Anda di halaman 1dari 19

BERPIKIR

KRITIS DALAM
ISLAM
Anggota kelompok :
-Ainaya Al fadhillah (2)
-Cecillia A.LT (8)
-Fretty SriW (14)
-M. Firdaus Lazuardi (20)
-Putri Tania J. (25)
-Siti Nur Rohmah (30)
-Syarah Nuria F.(31)
ISI KANDUNGAN SURAT ALI IMRON
AYAT 90:

Ayat-ayat ini mengajarkan pentingnya merenungkan ciptaan Allah dalam


langit dan bumi, serta mengingat-Nya dalam berbagai keadaan. Hal ini
membangkitkan kesadaran akan kebesaran-Nya dan memohon
perlindungan-Nya dari siksa neraka.
ASBABUN NUZUL
Asbabun Nuzul adalah penjelasan mengenai latar belakang atau
sebab-sebab turunnya suatu ayat Al-Quran. Asbabun Nuzul,
dalam konteks Al-Quran, merujuk pada latar belakang atau
sebab-sebab turunnya suatu ayat Al-Quran. Pengetahuan
tentang Asbabun Nuzul membantu dalam pemahaman konteks
dan makna ayat-ayat Al-Quran. Sebab-sebab turunnya suatu
ayat dapat berkaitan dengan kejadian atau pertanyaan yang
muncul pada masa itu, dan ayat tersebut memberikan jawaban
atau petunjuk kepada umat Islam. Mengetahui Asbabun Nuzul
memberikan wawasan yang lebih dalam tentang pesan dan
hikmah yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Quran.
Pada Pertempuran Uhud antara pasukan Muslim dan pasukan kafir Quraisy, pasukan
Muslim awalnya berhasil mengusir musuh tetapi kemudian kehilangan kendali karena
beberapa pasukan meninggalkan posisi mereka untuk merampok harta musuh. Pasukan
kafir Quraisy memanfaatkan kesempatan ini dan membalas dengan kejam,
menyebabkan kerugian besar bagi pasukan Muslim.

Ayat-ayat dalam Surat Ali Imran ayat 190-191 turun sebagai pengingat bagi umat Muslim
agar tetap menjaga disiplin, kepatuhan, dan keberanian dalam menghadapi musuh.
Ayat-ayat ini mengingatkan mereka untuk tidak meninggalkan posisi dan tetap teguh
dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Pertempuran Uhud dan turunnya ayat-ayat ini memberikan pelajaran berharga tentang
pentingnya kesatuan, ketekunan, dan ketaatan dalam menghadapi tantangan. Umat
Muslim diingatkan untuk selalu bersama dalam mempertahankan kebenaran dan
melaksanakan perintah Allah.
ULUL ALBAB
Konsep Ulul Albab dalam Islam merujuk kepada orang-orang yang memiliki
kecerdasan, pemahaman mendalam, dan kepekaan spiritual yang tinggi
terhadap ajaran-ajaran Al-Quran. Konsep ini menekankan pentingnya
pemahaman yang dalam dan kritis terhadap Al-Quran, serta kemampuan
untuk mengambil hikmah dan petunjuk yang terkandung di dalamnya. Ulul
Albab memiliki kemampuan untuk memahami makna literal dan makna
tersembunyi dalam ayat-ayat Al-Quran, serta menggabungkan
pengetahuan mereka dengan amalan yang baik dalam kehidupan sehari-
hari. Mereka juga berperan sebagai teladan dalam mengamalkan ajaran
Islam dengan tulus dan ikhlas. Konsep Ulul Albab mengajarkan pentingnya
pengembangan diri secara intelektual dan spiritual dalam memahami dan
menerapkan ajaran agama.
Dalam Surat Ali Imran ayat 190-191, Allah menyebutkan bahwa di antara umat
Muslim ada sekelompok orang yang memiliki pemahaman yang mendalam dan
kecerdasan yang baik. Istilah "ulul albab" dalam konteks ini dapat merujuk kepada
mereka yang memiliki pemahaman yang mendalam terhadap ajaran-ajaran
agama, dan mampu mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa-peristiwa
yang terjadi di sekitar mereka.

Ayat-ayat tersebut mengingatkan umat Muslim untuk merenungkan peristiwa-


peristiwa yang telah terjadi sebelumnya, seperti Pertempuran Uhud, dan
mengambil pelajaran darinya. Ulul albab adalah mereka yang mampu memahami
hikmah dari peristiwa tersebut, mengambil pelajaran, dan mengaplikasikan
ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan mereka.

