Filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang berarti cinta dan shopia berarti kebijaksanaan. Jadi, menurut asal katanya, filsafat berarti Cinta akan kebijaksanaan atau cinta akan kebenaran/pengetahuan. cinta yang dalam itu memiliki makna terbesar yang dapat diungkapkan sementara itu keinginan yang penuh gairah dan tulus untuk sesuatu kebijaksanaan dapat diartikan sebagai kebenaran sejati. Karena, Filsafat dapat diartikan secara sederhana sebagai keinginan tulus untuk mencari kebenaran sejati. Filosofinya lebih tua Sains J Gredt dalam bukunya "Elementa philosophiae", filsafat sebagai “ilmu pengetahuan yang timbul dari prinsip-prinsip mencari sebab musababnya yang terdalam”. A. Filsafat Pancasila Menurut Ruslan Abdul Gani, bahwa Pancasila adalah filsafat negara dari mana ideologi kolektif (ideologi umum) lahir. Dari seluruh Indonesia. Dikatakan filsafat, karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa sangat diusung oleh para founding fathers bangsa Indonesia, lalu buang ke "sistem" yang sesuai. Untuk mengikuti Notonagoro, filsafat pancasila yang memberikan ilmu pengetahuan dan pengertian yaitu tentang hakikat Pancasila. B. Prinsip – Prinsip Filsafat Pancasila Pancasila menurut kausalitas Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Kausa Matearialis, yaitu sebab-sebab yang berkaitan dengan materi/materi, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosiokultural yang ada didalamnya pemerintah nasional Indonesia 2) Kausa Formalis, yaitu sebab-sebab yang berkaitan dengan bentuk, Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 45 memenuhi persyaratan resmi (kebenaran formal) 3) Kausa Efisiensi yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam penyusunannya dan membangun Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang merdeka 4) Kausa Finalis, makna berkaitan dengan maksud, yaitu tujuan mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. C. Hakikat Nilai – Nilai Pancasila Nilai adalah ide atau konsep tentang apa yang dipikirkan seseorang itu adalah hal terpenting dalam hidupnya. Nilai yang mungkin adalah dua domain: kognitif dan afektif. Nilai adalah ide, bisa dikatakan konsep dan bisa seharusnya abstraksi (Sidney Simon: 1986). Nilainya ha! Isi dalam hati nurani manusia memberikan lebih banyak dasar dan prinsip moral adalah standar keindahan dan keefektifan atau kepenuhan kesadaran (potensi). Tahap awal "nilai" seperti ide manusia lainnya adalah potensi manusia. Nilai tidak terlihat di dunia pengalaman. Itu nyata dalam jiwa manusia. Dengan kata lain, dikonfirmasi oleh Sidney B. Simon (1986) bahwa yang dimaksud dengan nilai sebenarnya jawaban yang jujur namun benar untuk pertanyaan "apa yang sebenarnya kamu, sungguh, sungguh, ingin. " Kajian tentang nilai termasuk dalam bidang estetika dan etika. Estetika cenderung menjadi studi dan pembenaran orang berpikir tentang kecantikan, atau apa yang mereka sukai. Misalnya, tanyakan atau bercerita dengan rambut panjang, laki-laki memakai anting-anting, nyanyian keras dan bentuk seni lainnya. Untuk etika cenderung penelitian dan alasan aturan atau bagaimana orang berperilaku. Manifestasi Etika sering muncul dari isu-isu konflik antara 47 baik dan buruk, baik dan buruk. Pada dasarnya, studi tentang etika adalah pelajaran moral yang secara langsung merupakan pemahaman tentang apa adanya itu baik dan buruk. Refleksi filosofis dikembangkan oleh Notonagoro untuk dijelajahi nilai-nilai abstrak. hakikat nilai-nilai pancasila yang ternyata kemudian dapat diwujudka titik tolak untuk mengimplementasikannya dalam bentuk konsep praktik nyata subjektif dan objektif. Praktek objektif adalah praktek di lapangan kehidupan bernegara atau bermasyarakat yang penafsirannya berupa seperangkat ketentuan hukum yang hirarkis berupa ketentuan ketatanegaraan, ketetapan, undang-undang organik dan peraturan pelaksanaan MPR lainnya. Praktek subyektif adalah praktek yang dilakukan oleh manusia sebagai individu dan sebagai warga masyarakat atau sebagai pemegang kekuasaan, manifestasinya berupa perilaku dan sikap dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai berakar pada sifat Tuhan, manusia, bangsa dan keadilan diterjemahkan ke dalam konsep moral Pancasila, yang merupakan sifat dasar manusia Indonesia adalah memiliki ciri-ciri dan keadaan yang mencerminkan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Manusia, bangsa, orang, peri Keseimbangan sosial. Konsep filosofis Pancasila ditransformasikan menjadi sistem etika Pancasila itu biasa.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita