`
Nama Sekolah : SMA PAB 1 MEDAN ESTATE
Kelas :X
Jurusan : IPS (ILMU PENGETAHUAN SOSIAL)
A. Merumuskan Rasional
Pola pikir mengenai bimbingan dan koneling dewasa ini lebih mengarah terhadap kemampuan, keperluan, penanggung jawaban
kebutuhan serta tugas-tugas perkembangan tersebut agar dapat terpenuhi. Proses pemberian layanan kepada peserta didik yang
bermasalah, pencapaian perkembangan maksimal dan mencegah agar tidak terjadinya masalah adalah sebagai sebuah unsur pelayanan.
Bimbingan konseling merupakan salah satu peranan penting yang harus dimiliki oleh sekolah, karena bimbingan konseling dapat
membantu memberikan layanan kepada peserta didik yang mempunyai masalah. Selain itu bimbingan konseling juga dapat membantu
peserta didik dalam proses pengembangan karirnya yang terhambat. Dalam upaya mencapai tugas perkembangan tersebut, [rogram
bimbingan dan konseling juga harus dilaksanakan dengan efektif oleh seluruh stakeholder sekolah.
Adapun pelaksanaan layanan bimbingan kinseling yang kami selenggarakan di SMA PAB 1 Medan Estate memiliki banyak
perlawanan atau tantangan baik dari dalam ataupun luar sekolah. Perlawanan dari dalam dapat dilihat dari beberapa problematika yang
berhubungan dengan penyesuaian akademik disekolah yang kurang efektif, ketidakmatangan siswa dalam pemilihan karir, adaptasi siswa
dengan lingkiungan sosial disekolah yang kurang baik dan lain-lain sebagainya. Kenyataan ini dapat kami simpulakn dari hasil asesmen
yang telah kami lakukan dikelas X IPS SMA PAB 1 Medan Estate, yaitu sebagian besar peserta didiknya belum mempunyai kematangan
karirnnya.
Perlawanan dari luar yaitu ada beberapa problematika yang terkait seperti peserta didik yang sedang berada dalam rentang usia
perkembangan remaja yang dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam dirinya akibat dari perkembngan zaman
yang selalu melibatkan media sosial, sehingga banyak pengaruh negatif yang di peroleh oleh peserta didik karena kecanduan main
gadjed .karena banyaknya akses yang tak berbatas dalam dunia maya seringkali menumbuhkan budaya instan dalam mengerjakan tugas,
maraknya pornografi, dan problem lainnya yang mengakibatkan proses belajar peserta didik terganggu.
Walaupun demikian, dengan adanya beberapa problematika yang dialami sebagian peserta didik namun pada dasarnya pasti
individu memiliki berbagai kecenderungan dalam membenah diri untuk memperoleh tujuan hidup yang lebih baik. Melalui pelaksanaan
program pelayanan bimbingan konseling disekolah akan dapat membantu proses pencapaian dan perkembangan peserta didik nantinya.
B. Dasar Hukum
Dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling atau konselor hendaknya mempelajari,
memahami, dan menerapkan landasan kinerja profesi berupa perundangan yang berlaku. Landasan perundang-undangan yang
dimaksud antara lain sebagai berikut.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan
Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5410);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Konselor;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru
prajabatan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2014 tentang Kegiatan pendidikan
Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan
Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta
Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada
SMP/MTs atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar oleh
pendidik dan satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah,
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah Melalui Ujian Nasional, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan Melalui Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah.
C. Visi Misi SMA PAB 1 Medan Estate yaitu :
Visi SMA PAB 1 Medan Estate yaitu:
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan semua aktivitas yang dimaksudkan untuk mendukung dan meningkatkan; (a) staf bimbingan
dalam melaksanakan layanan dasar, layanan responsif, dan layanan peminatan dan perencanaan individual, dan (b) staf
personalia sekolah yang lain dalam melaksanakan program-program pendidikan di sekolah. Komponen dukungan sistem
terdiri atas aktivitas manajemen yang menetapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan dan konseling
secara keseluruhan.
Berkaitan dengan pelayanan terhadap program bimbingan dan konseling, komponen dukungan sistem menangani
pengembangan program bimbingan dan konseling yang meliputi pengelolaan sumberdaya dana, materi, dan fasilitas;
pengembangan staf, pendidikan orang tua, konsultasi dengan guru dan personalia sekolah yang lain; pemanfaatan
sumberdaya masyarakat; hubungan masyarakat; pengembangan profesional konselor, dan penelitian dan pengembangan.
Setelah guru bimbingan dan konseling atau konselor menentukan komponen layanan, berikutnya yang juga penting
dipertimbangkan adalah porsi waktu dari masing-masing komponen layanan. Pertimbangkan porsi waktu yang diperlukan
untuk melaksanakan setiap kegiatan layanan di atas. Apakah kegiatan itu dilakukan dalam waktu tertentu atau terus
menerus. Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam setiap
komponen program perlu dirancang dengan cermat. Perencanaan waktu ini didasarkan kepada isi program dan dukungan
manajemen yang harus dilakukan oleh konselor.
Besaran persentase dalam setiap layanan dan setiap jenjang satuan pendidikan didasarkan data hasil asesmen kebutuhan
peserta didik/konseli dan satuan pendidikan. Dengan demikian besaran persentase bisa berbeda-beda antara satuan
pendidikan yang satu dengan yang lainnya, karena sangat tergantung hasil asesmen kebutuhan.
G. Bidang Layanan
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu bidang layanan yang
memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Pada hakikatnya perkembangan tersebut merupakan satu
kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli. Materi layanan bimbingan
klasikal disajikan secara proporsional sesuai dengan hasil asesmen kebutuhan 4 (empat) bidang layanan bimbingan dan
konseling.
2. Bimbingan dan Konseling Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan pribadinya secara optimal dan
mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan
peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (a) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan
kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (b) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (c) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik, (d) mencapai keselarasan
perkembangan antara cipta-rasa-karsa, (e) mencapai kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa secara tepat dalam
kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur, dan (6) mengakualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal
berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.
3. Bimbingan dan Konseling Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat
melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah- masalah sosial yang
dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga
mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang
dikembangkan meliputi (a) berempati terhadap kondisi orang lain, (b) memahami keragaman latar sosial budaya, (c)
menghormati dan menghargai orang lain, (d) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (e) berinteraksi sosial
yang efektif, (f) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (g) mengatasi konflik dengan orang lain
berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
3. Bimbingan dan Konseling Belajar
Proses pemberian bantuan guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan
menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai
kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (a)
menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar; (b) memiliki sikap dan kebiasaan
belajar yang positif; (c) memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; (d) memiliki keterampilan belajar yang
efektif; (e) memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan (f) memiliki kesiapan
menghadapi ujian.
4. Bimbingan dan Konseling Karir
Proses pemberian bantuan guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami
pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara
rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga
mencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (a) memiliki pemahaman
diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan; (b) memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja
dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir; (c) memiliki sikap positif terhadap dunia kerja; (d)
memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan
yang menjadi cita-cita karirnya masa depan; (e) memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratan kemampuan yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja,
dan kesejahteraan kerja; memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional
untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi;
membentuk pola-pola karir; mengenal keterampilan, kemampuan dan minat; memiliki kemampuan atau kematangan
untuk mengambil keputusan karir.
H. Rencana Operasional (action plan)
Bidang Tujuan Layanan Komponen Srategi Kelas Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Layanan Layanan
Pribadi Peserta didik mampu mengatur Layanan Konseling X Mengatur pola Jigsaw Power point Siswa mampu
pola hidup sehat dasar individual hidup sehat mengatur pola
hidup sehat
Peserta didik dapat meningkatkan Layanan Konseling X Kepercayaan Diskusi Power Point Siswa mampu
kepercayaan diri yang lebih tinggi dasar klasikal diri yang tinggi meningkatkan
kepercayaan
dirinya
Peserta didik memiliki kemampuan Layanan Bimbingan X Membatasi Diskusi dan Power Point Siswa dapat
untuk membatasi penggunaan dasar klasikal penggunaan ceramah menerapkan gaya
gadget gadget hidup sehat (life
style) dalam
kehidupan
Peserta didik dapat menerima Layanan Konseling X Menerima Diskusi Power point Peserta didik
pendapat dari orang lain dasar kelompok pendapat orang menerima pendapat
lain orang lain
Peserta didik memiliki kemampuan Layanan Bimbingan X Religius (nilai- diskusi Power Point Peserta didik
untuk memahami niliai-nilai dasar kelompok nilai agama) memhama nilai-
religius secara mendalam nilai religius secara
mendalam
karir Peserta didik memiliki kemampuan Layanan Bimbinga X Mencari Diskusi Power Point Peserta didik dapat
untuk mencari peluang agar dasar kelompok peluang untuk menambah
mampu menambah penghasilan menambah penghasilan
