Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KOMPETENSI GURU PAI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 1

HERTATI
MUHAMMAD JULIANSYAH
RENA ANDA RESTA
SUTRIANA

DOSEN PENGAMPU : FITRIANAH, M.Pd.I

YAYASAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM ( YPAI) Al- KALAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM
TAHUN AKADEMIK 2022/2023M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
kita ucapkan. Atas rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shawalat serta salam tercurah
pada Rasulullah SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita kelak.
Dengan adanya makalah ini semoga dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca. Kami menyadari bahwa penulisan ini jauh dari
sempurna,untuk itu kami memohon kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi pembaca yang berminat pada
umumnya.

Muara Enim, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertin Konsep Mata Pelajaran Fiqih..................................................................
B. Tujuan Mempelajari Mata Pelajaran Fiqih..............................................................
C. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih....................................................................................
D. Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqih........................................................................
E. SK dan KD mapel Fiqih..........................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fiqih merupakan sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat


ilmiyah, logis dan memiliki obyek dan kaidah tertentu. Fiqih tidak seperti
tasawuf yang lebih merupakan gerakan hati dan perasaan. Juga bukan
seperti tarekat yang merupakan pelaksanaan ritual-ritual.Pembekalan
materi yang baik dalam lingkup sekolah, akan membentuk pribadi yang
mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki budi pekerti yang luhur.
Sehingga memudahkan peserta didik dalam mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Apalagi di zaman modern sekarang semakin banyak masalah-
masalah muncul yang membutuhkan kajian fiqih dan syari’at. Oleh karena
itu, peserta didik membutuhkan dasar ilmu dan hukum Islam untuk
menanggapi permasalahan di masyarakat sekitar.1 Tujuan pembelajaran
Fiqih adalah untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan
memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh,
baik berupa dalil naqli dan dalil aqli melaksanakan dan mengamalkan
ketentuan hukum Islam dengan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep mata pelajaran Fiqih?
2. Bagaimana tujuan mempelajari mata pelajaran Fiqih?
3. Bagaimana fungsi mata pelajaran Fiqih?
4. Sebutkan ruang lingkup pembelajaran Fiqih?
5. Bagaimana SK dan KD mapel Fiqih?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui konsep mata pelajaran Fiqih?
2. Mengetahui tujuan mempelajari mata pelajaran Fiqih?
3. Mengetahui fungsi mata pelajaran Fiqih?
4. Mampu menyebutkan ruang lingkup pembelajaran Fiqih?
5. Mengetahui SK dan KD mapel Fiqih ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Mata Pelajaran Fiqih


Pembelajaran adalah suatu upaya yang di lakukan oleh seseorang guru
atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar1. Pembelajaran juga di
artikan sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi,material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar manusia terlibat dalam sistem
pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya.
Fiqih menurut bahasa berasal dari “faqiha yafqahu-fiqhan” yang berarti
mengerti atau paham. Paham yang dimaksudkan adalah upaya aqliah dalam
memahami ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari Al- Qur‟an dan As-
Sunnah. Al-fiqh menurut bahasa adalah mengetahui sesuatu dengan mengerti
(al-„ilm bisyai‟i ma‟a al-fahm).
Ibnu Al-qoyyim mengatakan bahwa fiqh lebih khusus daripada paham,
yakni pemahaman mendalam terhadap berbagai isyarat Al-Qur‟an, secara
tekstual maupun kontekstual. Tentu saja, secara logika, pemahaman akan
diperoleh apabila sumber ajaran yang dimaksudkan bersifat tekstual,
sedangkan pemahaman dapat dilakukan secara tekstual maupun kontekstual.
Hasil dari pemahaman terhadap teks-teks ajaran Islam disusun secara
sistematis agar mudah diamalkan.2 Oleh karena itu, ilmu fiqih merupakan
ilmu yang mempelajari ajaran Islam yang disebut dengan syariat yang bersifat
amaliah (praktis) yang diperoleh dari dalil-dalil yang sistematis.
Mata pelajaran Fiqih merupakan mata pelajaran bermuatan pendidikan
agama Islam yang memberikan pengetahuan tentang ajaran islam dalam segi
hukum Syara‟ dan membimbing peserta agar memiliki keyakinan dan
mengetahui hukum-hukum dalam Islam dengan benar serta membentuk
kebiasaan untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

1
Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran,
( Jakarta: Rajawali Pers, 2011). Hal. 128
2
Bani Ahmad Saebani dan januri, Fiqih Ushul Fiqih (Bandung, Pustaka Setia, 2008) hal. 13
Pembelajaran fiqih berarti proses belajar mengajar tentang ajaran Islam
dalam segi hukum Syara‟ yang dilaksanakan di dalam kelas antara guru dan
peserta didik dengan materi dan strategi pembelajaran yang telah
direncanakan.
B. Tujuan Pembelajaran Fiqih

Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 3 di sebutkan bahwa


pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab3. Dalam Pembelajaran Fiqih juga menerapkan fungsi pendidikan
nasional yaitu menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

Tujuan dari pembelajaran fiqih sendiri adalah menerapkan aturan-


aturan atau hukum-hukum syari’ah dalam kehidupan. Sedangkan tujuan
dari penerapan aturan-aturan itu untuk mendidik manusia agar memiliki
sikap dan karakter taqwa dan menciptakan kemaslahatan bagi manusia.
Kata “taqwa” adalah kata yang memiliki makna luas yang mencakup
semua karakter dan sikap yang baik. Dengan demikian fiqih dapat
digunakan untuk membentuk karakter.

Pembelajaran Fiqih di SMP/SMA bertujuan untuk membekali


peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum
islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli 4.
Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup
dalam kehidupan pribadi dan sosial.

3
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 3
4
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Ara Di Madrasah, hal
51.
Tujuan akhir ilmu fiqh adalah untuk mencapai keridhoan Allah
SWT., dengan melaksanakan syari’ah Nya di muka bumi ini, sebagai
pedoman hidup individual, maupun hidup bermasyarakat. Mata pelajaran
Fikih di SMP/SMA adalah.

a. Mengetahui dan memahami prinsip prinsip, kaidah kaidah


dan tatacara pelaksanaan hukum Islam baik yang
menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk
dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan
sosial.

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam


dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan
dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam
hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri
manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya
maupun hubungan dengan lingkungannya5. Pembelajaran
fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara
pelaksanaanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan
sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan
syariat islam secara kaffah (sempurna). Kaffah secara
bahasa artinya keseluruhan. Makna secara bahasa tersebut
bisa memberikan gambaran kepada kita mengenai makna
dari Muslim yang Kaffah, yakni menjadi muslim yang tidak
“setengah-setengah” atau menjadi muslim yang
“sungguhan,” bukan “muslim-musliman.” Muslim yang
sesungguhnya adalah Muslim yang mengamalkan ajaran-
ajaran islam di setiap aspek kehidupan. Seorang Muslim
belum bisa disebut Muslim yang kaffah jika ia belum
menjalankan ajaran Islam di segala aspek kehidupannya.

5
Ibid
Dengan demikian, Muslim yang kaffah tidak berhenti pada
ucapan kalimat syahadat saja. Muslim yang kaffah tidak
berhenti pada ritual-ritual keagamaan saja, tetapi sudah
menjajaki substansi dari ritual-ritual tersebut.

C. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih

1. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan tatacara


pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah
maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan
pribadi dan sosial.
2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran
agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT,
dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya
maupun hubungan dengan lingkungannya.

D. Ruang Lingkup Kajian Materi Pembelajaran Fiqih

Mata pelajaran Fiqih yang merupakan bagian dari pelajaran agama


di madrasah mempunyai ciri khas dibandingkan dengan pelajaran yang
lainnya, karena pada pelajaran tersebut memikul tanggung jawab untuk
dapat memberi motivasi dan kompensasi sebagai manusia yang mampu
memahami, melaksanakan dan mengamalkan hukum Islam yang berkaitan
dengan ibadah mahdhoh dan muamalah serta dapat mempraktekannya
dengan benar dalam kehidupan sehari-hari. Disamping mata pelajaran
yang mempunyai ciri khusus juga materi yang diajarkannya mencakup

Ruang lingkup yang sangat luas yang tidak hanya dikembangkan di


kelas. Penerapan hukum Islam yang ada di dalam mata pelajaran Fiqih pun
harus sesuai dengan yang berlaku di dalam masyarakat.

Kurikulum Madrasah (Standar Kompetensi) milik Departemen


Agama menjelaskan bahwa Mata pelajaran Fiqih memiliki fungsi untuk:
a. Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik
kepada Allah swt.

b. Sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan


akhirat.

c. Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan


peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat.

d. Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan


sosial melalui ibadah dan muamalah.

e. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta


didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan
sehari-hari.

f. Pembekalan peserta didik untuk mendalami fiqih atau hukum islam


pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih meliputi keserasian,


keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan
Allah swt, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan
hubungan manusia dengan alam (selain manusia) dan
lingkungannya. Dalam ilmu fiqih benar benar ditekankan
bagaimana hubungan manusia dengan semuanya. Etika yang
diajarkan dalam Islam terdiri dari lima norma yang biasa disebut
Ahkamul Khamsah (hukum yang lima) yakni kategori wajib,
sunnah, mubah, makruh dan haram.

a. Wajib
Wajib kadang disebut Fardu. Yakni sebuah tuntutan yang pasti
(thalab jazm) untuk mengerjakan perbuatan, apabila dikerjakan
mendapatkan pahala, sedangkan bila ditinggalkan maka berdosa
(mendapatkan siksa). Contohnya, shalat fardu, bila mengerjakannya
maka mendapatkan pahala, bila ditinggalkan akan di adzab di neraka,
demikian juga dengan kewajiban-kewajiban yang lainnya.
Wajib terbagi menjadi dua yakni : Pertama, wajib „Ainiy :
kewajiban bagi setiap individu. Kedua, wajib Kifayah : kewajiban
yang apabila sudah ada yang mengerjakannya maka yang lainnya
gugur (tidak mendapatkan dosa), contohnya seperti shalat jenazah,
tajhiz jenazah (mengurus jenazah), menjawab salam dan sebagainya.
b. Sunnah
Sunah disebut juga Mandub, Mustahabb, Tathawwu, Al-Nafl,
Hasan dan Muragghab fih. Semuanya bersinonim. Yakni sebuah
anjuran mengerjakan yang sifatnya tidak jazm (pasti), apabila
dikerjakan mendapat pahala, namun apabila ditinggalkan tidak
berdosa.
Sunnah juga terbagi menjadi 2, yaitu : Pertama, sunnah Ain :
sesuatu yang disunnahkan pada setiap orang (individu) yang mukallaf,
seperti shalat-shalat sunnah ratibah dan lainnya. Kedua, sunnah
Kifayah :sesuatu yang disunnahkan, apabila ada sebagian yang telah
mengerjakannya, maka yang lain gugur, seperti seseorang memulai
salam ketika bersama jama‟ah (memulai bukan menjawab, penj), dan
lain sebagainya. Sehingga bila sudah ada yang mengerjakannya, maka
hilang (gugur) tuntutan terhadap yang lainnya, namun pahalanya bagi
yang mengerjakan saja.

c. Mubah
Mubah bila dikerjakan atau ditinggalkan tidak apa-apa,
tidak mendapatkan pahala atau pun disiksa (sebuah pilihan antara
mengerjakan atau tidak). Misalnya, memilih menu makanan dan
sebagainya.
d. Makruh
Makruh yakni sebuah tuntutan yang tidak pasti (tidak jazm)
untuk meninggalkan perbuatan tertentu (larangan mengerjakan
yang sifatnya tidak pasti), apabila dikerjakan tidak apa-apa, namun
bila ditinggalkan akan mendapatkan pahala dan dipuji.
Menurut sebagian ulama, istilah Makruh ini ada yang menyatakan
dengan Khilaful Aula (menyelisihi yang lebih utama).
e. Haram
Haram, yakni tututan yang pasti untuk meninggalkan
sesuatu, apabila dikerjakan oleh seorang mukallaf maka
mendapatkan dosa, namun bila ditinggalkan mendapatkan pahala.
Contohnya seperti minum khamr, berzina dan lain sebagainya.
Istilah haram juga kadang menggunakan istilah Mahdzur
(terlarang), Maksiat dan al-danb (berdosa).
Menurut Hanafiyah, istilah Haram adalah antonim dari Fardlu
(mereka membedakan antara Fardlu dan Wajib). Ada juga istilah
makruh Tahrim dan makruh Tanzih. Makruh Tahrim adalah sebuah
istilah yang lebih dekat dengan Haram, serta merupakan kebalikan
dari Wajib dan Sunnah Mu‟akkad. Sedangkan istilah makruh
Tanzih, tidak disiksa bila mengerjakannya dan mendapatkan pahala
bila meninggalkannya. Istilah makruh Tanzih menurut Hanafiyah
adalah kebalikan dari sunnah ghairu Muakkad.
Ulama juga ada yang kadang menyatakan dengan istilah Halal, itu
adalah kebalikan dari Haram, namun masih ambigu, yaitu bisa hukum
wajib, hukum mandub dan makruh. Bila meninggalkan perbuatan yang
hukum wajib, maka berdosa. Adapun yang lainnya (mandub dan
makruh) bila ditinggalkan ataupun dikerjakan tidaklah berdosa6. Jadi
sudah jelas hukum dalam Islam ada 5 yakni wajib, sunnah, mubah,
makruh dan haram.

