Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KULINARI

SNACK ASIN
“KERIPIK BAYAM”

Disusun Oleh:
Efina Rifi Yianarfa
J310210005
Kelas: 2A

Dosen Pengampu:
Dyah Intan Puspitasari, S.Gz., M.Nutr

Asisten Laboratorium:
Annisa Amalia Rahmawati
Salwa Malihatunnisa’

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu memilih resep snack asin
2. Mahasiswa memahami dan mengenal berbagai macam snack asin
3. Mahasiswa mampu mengolah berbagai macam snack asin

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang


banyak dibudidayakan oleh petani. Komoditas ini lebih dikenal oleh masyarakat sebagai
sayuran yang mudah diperoleh dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan). Dalam
100 gram bayam mengandung nutrisi sebanyak 2,3 gram protein, 3,2 gram karbohidrat,
3 gram zat besi dan 81 gram kalsium. Disamping itu, bayam juga kaya akan mineral,
termasuk vitamin A, vitamin C, niacin, thiamin, phosphorus, riboplavin, sodium, kalium
dan magnesium (Ahmad Raksun, 2020). Bayam telah lama dikenal dan dimanfaatkan
oleh masyarakat Indonesia. Daun bayam dapat dibuat berbagai macam sayur mayur.
Bayam juga memiliki beberapa manfaat diantaranya dapat memperbaiki daya kerja
ginjal dan melancarkan pencernaan.
Produk yang termasuk dalam kategori makanan ringan menurut Surat Keputusan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.52.4040
Tanggal 9 Oktober 2006 tentang kategori pangan adalah semua makanan ringan yang
berbahan dasar kentang, umbi, serealia, tepung atau pati (dari umbi dan kacang) dalam
bentuk keripik, kerupuk, jipang. Selain itu pangan olahan yang berbasis ikan (dalam
bentuk kerupuk atau keripik) juga masuk kedalam kategori makanan ringan (Utami,
2018).
Produk pangan yang populer adalah berupa makanan ringan (snack food), dan
salah satu jenis snack yang dikembangkan sebagai oleh-oleh adalah keripik. Keripik
adalah makanan ringan jenis crackers yang bersifat kering, renyah (crispy) dan
kandungan lemaknya relatif tinggi. Produk keripik digemari karena teksturnya yang
khas, citarasanya lezat, tahan lama, praktis dibawa dan disimpan (Kusumawati, 2018).
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dari
komoditas bayam adalah dengan melakukan diversifikasi pemanfaatan daun bayam
yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai sayuran menjadi produk keripik bayam.
Adanya unit usaha yang mengolah daun bayam menjadi keripik bayam, akan dapat
meningkatkan permintaan bayam sebagai bahan baku. Peningkatan permintaan akan
komoditas ini tentunya akan memotivasi para petani bayam untuk mengembangkan
usahataninya dan memotivasi petani atau calon petani untuk mengembangkan
komoditas bayam. Berkembangnya usaha keripik bayam, selain memberikan nilai
tambah bagi komoditas bayam, juga dapat meningkatkan kesempatan kerja dan
memberikan alternatif bahan makanan yang berbahan sayuran bagi masyarakat (Rusli
M. Rukka, 2018)

3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Mangkuk 1. Bayam
2. Cobek 2. Tepung terigu
3. Sendok 3. ½ sendok garam
4. Ulekan 4. Air secukupnya
5. Wajan 5. Tepung beras
6. Spatula 6. 1 buah kemiri
7. Kompor 7. 1 sendok bubuk kunyit
8. 1 sendok ketumbar bubuk
9. 2 siung bawang putih

B. Cara Kerja

Menghaluskan bawang putih dan kemiri .

Memasukkan tepung tapioka ke dalam mangkuk

Memasukkan garam, ketumbar, bubuk kunyit kedalam tepung.

Setelah itu memasukan bumbu yang sudah dihaluskan dan air


secukupnya sampai kental.

