Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nabilah Jihan Khumaira

NIM : P07124220014
Prodi : Str Kebidanan
No. Absen : 12

RESUME GRAM POSITIF VS GRAM NEGATIVE

Sel bakteri memiliki tiga lapisan yaitu:


1. Membran Plasma :
a. Mengarahkan apa yang masuk dan keluar
b. Lapisan ganda fosfolipid
2. Dinding sel
a. Menyediakan dukungan struktural
b. There buat dari peptidoglikan atau polisakarida
3. Kapsul
a. Isan luar lengket untuk perlindungan

Perbedaan Gram Positif dan Gram Negatif


Gram Positif :
1. Sebagian besar membran plasma bagian dalam
2. Dinding sel peptidoglikan yang tebal
3. Kapsul luar
4. Lebih mudah diobati dengan antibiotik
5. Noda ungu atau violate setelah pewarnaan gram

Gram Negatif :
1. Sebagian besar membran plasma bagian dalam
2. Dinding sel peptidoglikan yang tipis
3. Kapsul luar
4. Membran plasma lain
5. Lebih sulit diobati dengan antibiotik
6. Noda merah atau pink setelah pewarnaan gram
Pewarnaan Gram
Tujuan : Untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi
perawatan berbeda berdasarkan hasil
Steps:
1. Beri sampel bakteri secara melintas di atas preparat kaca
2. Panaskan bakteri ke preparat
3. Oleskan kristal violet ke bakteri
4. Beri iodin ke bakteri
5. Cuci dengan alkohol
6. Oleskan safranin ke bakteri

Hasil:
1. Gram Positif : Berwarna ungu
2. Gram Negatif : Berwarna Pink

Tekhnik Pewarnaan Gram


Pewarnaan pertama kali ditemukan oleh Hans Cristian Joachim gram, seorang peneliti dari
Denmark, pada tahun 1884.
Pewarnaan gram tergolong dalam perwarna An differensial dan hingga saat ini masih
digunakan secara luas untuk mengidentifikasi bakteri.

Teknik Pewarnaan gram menggunakan empat jenis cat: Gram A (Kristal Violet), Gram B
(larutan lugol), Gram C (Alkohol-Aseton), Gram D (Safranin atau Fuchsin merah). bakteri
yang terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu bakteri gram positif
dan bakteri gram negatif. Perbedaan warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur
kimiawi dinding selnya.

Tahap 1:
Pembersihan Gelas Objek
1. Pembersihan gelas obyek bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan alkohol 70%
maupun mengelap dengan alkohol swab
Tahap 2:
Penandaan Gelas Objek
1. Pelabelan sangat bermanfaat untuk mencegah sampel agar tidak tertukar dengan
sampel pengecatan lainnya. Selalu lakukan pelan dengan spidol maupun label Tempel
Tahap 3:
Penyiapan Preparat Biakan
1. Untuk biakan cair langsung diambil menggunakan ose bulat, untuk biakan berupa
agar miring dapat di suspensi kan dengan air steril terlebih dahulu
2. Selai penambahan air steril ke media, teknik penyiapan dapat pula dilakukan dengan
menggoreskan dia kan kering di atas obyek las yang telah ditetesi air steril
sebelumnya
3. Teknik tersebut sering digunakan pada biakan yang berasal dari cawan petri maupun
agar miring
4. Usai biakan yang digunakan untuk pengecatan iyalah yang berusia 18 sampai 24 jam.
Sebelum pengecatan pemajakan terlebih dahulu biakan sampel.
Tahap 4 :
Fiksasi Preparat
1. Fiksasi dilakukan dengan melewatkan Preparat di atas api
Tahap 5:
Pengecatan dengan cat gram A
1. Untuk pengecatan menggunakan cat gram A, biarkan chat selama 30 sampai 60 s
sebelum dibilas
2. Ketika membilas cet, alirkan air dari atas dan usahakan tidak mengenai biakan untuk
mencegah there bilasnya biakan akibat tekanan air
Tahap 6 :
Pengecatan dengan cat gram B
1. Harga cat gram B, diamkan chat selama 1 min sebelum dibilas
Tahap7:
Pengecatan dengan gram c
1. Pada gram C, diamkan cet selama 10 sampai 30 s
Tahap 8:
Pengecatan dengan gram D
1. Untuk penggunaan Grande diamkan selama 30 sampai 60 detik sebelum dibilas
2. Setelah pembilasan object dengan menggunakan Bkt sebisa mungkin hilangkan air
sisa pembilasan tanpa menikah biakan dengan cara menyerap air dengan ujung tisu
Tahap 9:
Pengamatan dibawah Mikroskop
1. Untuk pembesaran 100 kali gunakan minyak imersi untuk memperjelas pengamatan,
pastikan lensa terendam dalam minyak imersi pada saat pengamatan.

Anda mungkin juga menyukai