"Aku banyak banget ketemu sama temen-temen, kalau nanya mereka anaknya kenapa nggak
pernah dibawa, terus yang malu anaknya disimpen di rumah. Dan melalui kampanye ini, nggak
ada yang perlu dimaluin," pungkasnya.

● Bagaimana Agatha Suci dapat mengatasi dan merawat kedua anak tersebut?
Suci dan suami langsung mencari solusi untuk kondisi kedua buah hatinya. Mereka pun
memutuskan melakukan terapi. Suci juga mengaku bahwa ia adalah orang yang tegas dan hal
itu ia terapkan juga dalam merawat Kahlia serta Arsa.

“Anak-anak autistik ini kan perlu sesuatu yang konsisten, jadi konsitensi saya membantu
mereka juga,” ungkap Suci.

1. Terapi Musik untuk Mengajarkan Fokus Pada Anak


Melalui terapi, Suci ingin mengajak anak-anak untuk fokus dengan cara yang lain. Biasanya
mereka terapi applied behavior analysis (ABA) dan sensor integrasi, namun kali ini lewat musik.

Sama seperti anak-anak lainnya, ada kalanya mereka senang, ada kalanya sedang tidak
bersemangat. Kahlia lah yang terlihat lebih tertarik dengan piano.

“Jadi nanti dilihat beberapa bulan ke depan aja, kalau memang Arsa tidak tertarik, mungkin
bakal disudahi.

2. Memperhatikan Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Anak


Kahlia dan Arsa punya kegiatan yang cukup padat. Seperti les renang, les musik, dan terapi
setiap hari. Oleh sebab itu, Suci sangat memperhatikan asupan makanan mereka agar
nutrisinya selalu terpenuhi.

"Kalau sedang di luar rumah, saya bebaskan mereka mau makan apa saja boleh. Ada satu
barang juga yang selalu saya siapkan di rumah, yaitu kaldu ayam kampung. Kaldu ayam
kampung ini dibuat sendiri dan tidak pernah kosong. Selalu ada stoknya di rumah,” beber Suci.
Semua makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kondisi mereka. "Jadi anak-anak harus
mengonsumsi makanan-makanan organik. Mulai dari sayur organik, ayam organik, telur
organik, dan lainnya yang pasti sesuai kebutuhan mereka.

Suplemen pendukungnya juga banyak, ada fish oil, B12, probiotik, jadi lengkap sesuai dengan
kondisi Kahlia dan Arsa masing-masing," jelas Suci.

3. Tetap Tegas dan Tidak Memanjakan Anak


Suci mengaku bahwa ia adalah orang yang sangat tegas, termasuk dalam membesarkan kedua
anaknya. “Kebetulan anak-anak juga jarang merengek-rengek. Bila biasanya merengeknya
sudah kelewat batas, saya cuekin saja dan langsung jalan,” ucap Suci sambil tertawa.

Tapi tentu saja Suci menasihati anak-anaknya terlebih dahulu. "Kalau misalnya ingin sesuatu,
diomongin baik-baik. Karena mereka belum sempurna secara verbal dan mengekspresikan apa
yang mereka mau," ujarnya.

Suci memang memilih untuk membujuk dengan cara berbicara untuk memberikan pengertian
pada Kahlia dan Arsa. Sebab, ia mengatakan bahwa ia bukanlah tipe ibu yang bisa membujuk
anak dengan memberi imbalan,

"Untuk apa anak sedang marah-marah, tapi malah diberikan imbalan. Jadi biasanya kalau tetap
menangis, saya biarkan menangis dulu. Bila sudah lebih tenang, baru saya hampiri dan ajak
jalan lagi. Konsekuensinya paling hanya sebatas dipelototin orang-orang satu mal. Tapi kan
mereka tidak mengerti kondisi saya, jadi saya cuek saja," tukas Suci.

4. Senang Jalan-jalan Sekeluarga


Memiliki dua anak, tentunya hobi keduanya juga berbeda. Suci mengungkapkan kalau Kahlia
hobi makan apa saja, sedangkan Arsa suka direkam di video. "Nah, Kahlia nggak terlalu suka
(direkam)," jelas Suci.

Suci dan keluarga juga menikmati saat jalan-jalan bersama, bahkan sesederhana pergi ke mal.
"Misalnya kemarin saat ke mal, Kahlia lihat playground yang ada lolipopnya, lalu dia minta main,
dan saya turuti.

