Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Saku tentang Obat
Tradisional untuk Pegal Linu.
Buku saku ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembautan Buku Saku ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Buku ini.
a. Kunyit.......................................................................................9
b. Sereh.........................................................................................10
C. Kencur......................................................................................11
d. Jahe..........................................................................................12
e. Sambiloto..................................................................................13
f. Mengkudu..................................................................................14
g. Kayu Putih.................................................................................15
Daftar pustaka............................................................................................... 16
Informasi umum
Apa Itu Obat Tradisional
Obat Tradisonal adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan pengobatan dan dapat diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Kebersihan Diri
Gunakan pakaian bersih, cuci tangan sebelum pengolahan, dan
bila perlu gunakan masker serta sarung tangan.
Sortasi
Memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya
seperti tanah, kerikil, bagian simplisia nabati yang rusak,
simplisia nabati dari tumbuhan lain yang tercampur.
Pencucian
Simplisia nabati yang tidak banyak tercemar tanah dilakukan
beberapa kali pencucian dengan air bersih mengalir. Sedangkan
jika kotorannya melekat kuat pemisahannya dapat dilakukan
dengan penyemprotan air bersih dibantu tangan atau sikat yang
lembut
Penirisan
Dilakukan setelah pencucian untuk mengurangi atau
menghilangkan air sisa pencucian yang ada dipermukaan
simplisia nabati.
Perajangan
Dilakukan untuk memperkecil ukuran dengan cara pemotongan
atau pengirisan menggunakan pisau yang tajam dan terbuat dari
logam nirkarat terhadap simplisia nabati yang masih utuh
sehingga dapat memberikan hasil penyarian lebih optimal pada
tahap perebusan.
Pegal linu
Pengertian Pegal Linu
Pegal linu umumnya diartikan sebagai kondisi badan yang terlalu
lelah setelah melakukan pekerjaan berat. Padahal, badan pegal-pegal
bukan hanya karena kelelahan, melainkan juga karena adanya
masalah kesehatan pada tubuh Anda. alam dunia medis, pegal linu
adalah nyeri otot alias myalgia. Hampir semua orang pernah
mengalaminya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Pegal linu bisa terjadi pada area tertentu, misalnya kaki, tangan,
leher, pinggang, atau punggung. Namun, kondisi ini juga dapat
terasa pada sekujur tubuh, yang derajatnya berkisar dari ringan
hingga berat. Otot terasa pegal biasanya bukan kondisi yang serius
dan bisa hilang dengan sendirinya setelah beristirahat.
Postur tubuh yang buruk saat duduk atau berdiri bisa menjadi
penyebab badan sering pegal-pegal. Sebab, kebiasaan ini dapat
memberikan tekanan berlebih pada otot dan jaringan lunak tertentu.
Misalnya, kebiasaan duduk dengan punggung membungkuk bisa
memicu ketegangan otot dan memicu rasa pegal.
3. Cedera
4. Kurang tidur
Kurang tidur dapat berdampak buruk bagi tubuh. Saat tidur, Anda
memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan
diri. Sebaliknya, kurang tidur menyebabkan otot tidak memiliki
cukup waktu untuk beristirahat sehingga badan menjadi terasa
pegal-pegal. Kurang tidur juga dapat membuat Anda merasa lesu
dan lamban. Akibatnya, kemampuan Anda untuk berpikir jernih dan
melakukan aktivitas sehari-hari menjadi sulit.
5. Stres
6. Kekurangan nutrisi
Kekurangan vitamin dan mineral, seperti vitamin D dan kalium,
dapat menyebabkan badan pegal padahal tidak bekerja atau
beraktivitas fisik. Sebab, vitamin D memainkan peran penting dalam
memastikan otot berfungsi dengan benar dan membantu proses
penyerapan kalsium. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan
hipokalsemia, yaitu kondisi rendahnya kadar kalsium dalam darah
sehingga mempengaruhi kesehatan tulang dan organ.
7. Dehidrasi
8. Masalah kesehatan
1. Beristirahat sejenak
Beristirahat dapat menjadi cara mengatasi badan sakit
semua. Cobalah untuk berbaring di tempat tidur dengan kondisi
yang nyaman.
7. Pijatan
Ketika mengalami pegal-pegal, sebagian orang mencoba
mengatasinya dengan dipijat. Namun, obat pegal linu ini harus
dilakukan dengan tepat.
8. Kendalikan stres
Jika Anda mengalami stres, cobalah untuk
mengendalikannya dan melakukan kegiatan yang dapat
merelaksasi tubuh.
Tumbuhan Herbal yang dapat dimanfaatkan untuk Obat
Pegal Linu
a. Kunyit
Curcuma domestica Val.
1) Nama daerah
Sumatera: kunyet (Aceh), hunik (Batak);
Kalimantan: janar (Banjar), cahang (Dayak Panyabung);
Jawa: koneng, temu kuning (Sunda), kunir (Jawa), konye,
temo koneng (Madura);
Nusa Tenggara: Kunyik (Sasak); Sulawesi: hamu (Sangir),
alawahu (Gorontalo); Maluku: kumino, unin (Ambon);
Irian: kandeifu (Nufor), yaw (Arzo).
2) Bagian yang digunakan: rimpang
3) Manfaat: pegel linu
4) Larangan: batu empedu, alergi
5) Peringatan: kehamilan, menyusui, anak
6) Efek samping: bersifat ringan yaitu mulut kering, kembung,
nyeri perut, dosis tinggi menimbulkan mual, alergi kulit.
7) Interaksi: dengan obat pengencer darah meningkatkan risiko
perdarahan. kombinasi dengan piperine dan/atau teh hijau,
meningkatkan efek kunyit
8) Dosis:
3 x 1–3 g serbuk rimpang/hari rimpang segar 20 g
9) Cara pembuatan/penggunaan:
a) bahan diseduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan,
saring dan diminum selagi hangat.
b) bahan dibuang kulitnya, dihaluskan. tambahkan 2 sdm air
panas,peras dan saring. boleh ditambahkan 1 sdm madu,
diminum sekaligus.
b. Sereh
Cymbopogon nardus (L) Rendle
1) Nama daerah
Sumatera: sere mangat, sange-sange, sarai;
Jawa: sereh
Kalimantan: belangkak, segumau;
Nusa Tenggara: see, pataha mpori, kendaung witu, nau
sina;
Sulawesi: tonti, timbu ‘ale, longio;
Maluku: tapisa-pisa, hisa-hisa, isalo.
2) Bagian yang digunakan: herba
3) Manfaat: pegel linu
4) Larangan: alergi
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: alergi kulit
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 2 x 2 g bonggol/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air
sampai menjadi 1 gelas, dinginkan, saring dan diminum selagi
hangat.
c. Kencur
Kaempferia galanga L.
1) Nama daerah
Sumatera: ceuku (Aceh), kaciwer (Batak),
cakue (Minangkabau);
Jawa: cikur (Sunda), kencor (Madura);
Nusa tenggara: cekur (Sasak), soku (Bima);
Sulawesi: hume pete (Gorontalo), cakuru (Makassar),
ceku (Bugis);
Maluku: asuli (Ambon), bataka (Ternate);
Irian: ukap (Marind)
2) Bagian yang digunakan: rimpang
3) Manfaat: pegel linu
4) Larangan: alergi, kehamilan, gangguan perut kronik
5) Peringatan: belum dilaporkan
6) Efek samping: rasa terbakar di perut
7) Interaksi: belum dilaporkan
8) Dosis: 3 x 5 g rimpang/hari, sebelum makan
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan dihaluskan sampai
menjadi serbuk, diseduh dengan 1 cangkir air mendidih,
diamkan, saring dan diminum selagi hangat sebelum makan.
d. Jahe
Zingiber officinale Rosc.
1) Nama daerah
Sumatera: halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung);
Jawa: jae (Jawa), jhai (Madura);
Kalimantan: lai (Dayak);
Nusa Tenggara: jae (Bali), reja (Bima);
Sulawesi: melito (Gorontalo), pese (Bugis);
Maluku: sehi (Ambon), siwei (Buru), geraka (Ternate),
gora (Tidore);
Papua: lali (Kalana fat), manman (Kapaur).
2) Bagian yang digunakan: rimpang
3) Manfaat: pegel linu
4) Larangan: anak <6 tahun, batu empedu.
5) Peringatan: tidak boleh diberikan dengan dosis > 6 g, karena
dapat menimbulkan borok lambung
6) Efek samping: sedikit nyeri lambung, rasa terbakar di ulu hati
7) Interaksi: obat pengencer darah
8) Dosis: 3 x 5 g rimpang/hari, sebelum makan
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan diseduh dengan 1 cangkir
air mendidih, diamkan, saring dan diminum sebelum makan
e. Sambiloto
Andrographis paniculata (Burm. f) Nees
1)
N
ama daerah
Sumatera: ampadu, pepaitan (Melayu);
Jawa: ki oray, ki peurat, takilo (Sunda) bidara, sadilata,
sambilata, sambiloto (Jawa)
2) Bagian yang digunakan: herba segar
3) Manfaat: pegal linu
4) Larangan: kehamilan, menyusui, alergi, anak
5) Peringatan: hati-hati pada pasien yang diterapi obat pengencer
darah
6) Efek samping: dosis besar menimbulkan rasa tidak enak di
perut, mual, muntah, tidak nafsu makan mungkin karena rasa
pahitnya, alergi.
7) Interaksi: dengan obat penekan sistem imun, obat pengencer
darah karena dapat menimbulkan perdarahan, INH.
8) Dosis: 15 lembar daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan diseduh dengan 1 cangkir
air mendidih, diamkan, saring dan diminum sekaligus.
f. Mengkudu
Morinda citrifolia (L)
1) Nama daerah
Sumatera: keumudee (Aceh), bakudu, pamarai
(Batak), bingkudu (Minang);
Jawa: cangkudu (Sunda); pace (Jawa); kodhuk (Madura);
Kalimantan: labanau, rewonong (Dayak); d) Nusa
Tenggara: tibah, ai komdo, bakulu; e) Bali: tibah,
wangkudu
2) Bagian yang digunakan: buah segar
3) Manfaat: rematik
4) Larangan: kehamilan, menyusui, anak, kadar kalium darah yg
tinggi, alergi
5) Peringatan: gangguan lambung karena berasa asam, obat
antidiabetes dan obat penurun tekanan darah. buang air kecil
dapat berwarna merah muda sampai merah kecoklatan.
6) Efek samping: mengantuk, mual, muntah, alergi, peningkatan
kadar kalium darah.
7) Interaksi: obat antihipertensi, obat penekan sistem imun.
8) Dosis: 2 x 2-3 buah (100 ml)/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: buah yang sudah menguning tapi
belum menjadi lembut dihaluskan, peras, saring, dan diminum
sekaligus.
g. Kayu Putih
Melaleuca leucadendra (L)
1)
N
ama daerah
Jawa: Kayu Putih (Jawa Tengah);
Nusa Tenggara: Kapepe (Flores), Kapapa (Solor), Aren
(Alor), Nggela Sole (Roti).
2) Bagian yang digunakan: daun
3) Manfaat: rematik
4) Larangan: anak, gangguan pencernaan, gangguan kandung
empedu, gangguan hati. pada kehamilan, menyusui harus
dengan supervisi dokter.
5) Peringatan: jauhkan dari jangkauan anak.
6) Efek samping: rasa terbakar di ulu hati, mual, muntah, pusing.
7) Interaksi: dapat menurunkan efek obat yang diberikan
bersamaan
8) Dosis: 6-10 g daun/hari
9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air
sampai menjadi separuhnya, dinginkan, saring dan diminum
sekaligus.
Daftar pustaka