penghasilan
Peserta didik mampu hidup mandiri Layanan Bimbingan X Hidup mandiri Diskusi Power Point Peserta dapat bisa
dasar kelompok hidup mandiri
Peserta didik dapat mengetahui tips Layanan Bimbingan X Tips dalam Ceramah dan Powr point Peserta didik dapat
atau cara untuk memanajemen dasar klasikal memanajemen diskusi memanajemen
keuangan dengan baik keuangan keungan dengan
dengan baik baik
Peserta didik dapat melanjutkan Layanan Bimbingan X Sekolah tanpa Diskusi, ceramah Power Point Peserta didik
sekolah tanpa adanya gangguan responsifl klasikal gangguan melanjutkan
sekolah tanpa
gangguan
Sosial Peserta didik lebih fokus pada Layanan bimbingan X Fokus pada Diskusi Power Point Peserta didik dapat
kesibukannya tanpa menghiraukan dasar kelompok kesbukan lebih fokus
tetangga yang kurang masing-masing terhadap
menyenangkan kesibukannya tanpa
memghiraukan
tetangga yang
kurang
mneyenangkan
Belajar Peserta didik mampu mendapatkan Layanan Bimbingan X Mencari diskusi Power point Peserta didik
informasi tentang beasiswa dari responsif klasikal informasi dari menemukan
berbagai sumber berbagai informasi tentang
sumber beasiswa di
berbagai sumber
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
SMA PAB 1 MEDAN ESTATE SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2022/2023
Bidang Tujuan Layanan Komponen Strategi Kelas Materi Metode Media Evaluasi
Layanan Layanan Layanan
Pribadi Peserta didik dapat menentukan Layanan Bimbingan X Bebas diskusi Power Point Peserta didik bisa
pilihannya dengan bebas dasar kelompok menentukan menentukan
pilihan pilihannya dengan
bebas
Peserta didik mampu mengubah Layanan Bimbingan X Mengubah Diskusi Power point Peserta didik dapat
pemikiran yang irasional menjadi responsif kelompok pemikiran yang mengubah
rasional irasional menjadi pemikiran yang
rasional irasional menjadi
rasional
Peserta didik mengetahui tips Layanan Bimbingan X Tips agar tidak Jigsaw Power Point Peserta didik dapat
agar tidak ceroboh dasar kelompok ceroboh mengetahui tips agar
tidak ceroboh
Peserta didik dapat meningkatkan Layanan Bimbingan X Pemahaman yang Diskusi Power point Peserta didik dapat
pemhamannya agar lebih luas dasar kelompok luas meningkatkan
lagi pemhamannya agar
lebih luas lagi
karir Peserta didik mampu menemukan Layanan Bimbingan X Menemukan hal- Diskusi, Power point Peserta didik
hal-hal yang disukainya dasar kelompok hal yang disukai tanya jawab meneumkan hal-hal
yang disukainya
Peserta didik dapat meningkatkan Layanan Bimbingan X Meningkatkan Diskusi, Power Point Peserta didik
skill atau kemampuannya dasar kelompok skill tanya jawab mampu
bmeningkatkan skill
atau kemampuannya
Peserta didik dapat mengetahui Layanan Bimbingan X Mencari Diskusi Power Point Peserta didik dapat
informasi lowongan pekerjaan di dasar kelompok informasi menemukan
media sosial lowongan informasi lowongan
pekerjaan di pekerjaan di media
media sosial sosial
sosial Peserta didik mampu mengurangi Layanan Bimbingan X Mengurangi Diskusi, dan Power Point Peserta didik
penggunaan gadjed dasar klasikal penggunaan ceramah mengurangi
gadget penggunaan gadget
Peserta didik mampu Layanan Bimbingan X Ramah tamah Diskusi Power Point Peserta didik bisa
meningkatkan keramahan dan dasar kelompok meningkatkan
ketamahan terhadap orang lain keramahan dan
ketamahan terhadap
orang lain
Peserta didik mampu Layanan Bimbingan X Interaksi sosial diskusi Power point Peserta didik dapat
meningktkan interaksi sosialnya dasar kelompok meningkatkan
interaksi sosialnya
Belajar Peserta didik mampu Layanan Bimbingan x Mencari Diskusi Power point Peserta didik
mendapatkan informasi tentang responsif kelompok informasi tentang menemukan
beasiswa dari berbagai sumber beasiswa dari informasi tentang
berbagai sumber beasiswa di berbagai
sumber
JADWAL KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMA PAB 1 MEDAN ESTATE SEMESTER GANJIL T. A 2023/2024
PELAKSANAAN
LAYANAN DASAR
1.Bimbingan Klasikal
2. Bimbingan Kelompok
LAYANAN RESPONSIF
1. Konseling Individual
2. Konseling Kelompok
3. Referal
4. Konsultasi
5. Bimbingan teman sebaya
6. Konferensi kasus
7. Kunjungan rumah
PEMINATAN DAN PERECANAAN
INDIVIDUAL
1. Konseling individual
2. Konsultasi
3. Career day
DUKUNGAN SISTEM
1. Pengembangan jejaring
2. Kegiatan manajemen
3. Pengembangan staff
4. Kolaborasi
5. Pengembangan profesi konselor
a. In-Service training
b. Pendidikan lanjut
6. Penelitian dan pengembangan
AKUNTABILITAS
1. Evaluasi proses
2. Evaluasi hasil
3. Supervisi
4. Pembuatan laporan
JADWAL KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMA PAB 1 MEDAN ESTATE SEMESTER GANJIL
T. A 2023/2024
PELAKSANAAN
LAYANAN DASAR
1.Bimbingan Klasikal
2. Bimbingan Kelompok
LAYANAN RESPONSIF
8. Konseling Individual
9. Konseling Kelompok
10. Referal
11. Konsultasi
12. Bimbingan teman sebaya
13. Konferensi kasus
14. Kunjungan rumah
PEMINATAN DAN PERECANAAN
INDIVIDUAL
4. Konseling individual
5. Konsultasi
6. Career day
DUKUNGAN SISTEM
7. Pengembangan jejaring
8. Kegiatan manajemen
9. Pengembangan staff
10. Kolaborasi
11. Pengembangan profesi konselor
c. In-Service training
d. Pendidikan lanjut
12. Penelitian dan pengembangan
AKUNTABILITAS
5. Evaluasi proses
6. Evaluasi hasil
7. Supervisi
8. Pembuatan laporan