Anda di halaman 1dari 3

LANGKAH KU SETELAH TAMAT SMA

Saat sekolah itu sebenarnya sangat menyenangkan. Punya banyak kawan dan kegiatan yang beragam.
Walau terkadang membosankan bila harus bersaing dengan kelelawar malam karena mengerjakan
banyak tugas dari setiap guru.

Apalagi ketika soal matematika menunggu untuk dieksekusi. Huff....harus dengan kesabaran kata orang
tua. Lelahku masih kalah dengan semangatku mengerjakan soal trigonometri. Menurutku sangat
menantang untuk kutuntaskan. "Waah..ternyata aku bisa" .... hatiku berkata.

Saat ujian akhir nasionalpun, matematika adalah mapel paforitku. Semua soal kubabat habis dengan
baik. Meskipun ada mapel lain yang kurang kuminati harus mendapat nilai yang pas-pasan. Tak
mengapalah...yang penting nilai rata-ratanya memuaskan.
Setelah ujian nasional banyak hari libur kujalani hingga kumulai merindukan masuk sekolah lagi.
Beginilah sifat manusia, ada bosan saat masih punya waktu belajar. Tapi bosan pula kelamaan libur.
Hmmm...

Saat menunggu untuk melangkah kemana setelah tamatpun jadi dilema. Waktu berfikir tersedia cukup
lama untuk menimbang dan memutuskan.

kata orang tuaku " nak...apa langkahmu selanjutnya? Mau kuliah, kerja atau menikah saja?". "Mau
kuliah jurusan apa ya? Mau kerja tapi dimana? Apalagi mau nikah....mau sama siapa yaa? " gumamku....

Banyak jurusan yang menjanjikan peluang kerja yang bagus, tapi apa aku mampu...karena tesnya pasti
sulit. Dahulu ibuku pernah bilang pengennya aku jadi dokter, atau polisi hingga jadi imam masjid harom.
Aku yang kala itu tak mengerti banyak hanya bisa bilang pengen jadi pilot. Ntahlah...

Seiring waktu aku juga berfikir, bagaimana bila aku kerja dulu baru kuliah. Sebaliknya berfikir pula apa
kerja sambil kuliah yaa!?. Kerjaan apa ya yang sekiranya tak mengganggu jadwal kuliah nanti. Pussiiiiing
deh....

Pernah pula orang tuaku bertanya apa mau menikah saja!?? "Wadduuuh...mau dikasih makan apa anak
orang bu " kataku heran. "Rezeki Allah yang atur sayang..." kata ibu. "Kalau mau nikah syaratnya harus
ngaji dulu, biar kamu dan calon menantu ibu faham ilmu agama" tambah ibuku. Karena agamaku
mengajarkan bila seseorang sudah ingin menikah maka harus diarahkan. Namun bila belum mau boleh
kuliah atau kerja dahulu.

Sejalan dengan keinginanku, aku ingin kuliah dulu lalu kerja untuk menabung biar gak nyusahin ibu lagi.
Kalau bisa buat orang tua bangga dengan hasil kerjaku baru deh aku menikah. Karen aku adalah anak
semata wayang ayah dan ibu.
Ya Allah...aku ingin sukses didunia agar bisa buat bangga ayah dan ibu dulu. Dan bantu aku ya
Allah...agar bisa hafal quran 30 juz. Dan beri aku semangat dan kemampuan agar aku bisa menuntut
ilmu agama untuk memenuhi relung jiwaku, menjadi bekal untuk menjadi imam buat pasangan halalku
kelak.

Anda mungkin juga menyukai