Anda di halaman 1dari 14

PEMBELAJARAN FIQIH

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Metodik Khusus PAI

Dosen Pengampu: Aliyul Munawaro, M.Ag.

Oleh:

1. Ilma Rif’atul Mawaddah (2101173)

2. Risma Fitri Amalina (2101321)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH & KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
TASIKMALAYA

2023
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Tujuan Ilmu
Pendidikan Islam ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat
dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah Tujuan Ilmu Pendidikan Islam ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha
Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.
Semoga makalah Iman Kepada Allah ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.

Tasikmalaya, 5 Mei 2023

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Pengertian Ilmu Fiqih........................................................................... 3
2.2 Tujuan Mempelajari Fiqh..................................................................... 4
2.3 Strategi dan Metode Pembelajaran Fiqih ............................................. 4
2.3.1 Strategi Ekspositoris................................................................. 5
2.3.2 Strategi Inquiry......................................................................... 5
2.3.3 Strategi Contextual Teaching and Learning ............................. 5
2.3.4 Strategi Pemecahan Masalah.................................................... 6
2.3.5 Strategi Crossword Puzzle ....................................................... 6
2.3.6 Strategi Every One is a Teacher Here ...................................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10


A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan, disamping harus
memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui
dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknik. Hal-hal yang bersifat teknik ini
terutama menngelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar. Dalam
mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar (pembelajaran) guru paling
tidak harus memiliki dua pola dasar yakni kemampuan mendesain program dan
keterampilan mengkomunikasikan program itu kepada anak didik.
Khusus dengan pembelajaran pendidikan agama peran guru tidaklah ringan.
Kemampuan belajar anak di bidang agama, tidak saja diukur dengan kemampuan
anak didik dalam memahami agama, tetapi diharapkan lebih dari itu. Anak didik
diharapkan mampu memahami, mengamalkan dan melaksanakan nilai-nilai agama
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, guru pendidikan agama harus
memiliki kompetensi keguruan yang memadai. Kompetensi guru dimaksudkan
adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam
meningkatkan kemampuan belajar anak.
Agar guru fiqih berhasil dalam menjalankan tugas sebagai pengajar, maka
seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam melaksanakan
pembelajaran (metodologi pembelajaran fiqih). Hal yang paling penting adalah
bagaimana seorang guru itu mampu menerapkan suatu pembelajaran yang
menyenangkan bagi peserta didik, sehingga membuat siswa menjadi aktif dalam
proses pembelajaran, artinya, pembelajaran yang diterapkan dapat mencapai
tujuan-tujuan dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Fiqih?
2. Apa tujuan pembelajaran fiqih?
3. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran fiqih?
4. Apa saja Strategi dan Metode Pembelajaran Fiqih?

1
C. Tujuan
1. Menjelaskan Pengertian Fiqih
2. Menjelaskan Tujuan dari Pembelajaran Fiqih
3. Menjelaskan Metode Pembelajaran Fiqih
4. Memaparkan strategi dan metode pembelajaran fiqih

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Fiqih
Secara etimologi, Fiqh berasal dari kata faqqaha yufaqqihu fiqhan yang berarti
pemahaman.1 Pemahaman sebagaimana dimaksud di sini, adalah pemahaman
tentang agama Islam. Dengan demikian, fiqh menunjuk pada arti memahami agama
Islam secara utuh dan komprehensif.
Kata fiqh yang secara bahasa berarti pemahaman atau pengertian ini diambil
dari firman Allah SWT.

َ‫ۖوم ٓا‬َ ٰ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ ً ْ َ َ ْ َ ٰ َ َ َّ َ ُ ْ ُ َ َِّ ً ْ َ ُ َ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ٰ ْ ُ َ


َ ‫ك‬ ‫قالوا يشعيب ما نفقه ك ِثيرا ِّما تقول واِ نا لنرىك ِفينا ض ِعيفاۗولولا رهطك لرجمن‬

ْ َ َ ْ َ َ َ َْ
‫انت علينا ِبع ِزي ٍز‬

Artinya: Mereka berkata, “Wahai Syuʻaib, Kami tidak banyak mengerti apa yang
engkau katakan itu, sedangkan kami sesungguhnya memandang engkau sebagai
seorang yang lemah di antara kami. Kalau tidak karena keluargamu, tentu kami
telah melemparimu (dengan batu), sedangkan engkau pun bukan seorang yang
berpengaruh atas kami.”
Secara Istilah, fiqh adalah:
‫العلم با ال حكا م الشر عية العملية المكتسب من اد لتها التفصيلية‬
Artinya: “Ilmu tentang hukum-hukum syari’i yang bersifat amali yang digali dari
dalil-dalil yang terperinci”. (Wahab Khallaf: 1977,11).2
Kata Al-ilmu yang dimaksud yaitu pengetahuan yang hanya taraf dugaan atau
asumsi. Karena mayoritas ketentuan fiqih bersifat asumtif karena digali dari dalil-
dalil yang bersifat dhanniyat. Al-ahkam adalah jamak dari kata al-hukm yang
memiliki arti putusan. Al-hukm berarti ketentuan-ketentuan syari’ah yang berkaitan
dengan perbuatan manusia yang berasal dari Allah SWT. Seperti wajib, sunah,
makruh, haram, dan mubah. As-syar’iyyah merupakan sifat atau adjektif hukum-
hukum yang berarti bersifat syar’i. Karena itu, pengetahuan tentang hukum-hukum

1
Wahbah az-Zuhally, Ushul Fiqh al-Islamy, Jilid I, (Beirut: Dar al-Fikr), 29
2
Abd. Wahab Khallaf, Ilmu Ushul al-fiqh, (Indonesia al-Haromain, 2004), 11

3
yang bersifat aqli tidak disebut fiqh. Demikian juga, pengetahuan tentang hukum-
hukum yang bersifat inderawi tidak juga disebut sebagai fiqh. Demikian halnya,
hukum positif yang dibuat oleh sebuah pemerintah dan hukum adat yang disepakati
di suatu daerah tidak termasuk fiqh.
Pengajaran Ibadah pada dasarnya termuat dalam ilmu fiqh. Ada yang
beranggapan bahwa ibadah dengan fiqh sama sehingga pelajaran fiqh itu adalah
pengejaran ibadah. Anggapan ini kurang benar karena pengajaran fiqh itu tidak
hanya mengajarkan ibadah tetapi juga mengajarkan berbagai persoalan soaial
seperti jual beli, nikah, pelanggaran hukum, perjuangan dan lain-lain. Ruang
lingkup pengajaran ibadah pada dasarnya adalah rukun islam kecuali rukun islam
yang pertama. Sementara pengajaran fiqh itu membicarakan berbagai aspek ibadah
seperti bentuknya, macamnya, caranya, waktu dan hukumnya, hiknag dsb.
Pengajara fiqh pada dasarnya membicarakan hubungan manusia dengan Allah,
Tuhannya dan para Rasulullah, hubungan antara manusia dengan dirinya, hubungan
manusia dengan keluarga dan tetangganya, hubungan manusia dengan makhluk
hidup yang lain.

B. Tujuan Mempelajari Fiqh


Tujuan dan manfaat mempelajari fiqh adalah mengetahui hukum-hukum fiqh
atau hukum-hukum syar’i atas perbuatan dan perkataan manusia. Selanjutnya,
setelah mengetahui, tujuannya agar hukum fiqh diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
1. Membekali siswa pengetahuan-pengetahuan tentang ibadah dan
Mualamalah
2. Menjelaskan terhadap siswa bahwa ajaran islam meliputi pada seluruh
urusan kehidupan
3. Mendorong ruh keagaaman siswa
4. Membersihkan siswa dari ajakan dan pemikiran-pemikiran yang
menyesatkan.

C. Strategi dan Metode Pembelajaran Fiqih


Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem

4
pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Adapun tujuannya adalah terwujudnya efisiensi dan
efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.3
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti “cara”, yakni cara
mencapai sesuatu tujuan. Pembelajaran adalah usaha untuk mencapai tujuan berupa
kemampuan tertentu. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk
menyampaikan pelajaran kepada siswa dalam hubungan dengan siswa dalam
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya suatu pengajaran.
Adapun macam-macam strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Fiqih adalah sebagai berikut:
1. Strategi Ekspositoris
Adalah strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada proses penyampaian
materi secara verbal dari seorang guru kepada siswanya, dengan maksud agar
siswanya memahami dan menguasai pelajaran yang disampaikan. Dalam strategi
ini, materi pembelajaran disampaikan langsung guru. Metode efektif dan efisien
yang dapat digunakan dalam strategi ini adalah metode ceramah, karena metode
tersebut lebih mengedapnkan transfer of knowladge atau penyampaian materi
secara langsung kepada peserta didik.
2. Strategi Inquiry
Adalah suatu strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada proses
mencari dan menemukan. Peran siswa dalam strategi ini yaitu mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru hanya berperan sebagai
fasilitator dan pembimbing dalam proses belajar bagi siswanya. Metode yang dapat
diterapkan dalam strategi ini adalah metode latihan (drill), metode pemberian
tugas.
3. Strategi Contextual Teaching and Learning
Strategi pembelajaran konstektual adalah suatu proses pendidikan yang holistik
dan bertujuan untuk memberikan motivasi siswa agar memahami makna materi
pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan kehidupan
nyata. Jika diterapkan dalam pembelajaran fiqih strategi tersebut bertujuan supaya

3
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Roskadarya, Bandung: 2013,
hlm 6-7

5
seorang guru dalam mengarahkan siswa dalam memahami, mengenal dan
menghayati hukum islam supaya dapat terarahkan untuk senantiasa taat dan patuh
kepada Allah sehingga dapat meningkatkan keimanan kepada Allah.4
4. Strategi Pemecahan Masalah
Metode ini menyajikan pelajaran dengan cara mendorong siswa untuk mencari
dan memecahkan suatu masalah atau persoalan dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran. Tugas seorang guru dalam strategi problem solving adalah
memberikan kasus atau masalah kepada peserta didik untuk dipecahkan.
5. Strategi Crossword Puzzle
a. Pengertian strategi Crossword Puzzle
Strategi merupakan suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja
untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi Crossword Puzzle merupakan
permainan mengisi kolom-kolom yang kosong yang diawali pertanyaan-pertanyaan
secara mendatar dan menurun. Strategi crossword puzzle disebut juga sebagai
pertinjauan kembali pelajaran dalam bentuk teka teki silang yang dapat
mengundang minat dan partisipasi siswa.5 Hasil penelitian Charles Hall dari Albert
Einstein College of Medicine, New York, penggunaan strategi teka teki silang
mampu mengautkan ingatan alias sebagai obat anti pikun. Dapat disimpulkan,
bahwa strategi crossword puzzle merupakan strategi pembelajaran yang digunakan
untuk meninjau kembali materi pelajaran dalam bentuk teka teki silang.
b. Langkah-langkah Strategi Crossword Puzzle
1) Penggunaan teka teki silang sebaiknya digunakan setelah materi
diajarkan
2) List daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan ditampilkan dalam teka
teki silang
3) Buat jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan mendatar dan
menurun, dimana jumlah pertanyaan menurun dan mendatar sama
4) Koneksikan setiap jawaban mendatar dan menurun
5) Perhatikan jawaban mendatar dan menurun yang beririsan dan saling

4
Hamdani, Ibid,hlm 216-229
5
Silberman, Melvin L, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. (Bandung:
Nuansa Cendikia, 2016), h.256.

6
mengisi
6) Agar lebih mudah, terlebih dahulu buatlah skema susunan kotak
sejumlah pertanyaan mendatar dan menurun
7) Mulailah memilih pertanyaan nomor satu sampai seterusnya
8) Membuat lembaran teka-teki dalam bentuk pertanyaan mendatar dan
menurun
c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi crossword puzzle
• Kelebihan Strategi crossword puzzle
1) Siswa dapat memunculkan semangat belajar dan rasa percaya diri
2) Siswa belajar untuk lebih menggali potensi yang ada pada dirinya
3) Mampu meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam bentuk
interaksi baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa
dengan siswa lainnya
4) Dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak
membosankan
5) Sifat kompetitif yang ada dalam permainan crossword puzzle dapat
mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju
6) Memungkinkan terjadinya diskusi hangat dalam kelas
• Kelemahan Strategi crossword puzzle
1) Sedikitnya waktu pembelajaran yang tersedia, sedangkan materi
yang harus diajarkan sangat banyak
2) Banyak mengandung unsur spekulasi, peserta yang lebih dahulu
selesai (berhasil) dalam permainan crossword puzzle belum dapat
dijadikan ukuran bahwa dia seorang siswa yang lebih pandai dari
yang lainnya
3) Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan melalui
permainan dan jumlah peserta didik yang relatif besar sulit
melibatkan seluruhnya.

6. Strategi Every One is a Teacher Here


a. Pengertian Strategi Every One is a Teacher Here
Sebuah strategi yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar dan

7
tanggung jawab individu. Tujuan dari penerapan strategi Every One is a Teacher
Here ini adalah membiaskan siswa untuk belajar aktif secara individu dan
membudidayakan sifat berani bertanya, tidak minder, dan tidak takut salah. Dapat
disimpulkan bahwa strategi Every One is a Teacher Here adalah suatu cara untuk
mendapatkan partisipasi atau meningkatkan aktivitas dalam proses pembelajaran.
b. Langkah-langkah Every One is a Teacher Here
1) Bagikan secarak kertas atau kartu indeks kepada seluruh siswa.
2) Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada
setiap siswa.
3) Minta siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut
dan menjawabnya.
4) Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa lainnya untuk
menambahkan dan lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
c. Kelebihan Strategi Every One is a Teacher Here
1. Materi dapat diingat lebih lama
2. Mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran
3. Dapat mengetahui mana siswa yang belajar dan tidak belajar
d. Kelemahan Strategi Every One is a Teacher Here
1. Pertanyaan yang diajukan siswa tidak sesuai dengan tujuan
pembelajaran
2. Membutuhkan waktu yang lama untuk menghabiskan semua
pertanyaan
3. Siswa tidak mampu menjawab pertanyaan
Selain menggunakan beberapa strategi tersebut, hal lain yang perlu
diperhatikan oleh seorang guru adalah pemilihan metode yang tepat sesuai dengan
kondisi, mata pelajaran dan materi yang akan disampaiakan. Beberapa metode yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran fiqih, diantaranya:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru
dengan menuturkan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik.
Metode ini termasuk metode pembelajaran yang sangat klasik. Akan tetapi metode
ini merupakan metode yang paling sering digunakan guru atau instruktur dalam

8
pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan beberapa pertimbangan tertentu.
Kelebihan: penggunaan waktu yang efisien dan pesan yang disampaikan dapat
sebanyak-banyaknya, perorganisasian lebih sederhana, dapat memberikan motivasi
terhadap siswa dalam belajar, fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan.
Kelemahan: guru seringkali mengalami kesulitan dalam mengukur pemahaman
siswa, cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang.
2. Metode Demonstrasi
Adalah sebuah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan
sesuatu kepada peserta didik. Dalam hal ini seorang guru harus memberikan contoh
terlebih dahulu setelah itu baru diikuti oleh muridnya. Metode ini dapat digunakan
pada materi thaharah, shalat, mengurus jenazah dsb.
3. Metode Karya Wisata
Suatu metode mengajar dimana siswa dan guru pergi meninggalkan sekolah
menuju suatu tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal-hal tertentu. Beragam
manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan rekreasi atau karya wisata ini diantaranya
adalah menyegerkan tubuh, menambah kesehatan dan melakukan terapi
penyembuhan atas beberapa penyakit.dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda:
“bepergianlah kalian! Kalian akan sehat dan memperoleh keberuntungan”
(HR.Bukhori)
4. Metode Drill/latihan siap
Metode Drill ialah suatu strategi menyampaikan pengajaran dengan melatih
peserta didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan (Suryana Ana,
2013:41). Metode ini berasal dari Herbart, yaitu metode asosiasi dan ulangan
tanggapan, untuk memperkuat tanggapan pelajaran pada siswa.
5. Materi Simulasi
Materi simulasi adalah perbuatan yang hanya berpura-pura saja atau seolah-
olah melakukannya. Tujuan dari metode ini adalah untuk melatih keterampilan
tertentu, untuk memporel pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip dan untuk
memecahkan masalah. Metode ini dapat digunakan misalnya saja ketika sedang
mempelajari materi haji dan umroh.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode Pembelajaran Fiqih adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang
guru dalam menyampaikan materi atau yang berkenan dengan pembelajaran fiqih
islam kepada murid atau peserta didik dengan menggunakan berbagai cara
sehingga tujuan dari sebuah pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Hal yang perlu diperhatikan seorang guru ketika menggunakan metode dalam
suatu pembelajaran adalah individualitas, integritas, motivasi, dan lingkungan.
Dengan memperhatikan hal tersebut maka seorang guru dapat menggunakan
metode sesuai dengan keadaan siswanya.
Strategi dan metode yang tepat juga sangat mempengaruhi berhasil tidaknya
suatu pembelajaran. Dalam hal ini strategi yang dapat digunakan dalam
pembelajaran fiqih adalah strategi ekspositori, inquiry, CTL dan pemecahan
masalah. Selain menggunakan strategi, hal lain yang perlu diperhatikan oleh
seorang guru adalah pemilihan metode yang tepat sesuai dengan kondisi, mata
pelajaran dan materi yang akan disampaiakan. Beberapa metode yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran fiqih, diantaranya: metode ceramah, metode
demonstrasi, Metode karya wisata, metode drill dan metode simulasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Harisudin, N. (2013). Pengantar Ilmu Fiqih. surabaya: Buku Pena Salsabila.

Masykur, M. R. (2019). metodologi pembelajaran fiqih. jurnal al-makrifat vol.4, no 2, 2


oktober 2019, 4, 32-43.

Jannah W, Mustafidah I, Ainiyah N. (2015). Makalah Tentang Metode


Pembelajaran Fiqih. Diakses 28 Mei 2023, dari
http://fitrianahadi.blogspot.com/2015/12/makalah-tentang-metode-
pembelajaran.html?m=1
Tasikmalaya, P. A. (2017). Metodik Khusus PAI. (M. F. Torik, Ed.) Tasikmalaya:
Perpustakaan STAI Tasikmalaya.

11

Anda mungkin juga menyukai