Anda di halaman 1dari 30

LEARNING ISSUE LBM 3

1. bagaimana pathogenesis gagal jantung? Etiologi gagal jantung (penyakit yg berkaitan)


bagaimana bisa mempengaruhi?
Gagal jantung  kondisi dimana jantung tidak lagi mampu memompa pasokan darah yang
memadai dalam kaitannya dengan aliran balik vena dan dalam kebutuhan metabolism
jaringan tubuh pada saat itu. Semua bentuk penyakit jantung dapat menyebabkan
dekompensasi dan kegagalan.
Gagal jantung kongestif  Keadaan dimana terjadi kemacetan sirkulasi normal sebagai
akibat dari gagal jantung
Penyebab pencetus gagal jantung akut
a. penyebab kardiak
- lupa minum obat (ketidakpatuhan terutama dengan diuretic)
- aritmia (fibrilasi atrium onset baru, bradikardi berlebihan/takikardi)
- perpaduan iskemia akut atau infark
- hipertensi yang tidak terkontrol
- penyakit jantung rematik dan bentuk lain dari miokarditis penyakit katup akut atau
memburuknya regurgitasi mitral
- endocarditis
b. penyebab non kardiak
- kelembaban, diet natrium, asupan cairan, tirotoksikosis
- anemia
- emboli pulmonal
- infeksi
- pengiriman setelah kehamilan
- gaya hidup, kelelahan fisik, stress emosional, lingkungan panas yang berlebihan

Etiologi terjadinya gagal jantung sisi kiri:

a. infark miokard atau penyakit arteri coroner


b. kardiomiopati dilatasi
c. hipertensi
d. penyakit katup jantung
e. aritmia
f. penyakit jantung bawaan
g. gagal ginjal
h. hipo/hipertiroidisme

Buku praktis kardiologi. FK UI. 2014.


Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. 2020.

2. Bagaimana mekanisme kompensasi pd gagal jantung


Katzung farmakologi.
3. apakah hubungan dari Riwayat serangan jantung dan hipertensi terhadap kasus yg ada
diatas?
4. mengapa bisa terjadi pembesaran jantung dan bengkak pada kedua tungkai bawah?
5. mengapa keluhan pd pasien berkurang saat pasien tidur setengah duduk?
6. Klasifikasi
Jenis gagal jantung :
a. Gagal jantung akut  gangguan pernafasan dan kompensasi, pasien dapat memiliki
ukuran jantung normal
b. Gagal jantung kronis  stabil atau dekompensasi, ukuran jantung membesar
c. Gagal jantung curah rendah  disfungsi sitolik ventrikel kiri dengan curah jantung
rendah yang menyebabkan vasokontriksi, oliguria, dan tekanan darah rendah
d. Gagal jantung curah tinggi  sirkulasi hiperkinetik dengan curah jantung yang tinggi
yang menyebabkan vasodilatasi tekanan nadi melebar
e. Gagal jantung kiri  kegagalan ventrikel kiri dan gejala dispnea saat aktivitas, ortopnea,
dan dispnea nocturnal paroksimal
f. Gagal jantung kanan  kegagalan ventrikel kanan dengan distensi vena leher dan
edema bipedal.
g. Gagal jantung sistolik  masalah kontraktilitas jantung yang buruk
h. Gagal jantung diastolic  masalah dalam relaksasi dari ventrikel kiri yang kaku

Buku praktis kardiologi. FK UI. 2014.


7. apa manifestasi klinis dan factor risiko dari kasus di scenario?
Buku praktis kardiologi. FK UI. 2014.

Menggunakan kriteria Framingham untuk diagnosis gagal jantung kongestif :


a. kriteria major
- paroksimal nocturnal dispnea
- distensi vena leher
- ronki paru
- kardiomegali
- edema paru akut
- gallop S3
- peninggian tekanan vena jugularis
- refluks hepatojugular
b. kriteria minor
- edema ekstremitas
- batuk malam hari
- dispnea d’effort
- hepatomegaly
- efusi pleura
- penurunan kapasitas vital 1/3 dari ormal
- takikardia

diagnosis ditegakkan minimal 1 kriteria major dan 2 kriteria minor

IPD PAPDI.

Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. 2020.

8. apa saja pemeriksaan fisik dan penunjang pd kasus di scenario?


PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG  dikerjakan pada semua pasien diduga gagal jantung. Pada pasien gagal jantung sering
dijumpai abnormalitas pada EKGnya.
Foto thorax  penting dalam diagnosis gagal jantung. Foto toraks dapat mendeteksi
kardiomegali, kongesti paru, efusi pleura, dan dapat mendeteksi penyakit atau infeksi paru
yang menyebabkan atau memperberat sesak nafas. Kardiomegali bisa saja dapat tidak
ditemukan pada gagal jantung akut dan kronik.
Pemeriksaan laboratorium
- darah perifer lengkap (hemoglobin, leukosit, trombosit)
- kreatinin
- estimasi laju filtrasi glomerulus (eGFR)  penurunan fungsi ginjal sering dijumapi
terutama pada pasien dengan terapi menggunakan diuretic dan/ ACE-I (angiotensin
converting enzyme inhibitor), ARB (angiotensin receptor blocker), ARNI (angiotensin
receptor nephrilysin inhibitor) atau antagonis aldosterone.
- glukosa
- tes fungsi hepar
- urinalisa
Ekokardiografi  punya peran penting dalam mendiagnosis gagal jantung dengan fraksi
ejeksi normal dengan memenuhi 3 kriteria:

- terdapat tanda dan/ gejala gagal jantung


- fungsi sitolik ventrikel kiri noemal atau sedikit terganggu (freksi ejeksi >45-50%)
- terdapat bukti disfungsi diastolic (relaksasi ventrikel kiri abnormal/kelakuan
diastolic)
- peningkatan kadar peptid natriuretic
Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. 2020.
9. bagaimana pembacaan EKG dan interpretasinya?
10. Algoritma diagnosis

Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. 2020.


11. apa diagnosis utama dan banding dari scenario?
12. bagaimana tatalaksana dari kasus di scenario? Jelaskan mekanisme kerja obat dlm terapi
gagal jantung
Buku praktis kardiologi. FK UI. 2014.
Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. 2020.
Katzung.
13. Terapi gagal jantung berdasarkan tingkat keparahan AH
Fk ui.
14. komplikasi dari penyakit di scenario?

Anda mungkin juga menyukai