Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarokatuh.

Alhamdulillaahi
rabbil-'aalamiin, wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-
mursaliin, nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin, wa 'alaa aalihi wa
shahbihi ajma'iin, wa man tabi'ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diin, amma
ba'du.

Segala puji kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat
taufiq hidayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman dan
Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada nabi besar
Muhammad SAW.

Dalam kesempatan ini, saya akan membahas beberapa penjelasan tentang


adab makan dan minum ajaran Rasulullah SAW.

Adab makan yang pertama adalah mendahulukan makan daripada


sholat ketika makanan telah siap. Ketika hidangan telah siap dan iqomah
sholat telah dikumandangkan, maka yang didahulukan makan daripada
sholatnya sesuai dengan sabda Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam:

Rasulullah SAW juga bersabda: “Jika telah siap hidangan makan


malam untuk kalian dan juga telah dikumandangkan iqamah sholat, maka
mulailah dengan makan malam dan jangan terburu-buru sampai selesai.
(HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-Thirmidzi, Abu Daud).

Faedahnya supaya hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan


ketika sholat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur kita adalah tingkat
lapar seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah
dihidangkan maka hendaknya dia makan lebih dahulu. Namun,
hendaknya hal ini jangan sering dilakukan

Kedua, membaca bismillah sebelum makan dan minum dan


mengambil makanan dari yang terdekat.
Diriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah: “Ketika aku masih kecil
dalam didikan Rasulullah Salallahualaihi Wasallam dan tanganku
mengambil makanan dari segala sisi piring, maka Rasulullah berkata
kepadaku: ‘Wahai anak, bacalah basmalah dan makanlah dengan tangan
kananmu dan makanlah apa yang dekat darimu.” (HR Bukhori, Muslim,
Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah).

Ketiga, tidak berlebihan dalam makan dan tidak juga kekurangan.


Rasulullah Sholallahualaihi wasalam menasehati untuk bijak dalam
segala hal, termasuk dalam makanan. Setiap orang harus mengira-ngira
seberapa banyak yang dia butuhkan agar tidak berlebihan dan tidak juga
kekurangan. Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan
yang sangat dibenci Allah Ta’ala. Sifat berlebih-lebihan juga merupakan
ciri orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Seorang mukmin
makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh
lambung” (HR Bukhari dan Muslim).

Semoga dengan kultum singkat pada hari ini bermanfaat bagi kita
semua dan semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita
dalam mengamalkan apa yang kita ketahui ini. Demikian saya akhiri,
kurang lebihnya saya mohon maaf. Wabilahi taufik wal hidayah,
wasalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai