Anda di halaman 1dari 1

َ ‫اَل ِْف ْع ُل ال ُْم‬

)‫ لَـ ْم‬/ ‫ (أَ ْن‬+ ‫ضارِع‬


1. Fiil Mudhori’ di nashabkan dengan harakat fathah ketika terletak setelah amil-
amil seperti huruf ‫أَ ْن‬.contoh: ‫ف‬
َ ِّ‫ أَ ْن يُ َؤل‬asalnya ‫ف‬
ُ ِّ‫يُ َؤل‬
2. jika bersambung dengan alif tasniyah atau wawu jamak atau nun niswah
maka dibuang huruf nun-nya. Contoh :

‫ أَ ْن يَبْي َعا‬asalnya: ‫يَبْي َعان‬


- alif tasniyah

wawu jamak ‫ن يب ْي عُوا‬


-
ْ َ ْ َ‫ أ‬asalnya: ‫يَبْي عُ ْو َن‬
- nun niswah ‫ أَ ْن تَبْيع ْي‬asalnya: ‫ي‬
َ ْ ‫تَبْيع‬
3. Fiil Mudhori’ di jazm kan jika di dahului oleh amil-amil jazm seperti huruf ‫لَ ْم‬
hukumnya ada 3:
- Di sukun huruf terakhir untuk fiil mudhori’ yang masih asli (tidak

mengandung huruf illat (‫ي‬ ،‫و‬،‫ )ا‬atau bukan af’alul khomsah. Contoh:
‫ب‬
ْ ‫ لَ ْم أَ ْذ َه‬asalnya ‫ب‬
ُ ‫أَ ْذ َه‬
- Di buang huruf illat (‫ ي‬،‫و‬،‫)ا‬. Contoh:

‫ص ِّل‬
َ ُ‫ لَ ْم أ‬asalnya ‫صلِّ ْي‬
َ ُ‫أ‬
- Di buang huruf nun-nya jika berupa af’alul khomsah. Contoh:

‫ لَ ْم يَ ْذ َهبُ ْوا‬asalnya ‫يَ ْذ َهبُ ْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai