Anda di halaman 1dari 21

Kata pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Saku tentang Obat
Tradisional untuk Pegal Linu.

Buku saku ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembautan Buku Saku ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Buku ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaik
Buku Saku ini.

Akhir kata kami berharap semoga Buku Saku tentang Obat


Tradisional untuk Pegal Linu dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, 25 Juni 2023


Daftar isi
Kata pengantar................................................................................................. i
Daftar isi......................................................................................................... ii
Informasi umum.............................................................................................. 1

Apa Itu Obat Tradisional.....................................................................1

Bagaimana Keamanan dan Khasiat Obat Tradisonal Itu Dibuktikan?........1

Tahukah Anda Bahwa Obat Tradisional Itu Dikelompokan Berdasarkan


Pembuktiannya ?................................................................................1

Klaim Khasiat Apa yang Diperbolehkan...............................................1

Bagaimana Langkah Aman Mengolah Obat Tradisional di Rumah Tangga 2


Pegal linu........................................................................................................ 3

Pengertian Pegal Linu.........................................................................3

Penyebab Pegal Linu..........................................................................3

Cara mengatasi pegal linu...................................................................7

Tumbuhan Herbal yang dapat dimanfaatkan untuk Obat Pegal Linu...............9

a. Kunyit.......................................................................................9

b. Sereh.........................................................................................10

C. Kencur......................................................................................11

d. Jahe..........................................................................................12

e. Sambiloto..................................................................................13

f. Mengkudu..................................................................................14

g. Kayu Putih.................................................................................15
Daftar pustaka............................................................................................... 16
Informasi umum
Apa Itu Obat Tradisional
Obat Tradisonal adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan pengobatan dan dapat diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Bagaimana Keamanan dan Khasiat Obat Tradisonal Itu


Dibuktikan?
 Data Empiris : Penggunaan turun-temurun oleh masyarakat.
 Data Ilmiah : Data uji in-vitro (skala laboratorium), in-vivo (uji
ke hewan coba/ uji praklinik) dan uji klinik (uji ke manusia).

Tahukah Anda Bahwa Obat Tradisional Itu Dikelompokan


Berdasarkan Pembuktiannya ?
 Jamu : Dibuktikan keamanan dan khasiatnya dengan data empiris.
 Obat Herbal Terstandar : Dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik /uji in-vivo dan bahan bakunya
telah distandardisasi.
 Fitoformaka : Dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan uji klinik serta bahan dan produk jadinya
telah distandardisasi.

Klaim Khasiat Apa yang Diperbolehkan


 Jamu dan Obat Herbal Terstandar : Untuk Pemeliharaan kesehatan
secara tradisional (traditional health use) dan atau pengobatan
tradisional (traditional treatment) untuk gangguan kesehatan
terbatas.
 Fitoformaka : Untuk pengobatan terbukti secara ilmiah
(scientifically established treatment) sampai ke klaim khasiat
dapat mengobati tergantung hasil uji.
Bagaimana Langkah Aman Mengolah Obat Tradisional di
Rumah Tangga
 Alat dan Tempat
Pastikan peralatan yang digunakan dan tempat dalam kondisi
bersih. Gunakan peralatan dari stainless steel.

 Kebersihan Diri
Gunakan pakaian bersih, cuci tangan sebelum pengolahan, dan
bila perlu gunakan masker serta sarung tangan.

 Sortasi
Memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya
seperti tanah, kerikil, bagian simplisia nabati yang rusak,
simplisia nabati dari tumbuhan lain yang tercampur.

 Pencucian
Simplisia nabati yang tidak banyak tercemar tanah dilakukan
beberapa kali pencucian dengan air bersih mengalir. Sedangkan
jika kotorannya melekat kuat pemisahannya dapat dilakukan
dengan penyemprotan air bersih dibantu tangan atau sikat yang
lembut

 Penirisan
Dilakukan setelah pencucian untuk mengurangi atau
menghilangkan air sisa pencucian yang ada dipermukaan
simplisia nabati.

 Perajangan
Dilakukan untuk memperkecil ukuran dengan cara pemotongan
atau pengirisan menggunakan pisau yang tajam dan terbuat dari
logam nirkarat terhadap simplisia nabati yang masih utuh
sehingga dapat memberikan hasil penyarian lebih optimal pada
tahap perebusan.
Pegal linu
Pengertian Pegal Linu
Pegal linu umumnya diartikan sebagai kondisi badan yang terlalu
lelah setelah melakukan pekerjaan berat. Padahal, badan pegal-pegal
bukan hanya karena kelelahan, melainkan juga karena adanya
masalah kesehatan pada tubuh Anda. alam dunia medis, pegal linu
adalah nyeri otot alias myalgia. Hampir semua orang pernah
mengalaminya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Pegal linu bisa terjadi pada area tertentu, misalnya kaki, tangan,
leher, pinggang, atau punggung. Namun, kondisi ini juga dapat
terasa pada sekujur tubuh, yang derajatnya berkisar dari ringan
hingga berat. Otot terasa pegal biasanya bukan kondisi yang serius
dan bisa hilang dengan sendirinya setelah beristirahat.

Penyebab Pegal Linu


Banyak hal yang bisa menyebabkan otot pegal dan terasa nyeri.
Berikut adalah berbagai penyebab pegal linu yang mungkin terjadi.

1. Terlalu banyak melakukan aktivitas fisik

Olahraga tentu baik untuk kesehatan tubuh. Namun, belum terbiasa


berolahraga, mencoba gerakan baru, berlatih lebih keras atau lebih
lama dari biasanya, hingga tidak melakukan pemanasan dengan
benar, bisa menyebabkan badan terasa pegal. Masalah ini juga bisa
terjadi apabila Anda melakukan aktivitas fisik yang berat, misalnya
memikul banyak beban di punggung.
2. Postur tubuh yang buruk

Postur tubuh yang buruk saat duduk atau berdiri bisa menjadi
penyebab badan sering pegal-pegal. Sebab, kebiasaan ini dapat
memberikan tekanan berlebih pada otot dan jaringan lunak tertentu.
Misalnya, kebiasaan duduk dengan punggung membungkuk bisa
memicu ketegangan otot dan memicu rasa pegal.

3. Cedera

Keseleo atau cedera dapat menyebabkan pegal-pegal. Anda mungkin


dapat merasakan bagian tubuh tertentu menjadi kaku dan pegal saat
mengalami cedera. Otot yang meregang juga bisa menimbulkan rasa
nyeri dan ketidaknyamanan.

4. Kurang tidur

Kurang tidur dapat berdampak buruk bagi tubuh. Saat tidur, Anda
memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan
diri. Sebaliknya, kurang tidur menyebabkan otot tidak memiliki
cukup waktu untuk beristirahat sehingga badan menjadi terasa
pegal-pegal. Kurang tidur juga dapat membuat Anda merasa lesu
dan lamban. Akibatnya, kemampuan Anda untuk berpikir jernih dan
melakukan aktivitas sehari-hari menjadi sulit.

5. Stres

Stres membuat tubuh kesulitan dalam melawan virus atau bakteri


yang masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini membuat Anda lebih rentan
terkena infeksi. Otot pun terasa nyeri saat tubuh melawan
peradangan atau infeksi sehingga memicu badan linu semua.

6. Kekurangan nutrisi
Kekurangan vitamin dan mineral, seperti vitamin D dan kalium,
dapat menyebabkan badan pegal padahal tidak bekerja atau
beraktivitas fisik. Sebab, vitamin D memainkan peran penting dalam
memastikan otot berfungsi dengan benar dan membantu proses
penyerapan kalsium. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan
hipokalsemia, yaitu kondisi rendahnya kadar kalsium dalam darah
sehingga mempengaruhi kesehatan tulang dan organ.

7. Dehidrasi

Dehidrasi bisa menyebabkan badan terasa pegal linu. Pasalnya,


kekurangan cairan tubuh dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh
yang penting. Oleh karena itu, Anda diwajibkan untuk memenuhi
kebutuhan cairan setiap harinya dengan minum setidaknya delapan
gelas air putih.

8. Masalah kesehatan

Pada kasus yang lebih parah, pegal linu dapat mengindikasikan


berbagai masalah medis berikut ini.

 Anemia, yang juga disebut sebagai penyakit kurang


darah, terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah
atau hemoglobin.

 Artritis, yakni pembengkakan atau rasa nyeri pada sendi


yang biasanya makin parah seiring bertambahnya usia.

 Sindrom kelelahan kronis, yaitu sindrom ketika Anda


merasa sangat lelah sehingga menyebabkan perubahan
pola tidur, kondisi emosi yang berubah drastis, hingga
pikun.
 Klaudikasio, yakni rasa nyeri yang diakibatkan terlalu
sedikitnya darah yang mengalir saat berolahraga.

 Dermatomyositis, yaitu penyakit langka yang ditandai


dengan munculnya bintik-bintik merah di kulit, lemah
otot, dan pembengkakan otot.

 Influenza, yang juga dikenal sebagai flu, adalah penyakit


yang umumnya terjadi pada anak-anak ataupun orang
dewasa.

 Fibromyalgia, yakni rasa nyeri otot di sekujur tubuh.

 Lupus, yaitu penyakit autoimun yang ditandai dengan


kelelahan, nyeri sendi, dan bintik merah berbentuk kupu-
kupu di wajah.

 Penyakit Lyme, yaitu penyakit yang disebabkan bakteri


Borriela burgdorferi dengan gejala demam, sakit kepala,
kelelahan, dan bercak pada kulit.

 Multiple sclerosis (MS), yakni masalah kesehatan pada


otak dan sumsum tulang belakang dengan gejala
beragam, termasuk gangguan keseimbangan.

 Pneumonia, yaitu infeksi pada salah satu atau kedua


paru-paru yang disebabkan virus, bakteri, atau jamur.

 Mononukleosis, disebut juga virus mono atau penyakit


ciuman, yang memiliki gejala mirip flu, termasuk
menyebabkan badan terasa pegal-pegal.
Cara mengatasi pegal linu
Namun, apabila masalah ini hanya disebabkan faktor fisik, berikut
adalah beberapa cara mengatasi pegal linu yang bisa Anda lakukan.

1. Beristirahat sejenak
Beristirahat dapat menjadi cara mengatasi badan sakit
semua. Cobalah untuk berbaring di tempat tidur dengan kondisi
yang nyaman.

2. Gunakan kompres es dan kompres hangat


Gunakan kompres es dan kompres hangat sebagai obat
pegal linu. Meletakkan kompres es selama 15-20 menit dapat
membantu menghilangkan rasa nyeri dan mengurangi
peradangan. Setelah itu, lakukan kompres hangat untuk
membantu meningkatkan aliran darah agar kondisi Anda segera
pulih.

3. Mandi air hangat


Mandi air hangat atau menempelkan handuk panas ke
area yang terasa linu dapat menjadi cara mengatasi badan pegal-
pegal.

4. Mengonsumsi obat pereda nyeri


Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual
bebas, seperti ibuprofen, aspirin, acetaminophen, atau naproxen.

5. Menggunakan obat pegal linu


Anda juga bisa menggunakan obat pegal linu berupa
krim, gel, atau koyo yang mengandung mentol atau capsaicin.
Kandungan tersebut dapat membantu meredakan nyeri otot dan
membuatnya terasa lebih nyaman.
6. Peregangan otot
Peregangan otot untuk meredakan pegal-pegal Salah satu
obat untuk badan sakit semua yang bisa Anda lakukan adalah
melakukan peregangan otot.

7. Pijatan
Ketika mengalami pegal-pegal, sebagian orang mencoba
mengatasinya dengan dipijat. Namun, obat pegal linu ini harus
dilakukan dengan tepat.

8. Kendalikan stres
Jika Anda mengalami stres, cobalah untuk
mengendalikannya dan melakukan kegiatan yang dapat
merelaksasi tubuh.
Tumbuhan Herbal yang dapat dimanfaatkan untuk Obat
Pegal Linu
a. Kunyit
Curcuma domestica Val.

1) Nama daerah
 Sumatera: kunyet (Aceh), hunik (Batak);
 Kalimantan: janar (Banjar), cahang (Dayak Panyabung);
 Jawa: koneng, temu kuning (Sunda), kunir (Jawa), konye,
temo koneng (Madura);
 Nusa Tenggara: Kunyik (Sasak); Sulawesi: hamu (Sangir),
alawahu (Gorontalo); Maluku: kumino, unin (Ambon);
Irian: kandeifu (Nufor), yaw (Arzo).
2) Bagian yang digunakan: rimpang
3) Manfaat: pegel linu
4) Larangan: batu empedu, alergi
5) Peringatan: kehamilan, menyusui, anak
6) Efek samping: bersifat ringan yaitu mulut kering, kembung,
nyeri perut, dosis tinggi menimbulkan mual, alergi kulit.
7) Interaksi: dengan obat pengencer darah meningkatkan risiko
perdarahan. kombinasi dengan piperine dan/atau teh hijau,
meningkatkan efek kunyit
8) Dosis:
 3 x 1–3 g serbuk rimpang/hari rimpang segar 20 g
9) Cara pembuatan/penggunaan:
a) bahan diseduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan,
saring dan diminum selagi hangat.
b) bahan dibuang kulitnya, dihaluskan. tambahkan 2 sdm air
panas,peras dan saring. boleh ditambahkan 1 sdm madu,
diminum sekaligus.

b. Sereh
Cymbopogon nardus (L) Rendle

1) Nama daerah
 Sumatera: sere mangat, sange-sange, sarai;
 Jawa: sereh
 Kalimantan: belangkak, segumau;
 Nusa Tenggara: see, pataha mpori, kendaung witu, nau
sina;
 Sulawesi: tonti, timbu ‘ale, longio;
 Maluku: tapisa-pisa, hisa-hisa, isalo.
2) Bagian yang digunakan: herba
3) Manfaat: pegel linu
4) Larangan: alergi
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: alergi kulit
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2 x 2 g bonggol/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air
sampai menjadi 1 gelas, dinginkan, saring dan diminum selagi
hangat.
c. Kencur
Kaempferia galanga L.

1) Nama daerah
 Sumatera: ceuku (Aceh), kaciwer (Batak),
cakue (Minangkabau);
 Jawa: cikur (Sunda), kencor (Madura);
 Nusa tenggara: cekur (Sasak), soku (Bima);
 Sulawesi: hume pete (Gorontalo), cakuru (Makassar),
ceku (Bugis);
 Maluku: asuli (Ambon), bataka (Ternate);
 Irian: ukap (Marind)
2) Bagian yang digunakan: rimpang
3) Manfaat: pegel linu
4) Larangan: alergi, kehamilan, gangguan perut kronik
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: rasa terbakar di perut
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 3 x 5 g rimpang/hari, sebelum makan
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan sampai
menjadi serbuk, diseduh dengan 1 cangkir air mendidih,
diamkan, saring dan diminum selagi hangat sebelum makan.
d. Jahe
Zingiber officinale Rosc.

1) Nama daerah
 Sumatera: halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung);
 Jawa: jae (Jawa), jhai (Madura);
 Kalimantan: lai (Dayak);
 Nusa Tenggara: jae (Bali), reja (Bima);
 Sulawesi: melito (Gorontalo), pese (Bugis);
 Maluku: sehi (Ambon), siwei (Buru), geraka (Ternate),
gora (Tidore);
 Papua: lali (Kalana fat), manman (Kapaur).
2) Bagian yang digunakan: rimpang
3) Manfaat: pegel linu
4) Larangan: anak <6 tahun, batu empedu.
5) Peringatan: tidak boleh diberikan dengan dosis > 6 g, karena
dapat menimbulkan borok lambung
6) Efek samping: sedikit nyeri lambung, rasa terbakar di ulu hati
7) Interaksi: obat pengencer darah
8) Dosis: 3 x 5 g rimpang/hari, sebelum makan
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan diseduh dengan 1 cangkir
air mendidih, diamkan, saring dan diminum sebelum makan
e. Sambiloto
Andrographis paniculata (Burm. f) Nees