Memasukkan bayam ke dalam tepung lalu goreng di minyak yang


sudah dipanaskan.

Setelah berubah warna menjadi kecoklatan mengangkat dan


metiriskan bayam.

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

B. Pembahasan

Bayam (amaranthus spp.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki kandungan gizi
tinggi. Bahwa dalam 100 gram bayam terkandung 2,3 gram protein; 3,2 gram karbohidrat; 3
gram zat besi dan 81 gram kalsium. Bayam juga kaya akan vitamin A, vitamin C, niacin,
thiamin, phosphorus, riboplavin, sodium, kalium dan magnesium. Bayam dapat diolah menjadi
berbagai jenis makanan seperti sayur bening, sayur bobor, mie dan salad. Bayam dikategorikan
sebagai salah satu jenis sayuran dengan harga jual rendah, oleh karena itu diperlukan suatu
cara pengolahan bayam untuk meningkatkan nilai tambahnya.
Pengolahan bayam menjadi keripik bayam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai
tambah bayam. Keripik bayam merupakan cemilan yang tergolong baru dibandingkan dengan
keripik singkong maupun pisang namun pembuatannya lebih mudah dibandingkan keripik
singkong dan keripik pisang. Keripik bayam terbuat dari daun bayam yang dicampur dengan
adonan tepung yang diberi bumbu rempah-rempah tertentu supaya menghasilkan rasa gurih
dan renyah. Jenis bayam yang digunakan untuk membuat keripik bukanlah bayam yang biasa
digunakan sebagai sayur, melainkan 2 bayam yang sering disebut masyarakat Boyolali sebagai
bayam raja.
Pada praktikum kali ini kripik bayam diolah dengan cara membaluri daun bayam dengan
adonan tepung yang telah diberi bumbu. Bumbu yang digunakan pada tepung keripik bayan

5
antara lain yaitu kemiri, kunyit, ketumbar dan bawang putih, adonan teoung juga merupakan
campuran dari tepung beras dan tepung terigu, penambahan tepung beras bertujuan agar
keripik yang dihasilkan bertekstur renyah, jika adonan tepung hanya terbuat dari tepung terigu
maka keripik yang dihasilkan akan cepat lembek. Keripik yang dihasilkan pada praktikum ini
memiliki rasa gurih asin. Tidak ada kesulitan saat pengolahan snack asin pada praktikum kali
ini.

6
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum kali ini adalah mahasiswa dapat
memilih resep serta menggolah snack asin. Resep snack asin yang dipilih pada
praktikum kali ini adalah keripik bayam. Ada banyak snack asin yang popular saat ini
seperti olahan ikan dan keju. Walaupun pembuatannya tergolong mudah namun
banyak masyarakat yang gemar mengkonsumsi keripik. Produk keripik digemari karena
teksturnya yang khas dan renyah, citarasanya lezat, tahan lama, praktis dibawa dan
disimpan. Keripik merupakan cemilan yang digemari oleh anak-anak maupun orang tua.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Raksun, W. M. (2020). PENGARUH BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN BAYAM CABUT


(Amaranthus tricolor L.). J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.4, 398-403.

Kusumawati, Y. (2018). STRATEGI PEMASARAN PRODUK MAKANAN RINGAN KHAS RIAU (KERIPIK NENAS
DAN RENGGINANG UBI KAYU). Jurnal Agribisnis Vol 20 No. 2, 124-138.

Rusli M. Rukka, N. B. (2018). STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KERIPIK BAYAM (Amaranthus hybridus)
DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL KANVAS: Studi Kasus pada CV. OAG di Kota Makassar,
Sulawesi Selatan. JURNAL SOSIAL EKONOMI PERTANIAN, 41-54.

Utami, S. d. (2018). PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA USAHA
MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PRODUK OLAHAN MAKANAN RINGAN. Jurnal Sosial
Humaniora 9(2): , 144-158.

Anda mungkin juga menyukai