MUNAKAHAT ﻣﻨـــــﺎﻛﺤــــﺎت
01 muqaddimah
02 denisi
03 syariat
04 hukum
05 terlarang
06 rukun & syarat
07 mahar & walimah
II
MUQADDIMAH
k
Khitbah dan Nadzhar adalah Pernikahan adalah syariat
sarana menuju pernikahan, (anjuran) Allah Swt. kepada
atau biasa disebut sebagai manusia untuk
pra-nikah yang sesuai syariat mempertahankan
Islam. Artinya bahwa Islam keberadaannya dan
melarang hal-hal yang mengendalikan
berkaitan dengan pra-nikah di perkembangbiakan dengan
luar hal tersebut. cara yang sesuai dan kaidah
norma Islam.
Bab ini akan menjelaskan
mengenai detail pernikahan Laki-laki dan perempuan
sebagai tanda halalnya memiliki fitrah (kelaziman)
hubungan suami-istri saling membutuhkan satu
kemudian hari, sebagai sama lain. Pernikahan
kelanjutan dari proses dilangsungkan juga untuk
Khitbah. mencapai tujuan hidup
manusia dan mempertahankan
Munakahat maksudnya adalah kelangsungan jenisnya. Dalam
hal yang berkaitan dengan bab ini akan dibahas secara
pernikahan dan salah satu hal detail mulai dari definisi,
yang termasuk ke dalam hukum, klasifikasi, sampai
bagian pembahasan dalam hal-hal yang berkaitan dengan
ilmu Fiqih, mengenai Ahwal pernikahan.
Syahshiyyah, atau hukum yang
mengatur hubungan antar
individu (perseorangan).
01
FIQIH MUNAKAHAT
definisi
nikah E T I M O L O G I - T E R M I N O L O G I
p
Pernikahan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
berarti diartikan sebagai
perjanjian antara laki-laki dan
perempuan untuk menjadi
suami istri. Namun secara
sumber bahasa asli, nikah
berasal dari bahasa Arab.
Definisi Etimologi*
Nikah berasal dari kata
an-nikhu
ُ ْ اﻟ ّﻨ
ـﻜﺢ ِ
Definisi Terminologi*
Secara umum sebenarnya
semua madzhab yang empat
memiliki definisi berbeda
berkaitan dengan terminologi
nikah. Namun ulama
kontemporer sudah memberi
definisi yang bagus, yaitu:
“Akad yang menjadikan
bolehnya hubungan laki-laki
dan perempuan bukan
mahram, dengan tujuan
Maksudnya, bahagia secara
lahir adalah kebahagiaan yang
dirasakan secara langsung dari
hubungan tersebut, dapat
berupa kepuasan atau
pemanfaatan hak antar
pasangan.
02
perjanjian dan persenggamaan lahir dan batin.
FIQIH MUNAKAHAT
syari’at
nikah
“ a”
َﺴﻜﻨﻮا َإﻟ ْ ﺎ ً أﻧﻔﺴﻜﻢ َ ْأز َو
ُ ُ ْ َ اﺟﺎ ﻟ ْ ُ ُ َْ ْ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ
ﻣﻦ ﻟﻜﻢ ﺧﻠﻖ أن آﻳﺎﺗﮫ وﻣﻦ
ِ ِ َ ِ
َﺣﻤﺔ ۚ ﱠإن َذﻟﻚ ِ ِ
ً َ ْ َ َ ً َ َِ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ ﱠ
ِ
ُ ﻟﻘﻮم َ َ َ ﱠ
َﻳﺘﻔﻜﺮون ْ َ ﻵﻳﺎت َ وﺟﻌﻞ ﺑ ﻨﻜﻢ ﻣﻮدة ور
ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ
Dan dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Ia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
QS. Ar-Rum: 21
03
FIQIH MUNAKAHAT
ﺣﻜﻢ اﻟﻨﻜﺎح
HUKUM
NIKAH
Salah satu pembahasan Fiqih yang hukumnya bisa berubah-ubah adalah nikah,
Tentunya perubahan hukum tersebut bukanlah hal mutlak,
namun ada sebab yang mengikutinya.
Inti dari sebab tersebut adalah: kehendak dan kemampuan.
“
﴾ ۗ ﻓﻀﻠﮫ ُ ﺎﺣﺎ َﺣ ﱠ ٰ ُ ْﻐﻨ َ ُ ُﻢ ﱠ
ْ اﻟﻠﮫ
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya,
sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.”
QS. An-Nur: 33
ْ َ ْ ُ َ ْ ََ َ َْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ُ َْ َ َ ََََْ ﱠ ْ َ ﱠ ُ َ َ ﱡ َ ﻣﻌﺸﺮ ﱠ
َ َ ْ َ َ
،ﻟﻠﻔﺮج
ِ ِ وأﺣﺼﻦ ،ﻟﻠﺒﺼﺮ
ِ ِ أﻏﺾ ﻓﺈﻧﮫِ ،وج ﻓﻠﻴ اﻟﺒﺎءة ﻣﻨﻜﻢ ِ اﺳﺘﻄﺎع ﻣﻦِ ،اﻟﺸﺒﺎب
ِ ﻳﺎ
َ ﱠ
ٌ َ ﻓﺈﻧﮫ ُﻟﮫ َ
ُ ﺑﺎﻟﺼﻮم؛ْ ﻓﻌﻠﻴﮫ ﱠ َ َ
ْ َ ﺴﺘﻄﻊ َ
ْ ْ َ ﻟﻢ َ
ْ وﻣﻦْ ََ
وﺟﺎء ِ ِ ِ ِ ِ ِ
”
“Wahai sekalian pemuda, sesiapa yang memiliki kemampuan untuk menikah, maka menikahlah.
Karena (menikah) lebih dapat menahan pandangan dan menjaga kemaluan. Maka sesiapa
yang tak mampu (menikah), hendaklah berpuasa karena puasa dapat menahan gejolak syahwat.”
HR. Bukhari dan Muslim
Wajib Sunnah
Jika sudah berkehendak menikah, Jika sudah berkehendak menikah,
memiliki kemampuan fisik dan finansial, memiliki kemampuan fisik dan finansial,
dan jika tidak menikah serta mampu mengendalikan syahwat
akan terjerumus kepada zina dan tidak berpotensi berbuat haram
Mubah Makruh
Jika mampu menikah, namun Jika berkehendak menikah, tapi tak ada
belum ada kehendak menikah, kemampuan, atau sebaliknya.
juga tak ada faktor yang mengharamkan Karena (misal) tak mampu menafkahi
untuk menikah atau lemah syahwat
Haram
Jika tak berkehendak dan tak mampu,
atau jika berniat untuk menyakiti dan
menyiakan pasangan.
04
FIQIH MUNAKAHAT
NIKAH TERLARANG
Selain adanya pernikahan haram karena hukumnya; karena berniat menyakiti dan menyiakan,
ada juga yang haram karena tidak sesuai dengan syarat dan rukunnya.
Semua pernikahan terlarang ini pernah dilakukan kaum Jahiliyah.
SYIGHAR
Pernikahan dengan bertukar
perwalian, misalkan seorang
berkata kepada selainnya:
TAHLIL
“Kau nikahkan putrimu denganku, Seorang menikahi wanita yang ditalak tiga,
maka aku akan nikahkan kemudian mentalaknya kembali,
putriku denganmu.” agar mantan suaminya menikahi kembali
َ ْ ْ َ َ َ wanita tersebut (menghalalkan kembali)
ﻹﺳﻼم
ِ ِ ﻻ ِﺷﻐﺎر ِ ا َ َ ُْ َ ّ َ َ ُْ َ ﱠ
واﳌﺤﻠﻞ ُﻟﮫ اﳌﺤﻠﻞ ﷺ ﷲ ُ ﺳﻮ
ل َ ََ
ْ ُ ﻟﻌﻦ َر
“Tidak ada syighar dalam Islam.”
(HR. Muslim)
ِ ِ
“Rasulullah Saw. melaknat muhallil*
dan muhallal lahu**.”
MAHRAM
Sebagaimana semua mahram
dijelaskan, baik mu’abbadah atau
mu’aqqatah
MENIKAHI
LEBIH 4 ISTRI
Allah Swt. menjelaskan dalam
QS. An-Nisa: 3, bahwa bolehnya
menikahi wanita maksimal 4 wanita.
PERNIKAHAN
LINTAS AGAMA
Secara umum, pernikahan lintas agama dibolehkan untuk
laki-laki kepada perempuan dan tidak sebaliknya.
Itupun terbatas kepada ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani),
dan dengan catatan seorang Muslim lebih dominan
dalam ber-ideologi.
Lihat: QS. Al-Maidah: 5, Al Mumtahanah: 10, dan Al Baqarah: 221 FIQIH MUNAKAHAT
05
Bagian kiri yang berangka adalah rukun,
Bagian kanannya adalah syarat dari masing-masing rukun
&
1 Beragama Islam
nikah
Laki-laki
CALON Kehendak sendiri, tidak dipaksa
SUAMI Identitas jelas
mempelai
laki-laki Bukan mahram mempelai wanita
2 Beragama Islam
Perempuan
CALON Kehendak sendiri, tidak dipaksa
ISTRI Identitas jelas
mempelai
perempuan Bukan mahram mempelai laki-laki
4 Beragama Islam
Mukallaf;
DUA merdeka, sehat, dewasa
SAKSI 2 (dua) orang laki-laki
laki-laki Adil
lihat-dengar
Tidak muhrim, harus hadir
ma . har َ
/ al-mahru / اﳌ ْ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ُـﺮ. adj. / pemberian
Harta yang diberikan mempelai pria kepada mempelai wanita
disebut sebagai harta karena memiliki nilai, ayat Al-Qur’an juga
memiliki nilai di masa depan - akhirat -
wa . li . mah ُ ْ َ
/ al-walimah / اﻟﻮﻟﻴ َﻤـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ــﺔ . adj. / pertemuan
ِ
Pertemuan untuk mengumumkan pernikahan
menurut ahli bahasa yang lain menyebut bahwa walimah bermakna
hidangan yang tersaji
07
FIQIH MUNAKAHAT