Anda di halaman 1dari 13

MENINGITIS

Dosen Pembimbing :

Disusun Oleh : Kelompok 1

Kelas : III A / Semester 5

Anggota :

Riska Amelia ( P00820721023 )

Salissa sahki ( P008207210

Saumi naila ( P008207210

Rifqi asyraf ( P00828721029)

Miftahul aini ( P008207210

POLTEKKES KEMENKES ACEH

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN ACEH UTARA TAHUN


AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 2,
dengan judul “Meningitis”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Aceh Utara,9 Agustus 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................

BAB II LANDASAN TEORITIS..................................................................

A. Meningitis............................................................................................
1. Pengertian Meningitis...................................................................
2. Jenis Meningitis.............................................................................
3. Etiologi...........................................................................................
4. Tanda dan gejala...........................................................................
5. Patofisiologi...................................................................................
6. Manifestasi klinik..........................................................................
7. Penatalaksanaan...........................................................................
8. Komplikasi.....................................................................................
9. Asuhan keparawatan Meningitis.................................................

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Daftar Pustaka
BAB 1

PENDAHULUHUAN

A. Latar Belakang

Meningitis adalah kumpulan gejala demam, sakit kepala dan meningismus akibat
inflamasi pada ruang subarachnoid yang dibuktikan dengan pleositosis cairan
serebrospinalis (CSS). Meningitis dapat terjadi akut, subakut atau kronis tergantung
etiologi dan pengobatan awal yang tepat. Meningitis akut terjadi dalam waktu beberapa
jam sampai beberapa hari, yang disebabkan oleh bakteri, virus, non infeksi. Meningitis
akut pada anak dirawat di rumah sakit secara rutin dan diberikan antibiotik spektrum luas
sambil menunggu hasil kultur karena sulit membedakan meningitis bakterial dengan
meningitis aseptik. Meningitis akut pada anak umumnyaa merupakan meningitis aseptik
dan tidak memerlukan pengobatan spesifik, namun 6-18% kasus meningitis akut
merupakan meningitis bakterial.

Meningitis bakterial merupakan infeksi sistem saraf pusat (SSP) yang paling berat
dan sering serta masih menjadi masalah kesehatan di dunia.4 Angka kematian mencapai
25% di negara maju dan lebih tinggi lagi di negara berkembang walaupun telah ada terapi
antimikroba dan perawatan intensif yang canggih.5,6 Meningitis bakterial terutama
menyerang anak usia <2 tahun, dengan puncak angka kejadian pada usia 6-18 bulan.
Insidens meningitis bakterial di negara maju sudah menurun sebagai akibat keberhasilan
imunisasi Hib dan pneumokokus. Kasus meningitis bakterial diperkirakan 1-2 juta setiap
tahun dan 135.000 meninggal dan menjadi salah satu dari 10 penyakit infeksi yang
menyebabkan kematian di dunia serta 30-50% akan mengalami sekuele neurologis.6,8 Di
Indonesia, kasus tersangka meningitis bacterial sekitar 158/100.000 per tahun9 dan
menduduki urutan ke-9 dari 10 pola penyakit di 8 rumah sakit pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian meningitis?
2. Apa jenis meningitis?
3. Apa etiologi Meningitis?
4. Apa tanda dan gejala meningitis?
5. Bagaimana Patofisiologi meningitis?
6. Bagaimana manifestasi klinik?
7. Bagaimana Penatalaksanaan meningitis?
8. Apa komplikasi meningitis?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian meningitis
2. Mengetahui jenis meningitis
3. Mengetahui etiologi Meningitis
4. Mengetahui tanda dan gejala meningitis
5. Mengetahui Patofisiologi meningitis
6. Mengetahui manifestasi klinik
7. Mengetahui Penatalaksanaan meningitis
8. Mengetahui komplikasi meningitis
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Meningitis

1 .Pengertian meningitis

Meningitis adalah peradangan yang disebabkan mikroorganisme yang toksik pada


selaput piameter dan aracnoid, yang ditandai dengan kejang baik secara umum atau lokal
(Riyadi & Sukarmin, 2019).
Meningitis yaitu infeksi cairan serebrospinal(CSS) yang cepat menular ke bagian
ruang lainseperti laptomeningen medula spinalis, yangdisebabkan oleh virus, jamur atau
bakteri (Abelina,2019).
meningitis adalah inflamasi pada meningen atau membran (selaput) yang
mengelilingi otak dan medula spinalis. Penyebab meningitis meliputi 1) bakteri, piogenik
yang disebabkan oleh bakteri pembentuk pus, terutama meningokokus, pneumokokus,
dan basil influensa; 2) virus, yang disebabkan oleh agens-agens virus yang sangat
bervariasi; dan 3) organisme jamur.
Meningitis menyebabkan sekitar 171.000 kematian di seluruh dunia setiap
tahunnya. Jika tidak diobati, akan menyebabkan kematian pada 50% kasus. Anak-anak
selalu memiliki persentase infeksi tertinggi. Meningitis bakteri tetap menjadi penyebab
kematian yang penting meskipun akses ke antibiotik yang kuat dan canggih meningkat.
Secara keseluruhan, angka kematian akibat meningitis bakteri pada anak-anak dilaporkan
20% sampai 30%, yang berkurang dengan bertambahnya usia hingga 25 tahun (Moradi
dkk., 2021).
Insiden meningitis di seluruh dunia diperkirakan 20 kasus per 100.000 orang;
yaitu sekitar 1,2 juta; kejadian dan penyebabnya bervariasi di seluruh wilayah geografis.
Sebagian besar wabah terjadi di sub-Sahara Afrika. Epidemi infeksi meningokokus di
Afrika, Selandia Baru, dan Singapura menunjukkan bahwa infeksi tersebut masih
menjadi masalah kesehatan utama atau wabah global. Australia, Norwegia, Belanda,
Cina, Mesir, dan Arab Saudi termasuk di antara daerah-daerah di mana wabah penyakit
terjadi (Moradi dkk., 2021).
2 Jsjs
Otak dan medulla spinalis dilindungi oleh selaput yang disebut meningen.
Meningitis adalah infeksi pada selaput pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum
tulang belakang (meninges). Meningitis dapat menyerang siapa saja, tetapi paling sering
terjadi pada bayi, anak kecil, remaja dan dewasa muda.
Meskipun meningitis menyerang semua umur, anak- anak kecil paling berisiko.
Bayi baru lahir paling berisiko terkena Streptococcus Grup B, anak kecil berisiko lebih
tinggi terkena meningococcus, pneumococcus, dan Haemophilus influenzae. Remaja dan
dewasa muda memiliki risiko khusus penyakit meningokokus sementara orang tua
berisiko terkena penyakit pneumokokus (WHO, 2021).

3 Etiologi
Infeksi bakteri atau virus pada cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang
belakang biasanya menyebabkan pembengkakan. Namun, cedera, kanker, obat-obatan
tertentu, dan jenis infeksi lainnya juga dapat menyebabkan meningitis. Penting untuk
mengetahui penyebab spesifik meningitis karena pengobatannya berbeda tergantung
penyebabnya.
1. Meningitis Bakteri
Meningitis bakteri bersifat serius. Beberapa orang dengan infeksi meninggal dan
kematian dapat terjadi hanya dalam beberapa jam. Namun, kebanyakan orang sembuh
dari meningitis bakteri. Mereka yang sembuh dapat mengalami cacat permanen, seperti
kerusakan otak, gangguan pendengaran, dan ketidakmampuan belajar. Penyebabnya:
Streptococcus pneumoniae, Group B Streptococcus, Neisseria meningitidis, Haemophilus
influenzae, Listeria monocytogenes, Escherichia coli.
2. Meningitis Virus
Viral meningitis (meningitis disebabkan oleh virus) adalah jenis meningitis yang
paling umum. Kebanyakanorang sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun,
siapa pun yang memiliki gejala meningitis harus segera ke dokter karena semua jenis
meningitis bisa menjadi serius. Bayi berusia kurang dari 1 bulan dan orang dengan sistem
kekebalan yang lemah lebih mungkin menderita penyakit parah akibat meningitis virus.
Penyebabnya Mumps virus, Herpes, viruses termasuk Epstein-Barr virus, herpes simplex
viruses, dan varicella-zoster virus, Measles virus, Influenza virus, Arboviruses, seperti
West Nile virus, Lymphocytic choriomeningitis virus.
3. Meningitis Jamur
Meningitis jamur dapat berkembang setelah infeksi jamur menyebar dari tempat
lain di tubuh ke otak atau sumsum tulang belakang. Beberapa penyebab jamur meningitis
termasuk Cryptococcus, Histoplasma, Blastomyces, Coccidioides, dan Candida
4. Meningitis Parasit
Berbagai parasit dapat menyebabkan meningitis atau dapat mempengaruhi otak
atau sistem saraf dengan cara lain. Secara keseluruhan, meningitis parasit jauh lebih
jarang daripada meningitis virus dan bakteri. Parasite penyebabnya adalah Eosinophilic
meningitis, Eosinophilic meningoencephalitis, EM seperti Angiostrongylus or
cantonensis (neurologic angiostrongyliasis), Baylisascaris procyonis (baylisascariasis;
neural larva migrans), Gnathostoma spinigerum (neurognathostomiasis. Orang dapat
terinfeksi dengan memakan makanan mentah atau kurang matang atau produk yang
terkontaminasi.
5.Meningitis Amuba
Meningoencephalitis amuba primer (PAM) adalah infeksi otak langka yang
disebabkan oleh Naegleriafowleri dan biasanya berakibat fatal. Naegleria fowleri adalah
amoeba* yang hidup bebas (organisme hidup bersel satu yang terlalu kecil untuk dilihat
tanpa mikroskop).

4 Tanda dan gejala


Masa inkubasi penyakit meningitis selama 1-10 hari, pada umumnya kurang dari
4 hari. Berikut tanda dan gejala meningitis pada anak atau orang dewasa:
a. Demam
b. Akral dingin
c. Nyeri kepala hebat
d. Mual dan muntah
e. Diare
f. Fotofobia, mata menjadi sensitif terhadap cahaya
g. Kaku kuduk atau kekakuan pada leher
h. Muncul ruam kemerahan pada kulit
i. Anak rewel, menunjukkan perubahan perilaku
j. Anak tampak sering mengantuk dan sulit bangun (gangguan kesadaran)
k. Anak tampak lemah, letih, lesu dan tidak responsive
l. Nyeri otot
m. Kejang
n. Tanda kernig dan brudzinski positif

Pada bayi (usia infant), tanda dan gejala meningitis tidak khas dan tidak terlalu
tampak, sebagai berikut:
a) demam
b) Bayi malas menyusu atau tidak mau makan
c) Tangisan bayi lemah d. Bayi tampak lemah, letih, lesu
d) Sulit bangun
e) Muntah
f) Muncul ruam kemerahan pada kulit
g) Anak rewel

5 Patofisiologi
Virus, bakteri, atau jamus masuk ke sirkulasi cairan otak melalui pleksus koroid di
ventrikel lateral dan selaput meningeal lalu beredar di luar otak dan ruang subarahnoid.
Manifestasinya infeksi susunan saraf pusat: nekrosis arteri dan perdarahan, infark
serebral, infiltrate perivasculer,radang saraf spinal, radang saraf otak, dan adanya
perubahancairan serebrospinal (Widagdo, 2011 dalam Abelina, 2019).
Meningitis bakteri terjadi bisa secara langsung atau skunder, secara langsung melalui
tindakan lumbal punksi, saat fraktur atau cidera kepala berat, bedah saraf, spina bifida.
Sedangkan karena skunder sebagai akibat dari infeksi pernapasan
atas, infeksi sinus, atau infeksi telinga (Kyle dan Carman, 2014).
Penularan meningitis virus secara enterovirus. HSV tipe 1 menular lewat kontak
langsung.sedangkan HSV tipe 2 menular lewat kontak seksual, pada neonatus biasanya
tertular dari jalan lahir ibu. Dengan inkubasi 4-6 hari (Tanto dkk, 2014).
6 Manifestasi klinis

Manifestasi klinis adalah timbul sakit secara tiba-tiba, adanya demam, sakit
kepala, panas dingin,muntah dan kejang-kejang.anak menjadi cepat rewel dan agitasi
serta dapat berkembang menjadi fotofobia, delirium, halisinasi, tingkah laku yang agresif
atau gastrointestinal.
Manifestasi klinis biasanya tampak pada anak umur 3 sampai 2 tahun dan sering
ditemukan adanya demam, nafsu makan menurun, muntah, rewel, mudah lelah, kejang-
kejang, dan menangismeraung-raung.tanda dank has kepala adalah fontanel menonjo.
Kaku kuduk merupakan tanda meningitis pada anak, sedangkan tanda-tanda brudinski
dan kerning dapat terjadi namun lambat atau ada pada kasus meningitis tahap lanjut.

7 Penatalaksanaan

Meningitis bacterial akut merupakan keadaan kedaruratan medik yang harus segera
ditangani dengan cepat dan tepat agar dapat mendapatka hasil yang optimal.

Terapi meningitis di bagi menjadi dua :

1. Terapi umum
Terapi umum dilakukan dengan menangani keadaan kegawatannya (5B).
2. Terapi spesifik
Terapi spesifik dengan pemberian antibiotic yang tepat. Untuk menurunkan angka
kematian diperlukan usaha preventif.

8 Komplikasi

Komplikasi yang serng terjadi pada meningitis adalah peningkat TIK yang
menyebabkan penurunan kesadaran. Komplikasi lain pada meningitis yaitu disfungsi
neurologi, disfungsi saraf kranial, hemiparasi, dysphasia dan hemiparasia. Mungkin juga
dapat terjadi syok gangguan koagulasi, komplikasi septik (bacterial endocarditis) dan
deman yang terus menerus. Hidrosefalus dapat terjadi jika eksidat menyebabkan adhesi
yang dapat mencegah aliran CSF normal dari ventrikel. DIC (dimensi intravaskuler
coagulation ) adalah komplikasi yang serius pada meningitis yang dapat menyebabkan
kematian.

9 Asuhan keperawatan meningitis


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Arif Muttaqin.2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Persarafan,Jakarta :Salemba Medika

Heltty.2023.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,Pekalongan:PT Nasya


Expanding Management

Moch Bahrudin.2017.Neurologi Klinis,Malang:Universitas Muhammadiyah


Malang

Anda mungkin juga menyukai