MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPUH : HAIRUNNISAH M.Pd
Disusun Oleh :
DONA ARSINTA
21.86203.1.005
UNIVERSITAS SAMAWA
1
Orang belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar
daripada dari kata-kata saja. Hipotesis ini merupakan dasar
dari janji pembelajaran multimedia. Instruksi multimedia
terdiri dari kata-kata dan gambar, bukan hanya kata-kata saja.
Bagaimana kita dapat merancang instruksi multimedia yang
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang
disajikan? Berikut Pembahasannya.
2
suara yang berasal dari speaker komputer - seperti halnya
ensiklopedia multimedia online. Bagi sebagian orang,
instruksi multimedia berarti presentasi "langsung" di mana
sekelompok orang yang duduk di sebuah ruangan melihat
gambar yang ditampilkan di satu layar atau lebih dan
mendengar musik atau suara lain yang disajikan melalui
speaker. Menonton video di layar TV dapat disebut sebagai
pengalaman multimedia karena gambar dan suara disajikan.
Contoh lain dari Instruksi multimedia adalah presentasi
PowerPoint di mana seseorang menyajikan slide dari
komputer yang diproyeksikan ke layar dan berbicara
tentang masing-masing slide. Bahkan lingkungan
berteknologi rendah pun dapat menggunakan instruksi
multimedia, seperti presentasi "tulis dan bicara" di mana
instruktur menulis atau menggambar di papan tulis (atau
menggunakan proyektor di atas kepala) saat memberikan
kuliah. Terakhir, bentuk instruksi multimedia yang paling
dasar adalah pelajaran buku teks yang terdiri dari teks cetak
dan ilustrasi.
Instruksi multimedia sebagai penyajian materi dengan
menggunakan kata-kata dan gambar, dengan tujuan untuk
mempromosikan pembelajaran. maksud dengan kata-kata
adalah materi yang disajikan dalam bentuk verbal -
misalnya, menggunakan teks yang dicetak atau diucapkan.
maksud dengan gambar adalah materi yang disajikan dalam
bentuk bergambar, termasuk menggunakan grafik statis
seperti ilustrasi, grafik, foto, atau peta, atau grafik dinamis
seperti animasi atau video. Definisi ini cukup luas untuk
mencakup setiap skenario multimedia yang baru saja saya
jelaskan - mulai dari entri ensiklopedia multimedia hingga
3
buku pelajaran. Sebagai contoh, dalam ensiklopedia
multimedia, kata-kata dapat disajikan sebagai teks di layar atau
sebagai narasi, dan gambar-gambar dapat disajikan sebagai
grafik atau animasi. Dalam buku pelajaran, kata-kata dapat
disajikan sebagai teks tercetak dan gambar-gambar sebagai
ilustrasi (atau jenis grafik lainnya).
Kasus Pembelajaran Multimedia
Kasus pembelajaran multimedia didasarkan pada gagasan
bahwa pesan instruksional harus dirancang berdasarkan cara
kerja pikiran manusia. Mari kita asumsikan bahwa manusia
memiliki dua sistem pemrosesan informasi - satu untuk materi
verbal dan satu lagi untuk materi visual. Kita juga harus
mengakui bahwa format utama untuk menyajikan materi
instruksional adalah verbal. Alasan untuk presentasi multimedia
- yaitu menyajikan materi dalam bentuk kata-kata dan gambar -
adalah karena hal ini memanfaatkan kapasitas penuh manusia
untuk memproses informasi. Ketika kita menyajikan materi
hanya dalam mode verbal, kita mengabaikan kontribusi
potensial dari kapasitas kita untuk memproses materi dalam
mode visual.
Mengapa dua saluran lebih baik daripada satu saluran?
Ada dua penjelasan, yaitu alasan kuantitatif dan alasan
kualitatif. Mengapa dua saluran lebih baik daripada satu
saluran? Ada dua penjelasan, yaitu alasan kuantitatif dan alasan
kualitatif. Alasan kuantitatifnya adalah bahwa lebih banyak
materi yang dapat disajikan pada dua saluran daripada satu
saluran - seperti halnya lebih banyak lalu lintas yang dapat
berjalan di dua jalur daripada satu jalur. Dalam hal
menjelaskan cara kerja sistem pengereman mobil, misalnya,
langkah-langkah dalam proses tersebut dapat disajikan
4
dengan kata-kata atau digambarkan dalam ilustrasi.
