KEPEMIMPINAN
“KEPEMIMPINAN ORGANISASI DAN TIM KERJA”
DOSEN PENGAMPU :
Dr. DARWIN P.LUBIS,S.Si,M.Si
KELOMPOK 7
RIO ANGGORO
RINA PANGGABEAN
ROMA ULINA BR SIHOTANG
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
Jika dalam penulisan makalah kami terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya ,maka kepada para pembaca,penulis memohon maaf sebesar- besarnya atas
koreksi- koreksi yang telah dilakukan .Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi
dalam pembuatan tugas ini .
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa
ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................
1.1. Latar Belakang ...........................................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................................
1.3. Tujuan ........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................
2.1. Definisi Kepemimpinan .............................................................................................................
2.2. Definisi Kepemimpinan Tim .....................................................................................................
2.3. Definisi Tim dan Kerjasama Tim .............................................................................................
2.4. Tahapan Membangun Kepemimpinan Tim .............................................................................
2.5. Macam-macam Kepemimpinan...............................................................................................
2.6. Aspek-aspek membangun tim berkinerja tinggi .....................................................................
2.7. Tipe dan Gaya Kepemimpinan ................................................................................................
2.8. Syarat-syarat Kepemimpinan .....................................................................................................
2.9. Ciri-ciri Kepemimpinan Yang efektif ........................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................
3.1. Simpulan ....................................................................................................................................
3.2. Saran .........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Untuk mengetahui pengertian Kepemimpinan Dalam Tim
3. Untuk mengetahui Pengertian Tim dan Kerja Sama Tim
4. Untuk mengetahui Tahapan yang Membangun Kepemimpinan Tim
5. Untuk mengetahui macam-macam kepemimpinan
6. Untuk mengetahui aspek-aspek yang membangun Tim Berkinerja Tinggi
7. Untuk mengetahui Tipe dan Gaya Kepemimpinan
8. untuk mengetahui syarat-syarat kepemimpinan
9. untuk mengetahui ciri-ciri kepemimpinan yang efektif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhikelompok untuk
mencapai sebuah tujuan. Tim yang hebat adalah memiliki tujuanyang sama, terdapat kerjasama,
komunikasi yang baik serta memiliki komitmen(Maxwell, 1997). Kepemimpinan memberi nilai
pada kehidupan kerja orang lain(Paul Birch, 2001). Seorang pemimpin sejati harus
memperhatikan karakter danintegritas, serta memiliki kemampuan dalam metode kepemimpinan,
sertamenunjukkan perilaku maupun kebiasaan seorang pemimpin (Wahyu, 2005).Dalam
bukunya yang amat terkenal, Mengembangkan Kepemimpinan Di DalamDiri Anda, John C.
Maxwell berkata, "Mengubah pemimpin berarti mengubahorganisasi. Menumbuhkan pemimpin,
menumbuhkan organisasi." Artinya, perusahaan atau organisasi tidak akan berubah dan tidak
akan berjalan ke arah yangdicita-citakan, apabila para pemimpinnya sendiri, di bagian apapun,
tidak berubahdan tidak tumbuh. Sebuah organisasi tidak bisa tumbuh di luar sampai para
pemimpinnya sendiri tumbuh di dalam. Jika seluruh unit kepemimpinan berubahsecara positif,
maka pertumbuhan organisasi atau perusahaan akan terjadi secaraotomatis. Pemimpin yang
lemah sama dengan organisasi yang lemah. Pemimpinyang kuat sama dengan organisasi yang
kuat.
Kepemimpinan pada dasarnya tidak bisa berjalan sendirian. Kepemimpinanmuncul
karena kerja sama dengan orang lain. Tanpa orang lain, tidak ada pemimpin. Dengan demikian,
kepemimpinan bukanlah upaya satu orang saja,melainkan melibatkan kerja sama tim. Pergerakan
kegiatan kepemimpinan tidakselalu dari atas ke bawah, tetapi juga kepemimpinan menyamping,
yaitumembangun kerja sama Tim. Anne Cummings, profesor di bidang manajemen
dariuniversitas Wharton setuju dengan pendapat Useem bahwa semua pegawai bisamenjadi
pemimpin. Menurut Cummings, semua karyawan perlu menerapkan “kepemimpinan horizontal.”
Pendapat ini juga ditunjang oleh Jack Welch, pemimpin legendary di GE, perusahaan raksasa
dunia. Welch mengatakan bahwauntuk menjalankan bisnis yang besar dan sukses diperlukan satu
tim yang handalyang bisa bekerja sama, saling percaya, dan saling menghargai. Tanpa
ketigakualitas ini, akan sulit bagi sebuah perusahaan untuk mendongkrak prestasinya agar bisa
tampil prima di kancah persaingan bisnis yang semakin ketat.
Kerja sama. Sebuah kegiatan usaha tidak bisa dijalankan oleh bagian penjualan saja,
bagian produksi saja, bagian keuangan saja, bagian SDM saja,ataupun bagian layanan
masyarakat saja. Semua bagian ini harus bisa bekerja samauntuk menghasilkan produk dan jasa
yang bisa memuaskan pasar, yang padaakhirnya bisa memberi nilai bagi seluruh kegiatan usaha,
dan tentunya bagi para pemegang saham. Semua ini bisa berjalan jika ada kerja sama tim.
Dengandemikian perusahaan perlu memupuk kepemimpinan menyamping, yaknikemampuan
untuk memberikan kontribusi positif bagi sesama anggota tim.Pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman yang dimiliki oleh A, ditambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang
dimiliki oleh B, C, D dan E, akanmenghasilkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
kolektif yang memilikinilai berlipat kali ganda yang bisa dimanfaatkan baik oleh masing-masing
individuuntuk saling memperkaya diri, juga oleh perusahaan untuk mencari alternatif dansolusi
yang paling tepat untuk sukses di arena persaingan bisnis. Semua ini bisaterjadi jika A, B, C, D,
dan E mau saling berbagi dan bekerja sama untukmengharmonisasikan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman masing-masingagar bisa saling menambah nilai menjadi energi
yang luar biasa untuk memecahkanmasalah dan menciptakan perubahan-perubahan yang
bermanfaat bagi kemajuan bersama. Tanpa semangat kerja sama yang tinggi, maka nilai
pengetahuan dan pengalaman tidak bisa dilipatgandakan.
“Anda tidak dapat melakukannya sendirian,”adalah mantra dari pemimpin teladan
dan pernyataan ini amat beralasan. Anda tidak dapatmenyelesaikan hal-hal yang luar biasa hanya
oleh diri Anda sendiri. Kerja samaadalah keahlian tingkat tingg yang memungkinkan tim,
rekanan dan aliansi lain berfungsi secara efektif. Kerja sama dapat dipertahankan hanya ketika
para pemimpin mempromosikan rasa saling bergantung perasaan bahwa kitamenghadapi
masalah secara bersama-sama. Tujuan dan peran yang saling terkait berkontribusi pada rasa
saling bergantung insentif yang paling baik bagi orang lainuntuk membantu Anda dalam meraih
tujuan adalah dengan mengetahui bahwaAnda akan menyambutnya secara timbal balik, dan
membantu mereka kembalisebagai balasannya ( Kouzes Posner, 2004).
Sebuah prestasi gemilang hanya didapat dari sebuah kelompok kerja (team work).Tidak
ada orang yang dapat melakukannya sendirian. Dalam organisasi apapuntermasuk pendidikan,
kemajuannya sangat ditentukan oleh kinerja tim yang solid.Mengajar adalah pekerjaan
komprehensif, yang memerlukan tangan dan pikiranlebih dari satu orang, demikian pula pada
aspek kehidupan yang lain, misalnya pekerjaan dokter menyembuhkan pasien, permainan olah
raga mulai dari bulutangkis sampai dengan sepak bola. Semuanya, jika disimak adalah pekerjaan
tim,dimana terdapat orang-orang yang ikut menyukseskan munculnya seorang sarjanatak luput
dari peran para pengajar, petugas administrasi, kurikulum pendukung dll,sembuhnya penyakit
seorang pasien tak lepas dari kinerja para dokter, paramedis,dll, begitu pula munculnya seorang
bintang olah raga merupakan hasil darikontribusi para individu yang memiliki peran yang
berbeda-beda.
Kinerja Tim bergantung pada prestasi kerjasama dan juga prestasi individu,anggota Tim
bekerja bersama untuk mengumpulkan sumber daya mereka (biasanyadalam hal ini kecakapan)
untuk mencapai sasaran-sasarannya. Para anggota timsaling bertanggungjawab dan diberi
penghargaan sebagai tim. Salingtanggungjawab adalah salah satu isu kunci dalam tim.
Tanggungjawab ini berkenaan dengan setiap anggota yang menyumbangkan upaya terbaik
untukmembuat kelompok berhasil. Oleh karena itu saling bertanggungjawab inimemerlukan
komitmen masing-masing anggota pada setiap anggota yang lainuntuk melakukan segala hal
yang dapat dilakukan untuk memenuhi tujuan lain. Timitu sendiri bertanggungjawab atas
keseluruhan penyelesaian tugas. Para anggota tim bertanggungjawab untuk memikul bebannya.
Di samping itu, setiap anggota tim bertanggungjawab atas tujuan-tujuan tim ini. Saling
bertanggung jawab ini jugamembantu anggota tim terikat satu sama lain dan mengembangkan
kepercayaanyang penting bagi keberhasilan berkesinambungan mereka. Tujuan spesifik
adalahdasar bagi tanggung jawab ini, oleh karena itu para anggota tim ini harus spesifikdalam
menyatakan tujuansehingga tim dapat mengukur kemajuannya. Para anggotamengerti dengan
baik tujuan tim dan hanya dapat dicapai dengan baik pula dengandukungan bersama dan oleh
karena itu mempunyai sense saling ketergantungan,rasa saling memiliki tim dengan tugas
pekerjaannya. Para anggota menyumbangkeberhasilan tim dengan menerapkan bakat dan
pengetahuannya untuk sasaran tim,dapat bekerja dengan secara terbuka, dapat mengekspresikan
gagasan, opini danketidaksepakatan, peranan dan pertanyaannya disambut dengan baik. Para
anggota berusaha mengerti sudut pandang satu sama lain, didorong untuk
mengembangkanketrampilannya dan menerapkan pada pekerjaan, untuk itu mendapat dukungan
daritim. Para anggota mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal, atau hal yang biasa, dan
berusaha memecahkan konflik tersebut dengan cepat dan konstruktif(bersifat memperbaiki). Para
anggota berpartisipasi dalam keputusan tim, tetapimengerti bahwa pemimpin mereka harus
membuat peraturan akhir setiap kali timtidak berhasil membuat suatu keputusan.
Tujuan bersama menjadi pusat bagi tim yang memberikan fokus untuksemua keputusan
dan aktivitas. Tujuan yang sebenarnya dikembangkan dari tujuanyang dibentuk dengan seksama
ini. Belajar adalah komponen kunci dari tim. Prosesdapat menjadi lebih efektif dengan
mengumpulkan informasi dan menggunakannyauntuk memperbaiki tim mereka. Belajar adalah
proses yang panjang- biasanyaseumur hidup. Tim memberi organisasi suatu fleksibilitas yang
diperlukan sekarangini agar lebih responsif terhadap perubahan tim. Sekarang ini pada umumnya
timterlihat dalam struktur yang lebih organik. Tim memiliki sejumlah kelebihan.
Tim biasanya bisa bekerja dengan baik ketika keahlian dari berbagai fungsidilibatkan.
Tim didefinisikan sebagai kelompok yang mempunyai komitmendengan tugas yang
didefinisikan secara spesifik. Anggota tim mempunyai peran- peran spesifik yang dipahami
dengan baik oleh masing-masing anggota. Tingkatsaling ketergantungan dalam tim sangat tinggi.
Masing-masing dan setiap anggotatim harus memberikan kontribusi kepada tim agar sukses,
karena salingketergantungannya yang sangat tinggi (Patricia Buhler, 2004). Tim bisa
menarikorang-orang yang tepat, bergerak cepat, dan menyatukan fungsi-fungsi yang beragam,
menciptakan atmosfer yang tepat, dan memecahkan masalah (TomGorman, 2004).
2.2. Defensi Kepemimpinan Tim
Tim adalah kelompok didalam organisasi yang anggota-anggotanya saling bergantung
satu sama lain, saling berbagi tujuan bersama, dan dicirikan oleh adanyasatu orang yang
mengkoordinasikan kegiatan bersama mereka. Koordinasi tersebutdilakukan demi mencapai
tujuan bersama. Contoh dari sebuah tim adalah timmanajemen proyek, gugus tugas, unit-unit
kerja, atau tim pengembang organisasi.
Di dalam tim, fungsi utama kepemimpinan adalah berupaya mencapaitujuan organisasi
(tim) secara kolektif, bukan individual. Tim umumnya memiliki seorang pemimpin yang telah
ditentukan. Pemimpin tersebut dapat berasal daridalam tim itu sendiri maupun dari luar.
Peran kepemimpinan didalam tim dapat saja dirotasi sehingga mungkin sajadiisi oleh
para anggota lain antarwaktu. Peran kepemimpinan di dalam tim juga bisadisebar di antara
sejumlah anggota tim tanpa harus ditentukan seorang pemimpinsecara formal. Kepemimpinan
yang tersebar tersebut umum ditemukan dalamkepemimpinan tim. Posisi kepemimpinan dalam
tim tidak lagi bercorak satu pemimpin formal selaku pemegang tanggung jawab utama
melainkan jatuh ketangan beberapa orang yang berpengalaman di dalam tim.
Kepemimpinan didalam tim umumnya digariskan ke daftar serangkaiankeputusan utama
yaitu sejumlah kondisi yang menentukan kapan dan bagaimanaseorang pemimpin baru ikut
campur guna meningkatkan fungsi tim.Pertimbangan Pertama apakah lebih baik meneruskan
pengamatan danmemonitoring tim ataukah mengintervensi kegiatan tim dengan
mengambiltindakan. Pertimbangan kedua ,apakah intervesi yang dilakukan lebih kepada
tugasyang tengah dilaksanakan ataukah dalam konteks hubungan yang dengan anggotatim lain.
Pertimbangan ketiga apakah intervensi sebaiknya dilakukan pada tingkatinternal (di dalam tim
itu sendiri) atau eksternal (di lingkungan sekeliling tim).
Tindakan kepemimpinan eksternal adalah tindakan yang dibutuhkan untukmenjaga tim
agar terlindung dari dampak lingkungan eksternal, tetapi di saat sama,mempertahankan
hubungan tim dengan lingkungan eksternal. Termasuk kedalamtindakan ini adalah Tindakan
yang juga umum diambil dalam kepemimpinan timterbagi menjadi dua Internal dan eksternal.
Tindakan Internal artinya adalah tindakan yang dilakukan di dalam tim itusendiri,
yang terdiri atas tugas dan hubungan.
Tindakan Eksternal artinya tindakan dilakukan pada lingkungan sekelilingtim.
Tindakan kepemimpinan dalam tugas internal terdiri atas model yangmerinci serangkaian
skill atau tindakan yang dilakukan pemimpin untukmeningkatkan kinerjanya, yaitu :
1. Fokus pada tujuan (menjelaskan, memperoleh persetujuan)
2. Merinci hasil (perencanaan, pemvisian, pengorganisasian, penjelasan peran,dan
pendelegasian wewenang)
3. Pemfasilitasian proses pembuatan keputusan (penginformasian, pengendalian,
pengkoordinasian, pemediasian, pensintesisan, dan pemfokusan pada masalah)
4. Pelatihan anggota tim sehubungan keahlian yang dibutuhkan dalam pekerjaannya
(pendidikan, pengembangan)
5. Pemeliharaan standar prima (penilaian tim dan kinerja individual, pembahasan kinerja
yang tidak sesuai)
Tindakan hubungan dalam konteks internal dibutuhkan untukmeningkatkan skill
interpersonal anggota tim sekaligus hubungan yang terjalin didalam tim. Tindakan dalam
konteks ini terdiri atas:
1. Pelatihan untuk meningkatkan skill interpersonal
2. Penguatan kerjasama di antara anggota tim
3. Pengelolaan konflik agar konflik tetap ada di tataran intelektual, bukan pribadi.
4. Penguatan komitmen tim.
5. Pemuasan kepercayaan dan dukungan yang dibutuhkan oleh anggota tim
6. Bertindakan fair dan konsisten dalam perilaku-perilaku yang bersifat prinsipil.
7. Memperoleh akses atas informasi demi membangun aliansi eksternal
8. Membantu tim yang telah terkena pengaruh lingkungan.
9. Bernegosiasi dengan manajemen senior seputar pengakuan, dukungan,
dansumberdaya yang perlu bagi kelangsungan tim.
10. Perlindungan anggota tim dari penetrasi lingkungan internal organisasimaupun
eksternal organisasi.
11. Melakukan pengujian atas indikator efektivitas yang berasal darilingkungan eksternal,
misalnya survey kepuasan pelanggan.
12. Menyediakan informasi dari luar yang dibutuhkan oleh anggota tim.
13. Efektivitas tim terdiri atas dua dimensi yaitu :
kinerja tim
pengembangan tim
Kinerja tim mengaju pada seberapa baik kualitas tugas yang mampudicapaioleh tim.
Pengembangan tim mengacu pada seberapa baik tim tetapterpelihara sehubungan dengan
pencapaian tugas-tugas tim. Sejumlah penelitimenganjurkan kriteria penilaian efektivitas tim,
misalnya yang seperti ditawarkanCarl E. Frank M. J. LaFasto tahun 1989, yaitu:
1. Apakah tim punya tujuan yang spesifik, masuk akal, dan disampaikansecara jelas
2. Apakah tim memiliki struktur pencapaian hasil
3. Apakah para anggota tim memenuhi syarat
4. Adakah kesatuan dalam tim yang didasarkan pada komitmen atas tujuan tim
5. Adakah iklim kerjasama diantara anggota tim
6. Adakah standar prima yang membimbing tim?
7. Adakah dukungan eksternal serta pengakuan bagi tim?
8. Adakah kepemimpinan tim yang efektif?
2.3 Defenisi tim dan kerja sama Tim
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
koordianasi kerja mereka untuk tujuan tertentu (Widiastuti Dyah,2011):
Katzenbach dan Smith mendefinisikan tim sebagai “sekelompok kecil orang dengan
keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk maksud bersama (common
purpose), menghasilkan tujuan-tujuan dan pendekatan bersamadimana mereka mengikatkan diri
dalam kebersamaan tanggung jawab (mutallyaccountable) (Gowa, 2007).
