Makalah PKN Kelompok 1
Makalah PKN Kelompok 1
Disusun oleh :
Kelompok 1
Khaeliyah [2381010007]
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu
wata’ala, karena atas berkat rahmat, hidayah, serta inayah-Nya yang telah diberikan,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta
salam kami panjatkan kepada baginda kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dan semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya, aamiin ya robbal ‘alamin.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Aamiin yaa
robbal ‘alamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I......................................................................................................1
PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................1
BAB II....................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................2
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.................................................2
5. Demokrasi......................................................................................................4
BAB III...................................................................................................6
PENUTUP..............................................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan sangat penting untuk diajarkan sejak dini. Karena salah
satu tujuannya, untuk membentuk karakter serta kepribadian masyarakat agar sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila. Pendidikan kewarganegaraan atau Civic Education sudah diajarkan
sejak era Presiden Soekarno, tepatnya sekitar tahun 1901 hingga 1970.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui alasan diperlukannya
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, gunanya pancasila, ketertaitan antara hak &
kewajiban, pentingnya hak asasi manusia serta gunanya demokrasi dalam bermasyarakat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Etika, nilai, norma dan moral adalah konsep-konsep yang saling berhubungan. Dalam
hubungannya dengan Pancasila, maka keempatnya akan memberikan pemahaman yang saling
melengkapi. Berikut pengertian dari etika, nilai, norma dan moral, yakni:
A. Pengertian Etika
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika pula merupakan ilmu yang membahas tentang bagaimana
dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap serta
bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.
B. Pengertian Nilai
Nilai merupakan sifat dan kualitas yang melekat pada suatu objeknya. Menilai berarti
menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang
lain. Nilai pun bersumber pada budi yang berfungsi mendorong serta mengarahkan sikap dan
perilaku manusia.
2
C. Pengertian Moral
Moral berasal dari kata mos [mores] yang sinonim dengan kesusilaan, tabiat atau
kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah
laku dan perbuatan manusia.
D. Pengertian Norma
Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai
untuk dipatuhi. Norma pula merupakan suatu perwujudan martabat manusia sebagai makhluk
budaya, sosial, moral dan religi.
Menurut Srijanti [Pengarang buku Etika Berwarga Negara], hak merupakan unsur
normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melindungi kebebasan, kekebalan serta
menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya. Sementara,
kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan. Kewajiban berarti suatu
keharusan. Maka, apapun itu jika merupakan kewajiban, kita harus melaksanakannya tanpa
ada alasan apapun itu.
Antara hak dan kewajiban terdapat hubungan yang sangat erat. Menurut Tasum dan
Rani Apriani [Pengarang buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan], hak dan
kewajiban merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Hak dan kewajiban membentuk
hubungan kausalitas atau sebab akibat yang saling berkaitan. Alasan mengapa hak dan
kewajiban saling berkaitan ialah ketika seseorang mendapatkan hak, secara otomatis
seseorang tersebut akan mempunyai kewajiban, begitu pula sebaliknya.
Hak Asasi Manusia adalah hak- hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia
manusia. Umat manusia memiliki sebuah hak, bukan karena diberikan kepadanya oleh
masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan
martabatnya sebagai manusia. Dalam arti ini, meskipun setiap orang terlahir dengan warna
kulit, jenis kelamin, bahasa, budaya serta kewarganegaraan yang berbeda-beda, ia tetap
memiliki hak-hak tersebut. Inilah sifat universal dari hak-hak tersebut.
3
Selain bersifat universal, hak-hak itu juga tidak dapat dicabut [inalienable]. Artinya,
seburuk apapun perlakuan yang telah dialami oleh seseorang atau betapapun bengisnya
perlakuan seseorang, ia tidak akan berhenti menjadi manusia serta oleh sebab itu tetap
memiliki hak-hak tersebut. Dengan kata lain, hak-hak itu melekat pada dirinya sebagai
makhluk insani. Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, terdapat 10 hak dasar. Hak-hak tersebut antara lain yakni, hak untuk hidup, hak
berkeluarga & melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan,
hak atas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam
pemerintahan, hak anak serta hak wanita.
5. Demokrasi
Mulai dari pertengahan abad 5 SM, istilah demokrasi telah banyak digunakan untuk
menunjukkan sistem politik yang ada di beberapa negara, seperti di kota Yunani, teruma
Athena. Demokrasi ini pun merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat & oleh
rakyat, dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan
mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara.
A. Ciri-Ciri Demokrasi
Seluruh keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah berlandaskan kepada aspirasi dan
kepentingan warga negaranya, serta tidak semata-mata kepentingan pribadi atau kelompok
belaka. Hal ini sekaligus mencegah praktik korupsi yang merajalela.
Hal ini berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Yang dimana
hal tersebut juga tercantum dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum yang
tercipta pun harus diterapkan dengan seadil-adilnya.
Pesta rakyat harus digelar seraca berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau
pemimpin untuk menjalankan roda pemerintahan.
4
5. Terdapat Sistem Kepartaian
Partai merupakan sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan
adanya partai, rakyat juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi menjadi penerus
aspirasi. Tujuannya, agar pemerintah dapat mewujudkan keinginan rakyat.
B. Tujuan Demokrasi
1. Kebebasan Berpendapat
Supaya lebih mudah dalam memahami apa itu demokrasi, maka dapat melihat
beberapa contoh sikap demokrasi berikut ini:
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Etika
- Nilai
- Moral
- Norma
^ Antara hak dan kewajiban terdapat hubungan yang sangat erat. Menurut Tasum dan
Rani Apriani [Pengarang buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan], hak dan
kewajiban merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Hak dan kewajiban membentuk
hubungan kausalitas atau sebab akibat yang saling berkaitan. Alasan mengapa hak dan
kewajiban saling berkaitan ialah ketika seseorang mendapatkan hak, secara otomatis
seseorang tersebut akan mempunyai kewajiban, begitu pula sebaliknya.
^ Hak Asasi Manusia bersifat universal. Maksudnya ialah meskipun setiap orang
terlahir dengan warna kulit, jenis kelamin, bahasa, budaya serta kewarganegaraan yang
berbeda-beda, ia tetap memiliki hak-hak tersebut.
^ Mulai dari pertengahan abad 5 SM, istilah demokrasi telah banyak digunakan untuk
menunjukkan sistem politik yang ada di beberapa negara, seperti di kota Yunani, teruma
Athena. Demokrasi ini pun merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat & oleh
rakyat, dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan
mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara.
6
DAFTAR PUSTAKA
Fokky Fuad Wasitaatmadja, Jumanta Hamdayama & Heri Herdiawanto. 2018. Spiritualisme
Pancasila. Kencana : Jakarta.
Prof. Dr. Satjipto Rahardjo S.H. 2014. Ilmu Hukum. PT Citra Aditya Bakti : Bandung.
Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M. Reno Wikandaru, S.Fil., M. Phil. Dr. Hastangka, S.Fil., M.
Phil. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Terbuka : Tangerang Selatan.