Arsa anaknya lebih cenderung ke window shopping, jalan-jalan, kalau sudah capek duduk. Lalu
jalan-jalan lagi, cari makanan, sesederhana itu sih. Lalu karena kita punya hewan peliharaan
anjing juga, kita pergi ke tempat dog friendly."

Tak hanya itu, Suci dan keluarga sangat suka tempat outdoor. Kahlia dan Arsa pun senang
sekali dengan aktivitas luar ruangan seperti berenang.

"Makanya kita sangat suka dengan Bali. Saya suka berjemur, Kahlia juga karena dia suka sekali
dengan cahaya matahari. Arsa suka outdoor activity, jadi kita biasanya berenang dari pagi
sampai siang, atau berjemur dari pagi sampai siang, lalu makan siang, main di pantai, dan
makan malam."

● Bagaimana tanggapan netizen/fans Agatha Suci terkait dengan anaknya yang


mengidap ASD?
Tidak jarang juga ia menerima komentar negatif terhadap kondisi Kahlia dan Arsa.

"Kalau ada komentar-komentar yang menyakitkan, baik dari saudara ataupun teman, tipsnya
saya diamkan aja. Jujur saya orangnya nggak mudah sakit hati. Jadi saya anggap anak-anak
saya sebagai berkat yang Tuhan berikan untuk saya, jadi saya bisa memiliki empati lebih, tidak
jadi orang yang judgemental, dan sebagainya," tegas Suci.

Bukti hujadan yang diterima dari netizen:

● Pesan Agatha Suci untuk orang tua yang memiliki anak pengidap ASD?
Suci mengingatkan para orang tua, terutama ibu untuk tidak memikirkan apa kata orang lain di
luar sana.

“Penting untuk menjalani peran kita sebagai ibu sebaik mungkin. Jangan pikirkan apakah saya
sudah menjadi ibu yang baik, bagaimana tanggapan orang di luar sana, jangan pedulikan,”
katanya.

Perempuan kelahiran 8 April 1985 ini menegaskan bahwa hanya kita yang mengerti keluarga
kita.
"Lakukan apapun yang kita sukai, berusaha saja sebaik mungkin. Jangan takut dan jangan
malu dengan apa yang orang lain katakan. Jangan pedulikan karena hanya akan membawa
dampak negatif bagi kita. Selalu ada sisi terang dari kehidupan yang kita jalani.

Live your life to the fullest and do your best for self, family and your children. Sama halnya
seperti ketika kita naik pesawat, kita harus menyelamatkan diri sendiri dahulu baru
menyelamatkan orang lain. Buat dirimu sendiri bahagia, sehingga kamu bisa membuat orang
lain di sekitarmu ikut bahagia," tutup Suci.

__________________________________

● Who is Agatha Suci?


Suci Wulandari or better known as Agatha Suci is an Indonesian singer. He started his career
when he became a finalist on Indonesian Idol in 2004.

Kahlia Adinda (8) and Arsa Nuraga (7), two children of a woman who is familiarly called Suci,
experience two different conditions. Kahlia has autism spectrum disorder, while Arsa has
speech delay.

● Symptoms experienced by Kahlia:


1. The eye contact is very less
2. Doesn't want to use the muscles he has, for example: he doesn't like to push because
he doesn't want to use his stomach muscles.

● Arsa's symptoms:
1. More extroverts interact a lot, can make eye contact, but it's really hard to talk

● Does Agatha Suci's husband have a history of ASD?


No, it's her husband, Jeffry Thung, who continues to be patient and supports his wife in order to
survive

Does Holy Agatha herself have a history of ASD?

No, Agatha Suci is a finalist from Indonesia idol and definitely doesn't have a history of ASD
itself

What is the cause of the child of the Holy Agatha

have ASD?
Since childhood, Kahlia has not shown any symptoms or movements that lead to ASD, at first
Kahlia's parents thought that Kahlia was a normal child but because Kahlia was used to using
the iPad from a young age, maybe this was what triggered the appearance of ASD
abnormalities and symptoms in Kahlia .

Children who are too calm with their gadgets cause active stimulation or reduced movement,
they tend to be hypoactive, just keep quiet and rarely interact. Gadget crafts make children use
more fine motor skills and not use gross motor functions. As a result, activities that use muscles
are reduced, for example, rarely move or have difficulty exercising. The lack of gross motor
function has an impact on impaired physical growth.

Anda mungkin juga menyukai