Kata kata bergaris miring yaitu selkelompok kecil orang, keterampilan yangsaling
melengkapi maksud bersama, menghasilkan tujuan tujuan bersama, dantanggung jawab bersama,
adalah kata kata kunci dalam pengertian Tim
Kelompok Kecil
Kelompok kecil adalah dengan jumlah anggota antara 2-25 orang. Namun jumlahangota
5-9 orang dianggap sebagai jumlah optimal yang dapat diperoleh secara efektifdalam
sebuah tim. Jumlah anggota di atas 9 orang mengurangi kesempatan saling berbicaradan
berinteraksi pada anggota tim. Komunikasi kurang dapat terjalin dengan baik.
Keterampilan yang saling melengkapi
Keterampilan yang saling melengkapi membuka peluang tim untukmengkombinasikan
beragam ide dan keterampilan yang tersedia dan memberikan hasil baru yang hebat
Maksud Bersama
Maksud bersama tiom merupakan motor penggerak sebuah tim. Maksud
harusmemberikan makna bagi anggota tim . baik secara individu maupun secara
bersama., danmenjadi motiasi bagi para anggota tim, untuk mencapainya dengan
kekuatan tim.
Cara menghasilkan tujuan-tujuan
Tujuan adalah kekuatan yang mendorong dan mengerakkan tim. Tujuan-tujuanharus
ditetapkan secara spesifik, dilaksanakan, dan dievaluasi selama proses pencapaiannya.
Hasil- hasil yang dicapai merupakan sukses sukses kecil yang patutdihargai dan
dirayakan bersama untuk membangkitkan semangat.
Pendekatan Bersama
Pendekatan bersama adalah cara para anggota melakukan kesepakatan bagaimanamereka
akan bekerja dalam satu kesatuan. Dalam kesepakatan ini bisa ditetapkan aturan-aturan
kain dalam tim agar setiap anggota tim dapat bergerak dalam irama yang sama.
Kebersamaan tanggung jawab
Tanggung jawab bersama harus dikembangkan dalam kerja sama tim, yakni berbagai
tanggung jawab dan rasa kepemilikan terhadap hasil yang dicapai.
Sinergi
Sinergi adalah penggabungan berbagai kekuatan atau potensi menjadi satukekuatan baru
yang hebat. Sinergi akan tercapai apabila dua orang atau lebih bekerja samauntuk
menciptakan solusi yang lebih baik dibandingkan bila bekerja sendiri; bukan caramuatau
cara saya tetapi cara atau jalan kita yang lebih baik (Srijanti dkk, 2006). Dalam bukunya
yang berjudul Habit of Highly Effective Teens, Sean copey menyebutkan ciri-cirisinergi
dan sinergi;
Dalam sebuah tim kepanitiaan acara konser amal misalnya, ketua panitiasebagai
pemimpin akan mengidentifikasi pekerjaan apasaja yang harus dilakukanagar tujuan
penyelengara konser bisa berlangsung dan memberikan hasil yang berlimpah untuk
disumbangkan sebagai amal. Tahap selanjutnaya akan dibentuktim kerja sesuai jenis-jenis
pekerjaan yang harus dilakukan. Misalnya akan adawakil ketua, bendahara, seksi dana dan
sponsorship, seksi acara, seksi publikasi dandokumentasi, seksi perkengkapan, seksi keamanan,
dan sebagainya. Setelah ituakan ditunjukkan orang-orang yang tepat dan kompeten pada bidang-
bidang kerjatersebut yang dapat saling berkerja sama dalam konser amal tersebut, untuk
bendahara pasti akan yang ditunjuk orang yang jujur teliti dan ahli dalam penghitungan
keuangan. Sedangkan untuk seksi dana dan sponsorship akan sangattepat dipengang oleh orang-
orang yang pandai bergaul, ulet, tidak pemalu, ekrovert serta memiliki network yang luas untuk
mencasi sponsor dan pembiayaan.
3.2 Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis, maka
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi,disarankan kepada pembaca untuk
membaca literatur-literatur yang telahdilampirkan pada daftar rujukan.
DAFTAR PUSTAKA