1)
N

ama daerah
 Sumatera: ampadu, pepaitan (Melayu);
 Jawa: ki oray, ki peurat, takilo (Sunda) bidara, sadilata,
sambilata, sambiloto (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: herba segar
3) Manfaat: pegal linu
4) Larangan: kehamilan, menyusui, alergi, anak
5) Peringatan: hati-hati pada pasien yang diterapi obat pengencer
darah
6) Efek samping: dosis besar menimbulkan rasa tidak enak di
perut, mual, muntah, tidak nafsu makan mungkin karena rasa
pahitnya, alergi.
7) Interaksi: dengan obat penekan sistem imun, obat pengencer
darah karena dapat menimbulkan perdarahan, INH.
8) Dosis: 15 lembar daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan diseduh dengan 1 cangkir
air mendidih, diamkan, saring dan diminum sekaligus.
f. Mengkudu
Morinda citrifolia (L)

1) Nama daerah
 Sumatera: keumudee (Aceh), bakudu, pamarai
(Batak), bingkudu (Minang);
 Jawa: cangkudu (Sunda); pace (Jawa); kodhuk (Madura);
 Kalimantan: labanau, rewonong (Dayak); d) Nusa
Tenggara: tibah, ai komdo, bakulu; e) Bali: tibah,
wangkudu
2) Bagian yang digunakan: buah segar
3) Manfaat: rematik
4) Larangan: kehamilan, menyusui, anak, kadar kalium darah yg
tinggi, alergi
5) Peringatan: gangguan lambung karena berasa asam, obat
antidiabetes dan obat penurun tekanan darah. buang air kecil
dapat berwarna merah muda sampai merah kecoklatan.
6) Efek samping: mengantuk, mual, muntah, alergi, peningkatan
kadar kalium darah.
7) Interaksi: obat antihipertensi, obat penekan sistem imun.
8) Dosis: 2 x 2-3 buah (100 ml)/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: buah yang sudah menguning tapi
belum menjadi lembut dihaluskan, peras, saring, dan diminum
sekaligus.
g. Kayu Putih
Melaleuca leucadendra (L)

1)
N

ama daerah
 Jawa: Kayu Putih (Jawa Tengah);
 Nusa Tenggara: Kapepe (Flores), Kapapa (Solor), Aren
(Alor), Nggela Sole (Roti).
2) Bagian yang digunakan: daun
3) Manfaat: rematik
4) Larangan: anak, gangguan pencernaan, gangguan kandung
empedu, gangguan hati. pada kehamilan, menyusui harus
dengan supervisi dokter.
5) Peringatan: jauhkan dari jangkauan anak.
6) Efek samping: rasa terbakar di ulu hati, mual, muntah, pusing.
7) Interaksi: dapat menurunkan efek obat yang diberikan
bersamaan
8) Dosis: 6-10 g daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air
sampai menjadi separuhnya, dinginkan, saring dan diminum
sekaligus.
Daftar pustaka

a) Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2008. Taksonomi


Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI. 1: 53.
b) Dalimartha S. 2001. 96 Resep Tumbuhan Obat untuk
Rematik. Penebar Swadaya, Jakarta. 41.
c) Day LM, et al. 1997. Eucalyptus Oil Poisoning Among Young
Children, Mechanisms Of Access And Potential For
Prevention. Australian and New Zealand Journal of Public
Health. 21: 297-301.
d) Tibballs J. 1995. Clinical effects And Management Of
Eucalyptus Oil Ingestion In Infants And Young Children.
Medical Journal of Australia. 163: 177-80.
e) WHO. 2002. Aetheroleum eucalypti. WHO Monograph on
Selected Medicinal Plants. Geneve: WHO. 2: 97-105.

Anda mungkin juga menyukai