3. SK Dan KD Mata Pelajaran Fiqih MA


a. Kelas X, Semester 1

6
Beni Ahmad Saebani dan Januri, Fiqh Ushul Fiqh..., hal.22.
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1.1      Mengidentifikasi prinsip-prinsip ibadah dalam
Islam
1.2      Menjelaskan tujuan (maqashid) syari’at Islam
1.3      Menunjukkan perilaku orang yang berpegang
pada prinsip-prinsip dan tujuan ibadah dan
syariah
         Memahami prinsip-prinsip ibadah dan1.4      Menerapkan cara berpegang pada prinsip-prinsip
syari’at dalam Islam dan tujuan ibadah dan syariah.
2.1      Menjelaskan ketentuan Islam tentang zakat dan
hikmahnya
2.2      Menjelaskan ketentuan perundang-undangan
tentang zakat
2.3      Menunjukkan contoh penerapan ketentuan zakat
         Memahami hukum Islam tentang zakat 2.4      Menerapkan cara pelaksanaan zakat sesuai
dan hikmahnya ketentuan perundang-undangan
3.1      Menjelaskan ketentuan Islam tentang haji dan
hikmahnya
3.2      Menjelaskan ketentuan perundang-undangan
tentang haji
3.3      Menunjukkan contoh penerapan ketentuan haji
         Memahami hukum Islam tentang haji 3.4      Mempraktikkan pelaksanaan haji sesuai
dan hikmahnya ketentuan perundang-undangan tentang haji
4.1       Menjelaskan tata cara pelaksanaan kurban dan
hikmahnya
4.2       Menerapkan cara pelaksanaan kurban
4.3       Menjelaskan ketentuan akikah dan hikmahnya
         Memahami hikmah kurban dan akikah4.4       Menerapkan cara pelaksanaan akikah
5.1      Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah
         Memahami ketentuan hukum Islam 5.2      Memperagakan tatacara pengurusan jenazah
tentang pengurusan jenazah

b. Kelas X, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
6.1       Mengidentifikasi aturan Islam tentang
kepemilikan
6.2       Menjelaskan ketentuan Islam tentang akad
         Memahami hukum Islam tentang 6.3       Memperagakan aturan Islam tentang kepemilikan
kepemilikan dan akad
7.1      Menjelaskan aturan Islam tentang jual beli dan
hikmahnya
7.2      Menjelaskan aturan Islam tentang khiyaar
7.3      Menjelaskan aturan Islam tentang musaaqah,
muzaara’ah dan mukhaabarah serta hikmahnya
7.4      Menjelaskan aturan Islam tentang syirkah dan
hikmahnya
1.1   Menjelaskan aturan Islam tentang muraabahah,
mudhaarabah, dan salam
1.2   Menerapkan cara jual beli, khiyaar, musaaqah,
         Memahami
konsep perekonomian muzaara’ah, mukhaabarah, syirkah, muraabahah,
dalam Islam dan hikmahnya mudhaarabah, dan salam
8.1      Menjelaskan ketentuan Islam tentang wakaf
beserta hikmah pelaksanaannya
8.2      Menjelaskan ketentuan Islam tentang hibah dan
hikmah pelaksanaannya
8.3      Menjelaskan ketentuan Islam tentang sadakah
beserta hikmah pelaksanaannya
8.4      Menjelaskan ketentuan Islam tentang hadiah
beserta hikmah pelaksanaannya
         Memahami hukum Islam tentang 8.5      Menerapkan cara pelaksanaan wakaf, hibah,
pelepasan dan perubahan harta beserta sedekah, dan hadiah
hikmahnya
9.1      Menjelaskan ketentuan Islam
tentang wakaalah dan hikmahnya
9.2      Menjelaskan ketentuan Islam tentang sulhu dan
         Memahami hukum Islam hikmahnya
tentang wakalah dan sulhu beserta 9.3      Menerapkan cara wakaalah dan sulhu
hikmahnya
10.1     Menjelaskan ketentuan Islam tentang dlaman dan
hikmahnya
10.2     Menjelaskan ketentuan Islam
tentang kafaalah dan hikmahnya
10        Memahami hukum Islam 10.3     Menerapkan cara dlaman dan kafalah
tentang daman dan kafalah beserta
hikmahnya
11.1     Menjelaskan hukum riba, bank, dan asuransi
11.2     Menerapkan ketentuan Islam tentang riba, bank,
dan asuransi
11        Memahami riba, bank, dan asuransi
4.
5.             c. Kelas XI, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


        Menjelaskan hukum pembunuhan dan hikmahnya
        Menjelaskan ketentuan hukum Islam
tentang qishash dan hikmahnya
        Menjelaskan ketentuan hukum Islam
tentang diyat dan kafaarat beserta hikmahnya
        Memahami
ketentuan Islam tentang         Menunjukkan contoh-contoh qishash,
jinayah dan hikmahnya diyaat dan kafaarat dalam hukum Islam
        Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang zina
dan qadzaf beserta hikmahnya
        Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang
minuman keras beserta hikmahnya
        Menjelaskan ketentuan hukum Islam tentang
mencuri, menyamun dan merampok beserta
hikmahnya
        Menjelaskan ketentuan hukum Islam
       Memahami ketentuan Islam tentang bughat beserta hikmahnya
tentang Huudud dan hikmahnya
       Memahami ketentuan Islam tentang         Menjelaskan proses peradilan dalam Islam
peradilan dan hikmahnya         Mengidentifikasi ketentuan tentang hakim dan
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
saksi dalam peradilan Islam

6.
d. Kelas XI, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1.1   Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam
Islam dan hikmahnya
1.2   Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut
perundang-undangan di Indonesia
   Menjelaskan konsep Islam tentang talak,
perceraian, iddah, ruju`, dan hikmahnya
   Menjelaskan ketentuan Islam tentang pengasuhan
1.       Memahami hukum Islam tentang anak (hadhaanah)
hukum keluarga
   Menjelaskanketentuan hukum waris dalam Islam
   Menjelaskanketerkaitan waris dengan wasiat
   Menunjukkan contoh cara pelaksanaan waris dan
            Memahami hukum Islam tentang wasiat
waris
7.
8.             e. Kelas XII, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


        Menjelaskan ketentuan Islam tentang
pemerintahan (khilaafah)
        Menjelaskan majelis syura dalam Islam
        Memahami
ketentuan Islam
tentang siyasah syar’iyah
3.5   Menjelaskan sumber hukum yang
disepakati dan yang tidak disepakati ulama
3.6      Menunjukkan penerapan sumber hukum
yang disepakati dan yang tidak disepakati
ulama
3.7      Menjelaskan pengertian, fungsi, dan
  kedudukan ijtihad
2. Memahami sumber hukum
Islam

f. Kelas XII, Semester 2


1.1      Menjelaskan hukum taklifi dan  
penerapannya dalam Islam
1.2  Menjelaskan hukum wadh’i dan
penerapannya dalam Islam
1.3      Menjelaskan mahkum bihi (fihi)
1. Memahami hukum- hukum 1.4      Menjelaskan mahkum ’alaih
syar’i
          Memahami kaidah-                Menjelaskan macam-macam kaidah usul
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
fikih
               Menerapkan macam-macam kaidah usul
fikih
        kaidah usul fikih

Anda mungkin juga menyukai