SMKN 4 BANJARMASIN
Disusun oleh :
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………..……….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………….4
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………5
C. Tujuan Observasi……………………………………………6
BAB II : PEMBAHASAN
Banjarmasin………………………………………………………..15
LAMPIRAN………………………………………………………………..20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
formal wajib selama 9 tahun, dengan jenjang sekolah dasar selama 6 tahun
bahkan sekarang ini telah bermunculan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
yang berbeda-beda, begitu pula dengan anak SMP, SMA, maupun Perguruan
tinggi.
Negeri 01 Colomadu..
B. Rumusan Masalah
Dari pelaksanaan observasi ini penulis menyimpulkan masalah ke dalam
Banjarmasin?
peserta didik?
permasalahan ?
C. Tujuan
4 Banjarmasin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik perkembangan intelektual (kognitif).
yang dapat dikembangkan melalui proses belajar. Intelektual yang dimiliki oleh
seorang anak akan cenderung terlihat dari tingkah lakunya sehari-hari. Semakin
sangat berkualitas.
baik.
sistem KKN (Kriteria Ketuntasan Nilai). Sehingga banyak anak yang mengeluh
karena kapasitas kecerdasannya tidak bisa melampaui KKN. Hal itu menjadi
masalah besar bagi semua guru karena anak tidak semuanya mempunyai
memiliki kebutuhan emosional yang harus dipenuhi yaitu antara lain dicintai,
dihargai, merasa aman, merasa kompeten dan mengoptimalkan kompetensi.
kebutuhan emosional terpenuhi maka terdapat emosi yang sehat dan stabil.
sosialnya secara sehat begitu pula sebaliknya jika kebutuhan emosional tidak
terpenuhi maka kehidupan sosialnya tidak berjalan secara sehat dan stabil.
Adakalanya juga bersifat kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa
merasa bekerja terlalu keras, makan tidak tepat atau bahkan tidur yang tidak
pengelompokan teman yang salah akan membawa dampak yang buruk dengan
kehidupannya. anak pada usia ini selalu mencari tempat yang menurutnya
nyaman dan apabila telah mengalami kebosanan ia akan pindah mencari yang
terlihat polos, manja dan masih penurut karena masih dalam masa peralihan
dari anak SMP ke tingkat SMA dan juga masih merasa bahwa mereka masih
dalam kasta yang bawah. Oleh sebab itu pada anak kelas 10 sering terjadi suatu
penyimpangan moral.
penyimpangan moral hal ini karena ia sudah merasa berkuasa karena telah
memiliki adik kelas. Kelas 11 sering sekali menindas anak kelas 10 dengan
cara mengompas, mengejek, berkelahi, mengancam dan lain-lain. Masa-masa
kelas 11 SMK merupakan masa anak yang paling banyak melakukan masalah
mau diatur. Anak ini ingin bebas melakukan sesuata sesuai dengan yang
dikehendakinya.
meliputi :
1. Faktor Biologis
lain.
2. Faktor Sosial
3. Faktor Kebudayaan
sangat nakal yang dikarenakan kurangnya kasih sayang dari orang tua dan
merupakan keluarga yang broken home. Kemudian ada anak yang mempunyai
Ada juga anak yang mempunyai kepribadian yang baik hal itu di sebabkan
ia dibesarkan di lingkungan yang baik, penuh dengan rasa cinta dan kasih
sayang, mempunyai teman yang baik (tidak salah memilih teman) dan lain-lain.
upaya yang telah dilakukan semua pihak sekolah, mulai dari guru, petugas
sekolah, dan juga kerja sama dari siswa sendiri. Upaya itu dilakukan melalui
4. Pada saat jam kosong, siswa boleh keluar tapi hanya ke perpustakaan.
piket, mengejek teman, memakai baju tidak rapi dan tidak sesuai
8. Melakukan home visit jika anak sudah tida bisa diberi teguran dan
9. Dan lain-lain.
didik.
1. Faktor Intelegensi
siswa.
2. Faktor Bakat
khusus, bakat dalam bidang seni, bakat dalam bidang olahraga, dsb.Di
dimilikinya.
3. Faktor sosial-ekonomi
yang sebagian besar anaknya putus sekolah akan cenderung tidak memiliki
dalam pengamatan yang kami lakukan, kami tidak bisa memberi contoh
Jika seorang anak yang mempunyai cita-cita yang tinggi, maka untuk
yang kami lakukan, kami tidak bisa memberi contoh realita bagaimana
PENUTUP
A. Kesimpulan
berjabat tangan dengan guru, mencuci tangan sebelum makan pada saat
1. Faktor Intelegensi.
2. Faktor Bakat.
B. Saran
Maka dari itu sekolah tidak hanya memberi pelajaran berupa materi
masyarakat.
Sebagai sekolah yang turut berperan aktif dan ikut andil dalam
perhatian yang ekstra, tidak hanya guru Bimbingan konseling (BK), karena
mengawasi peserta didik secara global, perlu adanya peran dari guru-guru lain
kita harus bisa mempersiapkan diri menjadi tenaga pengajar dan pendidik
tumbuh dan berkembang dengan baik dan lancar hingga akhirnya menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas dan berguna bagi bangsa dan negara.
LAMPIRAN
a. Data Narasumber I
Nama : Sulastri,S.Pd
NIP : 196308141987032010