Dengan demikian, ayat-ayat dalam Surat Ali Imran ayat 190-191 menunjukkan
keterkaitan dengan konsep ulul albab sebagai orang-orang yang memiliki
pemahaman yang mendalam dan bijaksana dalam menghadapi tantangan dan
memahami ajaran-ajaran agama.
PERINTAH BERFIKIR DALAM
AL-QURAN

Dalam Al-Qur'an, Allah memberikan banyak perintah dan


petunjuk untuk berfikir. Beberapa contohnya adalah:
1. Membaca dan 2. Mengamati ciptaan Allah:
merenungkan ayat-ayat Al- Al-Qur'an mengajarkan kita
Qur'an: Allah mengajak kita untuk mengamati alam
untuk membaca dan semesta dan tanda-tanda
merenungkan ayat-ayat- kebesaran Allah di sekitar
Nya agar kita dapat kita sebagai sarana untuk
memahami makna dan merenung dan berfikir.
hikmah di dalamnya.
PERINTAH BERFIKIR DALAM
AL-QURAN

Dalam Al-Qur'an, Allah memberikan banyak perintah dan


petunjuk untuk berfikir. Beberapa contohnya adalah:
3. Memperhatikan sejarah umat- 4. Menggunakan akal sehat: Al-
umat terdahulu: Allah Qur'an mendorong kita untuk
memberikan kisah-kisah tentang menggunakan akal sehat
umat-umat terdahulu dalam Al- dengan bijak dalam memahami
Qur'an sebagai pelajaran untuk dan menjalankan agama, serta
kita, agar kita dapat memetik dalam mengambil keputusan-
hikmah dan mengambil keputusan dalam kehidupan
pelajaran dari pengalaman sehari-hari.
mereka.
URGENSI BERFIKIR &
CONTOH BERFIKIR KRITIS
DALAM AL-QUR'AN
Berfikir memiliki urgensi yang sangat penting dalam Islam. Allah SWT mengajak
umat manusia untuk menggunakan akal sehat dan berfikir secara kritis dalam
memahami ajaran-Nya. Beberapa contoh pentingnya berfikir dalam Al-Qur'an
adalah sebagai berikut:
1. Memahami tafsir Al-Qur'an: Al- 2. Mengambil pelajaran dari kisah para
Qur'an adalah kitab suci yang memuat nabi dan umat terdahulu: Al-Qur'an
petunjuk hidup bagi umat manusia. mencatat berbagai kisah para nabi
Untuk memahami makna yang dan umat terdahulu sebagai pelajaran
terkandung di dalamnya, diperlukan bagi umat manusia. Dalam
pemahaman yang mendalam dan memahami kisah-kisah tersebut,
berfikir kritis. Tafsir Al-Qur'an menjadi diperlukan berfikir kritis untuk
salah satu bentuk berfikir yang mengetahui hikmah dan pesan yang
penting. terkandung di dalamnya.
URGENSI BERFIKIR &
CONTOH BERFIKIR KRITIS
DALAM AL-QUR'AN
3. Menerapkan hukum syariat: 4. Berdialog dan berdiskusi: Al-
Dalam menjalankan agama Qur'an mendorong umat
Islam, umat Muslim perlu berfikir manusia untuk berdialog dan
kritis dalam menerapkan hukum- berdiskusi dalam mencari
hukum syariat. Berfikir kritis kebenaran. Berfikir kritis
membantu dalam memahami membantu dalam
konteks dan prinsip-prinsip yang menyampaikan argumen
terkandung dalam hukum-hukum dengan logika yang kuat dan
tersebut, sehingga dapat mempertimbangkan berbagai
diterapkan dengan bijak. sudut pandang.
JAWABAN NO 3

a. Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran adalah


adanya pembatas antara air sungai dan laut. Bukankah kita
dapat melihat air sungai dan air laut yang saling
berdampingan? Tidak ada yang melampaui satu sama lain,
kecuali pada batas koridor yang telah ditetapkannya?
: Ya, dalam Alquran Allah menyebutkan tentang adanya pembatas
antara air sungai dan laut. Meskipun kita melihat air sungai dan air
laut yang berdampingan, mereka tetap terpisah dan memiliki batas
yang ditetapkan oleh Allah. Pembatas ini bisa berupa perbedaan
salinitas, arus, atau karakteristik fisik lainnya. Hal ini mencerminkan
kebesaran Allah yang mengatur dan menjaga keseimbangan alam
semesta dengan hikmah-Nya.
JAWABAN NO 3
b. Tanda-tanda kekuasaan Allah juga dapat kita rasakan di dalam
tubuh kita. Contohnya adalah kesempurnaan Allah dalam
menciptakan manusia. Manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan
Allah yang paling sempurna baik fisik maupun akalnya. Oleh
karenanya banyak ayat al-Quran yang menyebutkan bahwa manusia
adalah khalifah fil-ardh. Tunjukkan kesempurnaan manusia dibanding
makhluk lainnya, dan mengapa hanya manusia yang sempurna?
: Manusia memiliki kesempurnaan yang membedakannya dari makhluk lain,
seperti kemampuan berpikir kompleks, kehidupan sosial yang kompleks,
kehendak bebas, dan kemampuan beribadah. Manusia dianggap sempurna
dalam konteks Islam karena diberikan tanggung jawab sebagai khalifah fil-
ardh, pemimpin yang bertanggung jawab atas bumi dan makhluk lainnya.
Kesempurnaan manusia bukan berarti tanpa kelemahan, tetapi lebih kepada
potensi dan tanggung jawab yang diberikan Allah kepada manusia dalam
menjalankan perannya sebagai khalifah.
JAWABAN NO 3
c. Api umumnya akan padam ketika terkena air. Tetapi, ternyata
memang terdapat api yang muncul dari dasar lautan dan bisa tetap
menyala. Inilah fenomena yang terjadi di alam, tepatnya di dasar
lautan di Bumi. Api-api tersebut keluar secara alami akibat letusan-
letusan gunung api bawah laut. Bagaimana fenomena ini dalam
pandangan sains?
: Fenomena api yang muncul dari dasar lautan sebagai akibat letusan
gunung api bawah laut disebut hidrovolkanisme. Saat magma bertemu
dengan air laut, terjadi reaksi yang menghasilkan kolom cairan panas terdiri
dari air laut yang menguap dan gas vulkanik. Ketika kolom ini mencapai
permukaan, uap air mengalami kondensasi dan membentuk awan tebal.
Gas-gas vulkanik seperti metana dan belerang dapat terbakar di udara,
menciptakan nyala api di atas permukaan laut. Fenomena ini menunjukkan
bahwa api berasal dari pembakaran gas vulkanik, bukan dari dasar lautan itu
sendiri. Ini adalah contoh bagaimana sains menjelaskan fenomena ini.
JAWABAN NO 3

d. Allah SWT menciptakan semua makhluk dengan berpasang-pasang.


Mulai dari bumi dan langit, matahari dan rembulan, terang dan gelap,
iman dan kafir, hidup dan celaka. Demikian juga dengan semua
makhluk hidup dan tumbuhan. Mengapa Allah menciptakan makhluk
hidup berpasangan khususnya manusia? Apa yang terjadi jika tidak
berpasangan atau tidak menikah? Bagaima jika menikah dengan
sesame jenis? Apa hikmah di balik itu semua?
: Untuk menjadi pelajaran bagi manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan di
dunia bahwa hidup pasti akan menghadapi berbagai keadaan baik ujian maupun
nikmat.
Jika seseorang tidak berpasangan atau tidak menikah, mereka dapat mengalami
berbagai pengalaman dan kehidupan yang berbeda. Beberapa hal yang mungkin
terjadi adalah:
1. Kemandirian: Tidak memiliki pasangan atau tidak menikah dapat memberikan
kesempatan untuk mengembangkan kemandirian dan mengurus diri sendiri dengan
lebih fokus.
2. Kebebasan: Tanpa komitmen pernikahan, seseorang memiliki lebih banyak
kebebasan dalam mengatur hidupnya, membuat keputusan pribadi, dan mengejar
minat dan aspirasi individu.
3. Fokus pada Karier dan Tujuan Pribadi: Tidak memiliki ikatan pernikahan dapat
memungkinkan seseorang untuk fokus lebih besar pada karier, pendidikan, atau
tujuan pribadi lainnya yang mungkin sulit dicapai jika memiliki tanggung jawab
pernikahan.
dalil fikih ulama secara umum menekankan hukum haram bagi
perkawinan sejenis, yakni;
(1) pelaku (gay) harus dibunuh secara muthlak
(2) pelakunya (gay) harus di hadd sebagaimana hadd zina, yakni
dengan hukuman muhsan maupun dirajam
(3) pelakunya harus disanksi sesuai perlakuannya
JAWABAN NO 3
e. Orang menganggap sidik jari sekadar lengkungan pada jari tanpa
arti. Padahal, sidik jari manusia diciptakan berbeda-beda sebagai
tanda pengenal. Bahkan mereka yang terlahir kembar identik pun,
memiliki pola sidik jari yang berbeda. Keunikan sidik jari ini diciptakan
oleh Allah SWT. Apa hikmah dibalik perbedaan sidik jari manusia?
: Perbedaan sidik jari manusia memiliki beberapa hikmah:
1. Menghargai keunikan individu.
2. Mengingatkan tentang keajaiban ciptaan Allah.
3. Mengajarkan pentingnya identitas.
4. Mendorong penelitian dan inovasi.
5. Mengingatkan akan keadilan dalam sistem hukum.
Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, kita dapat lebih menghargai
keunikan individu dan menghormati ciptaan Allah yang ajaib.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai