Field study merupakan kegiatan belajar dan wujud implementasi dari yang telah dipelajari di perkuliahan dengan terjun langsung di masyarakat atau dalam kata lain diluar kampus. Kelompok kami memilih lokasi field study di Kampung Pecinan Kota Surabaya, yang dilaksanakan pada tanggal 6 oktober 2022. Dengan rumusan masalah tentang Toleransi antar umat di Kampung Pecinan Surabaya dan Jumlah umat beragama Konghucu yang beribadah di Klenteng, dan isi pembahsannya yaitu Toleransi atau toleran secara bahasa berasal dari bahasa latin 'tolerare' yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Toleran yang kita tahu adalah, memberikan sikap saling menghormati antar sesama manusia. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang saat ini selalu menggunakan toleransi untuk mempersatukan bangsa dan masyarakatnya. Kampung Pecinan Surabaya ini setiap tahunnya masih mengadakan kegiatan upacara sedekah bumi, yang tahun ini diadakan pada tanggal 21 September. Pecinan saja melainkan dari berbagai macam adat seperti orang Jawa, dan Madura. Orang cina didaerah kapasan ini adalah masyarakat yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku, agama,dan budaya. Ketika ada kegiatan hari besar atau acara adat lain. Klenteng akan mulai dipadati orang beribadah Ketika kebaktian dihari minggu, dan setiap penanggalan imlek mulai dari tanggal 1 sampai 15. Untuk data pengunjung Klenteng yang beribadah di hari minggu adalah sekitar 70 sampai 80 orang yang didominasi 90% oleh orang berumur, untuk remaja dan anak-anak masih jarang terlihat. Dengan kesimpulan yang kita ambil bahwa Surabaya kawasan ini memiliki nilai – nilai yang cukup untuk di beri Label sebagai Arsitektur Cina dan karakteristik Pecinan yang sangat kuat. Tidak banyak bangunan yang telah mengalami renovasi, hanya beberapa di antaranya beralih fungsi dan di renovasi demi menunjang fungsi barunya. Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Kelompok 3 PDB - A90