Menyajikan keduanya sama saja dengan menyajikan materi
dua kali - memberi pelajar dua kali lebih banyak paparan
penjelasan dasar pemikiran kualitatif mengasumsikan bahwa
kedua saluran tersebut tidak setara; kata-kata lebih berguna
untuk menyajikan jenis materi tertentu - mungkin
representasi yang lebih formal dan membutuhkan lebih banyak
usaha untuk menerjemahkannya - sedangkan gambar lebih
berguna untuk menyajikan jenis materi lainnya - mungkin
representasi yang lebih intuitif dan alami.
5
yang terpisah. Dalam multimedia berbasis kuliah, materi dapat
disajikan melalui proyektor ke layar dan melalui suara
dosen. Dalam interpretasi yang paling ketat dari pandangan
media penyampaian, buku teks bukan merupakan multimedia
karena satu-satunya perangkat presentasi adalah tinta yang
dicetak di atas kertas. Fokusnya adalah pada perangkat yang
digunakan untuk menyajikan informasi, bukan pada
bagaimana orang belajar - artinya, fokusnya adalah pada
teknologi, bukan pada pelajar.
2. Tampilan Mode Presentasi
Multimedia berarti presentasi materi menggunakan dua
atau lebih mode presentasi. Fokusnya adalah pada cara
penyajian materi - seperti melalui penggunaan kata-kata
atau gambar. Sebagai contoh, dalam multimedia berbasis
komputer, materi dapat disajikan secara verbal sebagai teks di
layar atau narasi dan secara bergambar sebagai grafik statis atau
animasi. Dalam multimedia berbasis ceramah, materi dapat
disajikan secara verbal sebagai ucapan dan secara bergambar
sebagai grafik atau video yang diproyeksikan. Dalam buku
teks, materi dapat disajikan secara verbal sebagai teks tercetak
dan bergambar sebagai grafik statis.
3. Tampilan Modalitas Indrawi
Sebagai contoh, dalam lingkungan berbasis komputer,
sebuah animasi dapat disajikan secara visual, dan narasi
dapat disajikan secara auditorial. Dalam skenario kuliah, suara
pembicara diproses di saluran pendengaran, dan slide dari
proyektor diproses di saluran visual. Dalam buku teks,
ilustrasi dan teks cetak keduanya diproses secara visual,
setidaknya pada awalnya. pandangan modalitas indera adalah
6
bahwa multimedia melibatkan penyajian materi yang
diproses secara visual dan auditorial.
Tabel 1.1. Tiga Pandangan tentang Multimedia
7
desain multimedia - pendekatan yang berpusat pada teknologi
dan pendekatan yang berpusat pada pelajar.
8
jarang menggunakan film di kelas mereka" (Cuban, 1986,
hlm. 17). Dari sudut pandang kita di penghujung abad ke-20,
jelaslah bahwa revolusi pendidikan yang diramalkan di
mana film akan menggantikan buku tidak terwujud.
9
manusia: Teknologi harus melayani kita." Sejalan dengan
pendekatan yang berpusat pada peserta didik, Norman
(1993, hlm. 3) menunjukkan bagaimana "teknologi dapat
membuat kita pintar" - yaitu, teknologi dapat memperluas
kemampuan kognitif kita. Desain teknologi multimedia
untuk meningkatkan kognisi manusia merupakan salah satu
komponen teladan dalam tugas yang lebih besar untuk
menciptakan apa yang disebut Norman (1993, hlm. xii) sebagai
"hal-hal yang membuat kita cerdas."
10
dalam fase augmentasi: "Di sinilah. . bahwa kita telah
gagal." Tantangan utama dalam membuat fase augmentasi
berhasil adalah desain teknologi berbasis komputer yang
berpusat pada siswa: "Teknologi tersebut masih terlalu sulit
untuk digunakan" (1995, hal. 7). Desain lingkungan
pembelajaran multimedia yang mendorong pembelajaran
manusia yang bermakna merupakan contoh penggunaan
komputer untuk menambah atau membantu kognisi manusia
- dan dengan demikian merupakan salah satu elemen dalam
fase augmentasi Landauer.
11
Berpusat pada Bagaimana Membantu Bagaimana kita dapat
peserta didik Pikiran manusia kognisi mengadaptasi
bekerja manusia teknologi
multimedia
untuk
membantu
kognisi manusia?
1) Pembelajaran Multimedia sebagai Penguatan Respons
12
13